515 research outputs found
Pengembangan Sistem Akuntansi Sentra Produksi Kasur Lantai Wanalaya Kabupaten Purbalingga
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui kesesuaian hasil pengembangaan sistemakuntansi untuk UMKM sentra produksi kasur lantai Wanalaya Kabupaten Purbalingga sebagaiupaya membelajarkan praktik akuntansi; 2) Mengetahui kelayakan hasil pengembangan sistemakuntansi pada UMKM sentra produksi kasur lantai Wanalaya Kabupaten Purbalingga.Penelitian ini menggunakan pendekatan Reseach and Development (R&D).Pengembangan sistem akuntansi dalam penelitian ini menggunakan prosedur penelitian Borg andGall yang telah dimodifikasi, yang terdiri dari 8 tahap, yaitu: 1) Studi Pendahuluan, 2)Perancangan desain, 3) Validasi desain, 4) Revisi desain, 5) Uji coba tahap 1, 6) Revisi ujicobatahap 1, 7) Uji coba tahap 2, 8) Revisi ujicoba tahap 2. Pengembangan sistem akuntansi sentraproduksi kasur lantai Wanalaya adalah sebagai upaya membelajarkan praktik akuntansi padaUMKM. Sistem akuntansi yang dikembangkan adalah sistem akuntansi yang sesuai dengankondisi UMKM sentra produksi kasur lantai Wanalaya dan mudah dalam penyusunannya. Sumberdata diperoleh melalui observasi, dokumentasi dan wawancara. Analisis data yang digunakanselama pengembangan adalah analisis deskriptif.Hasil dari penelitian dan pengembangan ini menunjukkan bahwa 1) Hasil pengembangansistem akuntansi dalam penelitian ini sesuai untuk sentra produksi kasur lantai WanalayaKabupaten Purbalingga sebagai upaya membelajarkan praktik akuntansi, 2) Sistem akuntansi yangdikembangkan dinyatakan layak untuk digunakan di UMKM sentra produksi kasur lantaiWanalaya Kabupaten Purbalingga
Strategy for Strengthening Farmer Groups by Institutional Strengthening
Agriculture sector becomes a spotlight because this sector will be full of potential but the welfare of farmers who become the leading actor is not guaranteed and has a poor tendency. The purpose of this study is to formulate strategies to strengthen farmers' groups in order to create the marketing of the agricultural sector that benefit farmers. The method used to achieve this goal is to use a qualitative approach and Analytical Network Process. In addition to the secondary data obtained from several agencies, this study also uses primary data obtained by in-depth interviews and observations. This research results a priority of aspects of the institutional strengthening of farmer groups as well as priority issues and priorities of the solution of each aspect. In addition, the priority of alternative strategies resulted based on the problems and solutions that have been analyzed in order to solve the problems in the institutional strengthening of farmer groups in Demak
Identifikasi Potensi Komoditas Unggulan Pada Koridor Jalan Lintas Selatan Jatim Di Kabupaten Tulungagung-Trenggalek
Permasalahan disparitas antarwilayah di Pulau Jawa menunjukkan bahwa ssecara fisik kawasan utara lebih berkembang dibanding dengan kawasan selatan yang terbukti dengan persentase perbandingan nilai PDRB per kapita. Dalam mengatasi disparitas tersebut, maka disusun Penataan Ruang Wilayah untuk Percepatan Pembangunan Koridor Pansela Jawa yang mengandung strategi pengembangan ekonomi/SDA dan SDM serta pengembangan prasarana dan pengelolaan pembangunan. Kabupaten Tulungagung dan Trenggalek yang termasuk dalam WP Kediri dan sekitarnya memiliki keeratan hubungan geografis yang diperkuat dengan adanya rencana Jalan Lintas Selatan Jawa. Tujuan penelitian adalah mendapatkan pemetaan komoditas unggulan dari kecamatan-kecamatan yang dilalui Jalan Lintas Selatan (JLS) Jatim di Kabupaten Tulungagung-Trenggalek dengan 1 tahapan analisi yaitu mencari komoditas basis dari masing-masing subsektor yang memiliki daya saing tinggi dengan tingkat pertumbuhan yang baik serta tergolong komoditas progresif/maju pada tiap kecamatan. Dalam melakukan analisis ini, hasil dapat dicapai dengan menggunakan perhitungan LQ (Location Quotient) dan SSA (Shift Share Analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi dan dominasi komoditas unggulan dari kedua kabupaten yang terdapat pada tujuh kecamatan yang dilalui oleh JLS Jatim tidak mencakup semua komoditas, yaitu padi sawah, padi gogo, jagung, kacang tanah, kedelai, jambu mente, kelapa, kapuk randu, cengkeh, sengon, acasia, perikanan tangkap, sapi potong, kambing, pasir besi dan marmer
Approximate Cost Estimate Berdasarkan Pemakaian Bahan Baja Dan Cat Pada Bangunan Struktur Baja
Permintaan akan bangunan struktur baja meningkat, karena bangunan struktur baja memiliki beberapa kelebihan dari pada bangunan struktur beton sehingga menyebabkan timbulnya persaingan ketat di dunia konstruksi. Biaya menjadi salah satu aspek penting sehingga kemampuan kontraktor untuk melakukan estimasi biaya tentu menentukan posisi kontraktor dalam persaingan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui approximate cost estimate bangunan struktur baja berdasarkan kebutuhan besi dan cat pada bangunan struktur baja permeter persegi luas lantai. Dalam penelitian ini, metode approximate estimate yang akan digunakan adalah Estimasi Biaya Satuan Permeter Persegi. Data yang digunakan adalah, gambar konstruksi, dan RAB lima proyek gudang.Dari hasil pengamatan lima proyek, didapat kebutuhan baja 5 proyek berturut-turut adalah 9.89 kg/m2, 37.64 kg/m2, 54.82 kg/m2, 34.77 kg/m2, 47.86 kg/m2. Sedangkan untuk kebutuhan cat terbagi dalam satuan berat (kg/m2) dan satuan luas (m2/m2). Dalam satuan berat kebutuhan cat berturut-turut adalah 9.89 kg/m2, 37.64 kg/m2, 54.82 kg/m2, 34.77 kg/m2, 47.86 kg/m2 dan dalam satuan luas didapat kebutuhan cat berturut-turut adalah 0.6691 m2/m2, 1.71 m2/m2, 1.25 m2/m2, 0.51 m2/m2, 0.92 m2/m2. Hasil kebutuhan bahan tersebut jika dikalikan dengan harga satuan masing-masing bahan dan luas bangunan, maka diperoleh approximate cost estimate suatu bangunan struktur baja
Variation of sitting and standing position at beverage packing factories
This was preliminary study in granting the variation sitting and standing position at
two different factories in the habit of packing process. The duration of time and pattern of
sitting and standing was proposed based on this study to the two beverage packing factories in
which the packing process of the drinks with the sitting and stand pattern. Determination of
fatigue was by the heart rate, the length of time that showed productivity, job burnout was
performed at 6 operators for 4 hours at each firm. The purpose of this study was to assess the
pattern of time sitting and standing or walking postures of which may cause fatigue and also
observe productivity based on the duration of packing from the variation of sitting, standing,
and sitting-standing
Pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo-Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Peningkatan Efisiensi
Pengembangan kawasan andalan diharapkan dapat menjadi motor penggerak perekonomian wilayah (prime mover), sehingga mampu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi bagi kawasan tersebut maupun kawasan sekitarnya. Namun pada Kenyataannya yang terjadi di Provinsi Jawa Timur, meskipun kawasan andalan telah ditetapkan, kesenjangan masih tetap terjadi, begitu pula yang terjadi pada Kawasan Andalan Probolinggo-Pasuruan-Lumajang. Untuk itulah perlu dilakukan pengembangan kawasan andalan melalui pendekatan efisiensi. Penelitian ini terdiri dari empat tahap. Pertama, mengukur tingkat efisiensi kabupaten/kota dalam Kawasan Andalan Probolinggo-Pasuruan-Lumajang dengan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA). Kedua, menentukan kabupaten/kota yang akan ditingkatkan efisiensinya beserta wilayah acuan masing-masing dengan menggunakan Hierarchial Cluster Analysis. Ketiga, mengukur tingkat pengaruh masing-masing variabel terhadap nilai efisiensi. Keempat, merumuskan arahan pengembangan kawasan andalan melalui pendekatan peningkatan efisiensi. Dari hasil penelitian menggunakan DEA Super Efisiensi, diperoleh bahwa nilai efisiensi tertinggi dimiliki oleh Kota Probolinggo (1,954296), kemudian diikuti oleh Kabupaten Pasuruan (1,238722), Kabupaten Probolinggo (1,146529), Kabupaten Lumajang (1,128061), dan Kota Pasuruan (1,118976). Untuk meningkatkan efisiensi Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang, dan Kota Pasuruan, daerah acuan yang digunakan adalah Kabupaten Pasuruan dan Kota Probolinggo. Peningkatan efisiensi Kawasan Andalan Probolinggo-Pasuruan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas SDM, kualitas jaringan jalan, PDRB per kapita, dan laju pertumbuhan ekonomi
Analisa Dan Penerapan Model Maintenance Quality Function Deployment (MQFD) Untuk Meningkatkan Kualitas Sistem Pemeliharaan Mesin Gilingan (Studi Kasus Pada PT.PG.X2 Malang)
Maintenance system is critical because if the maintenance goes well it will be able to guarantee the availability of the mechanical equipment so that the production system will running smoothly. One of the mechanical equipment that most important in the manufacturing especially in the sugar mill is the milling machine. The milling machine should always be in a condition that ready for use. In order to guarantee the availability of the machine, maintenance of a good strategy absolutely must be done. This research used MQFD method whereby this method is an integration between QFD and TPM method. According to Pramod et al., Merging the two methods are expected to improve the quality of maintenance as well as to accommodate the all costumer voices both internal customers and external customers as compared to existing methods of maintenance. The results of this study, it is known that the milling machine maintenance needs to be improved in order to improve the performance of milling machines. As the solution, the steps to be taken are Implementation of routine inspection, Train maintenance staff, Assessing and Improving awareness of the operator and machinist, Utilizing softwares to record and analyze machine components data, Execution Planned Component Replacement and cleaning the machine regularly
- …