14 research outputs found

    Analysis of Factors Affecting the Motivation of Elderly to Follow the Covid-19 Vaccine in Bedoro Sragen Village

    Get PDF
    The COVID-19 disease caused by the SARS-CoV 2 virus has worried the world. WHO (World Health Organization) declared Covid-19 a pandemic so that WHO implemented a world health emergency status. More than 800 thousand people in Indonesia have been infected with COVID 19 and the number who have died is over 25 thousand people. Central Java provincial government data shows that the number of positive confirmed cases of Covid-19 in Sragen Regency is 2,694. Data compiled from the Sragen District Health Office, there are 775,774 vaccination targets in the Sragen area, including 118,893 elderly people. As for the elderly target group, 49,987 people or 42.01% have been successfully vaccinated. To analyze the factors that influence the motivation of the elderly in participating in the Covid-19 vaccine in the Bedoro Subdistrict, Sambungmacan, Sragen. The method used in this research is an analytic survey with a cross sectional approach. The results showed that most of the respondents' education level was in the basic education category, namely 67 (50.4%). Most of the respondents' knowledge was in the sufficient knowledge category, namely 113 (85%). Most of the respondents' perceptions were in the category of sufficient perception, namely 114 (85.7%). Most of the family support is in the adequate family support category, namely 112 (84.2%). Most of the motivation is in the category of moderate motivation, namely 111 (83.5%). The factor that most influences the elderly to take the COVID 19 vaccination is family support ((Exp(B): 2,488). Family support is the factor that most influences the elderly to take the COVID 19 vaccination

    PENURUNAN NYERI LUTUT LANSIA DENGAN KOMPRES AIR SEREI DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI SURAKARTA

    Get PDF
    Elderly is a part of the life process that cannot be realized and will be experienced by every individual in the world and is the final stage of the human life cycle. The various problems can arise in the aging process in the elderly. These problems include mentally, biologically, and economically. The Elderly who experience physical setbacks due to the aging process, such as pain can be reduced by compressing lemongrass. Many elderly people at Surakarta Dharma Nursing Home experience knee pain. The pain knee can be reduced by compressing lemongrass water. This study aimed to analyze the decrease in elderly knee pain by compressing lemongrass water in the nursing home of Dharma Bakti Surakarta. This research used. quasi experiment method.. The study design was pre-post group test design with control group. The research sample consisted of 18 treatment groups and 18 control groups. The result showed in the elderly treatment group from the first meeting to the sixth there was a significant decrease in knee pain, with a value of p = 0,000 (p <0.05). The lemongrass water compress treatment significantly reduced knee pain in the elderly, control treatments did not significantly reduce knee pain in the elderly and lemongrass water compress treatment was better in reducing knee pain in the elderly compared to controls. The lemongrass compress water treatment has a significant effect in reducing knee pain in the elderly

    GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-5 TAHUN DI POSYANDU PILANGSARI SRAGEN

    Get PDF
    Menurut Data UNICEF 2019 menyebutkan bahwa terdapat 27,5% atau 3 juta anak mengalami gangguan khususnya gangguan perkembangan motorik. Pada saat ini banyak orang tua yang tidak memperhatikan perkembangan motorik anaknya sehingga anak mengalami gangguan/keterlambatan perkembangan motorik. Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik yaitu pengetahuan ibu. Pengetahuan orangtua tentang perkembangan pada anak diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan anak. Ibu yang mempunyai cukup pengetahuan dan pendidikan yang tinggi akan lebih memperhatikan perkembangan anaknya. Sedangkan, jika ibu tidak memperhatikan perkembangan anak maka anak akan mengalami keterlambatan dalam perkembangan. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui bagaimana gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang perkembangan motorik kasar anak usia 3-5 tahun di posyandu Pilangsari Sragen. Jenis Penelitian ini adalah deskriptif survey, populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak usia 3-5 tahun di Posyandu Pilangsari Sragen sebanyak 38 ibu, pengambilan sampel menggunakan tekhnik total sampling dengan jumlah sampel 38 responden, alat untuk pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner tingkat pengetahuan ibu tentang perkembangan motorik kasar anak usia 3-5 tahun, analisis data menggunakan analisa univariat. Hasil pada penelitian ini menunjukkan tingkat pengetahuan ibu dengan kategori kurang sebanyak 7 orang (18.4%), kategori cukup sebanyak 26 orang (68.4%) dan kategori baik sebanyak 5 orang (13.2%). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang perkembangan motorik kasar anak usia 3-5 tahun mayoritas dalam kategori cukup

    SWEDISH MASSAGE MENURUNKAN TEKANAN DARAH LANSIA HIPERTENSI DI BANGSAL ANGGREK 2 RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI

    Get PDF
    Menua (aging process) merupakan proses yang terjadi pada setiap manusia dimulai dari kelahiran sampai menjadi tua yang secara progresif akan kehilangan daya tahan dan kemunduran fungsi pada semua organ tubuh, kondisi ini mengakibatkan munculnya berbagai penyakit degeneratif pada lansia salah satunya yaitu hipertensi. . Hipertensi yaitu tekanan darah tinggi yang angka  sistoliknya lebih dari 140 mmHg dan angka diastoliknya lebih dari 90 mmHg. Cara untuk mengurangi  peningkatan tekanan darah yaitu dengan cara terapi massage. Terapi Swedish massage dilakukan dengan metode sentuhan (touching) yang merupakan komponen komunikasi terapeutik nonverbal. Manipulasi teknik pemijatannya menggunakan 5 gerakan, meliputi effleurange (menyentuh), petrisage (meremas otot), friction (menggosok melingkar), tappotement (gerkakan perkusi), dan vibration (getaran). mengetahui hasil Penerapan Swedish Massage Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pasien dengan Hipertensi di Bangsal Anggrek 2 RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. penerapan jurnal ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Hasil setelah dilakukan penerapan terdapat perubahan tekanan darah pada kedua responden. Terdapat perubahan tekanan darah pada kedua responden, terapi Swedish massage dapat menurunkan tekanan darah tinggi pada penderita Hipertensi.  Menua (aging process) merupakan proses yang terjadi pada setiap manusia dimulai dari kelahiran sampai menjadi tua yang secara progresif akan kehilangan daya tahan dan kemunduran fungsi pada semua organ tubuh, kondisi ini mengakibatkan munculnya berbagai penyakit degeneratif pada lansia salah satunya yaitu hipertensi. . Hipertensi yaitu tekanan darah tinggi yang angka sistoliknya lebih dari 140 mmHg dan angka diastoliknya lebih dari 90 mmHg. Cara untuk mengurangi peningkatan tekanan darah yaitu dengan cara terapi massage. Terapi Swedish massage dilakukan dengan metode sentuhan (touching) yang merupakan komponen komunikasi terapeutik nonverbal. Manipulasi teknik pemijatannya menggunakan 5 gerakan, meliputi effleurange (menyentuh), petrisage (meremas otot), friction (menggosok melingkar), tappotement (gerkakan perkusi), dan vibration (getaran). mengetahui hasil Penerapan Swedish Massage Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pasien dengan Hipertensi di Bangsal Anggrek 2 RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. penerapan jurnal ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Hasil setelah dilakukan penerapan terdapat perubahan tekanan darah pada kedua responden. Terdapat perubahan tekanan darah pada kedua responden, terapi Swedish massage dapat menurunkan tekanan darah tinggi pada penderita Hipertensi

    PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELLITUS DENGAN TERAPI FISIK

    Get PDF
    Latar belakang: Diabetes mellitus adalah kelainan metabolisme yang disebabkan oleh pankreas kronis yang tidak menghasilkan cukup insulin atau secara efektif menghasilkan insulin yang tidak dapat digunakan oleh tubuh. Prevalensi diabetes mellitus yang tergantung insulin pada tahun 2012 di Provinsi Jawa Tengah adalah 0,06 lebih rendah dari tahun 2011 (0,09%). Kabupaten Semarang adalah prevalensi tertinggi 0,66%. Sedangkan pada tahun 2012 prevalensi kasus DM tipe II menurun dari 0,63% menjadi 0,55%. Pada tahun 2014 Kota Sukoharjo melaporkan bahwa sebanyak 5.413 kasus meningkat dibandingkan dengan kasus pada tahun 2013 sebanyak  5.052 kasus. Kualitas hidup sangat penting dalam mengelola suatu penyakit, seperti penyakit DM. Kualitas hidup pasien DM dapat ditingkatkan melalui terapi fisik. Tujuan: Untuk menganalisis peningkatan kualitas hidup pasien DM melalui terapi fisik. Metode: Metode eksperimen semu. Desain tes kelompok sebelum desain dengan kelompok kontrol. Hasil: Pada kelompok perlakuan kualitas hidup pasien DM mengalami peningkatan yang signifikan dari pertemuan pertama sampai keenam, dengan nilai p = 0,000 (p <0,05). Perawatan terapi fisik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup pasien dengan diabetes mellitus, perawatan kontrol tidak secara signifikan meningkatkan kualitas hidup pasien dengan diabetes mellitus dan perawatan terapi fisik lebih baik dalam meningkatkan kualitas hidup dibandingkan dengan kontrol. Kesimpulan: Terapi terapi fisik berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup pasien diabetes mellitus

    Peningkatan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus dengan Metode Relaksasi

    Get PDF
    Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolik menahun yang diakibatkan oleh  pankreas yang tidak memproduksi secara cukup insulin atau insulin yang diproduksi secara efektif tidak dapat digunakan oleh tubuh. Pada tahun 2012 Prevalensi diabetes melitus tergantung insulin di Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,06 lebih rendah dibanding tahun 2011 (0,09%). Sukoharjo pada tahun 2014 melaporkan sebanyak 5.413 kasus meningkat dibandingkan kasus DM pada tahun 2013 sebanyak 5.052 kasus. Kualitas hidup sangat penting didalam mengelola sebuah penyakit, seperti penyakit DM. Kualitas hidup pasien DM dapat ditingkatkan melalui metode relaksasi. Tujuan Penelitian : Menganalisis peningkatan kualitas hidup pasien DM melalui metode relaksasi. Metode: metode Quasi Eksperimental. Rancangan penelitian pre-post group test design with control group.sampel penelitian ada 25 kelompok perlakuan dan 25 kelompok kontrol. Hasil: menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan kualitas hidup pasien DM terjadi peningkatan secara signifikan dari pertemuan pertama sampai keenam, dengan nilai p=0,000 (p< 0,05). Perlakuan relaksasi secara signifikan berpengaruh meningkatkan kualitas hidup pasien diabetes melitus, perlakuan kontrol tidak signifikan meningkatkan kualitas hidup pasien diabetes melitus dan perlakuan relaksasi lebih baik dalam meningkatkan kualitas hidup dibandingkan kontrol. Kesimpulan: Perlakuan relaksasi secara signifikan berpengaruh signifikan meningkatkan kualitas hidup pasien diabetes melitu

    GAMBARAN PENGGUNAAN KB HORMONAL DENGAN SIKLUS MENSTRUASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAMBIRSARI SURAKARTA

    No full text
    Introduction: Hormonal contraception is a type of contraception that contains estrogen and progestron hormones and a combination of both. Types of hormonal contraception consist of pills, injections, implants and one of the side effects of using hormonal contraception is a disruption of the menstrual cycle. Objective: to describe the use of hormonal birth control with the menstrual cycle in the working area of ​​the Surakarta Gambirsari Health Center. Method: Type of quantitative descriptive research. The sampling technique is purposive sampling. The instrument used is a checklist. Results: based on the results of the 3-month injection univariate KB test as many as 95 (26.2%) experienced a change in elongated menstrual cycle&gt; 35 days by 70 (35.5%), implantable family planning with respondents 83 (22.9%) experiencing prolonged menstrual cycles &gt; 35 days 66 (33.3%), 1 month injection KB with respondents 93 (25.6%) also experienced changes in the normal menstrual cycle 23-35 days 52 (39.1%), birth control pills with 92 respondents (25, 3%) the majority experienced a normal menstrual cycle of 23-35 days as many as 62 (66.0%). Conclusion: Most family planning acceptors have normal menstrual cycles. 1 month injection KB acceptors have the majority of normal menstrual cycles. Actors with 3 months injection KB are mostly long menstrual cycles. Most implantable KB acceptors have a long menstrual cycle. Key Words: Hormonal, &nbsp;KB, Menstrual Cycl

    Description of Adolescent Level of Knowledge About the Impact of Early Marriage

    No full text
    Early marriage is not a new phenomenon in Indonesia; it has been prevalent for a long time. Indonesia ranks fourth in the world for the highest number of early marriages, with approximately 1,220,900 girls under the age of 18 getting married in 2018. Based on data from the Central Bureau of Statistics (BPS), the percentage of early marriages in Central Java in 2021 was 21.78%, in Boyolali district in 2020 was 20.29%, and in Sambi sub-district, there were 28 cases of early marriages in 2022. Early marriages have both negative and positive impacts. The negative impacts of early marriages in Sambi sub-district include 28 individuals who have undergone early marriages, 5 pregnant individuals, 8 with a history of Neonatal complications, and 15 individuals who gave birth with a history of Low Birth Weight (LBW). The positive impact of early marriages is to avoid free association. Objective: To identify the level of knowledge among adolescent girls regarding the impacts of early marriages in Canden Village, Sambi Sub-district, Boyolali District. Method: This research is a quantitative descriptive study. The total number of respondents surveyed was 81. The level of knowledge was measured using a questionnaire instrument. The technique used was random sampling, and the study required a duration of 3 weeks. Results: The research findings indicate that the majority of adolescent girls in Canden Village have a moderate level of knowledge regarding the impacts of early marriages, with 43 individuals falling into the "moderate" category, while 28 individuals fall into the "good" category. Conclusion: It can be concluded that the majority of adolescent girls in Canden Village have a moderate level of knowledge regarding the impacts of early marriages

    Pengaruh Senam Lansia Terhadap Kualitas Tidur Lansia yang Mengalami Insomnia di Wilayah Posyandu Lansia Sehat Bugar RW 08 Kelurahan Sukoharjo: The Influence of Elderly Gymnastics on Sleep Quality of Elderly Experiencing Insomnia in the Healthy Fit Elderly Posyandu Area RW 08 Kelurahan Sukoharjo

    No full text
    Latar belakang: Angka terjadinya masalah gangguan tidur pada lansia sangat tinggi, berdasarkan informasi diketahui bahwa terdapat 50% dari lansia pada usia 65 tahun lebih yang mengalami masalah istirahat. Di Indonesia angka kejadian masalah tidur pada usia 60 tahun lebih terdapat angka kasus yang sangat tinggi berkisar 67%. Angka ini didapatkan dari jumlah penduduk yang berumur darei 65 tahun lebih. Berdasarkan gander, ditemukan bahwa insomnia dapat terjadi pada wanita usia 60 – 74 tahun sebanuak 78,1%. Tujuan: mengetahui Pengaruh Senam Lansia Terhadap Kualitas Tidur Lansia yang Mengalami Insomnia di wilayah Posyandu Sehat Bugar Rw 08 Kelurahan Sukoharjo. Metode: metode Quasi Eksperimental. Rancangan penelitian the group pretest – posttest without control group design, ada satu kelompok dalam penelitian ini yaitu kelompok perlakuan tanpa adanya kelompok kontrol. Hasil: Hasil pertemuan pertama didapatkan hasil bahwa lansia paling banyak&nbsp; mengalami insomnia ringan. dan hasil pertemuan keempat terjadi perubahan dengan hasil lansia yang paling banyak adalah tidak mengalami insomnia. Kesimpulan: ada pengaruh senam lansia terhadap peningkatan kualitas tidur penderita insomnia di Posyandu Lansia Sehat Bugar Kel. Sukoharjo. &nbsp

    SENAM JANTUNG TERHADAP HIPERTENSI PADA LANSIA

    No full text
    Latar belakang: Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan salah satu masalah kesehatan utama setiap negeri karena bisa menimbulkan penyakit jantung dan stroke yang mematikan. Lansia yang menderita hipertensi dalam penelitian ini sebagian besar belum mengetahui manfaat dan belum pernah melakukan senam jantung. Tujuan penelitian: Mengetahui efektifitas senam jantung terhadap perubahan status tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah Quasy Eskperiment dengan desain  penelitian yang digunakan adalah pre-postest control one group design. Sampel penelitian sebanyak 22 responden dengan tehnik purposive sampling, sedangkan analisa data menggunakan uji Wilcoxon. Untuk menganalisa perbedaan pengaruh pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sebelum dan sesudah diberikan perlakuan menggunakan uji mann Whitney. Hasil penelitian: Berdasarkan penelitian didapatkan hasil p value 0,000 < 0,05 yaitu ada perbedaan tekanan darah pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sesudah diberikan perlakuan senam jantung. Kesimpulan: Ada perbedaan signifikan tekanan darah pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sesudah diberikan eksperimen
    corecore