2 research outputs found

    Penggunaan Metode Perangkap Agar-agar Dengan Penambahan Pakan Ikan Untuk Penelitian Juvenil Udang Di Perairan Morosari, Demak

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis juvenil udang di perairan Morosari; mengetahui kelimpahan juvenil udang, mengetahui keterkaitan antara kelimpahan dengan lokasi, perlakuan pakan atau tanpa pakan, dan waktu dan mengetahui hubungan panjang dan berat juvenil udang di perairan Morosari, Demak. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah juvenil udang yang tertangkap dengan metode perangkap agar- agar di perairan Morosari, Demak. Metode perangkap agar-agar sebagai materi utama dengan perlakuan pemberian tambahan pakan yang kemudian akan diletakkan dua lokasi pada perairan sungai dan muara Morosari, Demak. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode studi kasus untuk mengamati juvenil udang yang tertangkap dengan metode perangkap agar- agar dan berada di lokasi pengamatan selama bulan November sampai bulan Desember 2013 . Pengamatan juvenil udang yang dilakukan berlokasi di perairan muara dan sungai dengan tiga titik tiap perairan dengan perendaman alat perangkap selama 24 jam dan interval satu minggu sekali selama 4 minggu. Selanjutnya melakukan identifikasi jenis juvenil udang serta melakukan perhitungan analisis data dan konversi hasil dari satuan ekor menjadi individu / m2. Hasil pengamatan juvenil udang di lokasi penelitian yang didapatkan dengan metode perangkap agar-agar pada ekosistem sungai dan muara terdiri dari genus Macrobrachium dan genus Penaeus. Jumlah individu juvenil udang yang tertangkap berjumlah seluruhnya 64 individu atau dikonversi menjadi 426 individu/m2. Genus Macrobrachium sebanyak 62 individu atau dikonversi menjadi 413 individu/m2 dan genus Penaeus sebanyak 2 ekor atau dikonversi menjadi 13 individu/m2. Dengan menggunakan taraf kepercayaan 60% terlihat adanya keterkaitan antara kelimpahan dengan faktor pakan/ tanpa pakan dengan nilai P sebesar 0,44 dan tidak adanya keterkaitan antara kelimpahan dengan faktor lokasi dan waktu dengan nilai P sebesar 0,6341 dan 0,5269. Sifat pertumbuhan dari udang Macrobrachium dengan kisaran ukuran 5-20 mm adalah allometrik negatif yaitu pertambahan panjang udang Macrobrachium lebih cepat daripada pertambahan beratnya. The purpose of this study was to knowing the type of juvenile shrimp in the waters of Morosari, Demak, determine the potential distribution of juvenile shrimp; Knowing the relationship between abundance and the location, treated feed or without food, and time; and to study the relation between the length and weight of juvenile shrimp. The material used in this study were juvenile shrimp which caught with agar trap methods in the waters Morosari, Demak. Agar trap method as the main material with the additional of fish feed which will then be put on the river and estuary of Morosari, Demak. The research method was the case study method to observe juvenile shrimp were caught with methods that trap and observations at the scene during the months of November until December 2013. Observations of juvenile shrimp was done at river and estuary waters in three locations with interval of 24 hours. Furthermore, it was identifying the species of juvenile shrimp and the data analysis. Observations of juvenile shrimp in the study site were obtained with the agar trap method in the river and estuary ecosystems consisting the genus of Macrobrachium and Penaeus. The number of individual juvenile shrimp were caught completely totaled 64 individual or 426 individual/m2. The genus Macrobrachium 62 individual or 413 individual/m2 and Penaeus 2 individual or 13.33 individual/m2. By using a 60 % confidence level shown there is a correlation between the abundance by a factor of feed / no feed with a P value of 0.44 and no correlation between abundance by a factor of location and time with a P value of 0.6341 and 0.5269.The nature of the growth of the shrimp Macrobrachium was negative allometric mean the length of the shrimp Macrobrachium was faster than the increase of weight

    Analisis Kelimpahan Juvenil Udang dengan Menggunakan Metode Perangkap Agar-agar dan Pemberian Pakan Udang di Perairan Morosari, Demak

    Full text link
    Udang merupakan salah satu komoditas penting dari sektor perikanan. Sebagai salah satu USAha yang menjanjikan, USAha penangkapan udang terus menerus dilakukan. Upaya penangkapan yang tak terkendali dan Perusakan ekosistem menyebabkan menurunnya potensi kelimpahan udang. Wilayah perairan yang potensial terhadap kelimpahan udang perlu dilakukan kajian untuk dapat dikelola dan dipertahankan kelestariannya. Sebaran juvenil udang di beberapa perairan khususnya di Pantai Utara Jawa masih belum banyak diketahui sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui jenis juvenil udang yang tertangkap dengan metode perangkap agar-agar di perairan sungai dan muara Morosari, Demak, mengetahui adanya pengaruh perbedaan lokasi, pemberian pakan atau tanpa pakan dan perbedaan periode terhadap kelimpahan juvenil udang; dan mengetahui pola pertumbuhan juvenil udang yang tertangkap dengan metode perangkap agar-agar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental lapangan. Pengambilan sampel juvenil udang dilakukan dengan menggunakan perangkap agar-agar pada dua lokasi yaitu perairan sungai dan muara yang terdiri dari tiga titik lokasi dalam periode I sampai periode IV dengan interval sampling seminggu sekali. Hasil penempelan juvenil udang pada perangkap agar-agar disimpan dan diberi formalin 5 % untuk diawetkan. Hasil yang diperoleh didapatkan jenis juvenil udang dari genus Macrobrachium dan Penaeus. Jumlah seluruh juvenil udang yang didapatkan di perairan sungai sebanyak 743 individu/m2 dan di perairan muara sebanyak 333 individu/m2. Jumlah juvenil udang yang tertangkap dengan agar-agar yang diberi pakan udang berjumlah seluruhnya 943 individu/m2 dan jumlah seluruh tangkapan juvenil udang tanpa pemberian pakan udang sejumlah 133 individu/m2. Jumlah juvenil udang pada periode I sampai periode IV didapatkan hasil tangkapan berturut-turut yaitu 111 individu/m2, 122 individu/m2, 410 individu/m2, dan 433 individu/m2. Pola pertumbuhan juvenil udang adalah allometrik negatif. Shrimp is one of the important commodity of the fisheries sector. As one of the promising economic efforts, the catch of the shrimps is continue to be done. Efforts to capture the uncontrolled will lead to destruction of ecosystem and decrease abundance of shrimps. Potential waters for shrimp is necessary to study in order to manage and maintain its sustainability. Distribution of juvenile shrimp in some waters, especially in North Coats of Java is not well known so that more research needs to be done. The purpose of this research was to know the species of juvenile shrimp are caught with agar traps method in estuarine waters of Morosari, Demak, investigate the effect of differences location, feeding and period to abundance of juvenile shrimp, and determined the pattern of juvenile growth shrimp caught by agar traps method. The method used was an field experimental method. Sampling was performed using juvenile shrimp agar traps at two locations the waters of the river and estuary that consisted of three point location of the first period to period IV of weekly sampling. Juvenile shrimps were kept in 5% formaldehyde. The results obtained juvenile shrimps of the genus Macrobrachium and Penaeus. Total number of juvenile shrimp in the waters of the river was as much as 743 idividuals/m2 and in estuarine waters was as much as 333 individuals/ m2. The numbers of juvenile shrimp caught with agar shrimp fed entirely was 943 individuals/m2, and the total catch of juvenile shrimp without shrimp feeding was 133 individuals/m2. The number of juvenile shrimp in weekly period I to period IV obtained 111 individuals/m2, 122 individuals/m2, 410 individuals/m2 and 433 individuals/m2, respectively. Patterns of juvenile shrimp growth was allometric negative
    corecore