5 research outputs found

    DESAIN INTERIOR TRILIE SALON AND SPA JL. Merdeka Renon Denpasar

    Get PDF
    ABSTRACT Looking beautiful and healthyis a right and adream of everyone, especially women. Moreover,in bettween busy situatuin and heavy activity, tiredness and fatigue always cames greatly which can affect our moodand emotions, therefore we need places and the facilities that provide services to beautiful and relax your self like salon and spa. The existence of salon and spa is now a very flourishing especially in Denpasara the heart of the city with a bustle and pollution levels are very high, causing the place is in great demand by the public. Trilie Salon and Spa is a salon and spa for women located in Denpasaron Merdeka street , Renon, Denpasar, which provides facilities and services to beautiful and relax your self. The Location of the salon it self is very strategic because it is on track to wards the city center, residentials, were in an office area makes this location ideal. In addition tothe need fora suitable, comprehensivefacilities andservices, the appropriate application of the conceptis alsoa necessity in the design so that the concept of "Beauty and Fresh" combined with "Modern" design is considered consistent with the objectives and benefits of the salon and spa. The application of this conceptis to give physical beauty and fresheffect, not only obtained through service salon and spa, but also beautiful and fresh psychologically through the presence and the perceived effect of the interior design. This conceptapplies to the pattern in order to avoid the impression of dynamic space with an array of near-monotone geometric, zoning that are customized to the hierarchy, as well as the application of manufacturing materials or modern readily available in the surrounding are a such as blockboard, glass, acrylic with modern finishing with customized colors with the concept. The concept of "Beauty andFresh" is expected to createan interior design for Trilie Salon and Spa that can provide security and comfort, both physically and psychological to the visitors. Keyword: Salon and Spa, Beauty and Fresh Concept, Moder

    Desain Angkringan Sebuah Resiliensi Saat Pandemi Covid-19

    Get PDF
    The use of outdoor space as resilience during a pandemic seems to answer the community's need for social interaction when regulations apply to social-physical restrictions in carrying out activities. Angkringan as a place to eat outside began to appear a lot during the Covid-19 pandemic situation by offering affordable food prices, simple design places and other adjustments that follow health protocol rules. This makes people interested in visiting and spending time in these places. This research was conducted with the aim of analyzing the design of angkringan as resilience during a pandemic. In addition, this research can also provide insight to interior designers or architects on the use of outdoor space during a pandemic and serve as a guide during an endemic. The collection method was carried out by distributing questionnaires to 100 visitor respondents angkringan and observation to angkringan Temu Rasa in the parking area of ​​the Cening Ayu Souvenir Center, Sukawati, Gianyar. Observations emphasize the efforts made by the management to create a comfortable and safe outdoor space during a pandemic. Observation data will be compared with the results of people's preferences for angkringan during a pandemic. By using relevant theory, it is hoped that through this research the design resilience efforts can be identified which include layout, circulation, materials, furniture carried out in the design.angkringan to answer the need for outdoor space that is safe, comfortable, and in accordance with health protocols.Pemanfaatan ruang luar sebagai resiliensi di masa pandemi seolah menjawab kebutuhan masyarakat terhadap interaksi sosial saat diberlakukannya peraturan pembatasan sosial fisik dalam melakukan aktivitas. Angkringan sebagai tempat makan di ruang luar mulai banyak bermunculan saat situasi pandemi Covid-19 dengan menawarkan harga makanan terjangkau, desain tempat sederhana dan upaya penyesuaian lain yang mengikuti aturan protokol kesehatan. Hal ini membuat masyarakat tertarik untuk mengunjungi dan menghabiskan waktu di tempat tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis desain angkringan sebagai resiliensi di masa pandemi. Selain itu penelitian ini juga dapat memberi wawasan terhadap desainer interior atau arsitek terhadap pemanfaatan ruang luar selama pandemi dan menjadi panduan saat endemi. Metode pengumpulan dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada 100 responden pengunjung angkringan dan observasi ke angkringan Temu Rasa di area parkir Pusat Oleh-Oleh Cening Ayu, Sukawati, Gianyar. Observasi menekankan pada upaya yang dilakukan pihak pengelola untuk menciptakan ruang luar yang nyaman dan aman saat pandemi. Data observasi akan dikomparasi dengan hasil preferensi masyarakat terhadap angkringan saat pandemi. Dengan menggunakan teori yang relevan diharapkan melalui penelitian ini dapat diketahui upaya resiliensi desain yang meliputi layout, sirkulasi, material, furniture yang dilakukan pada desain angkringan untuk menjawab kebutuhan terhadap ruang luar yang aman, nyaman, dan sesuai dengan protokol kesehatan. &nbsp

    Pengaruh Ambient Interior Cafe Terhadap Pemilihan Tempat Bekerja Remote Worker di Era Pandemi COVID-19

    Get PDF
    The COVID-19 pandemic has boosted interest in working remotely, outside of an office, and the demand for these workers. During a pandemic, it is crucial to think about a cafe's comfort, especially the ambiance that is produced by the space's lighting, noise, and temperature. According to theory, the interior setting affects visitors' psychological well-being and can facilitate productive behavior. This study seeks to determine how the cafe's ambient environment—including lighting, sound, and temperature—affects remote workers' preferences for workspace. In order to determine the influence of the interior environment on deciding where to work during a pandemic, this study employed a quantitative methodology and surveyed 50 remote workers. Additionally, in-person observations at three well-known cafĂ©s in the Ubud area— Ruster Cafe, Milk and Madu, and Monsieur Spoon—were done to look at how the pandemic has affected the interior design. The study of the survey data demonstrated that the ambient interior's light, sound, and temperature, which can foster a sense of security and comfort against the transmission of the COVID-19 virus, had a substantial impact on remote employees' judgments about where to work during a pandemic. The findings of this study should assist cafĂ© managers and owners in appreciating the importance of ambiance in their establishments.   Keywords:Ambient Interior, Cafe, COVID-19 Pandemic, Remote Workers  Pandemi COVID-19 membuat fenomena bekerja di luar kantor semakin diminati oleh masyarakat, khususnya para remote worker - orang yang bekerja dari manapun. Kenyamanan sebuah cafĂ© saat pandemi menjadi hal penting untuk diperhatikan, dalam hal ini ambient interior melalui cahaya, suara, dan suhu cafe. Ambient interior dipercaya turut mempengaruhi psikologis pengunjung sehingga dapat memberi rasa nyaman saat bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ambient interior cafe di era pandemi, seperti pencahayaan, suara dan suhu sebagai preferensi pemilihan tempat bekerja oleh para remote worker. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan melakukan kuesioner terhadap 50 remote workers untuk mengetahui pengaruh ambient interior terhadap pemilihan tempat bekerja saat pandemi. Selain itu dilakukan observasi langsung pada tiga cafe populer yang terdapat di daerah Ubud  yaitu Ruster Cafe, Milk and Madu, dan Monsieur Spoon untuk melihat perubahan ambient interior yang dilakukan saat pandemi. Data hasil kuesioner dianalisis dan menunjukkan hasil bahwa pertimbangan ambient interior berupa cahaya, suara dan suhu yang dapat memberikan perasaan aman dan nyaman terhadap penyebaran virus COVID-19 sangat berpengaruh terhadap pemilihan tempat bekerja oleh para remote worker saat pandemi. Penelitian ini diharapkan memberi manfaat kepada pengelola atau pemilik cafe untuk mempertimbangkan pentingnya ambient interior pada cafe.   Kata Kunci: Ambient Interior, Cafe, Pandemi COVID-19, Remote Worker

    Prosiding Seminar Nasional Pemajuan Seni Rupa Dan Desain Untuk Membangun Kebudayaan Dan Peradaban Yang Berkepribadian

    No full text
    Perkembangan bidang seni rupa dan desain Indonesia, dapat ditelusuri dari peninggalan purbakala berupa benda-benda yang tebuat dari batu, logam, tanah liat (gerabah dan terakota), manik-manik (asesoris) dan lukisan di gua-gua prasejarah. Setelah berkembangnya sistem pemerintahan kerajaan di Indonesia, kemudian dikenal aturan-aturan tentang penciptaan karya seni rupa dan desain, serta telah mempercepat lajunya perkembangan seni rupa dan desain pada masa Indonesia klasik. Masuknya pengaruh budaya kolonial, menyebabkan terjadinya perkembangan seni rupa dan desain modern di Indonesia. Pada perkembangan selanjutnya, kebudayaan Barat yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah menyebabkan tergiringnya semua kebudayaan di dunia menuju peradaban global. Perkembangan peradaban global dengan budaya kontemporernya, telah menyebabkan sering terjadinya apropriasi dalam penciptaan karya seni, berupa “peminjaman” elemen-elemen karya yang telah ada sebelumnya untuk menciptakan karya baru. Peminjaman elemen tersebut termasuk citraan atau gambar, bentukan atau gaya dari sejarah seni atau budaya populer, maupun material, serta teknik-teknik dari lingkup bukan seni. Pada era 1980-an, istilah ini juga dimaksudkan sebagai aktivitas mengutip karya dari seniman lain untuk menciptakan sebuah karya baru. Oleh karena itu, agar kearifan lokal budaya Nusantara masih tetap eksis menghadapi tantangan zaman, maka Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar, mengadakan Seminar Nasional dengan tema “Pemajuan Seni Rupa dan Desain untuk Membangun Kebudayaan dan Peradaban yang Berkepribadian”. Di bawah tema besar ini kami menawarkan Sub Tema: 1) Strategi Penciptaan Seni Rupa dan Desain Berkarakter Nasional Berbasis Kebudayaan Lokal; 2) Apropriasi Budaya dan Ekspresi Seni Rupa dan Desain Hari Ini; 3) Hubungan Ekspresi Seni Rupa dan Desain dengan Perilaku Budaya dalam Telaah Wacana Kritis; 4) Melintas Batas Pemajuan Seni Rupa dan Desain Berbasis Teknologi Digital. Pada kesempatan ini, izinkan kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Rektor Institut Seni Indonesia Denpasar, yang telah berkenan memberi Sambutan pada Prosiding, sekaligus membuka Seminar dan mengizinkan penggunaan Gedung Citta Kelangen untuk pelaksanaan kegiatan seminar. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, yang telah memfasilitasi kegiatan Panitia Pelaksana Seminar Nasional ini. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Drs. Yasraf A. Piliang, M.A dan Bapak Dr. Drs. Djuli Djatiprambudi, M.Sn, yang telah berkenan sebagai Pembicara Utama Seminar. Kepada semua pemakalah dan peserta seminar, kami juga mengucapkan banyak terimakasih karena telah berperanserta dalam seminar ini. Tak terkecuali, kepada seluruh panitia pelaksana seminar dan semua pihak yang telah membantu terselengaranya seminar ini, kami ucapkan banyak terimakasih. Apabila ada hal-hal yang kurang berkenan, kami memohon maaf. Selamat berseminar. Denpasar, 4 September 2018 Ketua Panitia Dr. Drs. I Gede Mugi Raharja, M.Sn NIP. 19630705199010100

    LOKALITAS DALAM SENI GLOBAL II SEMINAR SENI NASIONAL TAHUN 2014

    No full text
    Perkembangan kesenian di zaman ini penuh dengan pencarian, penggalian ide-ide yang mengedepankan kreativitas dalam proses penciptaan seni, sehingga melahirkan karya- karya spektakuler yang bermutu tinggi. Di dalam ranah seni pertunjukan, para Etnomusikolog di masa ini berjuang mengangkat citra local ke ranah global dengan segala bentuk perkembangannya. Hal ini sangat berkaitan dengan topik seminar, yaitu keindahan musik kita yang terbalut oleh nilai estetika tinggi mampu bersaing dalam dunia global. Dan kenyataannya musik kita sudah mulai mengglobal. Di ranah visual art atau seni rupa dan desain dewasa ini terhembus wacana mengenai Global Art yang kembali mengambil dan meminjam ikon atau unsur lokal yang kemudian di visualkan secara kreatif dengan ide-ide ―gila‖, sehingga disetiap karya- karya yang diciptakan bernuansa lokal dengan penggayaan baru yang mampu eksis di dalam ranah seni rupa dunia. Hal ini dalam konsep postmodern disebut dengan pendekatan pastiche yaitu mengangkat dan meminjam kembali bentuk- bentuk teks atau bahasa estetik tradisi yang kemudian dikontruksi kembali dengan bahasa seni yang baru, kemudian menempatkannya ke dalam konteks semangat masa kini yang sering disebut dengan seni kontemporer tanpa meninggalkan dan merusak kesenian lokal
    corecore