129 research outputs found
Pemodelan Persamaan Nonlinier Miniatur Pintu Air Terhadap Debit Air Irigasi
Indonesia adalah salah satu negara yang ekonominya terkena dampak buruk akibat dari corona. Beberapa ahli menyatakan bahwa salah satu pilar yang bisa membantu Indonesia terlepas dari resesi adalah bidang pertanian. Salah satu hal vital yang dalam pertanian adalah irigasi pengairan. Jumlah debit air yang masuk dalam lahan pertanian akan berpengaruh terhadap hasil panen. Untuk sekarang ini pengelolaaan pintu air untuk mengatur irigasi lahan pertanian masih dilakukan secara manual oleh petugas. Petugas tidak bisa memperkirakan juga jumlah debit air yang tepat untuk setiap lahan pertanian. Oleh karena itu, didalam penelitian ini dibuatlah sebuah miniature saluran air irigasi yang nantinya akan digunakan untuk mendapatkan pendekatan matematis sebuah persamaan nonlinear untuk memperkirakan jumlah debit air yang masuk dengan mengetahui tinggi pintu air. Hasil yang didapatkan adalah ditemukannya persamaan nonlinear polinomial orde 5 yakni = −0.00075+ 0.0074− 0.02563+ 0.04172− 0.0277 + 0.0073 dimana adalah debit air sedangkan x adalah tinggi air. Pendekatan ini sudah cukup baik digunakan dapat dilihat dari statistik ² = 0.9741 yang nilainya mendekati 1. Hasil ini dapat ditindaklanjuti dengan menggunakan kontrol otomatis pintu air supaya pintu air tidak perlu membuka ataupun menutup pintu air secara manual
Neraca Air Dengan Metode Thornthwaite dan Matter di DAS Konto Hulu
The social activities in watershed area, should be taken in to account in order to keep land conservation. Land conservation at watershed of Konto upstream is very important because will influence water source management and it can result flood at watershed of Konto downstream .Water availability prediction upstream watershed will be able to be anticipated with Thornwaite-Matter method. Water balance at Konto watershed has deficit 258,4 mm and surplus 711,1 mm. The everage value of dryness index is 7,54Kata kunci: Neraca air, daerah aliran sunga
STUDI PERENCANAAN TEKNOLOGI RED BEED DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI PERUMAHAN BUMIASRI SENGKALING KABUPATEN MALANG
Masalah air limbah tidak lepas dari lingkungan perumahan seperti di Perumahan Bumi Asri Sengkaling Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Kualitas air limbah di Perumahan Bumi Asri Sengkaling memiliki kandungan BOD 207,2 mg/L, COD 348,5 mg/L dan TSS 340,0 mg/L, sedangkan volume air limbah 110 m3/hari. Sedangkan kuantitas air limbahnya sebesar 110 m3/hari. Berdasarkan Pergub Jatim No 72 Tahun 2013 kadar tersebut masih melampaui baku mutu. Sehingga di butuhkan pengolahan limbah cair yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyediakan teknologi yang sesuai untuk pengolahan air limbah di Perumahan Bumi Asri Sengkaling Kabupaten Malang agar dapat mengurangi beban limbah cair secara ekonomis dan efisien. Metode yang di gunakan pada perencanaan ini dengan menggunakan Metode Red Beed dengan tipe Subsurface Horizontal Flow. Berdasarkan hasil perencanaan di Perumahan Bumi asri Sengkaling Kabupaten Malang di ketahui dimensi dari red beed yaitu 7,3m x 72m atau luas tanah 526m2. Denah ini terletak di atas tanah kosong dengan luas 2.960 m2. Hasilnya menunjukan efisiensi BOD 87%, COD 89%, dan TSS 87% dan menghabiskan biaya sebesar Rp.297.000.000,-Kata Kunci: BUMSRI, Canna Indica, Limbah Cair, Red – Bee
STUDI EVALUASI PERENCANAAN JARINGAN DAERAH IRIGASI RAWANG UJO KELURAHAN SARKAM KOTA JAMBI
Daerah Irigasi Rawang Ujo Merupakan daerah irigasi yang berada di kelurahan Sarkam Kabupaten Sarolangun, Kota jambi. Daerah Irigasi Rawang Ujo sendiri memiliki luas baku sawah seluas 233 Ha. Pada areal persawahan terdapat 4 (empat) saluran irigasi yang tidak memadai akibatnya sering terjadinya banjir apabila intensitas hujan tinggi, Saluran Irigasi pada daerah irigasi Rawang ujo sendiri merupakan bangunan lama sehingga perlu adanya evaluasi dan perbaikan. Perhitungan curah hujan rancangan menggunakan data curah hujan di 3 (tiga) stasiun penakar hujan yaitu stasiun muaro limun, stasiun kota jambi, dan stasiun pauh. Studi ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan air irigasi, dimensi saluran eksisting, debit eksisting, dan dimensi saluran rencana pada daerah irigasi Rawang Ujo. studi ini menggunakan metode Standar Perencanaan Irigasi KP.2013. Hasil dari studi ini diketahui saluran 1 mempunyai dimensi sebesar B (lebar saluran) 1,40 m, H (tinggi saluran) 1,20 m dan Q saluran (debit saluran) 8,47 m3/dt. Dengan Demikian Saluran 1 mampu menampung debit air yang akan di alirkan.Kata kunci: DI Rawang Ujo, Dimensi Saluran, Kelurahan Sarkam
Studi Penelitian Perbaikan Tanah Dengan Metode Vertical Drains Untuk Penanggulangan Kerusakan Jalan dan Bangunan Rumah Di Desa Sukodono, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang
Tanah lempung adalah tanah yang termasuk tanah cohesif serta salah satu tanah yang mempunyai daya dukung yang rendah, sifat kembang susut yang besar dan deformasi yang terjadi sangat besar dan waktu proses yang lama. Dengan adanya permasalahan tersebut maka penulis mencoba melakukan penelitian untuk perbaikan dengan usaha stabilitas menggunakan metode vertical drains dengan menambahkan pasir lolos saringan no. 4 dan tertinggal di saringan no. 10. Penelitian ini dilakukan melalui 2 tahap, pertama dengan uji konsolidasi dan kedua dengan metode vertical drains. Pada metode vertical drains menggunakan pasir sebagai drain dengan 3 sampel benda uji silinder. Sampel pertama dengan drain besar berdiameter 4,75 cm, sampel kedua dengan drain kecil berdiameter 2,54 cm, dan sampel ketiga tanpa tambahan drain. Dengan masing-masing tinggi silinder 17,8 cm dan diameter 15,2 cm. Hasil dari setiap penurunan vertical drains ini akan dibandingkan dengan hasil penurunan dari konsolidasiKata kunci : Konsolidasi, Tanah Lempung, Vertical Drain
EVALUASI SEDIMENTASI UMUR WADUK BERDASARKAN “EROSI” WADUK KLAMPIS KECAMATAN KEDUNGDUNG KABUPATEN SAMPANG
Waduk Klampis adalah waduk yang difungsikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan makhluk hidup di sekitar Waduk Klampis yang seluas 2.603ha yang digunakan untuk meningkatkan sumber daya lahan seoptimal mungkin. Waduk di bangun tahun 1974 hinggal 1976, pada saat perencanaan pembangunan, Waduk Klampis di rencanakan dapat menampung air sebesar 7 hingga 10 juta meter kubik. Namun saat ini tidak dapat digunakan secara maksimal mungkin karena vulume tampungan berkurang yang di sebabkan adanya sedimen yang bertumpuk di dasar waduk serta berkurangnya area genangan air yang menyebabkan pendangkalan (sedimentasi), maka saat ini waduk Klampis di perkirakan hanya dapat menampung air sebanyak 6,215 juta meter kubik, hal ini mengakibatkan ketersediaan air sangat terbatas pada musim kemarau sehingga berpengaruh terhadap besarnya lahan tanam pada lahan pertanian dan berpengaruh juga terhadap umur waduk.USLE adalah suatu model erosi yang dirancang untuk memprediksi rata-rata erosi jangka panjang dari erosi lembar atau alur di bawah keadaan tertentu. ArcGis ini adalah sebuah software di kembangkan oleh (Environment Science & Reasearch Institute) yang merupakan gabungan dari fungsi dari beragam software GIS server, desktop, dan yang berbasis web. dengan metode USLE ini menggunakan aplikasi GIS yaitu ArcGis 10.4 untuk memudahkan mengetahui koefisien data panjang atau kemiringan lahan, tata guna lahan, dan jenis tanah. Besar laju erosi yang menyebabkan sedimentasi pada Waduk Klampis sebesar 287.178,20m3/tahun, berdasarkan jumlah sedimen yang masuk ke waduk utama sebesar 12.923.019,06m3/tahun, sedimentasi yang tertampung pada waduk Klampis sebesar 8.069.793,23m3/tahun, Di ketahui sisa usia guna waduk berdasarkan metode trap efficiency senilai 97,72% dengan sedimentasi yang mengendap di waduk sebesar 8.069.793,23m3 dapat diketahui sisa umur layanan waduk sebesar 0,37 tahun di tahun 2021.Kata Kunci: USLE, ArcGis, Sedimen, Waduk Klampis, Kabupaten Sampang
STUDI PENGENDALI LIMPASAN AIR HUJAN MENGGUNAKAN SUMUR RESAPAN PADA PERUMAHAN GRIANAN AGUNG SINGOSARI KABUPATEN MALANG
In planning the drainage system and rainwater infiltration in housing must pay attentionto the direction of flow, as well as some environmentally friendly drainage concepts. One that isused in ecodrainase is infiltration wells to control runoff discharge at the study site. Infiltrationwells in canals are one of the alternatives for controlling rainwater runoff in an area thatregulates away from rivers. This study aims to determine the discharge of rainwater runoff in each building and inthe channel, as well as the number of absorption wells needed in each channel. The calculationused for flood discharge is the Rational method, whereas for recharge wells it uses the Sunjotomethod. From this research, runoff flowing to 42/60 type houses was obtained at 0.0208627 m3 / sand the dimensions of the infiltration well diameter (D) 1.4m and depth (H) 1.2m. Then the runoffdischarge that flows in channel 1 with a cistern area of 513 m2 plus household dischargebecomes 0.1392511 m3 / sec. The total depth (H) requirement in channel 1 is 9.4 m divided by the depth (H) for each 2m well is 4.68m rounded to 5 units. So the infiltration well needed in channel1 with a diameter (D) 1m and depth (H) 2m is 5 units. Keywords: Infiltration well, Rainwater Runoff, infiltratio
Studi Alternatif Analisa Sedimentasi Terhadap Umur Bendungan Bagong Kabupaten Trenggalek Berbasis Arc Gis
Bendungan Bagong adalah sebuah bendungan yang terletak di Desa Sumurup dan Desa Sengon, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Bendungan Bagong terletak di Aliran Sungai Bagong. Bendungan ini memiliki tujuan untuk meminimalisir terjadinya banjir.Analisa sedimentasi pada Bendungan Bagong digunakan untuk mengetahui klasifikasi tingkat erosi dan simulasi perubahan konservasi lahan di DAS Bagong. Metode yang digunakan adalah metode USLE (Universal Soil Loss Equation) dengan bantuan aplikasi software ArcGIS. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai Berikut. Besar laju Erosi yang masuk ke dalam Bendungan Bagong dengan menggunakan metode USLE adalah sebesar 676,73 Ton/Ha/Tahun, Besar laju Sedimentasi yang masuk ke dalam Bendungan Bagong dengan pendekatan SDR adalah sebesar 52753,87 m3/ha/Tahun, Umur Guna Bendungan Bagong adalah sebesar 62 - 63 Tahun setelah Bendungan selesai dibangun di tahun 2023. Kata Kunci : ArcGIS,Bendungan Bagong,Sedimentasi, Umur Gun
STUDI PERENCANAAN SISTEM JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH PADA PERUMAHAN THE OZ-AUSTRALIAN CITY OF MALANG
Kabupaten Malang termasuk daerah yang padat penduduk dan tiap tahunnya semakin meningkat, maka dari itu perlu dilakukan pengembangan kebutuhan air bersih. Studi perencanaan di Perumahan ini bertujuan untuk merencanakan Sistem Jaringan Pipa Distribusi Air Bersih di Perumahan The Oz – Australian City Of Malang yang berada di Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Perencanaan Kebutuhan Air Bersih ini menggunakan estimasi Pertumbuhan Penduduk 10 Tahun mendatang. Pengolahan data di penelitian ini memakai aplikasi Epanet 2.2 dengan memasukkan hasil perhitungan diameter pipa, kecepatan pada jam puncak, data pipa primer, pipa sekunder dan pipa tersier yang langsung disambungkan ke rumah penduduk. Hasil dari Output Software Epanet 2.2 menunjukkan Kebutuhan Air pada Jam Puncak sebesar 9,12 liter/deti, sehingga memenuhi Debit Air yang tersedia sebesar 15 liter/detik. Dimensi yang dihasilkan adalah Diameter Pipa Primer 225 mm atau 9”, Diameter Pipa Sekunder 160 mm atau 6”, dan Diameter Pipa Tersier 40 mm atau 1 1/4 “. Dengan Kedalaman Pipa Primer 0,9 m, Pipa Sekunder 0,8 m; dan Pipa Tersier 0,7m.Kata Kunci : Distribusi Air Bersih, Perumahan The Oz Australian City Of Malang, Software Epanet 2.
STUDI ANALISA PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI TAMBAN DI KABUPATEN MALANG MENGGUNAKAN APLIKASI HEC-RAS
Indonesia adalah salah satu negara yang sering terjadi banjir. Salah satu sungai yang sering terjadi banjir adalah Sungai Tamban di Kabupaten Malang. Kondisi sungai yang berada di pegunungan serta berdekatan dengan muara menyebabkan resiko banjir lebih besar. Maka, perlu adanya analisis mengenai bagaimana penanggulangan banjir yang ada di Sungai Tamban untuk mengetahui langkah normalisasi apa yang sesuai dengan kondisi Sungai Tamban. Dari analisis permasalahan banjir pada Sungai Tamban, upaya pengendalian banjir yang sesuai adalah perencanaan tanggul. Perhitungan debit banjir rancangan menggunakan metode HSS Nakayasu dalam kala ulang 10 tahun dan perhitungan stabilitas lereng menggunakan metode Bishop. Penelitian ini menjelaskan tentang desain perencanaan tanggul di Sungai Tamban menggunakan aplikasi HEC-RAS. Penggunaan aplikasi ini dilakukan dengan menganalisis curah hujan rata-rata, menghitung curah hujan rencana, menghitung kapasitas aliran sungai, dan memasukkan data yang terkait dengan aplikasi HEC-RAS. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh debit banjir rancangan sebesar 157,763 m3/detik. Berdasarkan perolehan perhitungan debit banjir, maka perencanaan dimensi tanggul pada Sungai Tamban menggunakan kemiringan 1:2 serta sudut geser dalam sebesar 25° dengan nilai faktor keamanan 3,81. Dan perhitungan volume galian dan timbunan diperoleh hasil total volume galian sebesar 100.217,912 m3 dan timbunan sebesar 238.083,245 m3. Kata Kunci: Galian dan Timbunan, HEC-RAS, Normalisasi, Pengendalian Banjir, Stabilitas Leren
- …