43 research outputs found
Pengembangan Modul Elektronik (e-Module) Kimia berbasis Kontekstual sebagai Media Pengayaan pada Materi Kimia Unsur
This study aims to develop chemistry electronic module (e-Module) based on contextual approach as an enrichment learning media on Chemical Elements for grade 12 science students in SMA/MA. This study uses Research and Development method by Borg and Gall. The instrument that used in this study is questionnaire. The module validated by four experts in content and language, and also three experts in media and graphic. The module also trialed by 19 students of grade 12 science, 33 college students of chemistry education program and 8 chemistry teachers. The ratings that are given by experts, students, and teachers from validation and trial stage can be categorized as good up to very good, so it can be concluded that the module is feasible to be used as a learning media on Chemical Elements for grade 12 science students of SMA/MA.
Keywords
Chemistry e-Module, contextual approach, learning mediaPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran untuk program pengayaan berupa modul elektronik (e-Module) kimia berbasis pendekatan kontekstual pada materi kimia unsur untuk peserta didik SMA/MA kelas XII MIPA. Metode penelitian yang digunakan adalah model penelitian dan pengembangan menurut Borg dan Gall (2003). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Modul yang dikembangkan divalidasi oleh 4 ahli materi dan bahasa serta 3 ahli media. Selanjutnya, modul diuji coba oleh 15 peserta didik kelas 12 SMA, 33 mahasiswa pendidikan kimia, dan 8 orang guru mata pelajaran kimia. Hasil penilaian terhadap modul yang diperoleh dari ahli dan pengguna (guru dan peserta didik) dapat dikategorikan baik hingga baik sekali, sehingga dapat disimpulkan bahwa modul yang dikembangkan sudah memiliki kelayakan untuk digunakan sebagai media pembelajaran bagi peserta didik kelas XII MIPA SMA/MA pada materi kimia unsur.
Kata kunci
Modul elektronik kimia, pendekatan kontekstual, kimia unsu
Deteksi Cepat Foodborne Pathogen Bakteri Cronobacter sakazakii pada Susu Bubuk Formula dengan Metode Real-Time Polymerase Chain Reaction
Abstrak
Penyakit penyebab keracunan pangan atau foodborne disease masih menjadi persoalan serius yang harus dihadapi oleh masyarakat dunia. Salah satu penyebab foodborne disease adalah kontaminasi mikroorganisme patogen pada bahan pangan. Agen utama mikroorganisme yang menyebabkan keracunan pangan yaitu bakteri. Salah satu bakteri patogen yang banyak mengontaminasi dan penyebab keracunan pangan ialah Cronobacter sakazakii Susu bubuk formula merupakan salah satu sumber pangan yang banyak terkontaminasi oleh bakteri Cronobacter sakazakii. Cronobacter sakazakii dapat menyebabkan penyakit foodborne disease dengan gejala ringan sampai berat yang dapat mengakibatkan kematian. Oleh karena itu, perlu dikembangkan metode deteksi yang cepat, sensitif, spesifik, akurat, dan efisien dalam mendeteksi keberadaan Cronobacter sakazakii pada susu bubuk formula. Metode real-time Polymerase Chain Reaction (rt-PCR) merupakan metode biologi molekuler yang dapat digunakan sebagai metode deteksi yang cepat, sensitif, spesifik, akurat, dan efisien untuk mendeteksi keberadaan bakteri patogen pada sampel pangan. Penelitian ini bertujuan dari untuk mendapatkan hasil mengenai uji pendeteksian keberadaan bakteri Cronobacter sakazakii secara cepat, sensitif, dan akurat dengan metode real-time Polymerase Chain Reaction pada susu formula.
Kata kunci: Cronobacter sakazakii, foodborne diseases, foodborne pathogens, real-time polymerase chain reaction.
Abstract
Diseases that cause food poisoning or foodborne diseases are still a serious problem that must be faced by the world community. One of the causes of foodborne disease is contamination of pathogenic microorganisms in food. The main agents of microorganisms that cause food poisoning are bacteria. One of the many pathogenic bacteria that contaminate and cause food poisoning is Cronobacter sakazakii Milk powder formula is one of the many food sources contaminated by Cronobacter sakazakii bacteria. Cronobacter sakazakii can cause foodborne disease with mild to severe symptoms that can result in death. Therefore, it is necessary to develop a detection method that is fast, sensitive, specific, accurate, and efficient in detecting the presence of Cronobacter sakazakii in formula milk powder. The real-time Polymerase Chain Reaction (rt-PCR) method is a molecular biology method that can be used as a fast, sensitive, specific, accurate, and efficient detection method to detect the presence of pathogenic bacteria in food samples. This study aims to obtain results regarding the detection test for the presence of Cronobacter sakazakii bacteria quickly, sensitively, and accurately with the real-time Polymerase Chain Reaction method in formula milk.
Keywords: foodborne pathogen, foodborne disease, Cronobacter sakazakii, real-time PC
UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN BILINGUAL BIOKIMIA I DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI JURUSAN KIMIA FMIPA UNJ
Matakuliah Biokimia I merupakan matakuliah wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa Jurusan Kimia.Mulai semester 093, matakuliah ini disampaikan secara bilingual. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas mahasiswa pada pembelajaran Bilingual Biokimia I dengan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Division (STAD). Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan melalui tiga siklus dengan setiap siklus memiliki tahapan identifikasi dan analisis masalah, penetapan fokus permasalahan, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi, refleksi dan rencana tindak lanjut.Hasil analisis data menunjukkan bahwa indikator interaksi yang terdiri atas 3 subindikator dari siklus I-III mengalami kenaikan. Subindikator Interaksi antar mahasiswa dari 83-86%. Subindikator Interaksi mahasiswa dengan dosen dari 86-87%, dan Subindikator Interaksi mahasiswa dengan sumber belajar dari 83-84%. Pada indikator kedua yaitu keaktifan mahasiswa yang terdiri atas 5 subindikator secara umum juga mengalami peningkatan. Subindikator kehadiran mahasiswa dalam proses pembelajaran dari 97-100%. Subindikator intensitas mahasiswa dalam penggunaan bahasa Inggris dari 72-76%. Subindikator kemampuan mahasiswa dalam bertanya dan menjawab dengan bahasa Inggris 52-68%. Subindikator kemampuan mahasiswa dalam mengungkapkan pendapat dengan bahasa Inggris 71-73% dan Subindikator kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep Biokimia dalam bahasa Inggris sebesar 58-79%. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran biokimia I dengan model pembelajaran STAD yang disampaikan secara bilingual berhasil meningkatkan aktivitas mahasiswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini diharapkan menjadi landasan pengembangan proses pembelajaran bilingual biokimia lainnya terutama dalam peningkatan kualitas proses tanya-jawab dan penguasaan konsep biokimia dalam bahasa Inggris.
Kata Kunci : Biokimia I, Bilingual, STAD, Jurusan Kimia FMIPA UN
Deteksi Cepat Foodborne Pathogen Bakteri Cronobacter Sakazakii pada Susu Formula dengan Metode Real -Time Polymerase Chain Reaction
Abstrak
Keracunan pangan merupakan masalah yang sangat serius dan berpengaruh besar dalam kehidupan manusia. Keracunan pangan dapat terjadi ketika mikroorganisme patogen atau zat kimia beracun mengkontaminasi pangan dan dikonsumsi oleh makhluk hidup. Mikroorganisme patogen yang dapat mengkontaminasi pangan atau foodborne pathogen salah satunya adalah bakteri Cronobacter sakazakii yang merupakan bakteri gram negatif. Bahaya yang ditimbulkan oleh adanya kontaminasi C. sakazakii menjadi masalah dan tindakan pencegahannya masih sangat minim karena kurang adanya sarana dan prasarana yang memadai. Salah satu pengembangan metode yang dikembangkan adalah real-time PCR. Pada penelitian ini, dilakukan deteksi Cronobacter sakazakii pada susu formula menggunakan real-time PCR yang dikultur pada media cair Buffered Peptone Water (BPW). Cronobacter sakazakii diektraksi menggunakan kit Viogene® MiniPlus Plasmid DNA Extraction System. Konsentrasi dan kemurnian isolat diperiksa pada Nanovue spectrophotometer dengan rasio A260/A280 yang menghasilkan konsentrasi sebesar 282 ng/µL dan 88 ng/µL serta kemurnian sebesar 2.153 dan 2.178. Hasil pendeteksian menggunakan rt-PCR direpresentasikan dalam bentuk kurva amplifikasi dan melting curve. Sampel dinyatakan positif terkontaminasi Cronobacter sakazakii pada nilai Ct 22.033 dan Ct 16.732. Melting curve yang dihasilkan memiliki nilai 81.67℃ dan 80.95℃.
Kata kunci: Foodborne pathogen, Cronobacter sakazakii, real-time PCR
Abstract
Food poisoning is a very serious problem and has a great influence on human life. Food poisoning can occur when pathogenic microorganisms or toxic chemicals contaminate food and are consumed by living beings. One of the pathogenic microorganisms that can contaminate food or foodborne pathogens is the Cronobacter sakazakii bacteria which is a gram-negative bacterium. The danger posed by the presence of C. sakazakii contamination is a problem and prevention measures are still very minimal due to the lack of adequate facilities and infrastructure. In this study, detection of Cronobacter sakazakii in infant formula was carried out using real-time PCR cultured on Buffered Peptone Water (BPW) liquid media. Cronobacter sakazakii was extracted using Viogene® MiniPlus Plasmid DNA Extraction System kit. The concentration and purity of the isolate were checked on a Nanovue spectrophotometer with an A260/A280 ratio resulting in concentrations of 282 ng/µL and 88 ng/µL and purities of 2.153 and 2.178. These detection results are represented in the form of an amplification curve and melting curve. Samples tested positive for Cronobacter sakazakii contamination at Ct 22,033 and Ct 16,732. The melting curve of Cronobacter sakazakii in the samples had values of 81.67℃ and 80.95℃.
Keywords: Foodborne pathogen, Cronobacter sakazakii, real-time PC
PEMANFAATAN OBAT-OBAT TRADISIONAL DALAM MENCEGAH DAN MENGOBATI PENYAKIT TYPHUS SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HIDUP SEHAT PADA MASYARAKAT PAGESANGAN BARAT MATARAM
ABSTRACT: Typhoid disease is a small intestinal infection caused by Salmonella typhi bacteria. The disease is known to attack all ages from children to adults. Therefore, it is necessary a way to provide understanding of typhoid and alternative prevention. The purpose of Community Service (P2M) is to increase knowledge about the Utilization of Traditional Medicines In Preventing And Treating Typhoid Disease As Efforts To Improve Healthy Life In The Society Of West Pagesangan Mataram. The method used is training with information discussion, question and answer. The strategic target audience that plays a role is housewives, teenagers, and educators at SDIT Anak Sholeh, with the address is Jl. Merdeka Raya, Gang Merdeka XVII Pagesangan Mataram. In the training showed the positive response from the participants. This was observed from the participants' further seriousness and curiosity about traditional medicine for typhoid, and the presence of questions raised during the training process. In addition, participants have a desire to implement the knowledge gained to improve the health of families and communities. The random evaluation in the form of short questions and interviews shows the participants can answer well and provide examples of traditional medicine in the environment that can be utilized to prevent typhoid disease other than those delivered by the source. Based on the data obtained can be concluded that the process of improving understanding Pagesangan Mataram community has been successfully implemented. This activity is expected to be used as a first step to increase a community's role in maintaining health and the environment and particular to be followed up continuously so that people feel more contribute and needed.
ABSTRAK: Penyakit typhus merupakan penyakit infeksi usus halus yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Penyakit ini diketahui menyerang semua usia mulai anak-anak sampai orang dewasa. Oleh karena itu diperlukan suatu cara untuk memberikan pemahaman terhadap penyakit tipus dan alternative pencegahannya. Tujuan Pengabdian Masyarakat (P2M) ini adalah meningkatkan pengetahuan tentang Pemanfaatan Obat-Obat Tradisional Dalam Mencegah Dan Mengobati Penyakit Typhus Sebagai Upaya Peningkatan Hidup Sehat Pada Masyarakat Pagesangan Barat Mataram. Metode yang digunakan adalah pelatihan dengan metode ceramah, diskusi informasi, dan tanya jawab. Khalayak sasaran strategis yang turut berperan adalah ibu-ibu rumah tangga, remaja, dan pendidik di SDIT Anak Sholeh, Jl. Merdeka Raya, Gang Merdeka XVII Pagesangan Mataram. Pada proses pelatihan yang diberikan menunjukkan adanya tanggapan positif dari peserta kegiatan. Hal ini teramati dari kesungguhan dan keingintahuan lebih lanjut para peserta tentang obat tradisional untuk typhus dan adanya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan selama proses pelatihan. Selain itu juga para peserta memiliki keinginan untuk mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh untuk meningkatkan kesehatan keluarga dan masayarakat. Evaluasi random dalam bentuk pertanyaan singkat dan wawancara menunjukkan para peserta dapat menjawab dengan baik dan memberikan contoh-contoh obat tradisional di lingkungannya yang dapat dimanfaatkan untuk mencegah penyakit typhus selain yang disampaikan oleh narasumber. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa proses peningkatan pemahaman masyarakat Pagesangan Mataram telah berhasil dilaksanakan. Kegiatan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai langkah awal untuk peningkatan peran masyarakat dalam menjaga kesehatan dan lingkungannya serta perlu ditindaklanjuti secara kontinyu sehingga masyarakat lebih merasa berkontribusi dan dibutuhkan
Analysis of Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) Ability for Prospective Chemistry Teacher Students and Chemistry Teachers: A Literature Review
Mastering ICT is a prerequisite for teachers in the 21st century, and this is consistent with the TPACK framework that a teacher or aspiring teacher needs to be equipped with. Technological, pedagogical, and content knowledge (TPACK) is a conceptual framework that combines components that include three types of knowledge that teachers need to master, namely technological, pedagogical, and content knowledge. TPACK is a framework that seeks understanding the relationship between pedagogical and technological knowledge. In TPACK, teachers' knowledge of integrating technology into learning makes learning effective and efficient. This study aimed to observe the Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) ability of prospective chemistry teachers and chemistry teachers. The research method used a literature study in the form of an analysis of various literature derived from national and international articles in accordance with the research objectives, namely 33 articles on the ability of Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) of prospective chemistry teachers and chemistry teachers. The results showed that the components of TK, PK, TPK, TCK, and TPACK owned by prospective chemistry teachers and chemistry teachers were in the sufficient category. The TPACK abilities of chemistry teacher candidates and chemistry teachers still need to be improved in several aspects of content mastery, pedagogy, and technology. Developing TPACK abilities requires a long process to acquire new sources of skills and knowledge needed to form professional teachers
Pengaruh Model Pembelajaran Guided Discovery Learning Terhadap Literasi Kimia Peserta Didik Pada Materi Larutan Penyangga
The purpose of this research was to know the effect of guided discovery learning models on students' chemical literacy in the buffer solution material. This research was conducted at SMAN 53 Jakarta in the even semester of the 2018/2019 academic year. The research method was quasi experiment. The sample in this study was selected through purposive random sampling. The study sample consist of two classes, XI MIPA 4 as the control class and Class XI MIPA 3 as the experimental class. The control class gets learning with discussion methods and the experimental class gets learning with guided discovery learning models. Based on the results of data analysis, the value of tcount is 5.568 and the value of ttable is 2.001 with df = 59 and the significance level is α = 0.05. The results of this study indicate that the tcount is greater than ttable (5.568> 2.001), it can be concluded that there is a positive influence on the application of guided discovery learning learning models to students' chemical literacy in the buffer solution material.
Keywords
Guided Discovery Learning Model, Chemical Literacy, Buffer SolutionPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi pengaruh model pembelajaran guided discovery learning terhadap literasi kimia peserta didik pada materi larutan penyangga. Penelitian ini dilakukan di SMAN 53 Jakarta pada semester genap tahun ajaran 2018/2019. Metode penelitian yang digunakan yaitu quasi experiment. Sampel pada penelitian ini dipilih melalui teknik sampling purposive random sampling dan didapatkan kelas XI MIPA 4 sebagai kelas kontrol dan Kelas XI MIPA 3 sebagai kelas eksperimen. Kelas kontrol mendapat pembelajaran dengan metode diskusi dan kelas eksperimen mendapat pembelajaran dengan model pembelajaran guided discovery learning. Berdasarkan hasil analisis data, nilai thitung sebesar 5,568 dan nilai ttabel sebesar 2,001 dengan df= 59 dan taraf signifikansi = 0,05. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar dari ttabel (5,568 > 2,001), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif pada penerapan model pembelajaran guided discovery learning terhadap literasi kimia peserta didik pada materi larutan penyangga.
Kata kunci
Model Pembelajaran Guided Discovery Learning, Literasi Kimia, Larutan Penyangg
SUBKLONING DAN EKSPRESI Gen fim-C S. typhimurium
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh rekombinan pET-30a-fim-C S. typhimurium hasil subkloning dan protein rekombinan Fim-C S. typhimurium hasil ekspresi serta mengetahui karakter subklon rekombinan dan protein rekombinan yang dihasilkan. Metode yang digunakan adalah eksplorasi. Plasmid rekombinan pGEM-T-easy-fim-C S. typhimurium dari penelitian sebelumnya dipotong dengan dua enzim restriksi yaitu BamHI dan HindIII. Gen fim-C S. typhimurium tersebut diligasi pada vektor ekspresi pET-30a dan ditransformasi dengan sel inang E. coli TOP- 10F’ untuk memperoleh plasmid pET-30a-fim-C S. typhimurium. Hasil rekombinan dikarakterisasi dengan metode size screening, PCR koloni, analisis enzim restriksi dan sekuensing untuk mengetahui keberhasilan transformasi yang dilakukan. Hasil karakterisasi menunjukkan pET-30a-fim-C S. typhimurium mengandung sisipan gen fim-C S. typhimurium berukuran 0,7 kb homolog 100% dengan S. typhimurium str. Lt2 pada GeneBank. Plasmid rekombinan pET-30a-fim-C S. typhimurium ditransformasi dengan sel inang E. coli ArcticExpress (DE3) yang memiliki sistem transkripsi dan translasi sehingga diperoleh protein rekombinan. Overekspresi menghasilkan protein yang tidak larut dalam sitoplasma atau membentuk inclusion bodies. Protein rekombinan Fim-C S. typhimurium dikarakterisasi dengan SDS-PAGE sehingga diperoleh pita overekspresi protein pada ukuran diantara 25 kDa dan 35 kDa. Hasil ini diperkuat dengan analisis menggunakan program DNAStar menunjukkan ukuran protein rekombinan Fim-C S. typhimurium sebesar 31 kDa. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa subkloning dan ekspresi gen fim-C S. typhimurium telah berhasil dilakukan yang akan digunakan pada penelitian selanjutnya.
Kata kunci: Salmonella typhimurium, gen fim-C S. typhimurium 0,7 kb, subkloning gen fim-C S. typhimurium, ekspresi gen fim-C S. typhimurium, protein rekombinan Fim-C S. typhimurium 31 kDa
This research aims to obtain pET-30a-fim-C S. typhimurium recombinant from subcloning results and Fim-C S. typhimurium recombinant protein from expression results and to know characters recombinant subclone and recombinant protein produced. This research is exploration.Steps of this research are pGEM-T-easy-fim-C S. typhimurium recombinant plasmid from previous research is cut with two restriction enzymes, BamHI dan HindIII. fim-C S. typhimurium gene is ligated to the expression vector pET-30a and transformed with E. coli TOP-10F’ as host cell to obtain pET-30afim-C S. typhimurium plasmid. The recombinant results is characterized by size screening, PCR colony, restriction enzymes analysis and sequencing method to know the successful transformation performed. Characterization shows that pET-30a-fim-C S. typhimurium contain fim-C 0,7 kb of S. typhimurium gene insert have 100% homology with S. typhimurium str. Lt2 in GeneBank. pET-30a-fim-C S. typhimurium recombinant plasmid is transformed to E. coli ArcticExpress (DE3) as host cell which has transcription and translation system so that obtained recombinant protein. Overexpression produces insoluble protein in the cytoplasm or forming inclusion bodies. Fim-C S. typhimurium recombinant protein is characterized by SDS-PAGE so that obtained overexpression protein band size between 25 kDa and 35 kDa. These results were confirmed by analysis using DNASTAR’s program that shows the size of Fim-C S. typhimurium recombinant protein is 31 kDa. From this research, we can concluded that subcloning and expression fim-C S. typhimurium gene has been successfully and this protein can be used in further research.
Keyword: Salmonella typhimurium, fim-C 0,7 kb of S. typhimurium gene, subcloning fim-C S. typhimurium gene, expression fim-C S. typhimurium gene, Fim-C 31 kDa of S. typhimurium recombinant protei
PENGEMBANGAN E-MODULE KIMIA BERBASIS POGIL (PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING) PADA MATERI REAKSI REDUKSI-OKSIDASI SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA
This study aims to produce chemical-based e-Module POGIL (Process Oriented Guided Inquiry Learning) on the material oxidation-reduction reaction as a viable source of student learning. This research method using research and development or research and development (R & D). Subjects in this study were students of SMK class X. Data analysis techniques using an assessment analysis of 10 validators consisting of 5 material and language experts, as well as 5 media experts. Analysis of expert validation test questionnaires, Student and teacher trials using questionnaires that were adopted from Puskurbuk and issued by BSNP. Applications used in the manufacture of e-Module is 3D PageFlip Professional 1.7.7. The results of the study show that: (1) Assessment of experts as a whole is obtained in the range of 70% to 90% with good to excellent interpretation, (2) Assessment of teachers and students on a small scale and large scale as a whole increases in the range 80% 90% with good to good interpretation. Thus, it can be concluded that the e-Module POGIL material based chemical oxidation-reduction reactions are very well developed and already eligible for use in the learning process and can be used as a source of independent study students.
Keywords: e-Module, POGIL, oxidation-reduction reaction, learning resources, 3D PageFlipPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan e-Module kimia berbasis POGIL (Process Oriented Guided Inquiry Learning) pada materi reaksi reduksi-oksidasi sebagai sumber belajar siswa yang layak. Metode penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan atau research and development (R & D). Subjek pada penelitian ini adalah siswa SMK kelas X. Teknik analisis data menggunakan analisis penilaian dari 10 validator terdiri dari 5 ahli materi dan bahasa, serta 5 ahli media. Analisis kuesioner uji validasi ahli, uji coba siswa dan guru menggunakan lembar kuesioner yang diadopsi dari Puskurbuk dan dikeluarkan oleh BSNP. Aplikasi yang digunakan dalam pembuatan e-Module adalah 3D PageFlip Professional 1.7.7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penilaian oleh para ahli secara keseluruhan diperoleh berkisar 70% hingga 90% dengan interpretasi baik hingga baik sekali, (2) Penilaian oleh guru dan siswa pada skala kecil dan skala besar secara keseluruhan meningkat diperoleh berkisar 80% hingga 90% dengan interpretasi baik hingga baik sekali. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa e-Module kimia berbasis POGIL materi reaksi reduksi-oksidasi yang dikembangkan sangat baik dan sudah layak digunakan dalam proses pembelajaran dan dapat dijadikan sebagai sumber belajar mandiri siswa.
Kata Kunci : e-Module, POGIL, reaksi reduksi-oksidasi, sumber belajar, 3D PageFli