5 research outputs found

    ANALISIS TARIF ANGKUTAN UMUM BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN DI KOTA AMBON (STUDI KASUS KONDISI PSBB)

    Get PDF
    Public transportation between the island seas is one of the economic backbones where Maluku Province is an archipelagic area. Ambon City as the capital of Maluku Province is a city with activities and interactions between communities using public transportation to support daily activities. However, due to the enactment of PSBB (Large-Scale Social Restrictions) from June 23 to November 22, 2020, the number of public transportations (Perwali No. 18) is limited, with odd-even implementations up to passenger restrictions (6 people per trip), resulting in operational costs. Vehicles will increase. This study aims to find out how much the upper and lower limit tariffs are used for the community and students. In this study, the calculation method was used according to the Standards of the Directorate General of Land Transportation (2002) SK 687/AJ.206/DRDJ/2002. The results of the study show that the upper and lower tariff rates for the community in Nusaniwe District are Rp. 16,592 – Rp. 11,061,-; Sirimau District IDR 5,138 – IDR 3,425,-; and Baguala and Teluk Ambon Districts Rp. 25,000 – Rp. 16,666,-. The upper and lower limit rates for students in Nusaniwe District are Rp. 8,296 – Rp. 5,531,-; Sirimau District IDR 2,569 – IDR 1,712,-; and Baguala and Teluk Ambon Districts Rp 12,500 – Rp 8,333,-. Tariffs based on the BOK during the PSBB period ranged from Rp. 25,000 – Rp. 5,138,-, while the real tariff was Rp. 3,000 – Rp. 5,000

    ASSESMENT PERLAKUAN LELANG ONLINE PENGGADAAN INFRASTRUKTUR PADA INSTANSI PEMERINTAH DI KABUPATEN MALUKU TENGAH

    Get PDF
    Diberlakukan e-procurement karena berbagai kelemahan sistim konvensional yang membuka peluang timbulnya KKN. Hadirnya e-procurement dalam rangka pemanfaatan perkembangan teknologi informasi dalam proses pengadaan barang/jasa serta untuk mewujudkan pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang efisien, efektif, adil dan transparansi. Namun  e-procurement  masih memiliki beberapa kelemahan, hambatan serta permasalahan dalam proses pelaksanaannya. Untuk itu sangat diperlukan evaluasi penerapan e-procurement, dan bagaimana pengaruh penerapan e-procurement terhadap kinerja dan efisiensi pengadaan serta strategi pemerintah kabupaten Maluku Tengah ke depan dalam memberlakukan sistim e-procurement.Hasil dari penelitian yaitu meliputi sistim manajemen kontrol,Kualitas,Kerjasama dengan Mitra Kerja,Hukum dan Peraturan Tentang e-procurement, dan variabel yang berpengaruh dan sangat penting terhadap efisiensi adalah Manajemen Kontrol Data. Sedangkan posisi organisasi (LKPP) yang menjalankan sistim e-procurement dalam situasi memiliki peluang dan kekuatan dalam informasi yang bisa diakses lebih mudah dan luas, proses lelang menjadi cepat, pengadaan yang bersih dan transparan serta mendapatkan hasil pengadaan yang sesui dengan ketentuan/spesifikasi. Strategi yang digunakan guna pengembangan organisasi (LKPP) dalam menjalankan sistim e-procurement adalah Meningkatkan sistim manajemen kontrol data dalam upaya proses pengadaan yang bersih dan transparansi, meningkatkan keberhasilan pada kemampuan sumber daya manusia, Pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur TI  yang terbagi dalam tiga kelompok: perangkat keras,piranti lunak,jaringan computer untuk mewujudkan aplikasi e-procurement

    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profesionalisme Manajer Proyek Konstruksi Gedung di Kota Makasar

    No full text
    Dalam kegiatan proyek konstruksi melibatkan banyak Sumber Daya Manusia, lingkup kerja proyek yang besar menuntut manager proyek untuk mengelola dengan baik, profesionalisme manager proyek adalah kunci kesuksesan suatu proyek ini berarti sebagai individu suatu anggota harus memiliki profesionalisme yang dapat diandalkan untuk memahami proyek yang dikerjakan. Kesuksesan proyek adalah suatu tujuan, sasaran, anggaran, mutu dan waktu adalah tiga kriteria yang mendasar yang diterima untuk mencapai tujuan. Latar Belakang Study yang dilakukan adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi profesionalisme manager proyek terutama pada proyek konstruksi gedung di kota Makassar serta untuk menentukan faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap profesionalisme manajer proyek konstruksi gedung. Penelitian ini menggunakan total sampel penelitian yang berjumlah 59 orang pemimpin dan menggunakan analysis regresi linier berganda, serta alat bantu program statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 13.00 menyatakan bahwa variabel perencanaan (x 1 ), organisasi (x 2 ), koordinasi (x 3 ), kepemimpinan (x 4 ), pengendalian (x 5 ), pengembangan dan peningkatan (x 6 ), penentuan kebijakan (x 7 ) secara signifikan mempengaruhi profesionalisme manager proyek konstruksi gedung. Kesimpulan dari analysis ory yang diperkuat survey dan wawancara beberapa direktur perusahaan skala menengah ke atas di kota Makassar adalah perencanan, organisasi, koordinasi, kontrol, pengembangan dan peningkatan, bila faktor-faktor tersebut diturunkan maka akan ikut menurunkan profesionalisme manajer proyek terutama proyek konstruksi gedung

    Assesment Perlakuan Lelang Online Penggadaan Infrastruktur pada Instansi Pemerintah di Kabupaten Maluku Tengah

    Full text link
    Diberlakukan e-procurement karena berbagai kelemahan sistim konvensional yang membuka peluang timbulnya KKN. Hadirnya e-procurement dalam rangka pemanfaatan perkembangan teknologi informasi dalam proses pengadaan barang/jasa serta untuk mewujudkan pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang efisien, efektif, adil dan transparansi. Namun  e-procurement  masih memiliki beberapa kelemahan, hambatan serta permasalahan dalam proses pelaksanaannya. Untuk itu sangat diperlukan evaluasi penerapan e-procurement, dan bagaimana pengaruh penerapan e-procurement terhadap kinerja dan efisiensi pengadaan serta strategi pemerintah kabupaten Maluku Tengah ke depan dalam memberlakukan sistim e-procurement.Hasil dari penelitian yaitu meliputi sistim manajemen kontrol,Kualitas,Kerjasama dengan Mitra Kerja,Hukum dan Peraturan Tentang e-procurement, dan variabel yang berpengaruh dan sangat penting terhadap efisiensi adalah Manajemen Kontrol Data. Sedangkan posisi organisasi (LKPP) yang menjalankan sistim e-procurement dalam situasi memiliki peluang dan kekuatan dalam informasi yang bisa diakses lebih mudah dan luas, proses lelang menjadi cepat, pengadaan yang bersih dan transparan serta mendapatkan hasil pengadaan yang sesui dengan ketentuan/spesifikasi. Strategi yang digunakan guna pengembangan organisasi (LKPP) dalam menjalankan sistim e-procurement adalah Meningkatkan sistim manajemen kontrol data dalam upaya proses pengadaan yang bersih dan transparansi, meningkatkan keberhasilan pada kemampuan sumber daya manusia, Pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur TI  yang terbagi dalam tiga kelompok: perangkat keras,piranti lunak,jaringan computer untuk mewujudkan aplikasi e-procurement
    corecore