5 research outputs found

    Modal Sosial dan Persepsi TIK dalam Pembangunan Desa Perbatasan

    Get PDF
    This is an explanatory research which aims to find out the relationship between social capital – bridging and bonding – to the perception on ICT for rural community in the border area. This study uses quantitative method by using questionnaires in Kifu Village, Kupang Regency, East Nusa Tenggara. The systematic random sampling method was applied in the population of adolescent aged 16-18 years old. The result is that bridging and bonding social capital has a significant effect on the perception on ICT for rural development with R2 values of 33.2%. Non-social capital factor such as internet self-efficacy has impact on youth perception toward ICT for rural development.Penelitian ini bersifat eksplanatori dengan tujuan untuk mengetahui modal sosial, yaitu bridging dan bonding terhadap persepsi TIK dalam pembangunan desa perbatasan.  Populasi penelitian yaitu remaja dengan usia pada rentang 16 sampai 18 tahun di Desa Kifu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.  Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis jalur.  Teknik pengumpulan data penelitian dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner secara systematic random sampling.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek hipotesis diterima yaitu bridging dan bonding modal sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap persepsi TIK bagi pembangunan desa dengan nilai R2 sebesar 33,2%.  Faktor-faktor non-modal sosial juga memengaruhi persepsi para remaja tersebut terhadap TIK dan dampaknya bagi pembangunan desa, misalnya faktor efikasi diri ketika menggunakan internet

    PEMBERDAYAAN KELOMPOK PEREMPUAN DALAM PEMANFAATAN POTENSI HUTAN DI DESA BATU SANGGAN

    Get PDF
    Pemberdayaan kelompok perempuan melalui pemanfaatan potensi hutan Desa Batu Sanggan dilatarbelakangi oleh adanya pemanfaatan potensi hutan, yaitu daun seminyak yang belum optimal. Tujuan dilaksanakannya kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kelompok sasaran dalam memanfatkan daun seminyak menjadi produk mie organik seminyak. Kelompok sasaran atau mitra sasaran pada kegiatan pengabdian adalah kelompok PKK dan ibu rumah tangga. Kegiatan dilaksanakan melalui metode Participatory Rural Apraical (PRA) yang dikolaborasikan dengan metode praktik. Kegiatan pengabdian yang dilakukan memiliki empat tahapan yang meliputi: identifikasi lokasi pohon seminyak, uji coba pembuatan mie organik seminyak, mengolah mie organik seminyak dan memberikannya kepada warga serta melakukan kegiatan utama yaitu ceramah dan demonstrasi pembuatan dan pengemasan mie organik seminyak. Kegiatan pengabdian terlaksana dengan baik dan dapat mendatangkan manfaat bagi kelompok atau mitra sasaran

    PERANCANGAN BUSANA WANITA DEWASA DENGAN MENGGUNAKAN KAIN ULOS SUMATRA UTARA DALAM PAKAIAN READY TO WEAR UNTUK BRAND NATHASIA

    No full text
    This design is made to create a fashion brand for women’s clothing with traditional Ulos fabrics origin from northern Sumatra in ready to wear clothes for brand Nathasia to see that the public is less familiar cultures besides Indonesia Batik textiles. For it made a manufacture this fashion brand with traditional Ulos cloth, is one way to introduce and appreciate Indonesian culture and heritage to the wide community, using designs that always up to date with fashion trends. The design is made based on the results of quantitative research to culture and fashion watchers and lovers of Indonesian culture. Results of research suggest that the culture needs to be preserved and developed for Indonesain culture which are now widely taken and maintained by other nations, then made a brand new design that is expected to change the public perception. All the elements that exist in the process of making this brand, always have an important role to determining the community’s assessment for the product
    corecore