10 research outputs found

    Public Green Space Availability in Semarapura Urban Area

    Get PDF
    Green Open Space (GOS), especially Public Green Space (PGS), plays an important role in implementing an urban area's sustainability. Until now, there has been no study of determining the PGS Availability in the Semarapura Urban Area. The study aims to determine PGS Availability in the Semarapura Urban Area based on the type, area, percentage, and area distribution of PGS. Data collection techniques in this study were field observations and secondary data surveys. The data analysis technique in this study is the Geographic Information System (GIS) or mapping. The results showed that Public Green Space (PGS) availability in Semarapura Urban Area was only 8.92 percent of Semarapura Urban Area's total area. This study's results can be used as a basis for determining the strategy of providing PGS in Semarapura Urban Area

    REVITALISASI SISTEM PERTANIAN ITIK-PADI DI KAWASAN WARISAN BUDAYA DUNIA MELALUI PELIBATAN MAHASISWA CALON GURU

    Get PDF
    Kegiatan ini bertujuan merevitalisasi sistem pertanian terintegrasi itik-padi (STIP) pada areal persawahan Subak Pulagan Bali. Pendekatan kaji tindak partisipatif digunakan untuk mendorong keterlibatan aktif petani, mahasiswa calon guru, dan dosen dalam perancangan, implementasi, dan evaluasi kegiatan. Perancangan secara partisipatif dilakukan melalui sosialisasi dan diskusi pada awal kegiatan, implementasi dalam bentuk pemberian bantuan anak itik dan pakan, penanaman padi, pemantauan pertumbuhan, dan perkembangan itik serta padi. Hasil evaluasi menunjukkan petani memperoleh pengalaman langsung tentang manfaat STIP dalam mengendalikan gulma dan hama, menambah nutrisi tanah, menghemat penggunaan air, menambah pendapatan, serta peningkatan produksi dan kualitas beras. Mereka juga menemukan tantangan dalam mengatasi kematian itik dan penurunan kualitas lingkungan. Melalui kegiatan ini, mahasiswa calon guru telah mampu memperluas persepktif mereka tentang integrasi sains lokal dan sains modern, serta multifungsi STIP. Untuk itu, diperlukan upaya revitalisasi STIP lebih lanjut, seperti peningkatan kapasitas petani dalam memahami bio-ekologi itik, substitusi pakan, dan rekayasa STIP menjadi wisata edukasi yang mampu memberikan pengalaman pembelajaran sains yang bermakna

    Analisis Daya Dukung Lahan sebagai Pengembangan Fasilitas Perkotaan Kecamatan Mpunda Kota Bima Tahun 2015 – 2035

    Get PDF
    This study is based on the phenomenon of development in Bima City and affects the physical condition of the region and not evenly of facilities distribution. So that, it is necessary to analyze the carrying capacity of urban area facilities development in Mpunda District, Bima City 2015-2035. The study aims to determine the carrying capacity of Mpunda District to provide a suitable area for the development of urban facilities. The analysis uses both qualitative and quantitative description in the Mpunda District to describe the general overview of geographic distribution facilities. The analytical method used is based on Public Works Minister Regulation No.20/PRT/M/2007 about Technical Guidelines for Physical & Environmental analysis. Analysis facility needs in planning is always based on the development trend of the population. The calculation for projecting the need facilities is based on SNI 03-1733-2004 about Procedures for Environmental Planning about Housing Design in City and Need of Environmental Facilities. The analysis results of the carrying capacity of the urban area facilities development in Mpunda District is by establishing the protected areas based on the physical condition especially for class 4 of land capability which have the lowest ability with the land cover ratio in 2035 is 0%. Controlling as the functions of the buffer zone must be done for class 3 of land capability. The development land is directed for the class 1 and class 2 as the cultivation land. There is land development, which is 20%. For the cultivation of land or land suitable for development land directed to land capability and land capability class 1 class 2. The ratio of class 1 land coverage area in 2035 has reached the maximum land cover ratio, i.e. 70%. While the ratio of class 2 land coverage area in 2035, i.e. 49% of from the 50% maximum of land cover ratio

    PROGRAM POSYANDU TERINTEGRASI: STRATEGI PENGUATAN POSYANDU REMAJA DI DENPASAR

    Get PDF
    Youth groups are the main asset or capital of human resources for the nation's development in the future. Along with the swift currents of globalization that hit various sectors, it has an impact on the development of adolescent health problems in Indonesia. The Indonesian government has made a breakthrough by developing a youth Posyandu program but there is still an increase in cases of adolescent health problems in Denpasar City. This study aims to analyze strategies in implementing the youth Posyandu program. The research design used qualitative and quantitative approaches with the research subjects carried out by purposive sampling of 32 people in October-December 2020. Data collection was carried out using a questionnaire, and then FGD would be conducted. The data analysis used was the IFAS and EFAS matrices followed by the QSPM matrix. The results showed that the main priority strategy was to integrate the implementation of the youth Posyandu program with several related programs. The research will have implications for the approach to access to health services for adolescents and as surveillance and monitoring of adolescent health in work areas. ABSTRAKKelompok remaja merupakan aset atau modal utama sumber daya manusia bagi pembangunan bangsa di masa yang akan datang. Seiring dengan derasnya arus globalisasi yang melanda berbagai sektor, membawa dampak bagi perkembangan permasalahan kesehatan remaja di Indonesia. Pemerintah Indonesia telah melakukan terobosan dengan mengembangkan program posyandu remaja namun masih terdapat peningkatan kasus permasalahan kesehatan remaja di Kota Denpasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi dalam implementasi program posyandu remaja. Design penelitian dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan subyek penelitian dilakukan secara purposive sampling sebanyak 32 orang pada bulan Oktober-Desember 2020. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner, dan selanjutnya akan dilakukan FGD. Analisis data yang digunakan dengan matrik IFAS dan EFAS yang dilanjutkan dengan matrik QSPM.. Hasil penelitian didapatkan strategi prioritas utama adalah dengan mengintegrasikan pelaksanaan program posyandu remaja dengan beberapa lintas program terkait. Penelitian akan berimplikasi pada pendekatan akses pelayanan kesehatan bagi remaja dan sebagai surveilans serta pemantauan kesehatan remaja di wilayah kerj

    SENAM VITALISASI OTAK: UPAYA EFEKTIF MENGUATKAN FUNGSI KOGNITIF, MENURUNKAN HIPERTENSI DAN EMOSIONAL PADA LANSIA

    Get PDF
    Aging is a life process characterized by decreased cognitive function. The decline in cognitive function will affect the health and quality of life of a person and their participation in society. One of the efforts to improve cognitive function is to do brain vitalizing exercises. Research Objectives: To determine the effectiveness of vitalizing brain exercise on cognitive function, hypertension and emotional. Research Methods This research design is included in the pre-experimental research design with one-group pretest-posttest design. This study used purposive sampling. The total population is 100 people and is strictly selected according to the inclusion criteria, namely seniors aged 60 years and over, seniors who are willing to be respondents, elderly people who are included in dementia sufferers, hypertension and emotional disturbances according to the interpretation of the mini mental state examination, blood pressure and geriatric depression scale, leaving 40 respondents. Interventions were carried out 24 times for 30 minutes in 8 weeks. The data were tested using a non-parametric statistical test, namely the Wilcoxon Rank Test. Results: the results of the mini mental state examination obtained p value = 0.00, meaning p 0.05 so that Ha is accepted and Ho is rejected, the hypothesis of the geriatric depression scale obtained p value = 0.00, meaning p 0.05 so that Ha is accepted and Ho is rejected, the hypothesis of hypertension is p = 0.000, meaning p 0.05 so that Ha is accepted and Ho is rejected Conclusion Brain vitalization exercise is effective to reduce cognitive function (dementia), hypertension and emotional mental disorders . Suggestion

    STRATEGI UNTUK KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KAWASAN PERKOTAAN SEMARAPURA

    Get PDF
    Ruang Terbuka Hijau (RTH) khususnya RTH Publik memiliki peran penting dalam mewujudkan suatu perkotaan yang berkelanjutan. Hingga saat ini belum ada kajian mengenai strategi untuk ketersediaan RTH Publik di Kawasan Perkotaan Semarapura. Tujuan dari penelitian ini adalah menyusun strategi untuk ketersediaan RTH Publik Kawasan Perkotaan Semarapura. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah survey data instansi, kuisioner dan Focus Group Discussion (FGD). Teknik analisis data pada penelitian ini adalah Teknik Analisis Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat (SWOT) dan Analithical Hierarchy Process (AHP). Selanjutnya, telah tersusun 8 (delapan) strategi untuk ketersediaan RTH Publik di Kawasan Perkotaan Semarapura. Strategi yang menjadi prioritas utama adalah Pemetaan lahan potensial seperti aset-aset milik pemerintah sebagai alternatif penyediaan RTH Publik Kawasan Perkotaan Semarapur

    PENGEMBANGAN DESA WISATA SEJARAH BUDAYA DI DESA GELGEL KABUPATEN KLUNGKUNG

    Get PDF
    Pulau Bali memiliki keragaman potensi wisata meliputi potensi wisata alam dan potensi wisata budaya disertai dengan keramah-tamahan masyarakatnya menjadikan Bali sebagai daerah tujuan wisata utama di Indonesia. Desa Gelgel merupakan desa yang berada di wilayah Kecamatan Klungkung yang sudah ditetapkan sebagai Desa Wisata Tahun 2017 dan dikenal dengan kisah kerajaan terbesar di Bali yaitu Kerajaan Gelgel. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi lingkungan ekternal-internal dan merumuskan strategi pengembangan desa wisata Gelgel. Metode pengumpulan data pada penelitian ini dengan cara observasi, wawancara, kuisioner, FGD, dokumentasi. Metode analisis terdiri pembobotan dan skoring dengan analisis SWOT dan AHP (Analytical Hierarchy Process). Menurut hasil yang didapat bahwa analisis matrik  Internal Factors Evaluation (IFE) dan External Factors Evaluation (EFE) menunjukan bahwa faktor-faktor internal tergolong kuat dengan total skor 3.07, sedangkan faktor external tergolong tinggi dengan skor 3.10.Strategi prioritas  berdasarkan hasil analisis SWOT dan AHP yaitu melakukan Penataan lingkungan dan sarana prasarana di kawasan wisata Desa Gelgel dengan skor rata-rata 0.137 atau 13.7%

    KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR INDUK SAYUR DAN HORTIKULTURA DI KABUPATEN BADUNG, BALI

    Get PDF
    Saat pandemi covid 19, inflasi di Bali meningkat 2,19 (year on year/yoy) yang dipicu oleh kenaikan harga produk pertanian.  Kondisi ini menimbulkan ketidakpastian investasi terutama di Kabupaten Badung-Bali yang mengalami keterpurukan di sektor pariwisata. Pemerintah Provinsi Bali berupaya mendorong investasi melalui pembangunan ruas jalan tol dari Gilimanuk (Kabupaten Jembrana hingga Kecamatan Mengwi di Kabupaten Badung melalui keputusan nomor 243/01-A/HK/2022.  Hal ini menjadi faktor pendukung pembangunan  pasar induk hortikultura dan sayuran di Kabupaten Badung.  Selain membuka investasi dan lapangan pekerjaan, pembangunan pasar induk diharapkan pula dapat  mengatasi masalah inflasi melalui stabilitas harga produk pertanian.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan pembangunan pasar induk dari sisi kepatuhan hukum, tata ruang, ekonomi dan finansial, sosial budaya, fisik transportasi serta lingkungan.  Hasil penelitian menunjukkan dari sisi legalitas hukum, lokasi pasar induk layak dibangun di Desa Werdi Bhuana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung karena tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang ada.  Demikian pula hasil kajian secara ekonomi, sosial dan budaya, tata ruang, finansial, kinerja ruas jalan dan simpang serta lingkungan pasar induk sayur dan hortikultura layak dibangun di lokasi tersebut.   Namun penyusunan masterplan pasar induk sayur dan hortikultura di Kabupaten Badung perlu mempertimbangkan jarak ke gerbang tol Gilimanuk-Mengwi serta akses jalan nasional lainnya agar tidak berdampak pada kemacetan ruas jalan Mengwi-Bedugul

    SOCIAL NETWORK ANALYSIS FOR ASSESSING SOCIAL CAPITAL IN BIOSECURITY ECOLITERACY

    No full text
    Abstract: Social Network Analysis for Assessing Social Capital in Biosecurity Ecoliteracy. Biosecurity ecoliteracy (BEL) is a view of literacy that applies ecological concepts to promote in-depth understanding, critical reflection, creative thinking, self consciousness, communication and social skills, in analyzing and managing issues around plant health/living, animal health/living and the risks that are associated with the environment. We used social network analysis (SNA) to evaluate two distinct forms of social capital of BEL: social cohesion and network structure. This study was executed by employing cooperative learning in BEL toward 30 undergraduate teacher training students. Data then was analyzed using UCINET software. We found the tendency of so­cial cohesion to increase after students participated in BEL. This was supported by several SNA measures (density, closeness and degree) and these values at the end were statistically different than at the beginning of BEL. The social structure map (sociogram) after BEL visualized that students were much more likely to cluster in groups compared with the sociogram before BEL. Thus BEL, through cooperative learning, was able to promote social capital. In addition SNA proved a useful tool for evaluating the achievement levels of social capital of BEL in the form of network cohesion and network structure. Abstrak: Analisis Jaringan Sosial untuk Menilai Ekoliterasi Ketahanan Hayati. Ekoliterasi ketahanan hayati (EKH) adalah literasi yang mengaplikasikan berbagai konsep ekologi untuk mempromosikan pe­mahaman yang mendalam, refleksi kritis, kesadaran diri, keterampilan sosial dan berkomunikasi, dalam menganalisis, dan mengelola isu yang terkait dengan kesehatan/kehidupan tanaman, kesehatan/kehidupan binatang, dan risiko yang terkait dengan lingkungan. Analisis jaringan kerja sosial (AJS) telah digunakan untuk mengevaluasi dua bentuk model sosial EKH: kohesi sosial dan struktur jaringan kerja. Untuk itu, dilaku­kan penelitian EKH dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif, dan melibatkan 30 orang mahasiswa (S1) calon guru. Mereka mengikuti 14 kali pertemuan tatap muka di dalam kelas, dua kali kunjungan lapang, baik pada ruang tertutup maupun terbuka (indoor dan outdoor). Setiap mahasiswa (sebelum, dan setelah EKH) diminta menominasi nama lima mahasiswa lain yang dianggap memiliki hubungan paling erat dengan mereka. Data dianalisis dengan bantuan piranti lunak UCINET. Hasil penelitian menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan kohesi sosial mahasiswa setelah mereka mengikuti EKH. Hal tersebut didukung berbagai ukuran AJS (kepadatan, keterdekatan, dan derajat), yang menunjukkan kohesi sosial mahasiswa berbeda nyata, antara sebelum dan setelah EKH. Peta struktur sosial (sosiogram) setelah EKH juga menggambarkan mahasiswa lebih berkelompok sesuai dengan grup, dibandingkan dengan sebelum EKH. Hal tersebut menunjukkan bahwa EKH melalui pem­belajaran kooperatif mampu meningkatkan modal sosial mahasiswa. Di samping itu, AJS terbukti sebagai instrumen yang efektif untuk menilai modal sosial EKH dalam bentuk kohesi sosial dan struktur jaringan sosial
    corecore