6 research outputs found

    Pengaruh Saluran Drainase terhadap Pencemaran Lingkungan Permukiman di Sekitar Kawasan Industri Genuk Kota Semarang

    Full text link
    Kawasan permukiman di sekitar Kawasan Industri Genuk, Kota Semarang sering mengalami banjir. Disamping itu, kawasan tersebut juga mengalami pencemaran lingkungan.Kondisi ini disebabkan oleh buruknya kondisi saluran drainase. Limbah industri yang dihasilkan dari Kawasan Industri Genuk masuk ke dalam saluran drainase dan mengalirkannya ke luar kawasan, sehingga mencemari sungai dan drainase permukiman di sekitarnya. Permasalahan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh saluran drainase ini menimbulkan pertanyaan apa dan bagaimana pengaruh saluran drainase yang kurang baik terhadap pencemaran lingkungan permukiman di sekitar Kawasan Industri Genuk, Kota Semarang. Berdasarkan pertanyaan penelitian tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh saluran drainase di Kawasan Industri Genuk terhadap pencemaran lingkungan permukiman di sekitarnya. Metode analisis yang digunakan adalah metoda deskriptif kualitatif, dengan menggunakan wawancara dan observasi lapangan sebagai metoda pengumpulan datanya. Dari hasil analisis, dapat diketahui bahwa kondisi saluran drainase yang sangat buruk, seperti bangunan saluran yang masih alami dan pola jaringan yang bersifat alamiah karena belum tertata dengan baik menyebabkan arah aliran dari saluran drainase industri dan permukiman bertemu di satu titik dan langsung menuju ke arah aliran drainase yang sama yaitu ke arah sungai-sungai di sekitar Kawasan Industri Genuk. Akibatnya, air pada saluran drainase yang telah tercemar mencemari air dan tanah di kawasan permukiman di sekitar kawasan tersebut, termasuk sumber mata air. Kondisi ini terjadi juga karena adanya infiltrasi air dimana masuknya atau meresapnya air dari atas permukaan tanah yang sudah tercemar limbah industri ke dalam bumi. Berdasarkan hal tersebut, kesimpulan penelitian yang dapat dirumuskan adalah bahwa kondisi saluran drainase yang buruk dan infiltrasi air ke dalam tanah menyebabkan terjadinya pencemaran air dan tanah permukiman yang terdapat di sekitar Kawasan Industri Genuk

    Pengaruh Lingkungan Kerja, Stres Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Prestasi Kerja Pegawai Bpbd Provinsi Sulawesi Utara

    Full text link
    Setiap organisasi selalu berusaha untuk meningkatkan keberhasilan sumber daya manusia dalam melaksanakan tugasnya secara efisien dan efektif sehingga mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya sangat tergantung pada prestasi kerja yang dicapai oleh setiap pegawai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja, stres kerja dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja pegawai BPBD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Populasi penelitian berjumlah 80 pegawai dan diambil 67 responden sebagai sampel berdasarkan metode simple random sampling. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan lingkungan kerja, stres kerja, dan disiplin kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja. Stres kerja secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja sedangkan lingkungan kerja dan disiplin kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai BPBD Sulut. Bagi pimpinan BPBD Sulut sebaiknya memperhatikan lingkungan kerja dan disiplin kerja agar prestasi kerja pegawai menjadi lebih baik. Kata kunci: lingkungan kerja, stres kerja, disiplin kerja, prestasi kerja Setiap organisasi selalu berusaha untuk meningkatkan keberhasilan sumber daya manusia dalam melaksanakan tugasnya secara efisien dan efektif sehingga mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya sangat tergantung pada prestasi kerja yang dicapai oleh setiap pegawai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja, stres kerja dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja pegawai BPBD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Populasi penelitian berjumlah 80 pegawai dan diambil 67 responden sebagai sampel berdasarkan metode simple random sampling. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan lingkungan kerja, stres kerja, dan disiplin kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja. Stres kerja secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja sedangkan lingkungan kerja dan disiplin kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai BPBD Sulut. Bagi pimpinan BPBD Sulut sebaiknya memperhatikan lingkungan kerja dan disiplin kerja agar prestasi kerja pegawai menjadi lebih baik

    Secret talk between adipose tissue and central nervous system via secreted factors—an emerging frontier in the neurodegenerative research

    Full text link

    Heart Rate Responses to Autonomic Challenges in Obstructive Sleep Apnea

    Get PDF
    Obstructive sleep apnea (OSA) is accompanied by structural alterations and dysfunction in central autonomic regulatory regions, which may impair dynamic and static cardiovascular regulation, and contribute to other syndrome pathologies. Characterizing cardiovascular responses to autonomic challenges may provide insights into central nervous system impairments, including contributions by sex, since structural alterations are enhanced in OSA females over males. The objective was to assess heart rate responses in OSA versus healthy control subjects to autonomic challenges, and, separately, characterize female and male patterns. We studied 94 subjects, including 37 newly-diagnosed, untreated OSA patients (6 female, age mean±std: 52.1±8.1 years; 31 male aged 54.3±8.4 years), and 57 healthy control subjects (20 female, 50.5±8.1 years; 37 male, 45.6±9.2 years). We measured instantaneous heart rate with pulse oximetry during cold pressor, hand grip, and Valsalva maneuver challenges. All challenges elicited significant heart rate differences between OSA and control groups during and after challenges (repeated measures ANOVA, p<0.05). In post-hoc analyses, OSA females showed greater impairments than OSA males, which included: for cold pressor, lower initial increase (OSA vs. control: 9.5 vs. 7.3 bpm in females, 7.6 vs. 3.7 bpm in males), OSA delay to initial peak (2.5 s females/0.9 s males), slower mid-challenge rate-of-increase (OSA vs. control: −0.11 vs. 0.09 bpm/s in females, 0.03 vs. 0.06 bpm/s in males); for hand grip, lower initial peak (OSA vs. control: 2.6 vs. 4.6 bpm in females, 5.3 vs. 6.0 bpm in males); for Valsalva maneuver, lower Valsalva ratio (OSA vs. control: 1.14 vs. 1.30 in females, 1.29 vs. 1.34 in males), and OSA delay during phase II (0.68 s females/1.31 s males). Heart rate responses showed lower amplitude, delayed onset, and slower rate changes in OSA patients over healthy controls, and impairments may be more pronounced in females. The dysfunctions may reflect central injury in the syndrome, and suggest autonomic deficiencies that may contribute to further tissue and functional pathologies
    corecore