18 research outputs found

    Pengembangan Hidrogel Berbasis Polivinil Pirolidon (Pvp) Hasil Iradiasi Berkas Elektron sebagai Plester Penurun Demam

    Full text link
    Telah dilakukanpengembangan hidrogel berbasis PVP sebagai plester penurun demam menggunakan teknikiradiasi berkas elektron. Hidrogel berbasis PVP dibuat dengan mengiradiasi campuran polimerPVP, PVA dan bahan tambahan lainnya dengan berbagai komposisi (formula I, II III dan IV)pada dosis 20 sampai 40 kGy. Pengujian yang dilakukan terhadap hidrogel yaitu sifat fisik,fraksi gel, kadar air, daya kelengketan dan waktu penurunan suhu air dari 40oC menjadi 37oC.Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada dosis iradiasi 20 sampai 40 kGy, hidrogelformula I mempunyai sifat fisik kurang baik yaitu rapuh, permukaan hidrogel berair danmeninggalkan residu pada kulit setelah hidrogel ditempelkan. Demikian juga dengan formula IVmempunyai sifat fisik seperti kaku, tidak elastis dan rapuh. Hidrogel formula II dan III pada dosis20 kGy mempunyai sifat fisik elastis dan agak rapuh, sedangkan pada dosis 30 kGymempunyai sifat fisik yang diinginkan seperti tidak meninggalkan residu pada kulit, liat,permukaan hidrogel tidak berair dan memberikan rasa nyaman saat digunakan. Hidrogelmenjadi sedikit kaku pada dosis 40 kGy. Fraksi gel bertambah dengan bertambahnya dosis dari20 kGy menjadi 30 kGy, selanjutnya penambahan dosis dari 30 kGy menjadi 40 kGy tidakmenyebabkan kenaikan yang bermakna terhadap fraksi gel. Pada dosis 20 kGy fraksi gelberkisar antara 83 – 87%, sedang pada dosis 30 dan 40 kGy fraksi gel berkisar antara 83-98%.Kadar air hidrogel bergantung pada konsentrasi polimer yang ada. Semakin besar konsentrasipolimer yang digunakan, semakin kecil kadar air hidrogel. Dosis iradiasi tidak berpengaruhsecara nyata pada kadar air hidrogel. Kadar air hidrogel berkisar antara 73 – 84%. Hasilpengujian terhadap daya lengket menunjukkan bahwa hidrogel formula II dan III dengan dosisiradiasi 30 dan 40 kGy mempunyai daya lengket 8,3 – 8,9 gf. Daya lengket hidrogel formula IIdan III setara dengan daya lengket hidrogel komersial (Bye Bye Fever). Hidrogel formula Imempunyai kemampuan penurunan suhu air dari 40oC menjadi 37oC lebih cepat dari padaformula II, III dan IV yaitu dalam waktu 11 menit. Hidrogel formula II dan III mempunyaikecepatan penurunan suhu air dari 40oC menjadi 37oC sebanding dengan hidrogel komersial(Bye Bye Fever) yaitu dalam waktu 12 menit. Hidrogel formula IV adalah yang paling lamamenurunkan suhu air yaitu sekitar 19 menit. Sebaliknya tanpa hidrogel (kontrol) penurunansuhu air dicapai dalam waktu sekitar 37 menit

    In-vitro Degradation Behaviour of Irradiated Bacterial Cellulose Membrane

    Get PDF
    Bacterial cellulose membrane synthesized by Acetobacter xylinum in coconut water medium has potential application for Guided bone Regeneration. However, this membrane may not meet some application requirements due to its low biodegradation properties. In this paper, incorporation of gamma irradiation into the membrane is a developed strategy to increase its biodegradability properties. The in–vitro degradation study in synthetic body fluid (SBF) of the irradiated membrane has been analyzed during periods of 6 months by means of weight loss, mechanical properties and scanning electron microscopy observation compared to that the un-irradiated one. The result showed that weight loss of irradiated membrane with 25 kGy and 50 kGy and immersed in SBF solution for 6 months reached 18% and 25% respectively. While un-irradiated membrane did not give significant weight loss. Tensile strength of membranes decreases with increasing of irradiation dose and further decreases in tensile strength is observed when irradiated membrane was followed by immersion in SBF solution. Microscope electron image of cellulose membranes shows that un-irradiated bacterial cellulose membrane consists of dense ultrafine fibril network structures, while irradiation result in cleavage of fibrils network of cellulose. The fibrils network become loosely after irradiated membrane immersed in SBF solution due to released of small molecular weight carbohydrates formed during by irradiation from the structure. Received: 05 December 2011; Revised: 24 September 2012; Accepted: 29 August 201

    KARAKTERISTIK SIFAT FISIKA - KIMIA HIDROGEL PVP-MADU-GLISERIN HASIL IRADIASI GAMMA

    Get PDF
    yang mengandung madu dengan konsentrasi 6% dan gliserindengan konsentrasi 0 sampai dengan 5%. Telah dibuat sebanyak 9 macam formula hidrogel PVP dengan berbagai komposisi yang kemudian diiradiasi dengan sinar gamma pada dosis 25 kGy. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penambahan madu dengan konsentrasi 6% dan gliserin hingga konsentrasi 5% menghasilkan hidrogel yang bersifat steril, transparan, berwarna agak kuning, dapat meningkatkan kelenturan/fleksibilitas, kenyamanan pemakaianpada kulit, dan daya tahan terhadap jamur. Hidrogel PVP-madu gliserin juga mempunyai kemampuan penguapan air pada suhu 37 oC yang lebih rendah serta dapat mengabsorbsi air lebih banyak dibandingkan dengan formula basic (tanpa penambahan madu dan gliserin)

    Kualitas Fisik Bakso Daging yang Diiradiasi dengan Sinar Gamma pada Penyimpanan Suhu Ruang

    Get PDF
    This study was aimed to investigate the meatballs physical qualities that are irradiated with high-doses of gamma rays. This study used the irradiation method with the dosage of 20, 25and 35 kGy and storage at room temperature. For the control (0 kGy), storage was done in the freezer. The results showed that at 0 month, the samples water contents at 20; 25; 35 kGy were 67,03%; 67,50%; 66,67%, with significant difference (p<0.05) to control 68,73%. Water content (%) at 2 months were 65,03%; 66.00%; 67.50% and control 63,23% 2 months hassignificant difference (p<0.05) but still meet the SNI standard (<70%). Optimum water activity was obtained at irradiation dose of 35 kGy. The pH results doses of 20; 25; 35 kGyfor 0 month were 6,35; 6,34; 6,39 and 2 months were 6,59; 6,47; 6,46, respectively. pH of control was 5,87 at 0 month and 6,49 at 2 months. The pH of samples stored for 0 month wererelatively higher than the control pH. At 2-month storage, the pH of the samples was lower than the control, but still meets the standard. Meatball irradiation up to 35 kGy can be used as an alternative for preservation at room temperature.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kualitas fisik bakso yang telah diiradiasi sinar gamma dosis tinggi. Penelitian menggunakan perlakuan dosis iradiasi sebesar 20, 25, dan 35kGy dengan penyimpanan akhir pada suhu ruang sedangkan untuk kontrol yang tidak diiradiasi (0 kGy), penyimpanan dilakukan dalam freezer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada penyimpanan 0 bulan, kadar air bakso iradiasi dosis 20; 25; 35 kGy masing-masing 67,03 %; 67,50 %; 66,67 % berbeda nyata (p<0,05) dengan non-iradiasi 68,73 %. Kadar air (%) pada penyimpanan 2 bulan, masing-masing 65,03 %; 66,00 %; 67,50 % dan non iradiasi 63,23 %. Penyimpanan 2 bulan berbeda nyata (p<0,05) namun masih memenuhi standar SNI (<70%). Aktivitas air optimum bakso diperoleh pada dosis iradiasi 35 kGy. Hasil pH menunjukkan bahwa dosis iradiasi 20; 25; 35 kGy penyimpanan 0 bulan masing-masing6,35; 6,34; 6,3 dan penyimpanan 2 bulan masing-masing 6,59; 6,47; 6,46 berbeda nyata terhadap pH bakso kontrol. pH bakso iradiasi penyimpanan 0 bulan relatif lebih tinggi dari pH kontrol. Sedangkan pada penyimpanan 2 bulan, pH bakso iradiasi lebih rendah dari kontrol tetapi masih memenuhi syarat. Iradiasi bakso hingga 35 kGy dapat digunakan sebagai alternatif proses pengawetan bakso pada suhu ruang

    PENGEMBANGAN HIDROGEL BERBASIS POLIVINIL PIROLIDON (PVP) HASIL IRADIASI BERKAS ELEKTRON SEBAGAI PLESTER PENURUN DEMAM

    Get PDF
    Telah dilakukanpengembangan hidrogel berbasis PVP sebagai plester penurun demam menggunakan teknikiradiasi berkas elektron. Hidrogel berbasis PVP dibuat dengan mengiradiasi campuran polimerPVP, PVA dan bahan tambahan lainnya dengan berbagai komposisi (formula I, II III dan IV)pada dosis 20 sampai 40 kGy. Pengujian yang dilakukan terhadap hidrogel yaitu sifat fisik,fraksi gel, kadar air, daya kelengketan dan waktu penurunan suhu air dari 40oC menjadi 37oC.Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada dosis iradiasi 20 sampai 40 kGy, hidrogelformula I mempunyai sifat fisik kurang baik yaitu rapuh, permukaan hidrogel berair danmeninggalkan residu pada kulit setelah hidrogel ditempelkan. Demikian juga dengan formula IVmempunyai sifat fisik seperti kaku, tidak elastis dan rapuh. Hidrogel formula II dan III pada dosis20 kGy mempunyai sifat fisik elastis dan agak rapuh, sedangkan pada dosis 30 kGymempunyai sifat fisik yang diinginkan seperti tidak meninggalkan residu pada kulit, liat,permukaan hidrogel tidak berair dan memberikan rasa nyaman saat digunakan. Hidrogelmenjadi sedikit kaku pada dosis 40 kGy. Fraksi gel bertambah dengan bertambahnya dosis dari20 kGy menjadi 30 kGy, selanjutnya penambahan dosis dari 30 kGy menjadi 40 kGy tidakmenyebabkan kenaikan yang bermakna terhadap fraksi gel. Pada dosis 20 kGy fraksi gelberkisar antara 83 – 87%, sedang pada dosis 30 dan 40 kGy fraksi gel berkisar antara 83-98%.Kadar air hidrogel bergantung pada konsentrasi polimer yang ada. Semakin besar konsentrasipolimer yang digunakan, semakin kecil kadar air hidrogel. Dosis iradiasi tidak berpengaruhsecara nyata pada kadar air hidrogel. Kadar air hidrogel berkisar antara 73 – 84%. Hasilpengujian terhadap daya lengket menunjukkan bahwa hidrogel formula II dan III dengan dosisiradiasi 30 dan 40 kGy mempunyai daya lengket 8,3 – 8,9 gf. Daya lengket hidrogel formula IIdan III setara dengan daya lengket hidrogel komersial (Bye Bye Fever). Hidrogel formula Imempunyai kemampuan penurunan suhu air dari 40oC menjadi 37oC lebih cepat dari padaformula II, III dan IV yaitu dalam waktu 11 menit. Hidrogel formula II dan III mempunyaikecepatan penurunan suhu air dari 40oC menjadi 37oC sebanding dengan hidrogel komersial(Bye Bye Fever) yaitu dalam waktu 12 menit. Hidrogel formula IV adalah yang paling lamamenurunkan suhu air yaitu sekitar 19 menit. Sebaliknya tanpa hidrogel (kontrol) penurunansuhu air dicapai dalam waktu sekitar 37 menit

    Poly(Pro-Hyp-Gly) ハイドロ ゲル ニ ホウマイシタ ラット コツズイ カンシツ サイボウ ノ コツブンカ

    No full text
    博第1462号甲第1462号博士(工学)奈良先端科学技術大学院大

    Sintesis dan karakterisasi Selulosa Bakteri-Sitratkitosan sebagai pembalut luka Antimikroba

    No full text
    Bacterial cellulose, produced by Acetobacter xylinum, is an interesting material for using as a wound dressing since it provides moist environment to a wound resulting in a better wound healing. However, bacterial cellulose (BC) itself has no antibacterial activity to prevent wound infection. To achieve antibacterial activity, chitosan were impregnated into bacterial cellulose by cross linking reaction using citric acid as cross linker. The thickness, water and saline absorption capacity, water vapour transmission rate (WVTR), mechanical properties and antibacterial activity of composite were investigated. The result show an important increase in absorption capacity when BC was treated with citric acid and chitosan and the maximum value was reached at 21.5 gig in DM water and 8.2 gig in saline solution}. The WVTR analysis of all the test membranes was found to be less than WVTR value of control without sample. The result also showed that bacterial cellulose-citrate-chitosan (BC-AST) exhibited antibacterial activity against E. coli, S. typhi, P. aeruginosa and S. aureu
    corecore