6 research outputs found
Budidaya Ikan Dalam Ember “Budikdamber†dengan Aquaponik di Lahan Sempit
The purpose of this study is to obtain a system of fish farming in small media, not requiring extensive land, cheap, easily available media and technology that can be done by everyone. This research is expected to be able to be a solution to the problem of the limitations of fish farming land, the problem of decreasing aquaculture availability and the problem of animal protein needs of fish in the community. The research stages consist of: (a). Designing a fish farming system in a bucket (b). The series of fish farming systems in buckets (c). Performance test of the cultivation system in buckets (d). Summarize and recommend the results of the bucket farming system. The results of the study obtained a system design of fish farming in buckets (Budikdamber) which was tested by the maintenance of catfish and kale plants. The results of the study of catfish culture in buckets of 60 liters which were carried out for 42 days maintenance resulted in SR 41 - 70%, harvest biomass reached 2440 gr with an average weight per fish of 71.76 gr, spinach produced as many as 42 bunches. The system of catfish farming in a medium of 60 liters of bucket proved to be used as a solution for fish farming, especially on narrow land. Keywords: Aquaculture in narrow land, Budikdamber, Akuaponik, Urban Farmin
UPAYA MENINGKATKAN PENDIDIKAN MASYARAKAT MELALUI BUDIKDAMBER DENGAN AQUAPONIK DI LAHAN SEMPIT
Abstract
The program of applying science and technology to the community (PPIM) was carried out for 9 months, located in the Kampung Bumi Baru Blambangan Umpu Way Kanan, the partners in this program were women of Alhidayah recitation. This program is increasing public knowledge through Budikdamber education with Aquaponics in narrow areas. Budikdamber stands for fish and vegetable cultivation in buckets, namely raising livestock and farming with limited land, budikdamber can be a very appropriate choice in overcoming food problems. The lack of public knowledge about aquaponics culture has resulted in the need to carry out this program. The purpose of this PPIM is to increase the knowledge, capabilities and skills of partners, optimize yard land and business capital used for cultivating fish and plants and increase income and save on partner expenses. The implementation of this PPIM first coordinated with village officials, then continued with education on budikdamber with lecture and discussion methods, accompanied by training on budikdamber which included making, caring for fish, planting kale, and water changing techniques (penyiponan). The output of this activity is: the birth of a group of people who have knowledge of Budikdamber application and the open opportunity of the business.
Abstrak
Kegiatan program penerapan iptek kepada masyarakat (PPIM) ini dilaksanakan selama 9 bulan, bertempat di kampung Bumi Baru Blambangan Umpu Way Kanan, mitra dalam program ini adalah ibuibu pengajian Alhidayah. Program ini adalah peningkatan pengetahuan masyarakat melalui pendidikan Budikdamber dengan Aquaponik dilahan sempit. Budikdamber singkatan dari budidaya ikan dan sayuran dalam ember, yaitu berternak dan bertani dengan lahan terbatas, budikdamber dapat menjadi salah satu pilihan yang sangat tepat dalam mengatasi permasalahan pangan. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang budikdamber dengan aquaponik ini mengakibatkan perlunya dilakukan program ini. Tujuan dari PPIM ini adalah meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan mitra, mengoptimalkan lahan pekarangan dan modal usaha yang digunakan untuk melakukan budidaya ikan dan tanaman serta meningkatkan pendapatan dan menghemat pengeluaran mitra. Pelaksanaan PPIM ini terlebih dahulu berkoordinasi dengan perangkat desa, kemudian dilanjutkan penyuluhan budikdamber dengan metode ceramah dan diskusi, disertai pelatihan budikdamber yang meliputi cara pembuatan, perawatan ikan, menanam kangkung, dan teknik pergantian air (penyiponan). Output kegiatan ini adalah: lahirnya kelompok masyarakat yang memiliki pengetahuan dengan mengerti dan paham akan penerapan Budikdamber serta dapat membuka peluang usaha
Penambahan Ramuan Tradisional dalam Pakan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)
This research aimed to know the effect of addition different dose of traditional ingredient in feed of African catfish on the growth, survival rate and food conversion ratio. The experiment used completely randomized design (CRD) with four treatment and triplicates, the treatment wear dose of traditional ingredient which were 0 cc, 5 cc, 10 cc and 15 cc each kg food. The research was conducted in Laboratorium of Fisheries Research, Faculty of Agriculture, Gadjah Mada University. The experiment using twelve 50 x 50 x 50 cm3of fiberglass tank with 40 cm water depth for 70 days. Total length and weight of African catfish used in this research ranged 11-13 cm and 10-12 respectively. Stocking density which used in the experiment was 100 fish/m2or 25 fish each fiberglass tank. Traditional ingredient was mixed in food at the time of feeding. The African catfish were fed add-satiation. Parameter measured were: growth, survival rate, food conversion ratio and size variation of harvest. The result of the experiment showed that the addition of traditional ingredient did not influenced significantly on lenght, weight, specific growth, survival rate and food convertion ratio. The proportional of food conversion ratio value got smaller when the addition of traditional ingredient going up. Key words: African catfish, growth, and traditional ingredient
Karakteristik Kimiawi Rumput Laut Lokal (Caulerpa sp.) Dan Potensinya Sebagai Sumber Antioksidan
Lampung coast has an abundant aquatic flora and fauna. One of them is green seaweed Caurlerpa sp. that commonly known as seagrape. It was dispersed in Ringgung, Kelapa Rapat, and Kota Agung seashore. The people ate seagrape dairy only in fresh form as vegetable called lalapan and rujak. This research aim for identifying the chemical compound of Caulerpa sp. and screening it’s potencial antioxidant compound. The variableof reasearsh are the differences of extraction solvent (methanol, ethylacetate and hexane) and kind of sample (fresh and dried seaweed). The observation are yield, proximate characteristic, phytochemical and antioxidant analysis. Data analysed by using ANOVA with Minitab 14.0 statistical apparatus. The Caulerpa sp extract has a potential antioxidant compound that able to scavenging free radical 1,1-diphenyl-2-pycryl hydrazil picrilhidrazine (DPPH). The phytocemical analysis identified theextract of Caulerpa sp containing alkaloid, fenolic, triterpenoid, and flavonoidcompound. Keywords:green seaweed, Caulerpa sp.,antioxidan
PEMBERDAYAAN KEMANDIRIAN KELOMPOK PENGAJIAN BKP DENGAN PELATIHAN AQUAPONIC DALAM PEMANFAATAN LAHAN SEMPIT UNTUK KETAHANAN PANGAN
Pelaksanaan kegiatan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dilakukan selama 5 (lima)bulan pada Kelurahan Bukit Kemiling Permai dengan kelompok sasaran atau mitra adalah ibu-ibupengajian Majelis Taklim Ikhlas Al-Azhar. Permasalahan yang terjadi di lokasi PKM adalah masihrendahnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat, tentang teknologi budidaya sayuran dan ikandengan aquaponic di lahan sempit untuk ketahanan pangan. Latar Belakang dari kegiatan ini adalahadanya teknologi aquaponic yang sederhana yang dapat diaplikasikan oleh masyarakat untukmencukupi kebutuhan pangan keluarga di lahan yang sempit dan sulit air. Tujuan dari kegiatan inipertama, meningkatkan pemberdayaan kemandirian, pengetahuan dan keterampilan anggotakelompok dalam budidaya sayuran dan ikan dengan aquaponic secara mandiri. Kedua, meningkatkankinerja, wawasan, pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan teknologi yang lebih moderndalam budidaya sayuran dan ikan dengan Aquaponic. Ketiga, meningkatkan keahlian dalamkemajuan teknologi terkini pada budidaya sayuran dan ikan serta membuat media promosi untukpemasaran hasil keterampilan tersebut. Keempat meningkatkan kesejahteraan mitra dari kegiatanbudidaya sayuran dan ikan dengan aquaponic di lahan sempit. Solusi terhadap permasalahan yangterjadi dilapangan adalah bagaimana cara meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentangaquaponic, yang terdiri dari kegiatan persiapan sarana prasarana, pemberian penyuluhan teori danbimbingan teknis mengenai teknologi budidaya aquaponic pada lahan sempit serta pemasaran hasilsecara online dengan mengoptimalkan marketplace yang telah tersedia pada salah satu media sosial.Bimbingan teknologi dan monitoring dilakukan setiap bulan untuk mengetahui perkembangan produksidan penerapan teknologi yang dilakukan oleh mitra, luaran yang diperoleh dengan adanya program iniadanya peningkatan pemberdayaan kemandirian, pengetahuan dan keterampilan untukkesejahteraan mitra melalui budidaya sayuran dan ikan dengan aquaponic.Pelaksanaan kegiatan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dilakukan selama 5 (lima) bulan pada Kelurahan Bukit Kemiling Permai dengan kelompok sasaran atau mitra adalah ibu-ibu pengajian Majelis Taklim Ikhlas Al-Azhar. Permasalahan yang terjadi di lokasi PKM adalah masih rendahnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat, tentang teknologi budidaya sayuran dan ikan dengan aquaponic di lahan sempit untuk ketahanan pangan. Latar Belakang dari kegiatan ini adalah adanya teknologi aquaponic yang sederhana yang dapat diaplikasikan oleh masyarakat untuk mencukupi kebutuhan pangan keluarga di lahan yang sempit dan sulit air. Tujuan dari kegiatan ini pertama, meningkatkan pemberdayaan kemandirian, pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok dalam budidaya sayuran dan ikan dengan aquaponic secara mandiri. Kedua, meningkatkan kinerja, wawasan, pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan teknologi yang lebih modern dalam budidaya sayuran dan ikan dengan Aquaponic. Ketiga, meningkatkan keahlian dalam kemajuan teknologi terkini pada budidaya sayuran dan ikan serta membuat media promosi untuk pemasaran hasil keterampilan tersebut. Keempat meningkatkan kesejahteraan mitra dari kegiatan budidaya sayuran dan ikan dengan aquaponic di lahan sempit. Solusi terhadap permasalahan yang terjadi dilapangan adalah bagaimana cara meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang aquaponic, yang terdiri dari kegiatan persiapan sarana prasarana, pemberian penyuluhan teori dan bimbingan teknis mengenai teknologi budidaya aquaponic pada lahan sempit serta pemasaran hasil secara online dengan mengoptimalkan marketplace yang telah tersedia pada salah satu media sosial. Bimbingan teknologi dan monitoring dilakukan setiap bulan untuk mengetahui perkembangan produksi dan penerapan teknologi yang dilakukan oleh mitra, luaran yang diperoleh dengan adanya program ini adanya peningkatan pemberdayaan kemandirian, pengetahuan dan keterampilan untuk kesejahteraan mitra melalui budidaya sayuran dan ikan dengan aquaponic
DISEMINASI PEMANFAATAN HIDROLISAT TEPUNG DAUN INDIGOFERA UNTUK PAKAN IKAN GURAME PADA POKDAKAN ULAM GADING MAS PEKON BULUKARTO, KABUPATEN PRINGSEWU
Permasalahan yang dihadapi oleh mitra Ulam Gading Mas adalah harga pakan yang dari tahun ke tahun meningkat, sehingga meningkatkan biaya produksi. Sementara daya beli masyarakan akan menurun jika harga jual ikan gurame dinaikkan, mengingat kondisi pandemi yang berdampak pada ekonomi. Di sisi lain, pemerintah telah menggalakkan penanaman indigofera di Pringsewu sebagai pakan ternak. Saat ini masyarakat belum mengerti pemanfaatan tanaman tersebut untuk pakan ikan. Diseminasi dan bimbingan teknis aplikasi teknologi hidrolisis tepung daun indigofera sebagai bahan baku pakan perlu dilakukan. Bahan yang mudah didapatkan dan murah, namun dapat meningkatkan pertumbuhan ikan ketika disuplementasikan ke pakan. Pemanfaatan daun indigofera dengan aplikasi teknologi ini berpeluang besar untuk meningkatkan produktivitas budidaya karena dapat meningkatkan pertumbuhan ikan dan harga pakan yang dihasilkan lebih ekonomis. Program pengabdian masyarakat ini meningkatkan pemahaman dan keterampilan pembuatan pakan serta mampu mengapikasikan teknologi hidrolisis enzim selulose pada tepung daun indigofera yang akan disuplementasikan pada pakan ikan gurame.
Kata kunci: hidrolisat, tepung daun indigofera, pakan Ikan guramePermasalahan yang dihadapi oleh mitra Ulam Gading Mas adalah harga pakan yang dari tahun ke tahun meningkat, sehingga meningkatkan biaya produksi. Sementara daya beli masyarakan akan menurun jika harga jual ikan gurame dinaikkan, mengingat kondisi pandemi yang berdampak pada ekonomi. Di sisi lain, pemerintah telah menggalakkan penanaman indigofera di Pringsewu sebagai pakan ternak. Saat ini masyarakat belum mengerti pemanfaatan tanaman tersebut untuk pakan ikan. Diseminasi dan bimbingan teknis aplikasi teknologi hidrolisis tepung daun indigofera sebagai bahan baku pakan perlu dilakukan. Bahan yang mudah didapatkan dan murah, namun dapat meningkatkan pertumbuhan ikan ketika disuplementasikan ke pakan. Pemanfaatan daun indigofera dengan aplikasi teknologi ini berpeluang besar untuk meningkatkan produktivitas budidaya karena dapat meningkatkan pertumbuhan ikan dan harga pakan yang dihasilkan lebih ekonomis. Program pengabdian masyarakat ini meningkatkan pemahaman dan keterampilan pembuatan pakan serta mampu mengapikasikan teknologi hidrolisis enzim selulose pada tepung daun indigofera yang akan disuplementasikan pada pakan ikan gurame.
Kata kunci: Hidrolisat, Tepung Daun Indigofera, Pakan Ikan Guram