3 research outputs found

    Pengamatan Konsumsi Nutrien Kambing Bligon Betina Lepas Sapih Pada Pemeliharaan Kondisi Terkontrol Dan Kondisi Lapangan

    Get PDF
    Pemeliharaan kambing Bligon banyak dilakukan oleh masyarakat secara tradisional dimana pemeliharaan biasanya tidak begitu memperhatikan kecukupan nutrien pakan sehingga terkadang kebutuhan pakan tidak terpenuhi. Apalagi pada ternak muda, dimana pertumbuhan terjadi paling cepat, dan pemberian pakan yang mencukupi kebutuhan dapat memaksimalkan produktivitas ternak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsumsi dan kecernaan  pada anak kambing Bligon betina lepas sapih yang dipelihara dalam kondisi terkontrol dan yang dipelihara pada kondisi lapangan. Penelitian menggunakan 16 ekor Kambing Bligon betina berumur 4 bulan dengan rata-rata berat awal 11,14 kg, yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 8 ekor di pelihara secara terkontrol dan 8 ekor dipelihara pada kondisii lapangan. Kelompok terkontrol diberi pakan berupa kaliandra dan rumput raja, serta konsentrat, pada pemiliharaan dilapangan pemberian pakan  disesuaikan dengan pemberian pakan yang dilakukan oleh peternak. Uji proksimat sesuai prosedur AOAC (2005) dilakukan pada bahan pakan dan feses. Analisis data menggunakan Uji-T. Hasil menunjukkan bahwa konsumsi PK, LK, BETN dan TDN pada kambing yang dipelihara secara terkontrol berbeda nyata dari kambing yang dipelihara oleh peternak. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu, bahwa perlakuan pemeliharaan terkontrol dapat meningkatkan konsumsi nutrien Kambing Bligon lepas sapih

    Kecernaan Nutrien dan PBBH Kambing Bligon Betina Lepas Sapih Pada Pemeliharaan Kondisi Terkontrol dan Tidak Terkontrol

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsumsi dan kecernaan nutrien anak kambing Bligon jantan lepas sapih pada kondisi terkontrol dan kondisi lapangan. Empat belas ekor kambing Bligon jantan lepas sapih dengan umur 4-5 bulan digunakan dan terbagi menjadi 2 kelompok yang terdiri atas 7 ekor yang dipelihara secara terkontrol di Laboratorium Ilmu Ternak Potong, Kerja dan Kesayangan, Universitas Gadjah Mada dan 7 ekor dipelihara pada kondisi lapangan di Kelompok Gama Ngudi Lestari, Banyusoco, Gunung Kidul dengan berat rata-rata ternak pada kedua perlakuan 11,53 kg. Kelompok terkontrol diberi pakan berupa kaliandra dan rumput raja, serta konsentrat, sedangkan pemeliharaan di lapangan pemberian pakan disesuaikan dengan pemberian pakan yang dilakukan oleh peternak. Uji proksimat sesuai prosedur AOAC (2005) dilakukan pada bahan pakan dan feses. Analisis data menggunakan Uji-T. Hasil menunjukkan kecernaan BO, LK, SK, dan BETN pada kambing yang dipelihara terkontrol berbeda nyata dari yang dipelihara pada kondisi lapangan oleh peternak. Hasil PBBH menunjukkan bahwa pemeliharaan secara terkontrol maupun oleh peternak tidak menunjukkan hasil perbedaan nyata (p>0,05). Kesimpulan yang dapat diambil yaitu, bahwa perlakuan pemeliharaan terkontrol dapat meningkatkan PBBH dan FCR akan tetapi belum efektif untuk menaikkan PBBH Kambing Bligon lepas sapih

    The effect of sex on nutritional status of post-weaned Bligon goats under controlled feeding management

    No full text
    Bligon is a crossbred goat that is widely raised in rural areas of Indonesia where goat farming is characterized by low productivity due to the low quality and availability of feed. The aim this study was to test the effect of sex on nutritional status of post-weaned Bligon goats under controlled feeding management. In total 16 post-weaned goats (age 4 months), were fed with the same diets that meet the basic requirements for goat maintenance. They were targeted to reach average daily gain (ADG) of 100 g. The diet contained 14.58% crude protein and 80.78% total digestible nutrient. All goats received 3% to 4% dry matter ratio of the body weight. Water was provided ad libitum. The variables observed were nutrient intake and digestibility, ADG, and feed conversion ratio (FCR). It was found that sex had a significant effect (p<0.05) on crude fiber (CF) intake, ADG and FCR, with mean values of 10.13±1.23 g/kg BW0.75/day, 80.62±25.11 g, and 5.88±1.69 in female goats, respectively, and 11.06±1.64 g/kg BW0.75/day, 132.25±27.71 g, and 3.61±0.62 in male goats, respectively. In can be concluded that sex affects CF intake, ADG and FCR of post-weaned Bligon goats
    corecore