3 research outputs found

    JASA PEMBUATAN SKRIPSI DIKALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS SWASTA D24 MEII MEDAN

    Get PDF
    Tujuan penelitian adalah mengetahui hal yang melatarbelakangi mahasiswa menggunakan jasa pembuata skripsi, mengetahui mekanisme jasa pembuatan skripsi yang terjadi di kalangan mahasiswa, mengetahui cara mahasiswa mempertangung jawabkan skripsi yang dibuat oleh jasa pembuat skripsi. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pedekatan deskriptif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tindakan sosial. Dalam pengambilan data digunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini terdapat sepuluh informan, lima mahasiswa dan lima jasa pembuat skripsi. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) mahasiswa yang menggunakan jasa pembuatan skripsi dikarenakan sikap malas, keterbatasan waktu, faktor lingkungan, dan minimnya pengetahuan maupun informasi yang dimiliki mahasiswa tersebut. 2) jasa pembuatan skripsi dianggap suatu hal yang menguntungkan dan mendatangkan manfaat bagi mahasiwa maupun bagi pembuat skripsi/joki skripsi. 3) mahasiswa dan pembuat skripsi melakukan komunikasi melalui social media yaitu Whatsapp, setelah itu mereka melakukan pertemuan di suatu tempat sesuai dengan kesepakatan mereka. Lebih dominan mereka melakukan pertemuan di warkop, dengan alasan agar lebih santai dan tidak terlalu ketara dengan masyarakat awam. 4) briffing merupakan cara yang dilakukan mahasiswa dengan pembuat skripsi sebelum mahasiswa tersebut bertemu dengan dosen nya

    PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN FLIPBOOK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS IKLAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 25 KOTA BANDUNG

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan peserta didik dalam membaca pemahaman teks iklan. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk menguji kemampuan peneliti dalam merencanakan pembelajaran dengan menerapkan model problem based learning berbantuan flipbook dalam pembelajaran membaca pemahaman teks iklan; untuk mendeskripsikan kemampuan peserta didik sebelum menggunakan model problem based learning berbantuan flipbook dalam pembelajaran membaca pemahaman teks iklan; untuk mendeskripsikan kemampuan peserta didik sesudah menggunakan model problem based learning berbantuan flipbook dalam pembelajaran membaca pemahaman teks iklan; serta untuk mendeskripsikan perbedaan kemampuan dalam pembelajaran membaca pemahaman teks iklan pada peserta didik di kelas eksperimen dan kontrol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Data yang diperoleh adalah data pretest dan posttest dari kelas eksperimen dan kontrol peserta didik kelas VIII SMP Negeri 25 Kota Bandung. Adapun hasil dari penelitian ini terbukti peneliti mampu merencanakan, melaksanakan, dan menilai penerapan model problem based learning berbantuan flipbook dalam pembelajaran membaca pemahaman teks iklan. Hal ini terbukti dari perolehan skor sebesar 38 dengan rata-rata 3,8 untuk kelas eksperimen, sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 40 dengan rata-rata 4. Sebelum menggunakan model problem based learning berbantuan flipbook, kemampuan peserta didik dalam membaca pemahaman teks iklan masih kurang baik. Hal ini terbukti dari hasil nilai pretest dengan rata-rata 67,4. Kemampuan peserta didik setelah menggunakan model problem based learning berbantuan flipbook dalam pembelajaran membaca pemahaman teks iklan meningkat. Hal ini terbukti dari hasil nilai posttest dengan rata-rata 83,4. Adanya perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas eksperimen dan kontrol. Hal ini dibuktikan melalui hasil Uji Wilcoxon Signed Rank. Sesuai dengan hasil analisis, bahwa perolehan nilai yaitu 0,000 yang berarti nilai tersebut < 0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti menyimpulkan bahwa penerapan model problem based learning efektif digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman teks iklan berbantuan flipbook pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 25 Kota Bandung. Kata Kunci: Membaca Pemahaman, Teks Iklan, Model Problem Based Learning, Flipbook

    EVALUASI KINERJA STRUKTUR JEMBATAN INTEGRAL DARI PERUBAHAN STRUKTUR JEMBATAN PARSIAL

    No full text
    The Serpong-Balaraja Section 1A toll road construction project\u27s Foresta bridge structure had a modification in span length from 40 meters to 41,386 meters without changing the girder\u27s specifications. The structural system switches from partial bridges to integrated beams to reduce the number of field moments caused by span changes. With the change in the structural system, it is necessary to evaluate the performance of the bridge structure with an integral system by checking the cross-sectional capacity, comparing the negative moment resisting reinforcement from the analysis with the existing conditions, and determining the reinforcement that can be used if the integral bridge is inadequate. With the help of software, evaluation is carried out by checking the ability of the cross section to withstand moments and checking its deflection and shear forces. Based on the results of the analysis, the moment capacity of the middle section is 18198.38 kN.m., and the moment of the load capacity is 7829.824 kN.m. This indicates that the middle capacity has been in service. With a load moment capacity of 11335.04 kNm and an end cross-sectional capacity of 9401.26 kN.m, the performance of the cross section is not serviceable. In addition, the bridge deflection meets the allowable deflection limit of 51.73 mm after the bridge is integrated because previously the partial bridge deflection was 79.83 mm, and after being integrated, it became 23.28 m. Furthermore, the shear forces of the partial bridge (1599,162 kN) and the integral bridge (1585,009 kN) are less than the maximum shear force that can be carried, which is 6934,12 kN. Based on the analysis results, D32-100 negative moment resisting reinforcement is needed, while the existing condition reinforcement uses D32-150. This indicates that the structure requires reinforcement. Fiber-reinforced polymer (FRP) was chosen as reinforcement in reference to 022/BM/2011 because it is superior in several ways
    corecore