12 research outputs found
RESPON PETANI TERHADAP PENYULUHAN PERTANIAN DAN DAMPAKNYA BAGI USAHATANI PADI DI DESA BABAKAN KECAMATAN PANGANDARAN KABUPATEN PANGANDARAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana respon petani terhadap penyuluhan pertanian dan dampaknya bagi usahatani padi di Desa Babakan Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran. Jenis penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif yang kemudian ditarik kesimpulan secara deskriptif. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 4 orang terdiri dari PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), ketua gapoktan, dan dua orang anggota gapoktan. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui wawancara, dokumentasi, dan studi literatur. Data dianalisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk uji keabsahan data yang diperoleh menggunakan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon petani terhadap kegiatan penyuluhan di Desa Babakan Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran positif namun dampaknya masih rendah. Artinya petani merespon dengan mencoba menerapkan teknologi yang disampaikan pada saat penyuluhan meskipun masih terdapat beberapa kendala dan kekurangan. Hal ini terjadi karena masih rendahnya intensitas penyuluhan sehingga petani belum mampu untuk mengantisipasi risiko dalam usahatani padi secara maksimal terutama dalam pengendalian hama pada penyakit padi. Kata kunci : Respon petani, Penyuluhan pertanian, Usahatani.
Formulasi sediaan pasta gigi dalam bentuk gel yang mengandung eksrak kering buah apel (Malus sylvestris Mill.)
Gigi berlubang atau karies menjadi masalah umum yang dihadapi sebagian besar masyarakat saat ini. Karies merupakan penyakit yang diakibatkan oleh aktivitas mikroorganisme pembentuk plak pada gigi salah satunya Streptococcus mutans. Salah satu cara mencegah terjadinya karies gigi adalah dengan menyikat gigi menggunakan pasta gigi antiplak. Buah apel (Malus sylvestris Mill.) varietas manalagi memiliki khasiat sebagai antiplak karena kandungan katekin. Tujuan dari penelitian ini adalah memformulasi ekstrak kering buah apel sebagai pasta gigi bentuk gel menggunakan gelling agent xanthan gum dan berfungsi sebagai antiplak. Konsentrasi ekstrak yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20%, sedangkan konsentrasi xanthan gum yang digunakan yaitu 0,25% (formula I), 0,5% (formula II) dan 0,75% (formula III). Evaluasi formula pasta gigi antara lain uji mutu fisik (organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, daya lekat, kemudahan dikeluarkan dari tube, dan konsistensi), uji efektivitas (daya bersih, aktivitas antibakteri dan antiplak), stabilitas (suhu ruang dan kelembaban), aseptabilitas (kesukaan dari aroma, warna, dan tekstur sediaan) dan keamanan sediaan (uji iritasi, dengan menggunakan rahang sapi bagian atas). Peningkatan konsentrasi xanthan gum sebagai gelling agent berpengaruh secara signifikan pada uji mutu fisik, stabilitas keamanan sediaan. Berdasarkan hasil uji efektivitas, pasta gigi yang formulasikan dapat berfungsi sebagai antiplak. Hasil pengujian menunjukkan formula 2 (0,5% xanthan gum) adalah formula terbaik karena telah menghasilkan mutu fisik, efektifitas, stabilitas, aseptabilitas, dan keamanan yang sesuai dengan spesifikasi sediaan