4 research outputs found

    Penyuluhan tentang Skrining Pranikah pada Wanita Usia Subur di UPTD Puskesmas Kuta Selatan

    No full text
    ABSTRAK Skrining pra nikah merupakan beberapa kelompok tes yang dirancang untuk  mengidentifikasi  adanya  masalah  kesehatan saat ini atau masalah kesehatan yang akan muncul di kemudian hari saat pasangan hamil dan  memiliki  anak. Skrining pranikah dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan terlebih dahulu, dimana diselipkan informasi dan praktik kesehatan (Hasan, 2009).Penyebab utama kematian ibu adalah hipertensi dalam kehamilan,gangguan sistem peredaran darah, perdarahan dan lainnya. Penyebab tersebut dapat diminimalisir sebelum terjadinya kehamilan seperti meningkatkan  pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku ibu untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat (Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 2020). Wanita Usia Subur (WUS) memahami dan melaksanakan skrining pranikah di fasilitas kesehatan terdekat sebelum terjadinya pernikahan. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dengan memberikan penyuluhan tentang skrining pranikah pada WUS dengan memberikan kuesioner pre dan post tes (Profil UPT Puskesmas Kuta Selatan, 2021). Hasil Uji T Pre dan Post Test Skrining Pranikah didapatkan bahwa ada peningkatan yang signifikan antara hasil pre test dan post test, hal ini dapat dilihat dari nilai Sig. (2-tailed) 0.000 <0.05 sehingga terdapat perbedaan skor point yang berarti antara pre dan post. Hasil lain yang dapat dilihat dari tabel di atas adalah terdapat peningkatan yang signifikan antara nilai sebelum diberikan penyuluhan (pre test) dan sesudah mendapatkan penyuluhan (post test) dimana dapat dilihat  nilai lower pada pre test adalah 41.82 dan upper 49.22. Sedangkan pada post test, nilai lower 76.64 dan upper 82.08. Peserta yang mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang skrining pranikah sebanyak 25 orang dengan Pemberian penyuluhan skrining pranikah diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan minat wanita usia subur untuk melakukan pemeriksaan atau skrining pranikah. Saran dari kegiatan penyuluhan skrining pranikah ini hendaknya dilanjutkan kedepannya dengan sasaran seluruh WUS  yang ada di Indonesia atau khususnya di Bali sehingga informasi tentang skrining atau pemeriksaan sebelum menikah dapat diketahui secara merata oleh masyarakat khususnya para wanita usia subur. Kata Kunci: Penyuluhan, Pengetahuan, Skrining Pranikah, WUS     ABSTRACT Premarital screening is a group of tests designed to identify current health problems or health problems that will arise in the future when a couple is pregnant and has children. Premarital screening can be done by providing health education first, where health information and practices are inserted (Hasan, 2009). The main causes of maternal death are hypertension in pregnancy, circulatory system disorders, bleeding and others. These causes can be minimized before the onset of pregnancy such as increasing knowledge, changing attitudes and behaviors of mothers to prepare for a healthy pregnancy (Bali Provincial Health Office, 2020). Women of Childbearing Age (WUS) understand and carry out premarital screening at the nearest health facility before the onset of marriage. Method: The method of implementing this community service activity is by providing counseling on premarital screening at WUS by providing pre- and post-test questionnaires (Profile of UPT Puskesmas Kuta Selatan, 2021). Pre Screening T Test and Post Test Results Premarital Screening found that there was a significant improvement between the pre test and post test results, this can be seen from the Sig. (2-tailed) 0.000 <0.05 so there is a significant difference in point scores between pre and post. Another result that can be seen from the table above is that there is a significant increase between the value before being given counseling (pre test) and after getting counseling (post test) where it can be seen that the lower value in the pre test is 41.82 and upper 49.22. While in the post test, the lower values are 76.64 and the upper is 82.08. Participants who took part in community service activities on premarital screening as many as 25 people with the provision of premarital screening counseling are expected to be able to increase the knowledge and interest of women of childbearing age to conduct premarital examinations or screenings. Suggestions from this premarital screening counseling activity should be continued in the future with the target of all WUS in Indonesia or especially in Bali so that information about screening or examination before marriage can be known equally by the public, especially women of childbearing age. Keywords: Counseling, Knowledge, Premarital Screening, WU

    Film Dokumenter Expository “Emas Bakti Negara” Jenis Nostalgia

    No full text
    Film dokumenter “Emas Bakti Negara” merupakan karya audio visual berdasarkan realita atau fakta perihal suatu perguruan pencak silat di Bali. Bakti Negara sebagai salah satu lembaga pendidikan perguruan pencak silat yang konsisten berkontribusi terhadap prestasi silat di Bali. Konsistensi prestasi Bakti Negara ini seharusnya diketahui oleh masyarakat luas melalui konsep film dokumenter gaya expository dengan jenis nostalgia. Teori serta metode yang digunakan dalam penyusunan karya penciptaan yakni film dokumenter gaya expository jenis nostalgia, nostalgia di film dokumenter Emas Bakti Negara yang mengisahkan kilas balik dari perjuangan atlet-atlet Bakti Negara untuk mendapatkan sebuah kemenangan. Kedua yakni teori mise en scene yang meliputi setting atau latar, kostum dan makeup, lighting atau pencahayaan serta gerak dan ekspresi figur. Ketiga yakni teori warna, karakter warna kekuningan yaitu bernuansa nostalgia. Metode penciptaan yang digunakan yakni deskriptif kualtiatif dengan teknik pengumpulan data observasi, kepustakaan, wawancara dan dokumentasi. Memvisualkan sebuah seni beladiri pencak silat Bakti Negara ke dalam film dokumenter dengan konsep expository jenis nostalgia memiliki tiga babak yaitu awal, tengah dan akhir. Pada babak awal mengenalkan pencak silat, sejarah singkat Bakti Negara serta prestasi gemilang yang diraih oleh Bakti Negara. Pada babak tengah, menceritakan kisah perjuangan atlet-atlet Bakti Negara demi meraih kemenangan. Babak akhir dalam film menjelaskan harapan-harapan untuk generasi pencak silat Bakti Negara mendatang. Kata Kunci: Film dokumenter, gaya expository, jenis nostalgia , pencak silat, bakti negar

    Hubungan Informasi Kesehatan dan Dukungan Suami dengan Motivasi Skrining Prakonsepsi pada Wanita Usia Subur

    No full text
    ABSTRACT MMR and IMR are one of the main indicators of public health status. Reproductive health is the starting point for the development of maternal and child health which can be prepared earlier before woman becomes a mother. Preconception health is part of general health for woman and man. Preconception screening is done for woman of childbearing age or couple who are planning for pregnancy. Health information and husband support is one of internal factors which influences woman of childbearing age in doing preconception screening. The purpose of this study was To determine the correlation between health information and husband support toward preconception screening motivation on Woman of Childbearing age in the working area of Public Health Center Banjarangkan I. This study employed correlational analytic design with cross sectional approach. There were 105 respondents recruited as the samples. They were women of childbearing age which has fulfilled inclusive criteria. The data were collected by questionnaire related to health information and husband support and preconception screening motivation on woman of childbearing age. The results were analysed by using Chi-Square test. Based on Chi-Square test showed there was significant correlation between health information and preconception screening motivation on woman of childbearing age p-value 0.018 (p value<0.05). There was significant correlation between husband support and preconception screening motivation on woman of childbearing age p-value <0.001 (p value < 0,05). The more often information is gained and the higher husband support, the stronger preconception screening motivation on woman of childbearing age. Keywords : Health information , Husband's support, Preconception Screening,                  Woman of Childbearing Age  ABSTRAK AKI dan AKB merupakan salah satu indicator utama derajat kesehatan masyarakat. Kesehatan reproduksi menjadi titik awal perkembangan kesehatan ibu dan anak yang dapat dipersiapkan sejak dini, dimana sebelum seorang perempuan hamil dan menjadi ibu. Kesehatan prakonsepsi merupakan bagian dari kesehatan secara keseluruhan antara perempuan dan laki-laki. Skrining prakonsespsi dapat terlaksana oleh wanita usia subur atau pasangan suami istri dapat dipengaruhi oleh adanya motivasi individu maupun pasangan untuk melakukan pemeriksaan dengan tepat sebelum merencanaknan kehamilan. Informasi Kesehatan dan dukungan suami atau pasangan merupakan salah satu factor internal yang dapat mempengaruhi WUS dalam melakukan skrining prakonsepsi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara informasi kesehatan dan dukungan suami dengan motivasi skrining prakonsepsi pada WUS  di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Banjarangkan I. Metode Penelitian ini menggunakan design analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian adalah Wanita Usia Subur yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 105 responden. Alat pengumpulan data adalah kuesioner terkait informasi kesehatan dan dukungan suami dengan motivasi skrining prakonsepsi pada WUS. Analisis bivariat dengan uji korelasi Chi-Squere. Berdasarkan hasil uji analisis statistic dengan uji chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara informasi kesehatan dengan motivasi skrining prakonsespsi pada WUS dengan p-value 0.018 (p value<0.05). Hal yang serupa juga dengan dukungan suami yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan motivasi skrining prakonsespsi pada WUS p-value <0.001 (p value < 0,05). Semakin sering informasi yang didapatkan dan semakin tinggi dukungan suami atau pendamping terkait skrining prakonsepsi maka semakin kuat motivasi WUS  melakukan skrining prakonsepsi Kata Kunci: Informasi Kesehatan, Dukungan Suami, Skrining Prakonsespi, Wanita Usia Subur (WUS
    corecore