15 research outputs found

    RISK ASSESSMENT PENGOPERASIAN OVERHEAD CRANE (OHC) DOUBLE GIRDER DI DIVISI KAPAL NIAGA

    Get PDF
    PT PAL Indonesia (Persero) operates Overhead Crane Double Girder tool everyday. The operation of the device consists of two stage namely the preparation stage and operating stage, with the risk of material hazard, material pinched, material scratched, fracture and passed away. The purpose of this research was to assess the level of risk of occupational injury on the operation of Overhead Crane Double Girder. This research was a descriptive observational one. This study focuses on the operation of Overhead Crane Double Girder in the Kapal Niaga division PT PAL Indonesia (Persero) which consist of the preparation and operation phase. The primary data was taken from observation and interview result while secondary data was taken from supporting document. The results should that were 39 potential hazards divided into 8 potential hazards in the preparation stage and 31 potential hazards in the operational stage. The initial risk level categorized as high risk level of 44% and a moderate risk level of 56%. The most frequently prevention measure ware routine check, compliance of SOP and PPE usage on workers. Implementation of control efforts resulted in a moderate risk rate of 44% and a low risk level of 56%. PT PAL Indonesia (Persero) had conducted risk control at 65% or quite well. Recommendation of control for PT PAL Indonesia (Persero) performs routine maintenance both on equipment and overhead crane function double girder, application and compliance of operating SOP, and operator must have driving license of overhead crane double girder and experience in the field, if applied properly then final risk level to be 100% low

    PENETAPAN KADAR KAFEIN PADA MINUMAN BERENERGI SEDIAAN SACHET YANG BEREDAR DI SEKITAR PASAR PETISAH MEDAN

    Get PDF
    Abstrak : Minuman energi adalah minuman yang ditujukan untuk menambah energi dan mencegah rasa kantuk bagi seseorang yang meminumnya. Komposisi minuman energi terdiri dari taurin, kafein, inositol, vitamin B3, B6, B12 dan pemanis buatan. Kafein merupakan perangsang sistem saraf pusat yang kuat. Orang yang minum kafein merasakan tidak begitu mengantuk, tidak begitu lelah, dan daya pikirnya yang lebih cepat dan lebih jernih. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah kadar kafein pada minuman berenergi sediaan sachet sudah sesuai dengan yang tertera pada etiket Metode penelitian dilakukan secara titrasi iodometri. Adapun sampel yang dianalisa adalah minuman berenergi yaitu Kuku Bima. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh data kadar kafein untuk kode sampel BA = 49,89 mg, kadar kafein untuk kode BS = 47,97 mg, kadar kafein untuk kode sampel BJ = 46,32 mg. Untuk kadar kafein pada minuman berenergi semunya masih memenuhi syarat. Kata Kunci : Minuman Berenergi, Kafein, Titrasi Iodometri

    P SEARCH ENGINE UTK CORPORATE MEMORY

    Get PDF
    P SEARCH ENGINE UTK CORPORATE MEMOR

    Uji Antipiretik Patch Ekstrak Etanol daun Pepaya dengan Enhancer Span 80 dan Matriks HPMC terhadap Temperatur tikus putih dan Jumlah Neutrofil Tikus

    No full text
    Demam merupakan keadaan di mana suhu tubuh naik di atas suhu normal atau lebih dari 37°C dan bisa menjadi Manifestasi klinik awal dari suatu infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas sediaan patch ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L.) dengan enhancer Span�80 dan matriks HPMC terhadap temperatur dan jumlah neutrofil tikus putih jantan galur Wistra (Rattus norvegicus). Metode penelitian yang digunakan adalah dengan desain post test control group dengan analisis varian One Way ANOVA yang akan dilanjutkan dengan Duncan. Hasil dan kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa sediaan patch ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L.) dengan dosis 400 gram dan dengan peningkat penetrasi Span-80 dengan konsentrasi 0,8% dapat menurunkan temperatur tubuh dan jumlah neutrofil tikus putih galur Wistar lebih cepat, jika dibandingkan dengan sediaan patch ekstrak etanol daun pepaya tanpa peningkat penetrasi Span-80

    Uji Antipiretik Patch Ekstrak Etanol daun Pepaya dengan Enhancer Span 80 dan Matriks HPMC terhadap Temperatur tikus putih dan Jumlah Neutrofil Tikus

    Get PDF
    Demam merupakan keadaan di mana suhu tubuh naik di atas suhu normal atau lebih dari 37°C dan bisa menjadi Manifestasi klinik awal dari suatu infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas sediaan patch ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L.) dengan enhancer Span�80 dan matriks HPMC terhadap temperatur dan jumlah neutrofil tikus putih jantan galur Wistra (Rattus norvegicus). Metode penelitian yang digunakan adalah dengan desain post test control group dengan analisis varian One Way ANOVA yang akan dilanjutkan dengan Duncan. Hasil dan kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa sediaan patch ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L.) dengan dosis 400 gram dan dengan peningkat penetrasi Span-80 dengan konsentrasi 0,8% dapat menurunkan temperatur tubuh dan jumlah neutrofil tikus putih galur Wistar lebih cepat, jika dibandingkan dengan sediaan patch ekstrak etanol daun pepaya tanpa peningkat penetrasi Span-80

    Pengaruh Green Human Resource Management Terhadap Sustainability Business: Pendekatan Konsep

    Get PDF
    Di tengah isu meningkatnya kerusakan lingkungan hidup karena proses produksi, maka manajemen sumber daya hijau diperlukan untuk meminimalisir kondisi tersebut. manajemen sumber daya hijau merupakan suatu kebijakan perusahaan dalam pengelolaan sumber daya manusia secara berkelanjutan dengan melibatkan aspek lingkungan untuk menjaga kelestarian alam dalam pengelolaan perusahaan. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk memaparkan pendekatan konseptual yang menggambarkan hubungan variabel-variabel manajemen sumber daya hijau terhadap keberlanjutan sebuah perusahaan. Artikel ini mempresentasikan beberapa konsep teori dari rekrutmen hijau, pelatihan hijau, kinerja hijau, kompensasi hijau dan keberlanjutan perusahaan serta beberapa tujuan penelitian yang mengamati mengenai hubungan variabel-variabel rekrutmen hijau, pelatihan hijau, kinerja hijau, kompensasi hijau dan keberlanjutan perusahaan yang diharapkan untuk dapat mengembangkan tujuan penelitian
    corecore