47 research outputs found
Kontrol Robust Idle Speed Mitsubishi 4g63 Dengan Metode Multi Input Multi Output
Salah satu kerja mesin otomotif adalah kinerja idle speed yang secara signifikan dipengaruhi oleh parameter kontrol pada electronic control unit (ECU). Pada mesin, idle speed merupakan kompromi antara kecepatan mesin rendah untuk menghemat bahan bakar dan kemampuan untuk menolak gangguan dengan baik. Gangguan putaran mesin terjadi karena permintaan listrik pada alternator, yang mana dengan cepat akan menyebabkan naiknya kecepatan mesin sehingga bahan bakar yang di injeksi akan lebih banyak. Idle speed pada penelitian ini akan dikontrol menggunakan metode pengaturan robust multi input multi output (MIMO) yang mana sistem akan lebih kuat atau robust terhadap gangguan yang diberikan, kemudian menghasilkan perpaduan performance kecepatan optimal dengan emisi gas buang yang dihasilkan dalam seperti yang diinginkan serta waktu yang digunakan untuk kembali pada kecepatan idle speed yang diingikan lebih cepat
Kajian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bengkel di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Uny
The objective of this study was to analyse: (1) the plan (2) the implementation, and (3) the evaluation of the Occupational Safety and Health (OSH) management in the workshop of the Department of Civil Engineering and Planning Education, Faculty of Engineering, Yogyakarta State University (YSU). This study was categorised into descriptive study that scientifically explained the workplace environment of the workshop specifically in terms of the OSH management. The data collection techniques used observations, interviews and questionnaires. The data of this study was analysed descriptively. This study presented the detailed descriptions of the collected data in the field. The results revealed (1) It is crucial to develop a more systematic OSH management plan in the workshop of the Department of Civil Engineering and Planning Education, Faculty of Engineering, YSU (2) the planning policies and the implementation of the OSH management need a continual improvement and (3) the evaluation of the OSH management should be conducted simultaneously by the stakeholders, the lecturers and the technicians. (4) The OSH policy in the practices should be properly organised to promote the OSH culture in the workshop. (5) The OSH management control and review were prioritised for fostering the effectiveness of the OSH management implementation.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Bengkel Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif (descriptive reasearch) yang memaparkan secara ilmiah keadaan di lingkungan bengkel khususnya mengenai aspek K3. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan angket. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Penelitian ini mendeskripsikan secara detail terhadap apa yang ditemukan dalam pengambilan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan K3 di bengkel masih perlu diperbaiki agar lebih matang dan sistematis. (2) Pelaksanaan K3 di bengkel masih perlu ditingkatkan terkait dengan kebijakan perencanaan dan pelaksanaan. (3) Evaluasi K3 di bengkel perlu dilakukan secara simultan oleh pihak penentu kebijakan, dosen, dan teknisi. (4) Budaya K3 di bengkel masih perlu ditingkatkan dengan penetapan kebijakan mengenai K3 dalam proses pembelajaran praktik. (5) Faktor peninjauan dan peningkatan kinerja K3 perlu dilakukan untuk menjamin kesesuaian dan efektivitas penerapan sesuai Sistem Manajemen K3
Fourier Series Nonparametric Regression for the Modelizing of the Tidal
The method of statistic used to estimate the estimation of sea water level is by nonparametric regression approaching of Fourier series. The rob flood caused by sea level rise in Semarang becomes a dissolved problem until today This results the need of modeling to predict and know how high sea level is.The fourier series have fluctuative data pattern because of its periodic character. This makes Fourier series as the appropriate approaching to modelize the sea tidal. Before modelizing the sea tidal with Fourier series approaching, It is previously necessary to find the optimal K value . Based on the determination of optimal K value, with GCV method, It is obtanied K equals 277. The result of average data of the Semarang sea tidal with reggression nonparametic method showed that R 2 is 95% and MSE = 4,42. The lowest tidalestimation resulted in Semarang is on March 2, 2016. Then the highest tidal estimation in Semarang Cityoccurred on August 31, 2016
Klasifikasi Suara Jantung Menggunakan Neural Network Backpropagation Berbasis Ciri Statistis
Para ahli memerlukan konsentrasi dalam pengambilan kesimpulan untuk menentukan kelainan suara jantung manusia. Menggali berbagai macam ciri untuk mengklasifikasikan suara jantung menjadi normal dan abnormal merupakan bagian yang sangat penting. Dengan metode artificial neural network (ANN) berbasis ciri statistis ini bekerja diranah spasial sehingga tidak perlu melakukan transformasi di ranah frekwensi. Suara jantung diklasifikasikan menjadi dua kelas yaitu normal dan abnormal. Penelitian ini terdapat data suara jantung normal sejumlah 8 suara, sedangkan data suara jantung abnormal sejumlah 13 suara. Pendekatan ciri statistis dengan menghitunng nilai mean, mode, variance, deviation, skewness, kurtosis, entropy klasifikasi dengan neural backpropagation memberikan hasil Accuracy = 91,72%, Sensitivity = 99,50%, Spesificity = 79,17%, Precision = 90,16%. Berdasarkan hasil klasifikasi dengan metode artificial neural network backpropagation menunjukkan accuracy mencapai 91,72%
Biodegumming Rami Menggunakan Enzim Amobil dari Cairan Rumen Sapi
Serat rami adalah serat yang didapat dari tanaman rami. Proses pengolahan rami terdiri atas beberapa tahap, salah satunya adalah proses degumming. Proses degumming merupakan proses penghilangan gum pada helaian serat rami kasar. Proses degumming umumnya dilakukan menggunakan bahan kimia. Proses degumming kimiawi memiliki beberapa kelemahan, diantaranya menghasilkan limbah yang tidak ramah lingkungan. Guna mengatasi kelemahan degumming kimiawi, maka salah satu alternatif proses yang digunakan adalah proses degumming secara enzimatis (biodegumming). Dalam penelitian ini dilakukan isolasi enzim pektinase dan protease dari cairan rumen sapi dilanjutkan dengan proses imobilisasinya serta aplikasinya pada proses degumming rami. Tujuan penelitian ini adalah menentukan variabel paling berpengaruh, mengkaji pengaruh variabel proses yang meliputi, waktu inkubasi, rasio enzim substrat dan temperature, serta menentukan kondisi optimum proses. Degumming enzimatik dilakukan dengan merendam dan menginkubasi 10 gram serat rami kasar pada suhu 400C atau 700C selama 4 atau 8 jam sesuai dengan variabel (sesuaikan pH 9 dengan larutan bufer). Ukuran plot 1:10 (perbandingan antara bahan yang akan didegum dengan bahan pendegum). Setelah masa inkubasi selesai serat dicuci sampai bersih dan dikeringkan kemudian di timbang. Variabel proses yang sangat berpengaruh adalah suhu dimana efek variabelnya sebesar 0,8. Kondisi operasi proses degumming enzimatis yang optimum adalah suhu 700C dengan waktu 8 jam dan rasio enzim-subtrat 1:10 dimana persentase gum yang hilang adalah sebesar 8,7%
KEANEKARAGAMAN JENIS TANAMAN OBAT DI KAWASAN WISATA TAHURA NGATABARU KAPOPO SULAWESI TENGAH
A forest park is a nature conservation area for the purpose of collection of plants and / or non-originals, which are used for research, science, education supporting cultivation, culture, tourism and recreation. This research was conducted for 2 months, from July to August 2019 in the Tahura Tourism Area in Ngatabaru, Sigi Biromaru District, Sigi Regency, Central Sulawsi Province. The study was conducted using a survey method by making a path by intentional sampling of the starting point based on the type of medicinal plant found. The results showed 17 species of medicinal plants found from 12 families. %. Diversity of medicinal plants at tree growth rates of 0,79. The pole level is 0,21. The stake rate is 122. At the level of seedlings and undergrowth obtained at 0,25. So the diversity of medicinal plants according to growth rates are generally classified as low to moderate