45 research outputs found

    PERANCANGAN DAN PEMBUATAN UNINTERRUPTBLLE POWER SUPPLY 500 WATT

    Get PDF
    Uninterruptible Power Supply atau System (UPS) menghasilkan suatu sumber energi listrik ke suatu peralatan. UPS didisain untuk menghasilkan daya selama periode yang panjang dimana daya dari sumber utama atau sumber normal di luar batas yang dapat diterima, tanpa menyebabkan gangguan aliran daya kebeban. Dengan kata lai, jika daya normal menghilang, sistem tetap bekerja. Pada penelitian ini dirancang UPS 500 Watt jenis On-Line Kontiniu; suatu sistem UPS ini yang mengalirkan daya lansung ke beban melalui baterai, pengisi baterai dan inverter dan tidak lansung dari suplai AC normal. UPS ini menggunakan bentuk gelombang persegi sebagai output ke beban. Untuk menghindari panas, gelombang ini harus terkontrol terhadap prekwensi dan mempunyai batas tegangan maksimum untuk mendapat tegangan RMS dan tegangan rata-rata maksimum pada level yang aman

    Sensorless Solar Tracker Based on Sun Position for Maximum Energy Conversion

    Get PDF
    The performance of solar panels is dependent on sunlight it receives. Therefore, it is necessary to design a device that can set the direction of the solar panel always follows the sun position based solar tracker. The two-axis sensorless trackers have used in this research to produce maximum energy conversion. Position of solar panel move based on sun position using sunrise and sunset database. By using linear interpolation the sun position in latitute and longitude for other time can be obtained during a day. Based on these value the solar panel set its position using two servo motor which drived by Arduino. This technique independent from weather conditions, although cloudy, panel position remains consistent with the maximum illumination when the weather is sunny back later. By this way, the solar panel absorbs maximum sunlight and generate maximum electricity

    PERANCANGAN KOMPENSATOR DAYA REAKTIF UNTUK GENERATOR INDUKSI TERSAMBUNG KE GRID MENGGUNAKAN PLC

    Get PDF
    Pengoperasian generator induksi dengan pola terhubung ke grid (jaringan utilitas) pada umumnya diimplementasikan pada Distributed Generation (DG) pada area on-grid. Keuntungan pengoperasian ini adalah kesederhanaan, kemudahan, dan penghematan biaya untuk memparalelkan generator ini dengan sistem grid. Namun disisi lain, pengoperasian generator induksi yang terhubung ke sistem grid membutuhkan penyerapan daya reaktif dari sistem utilitas. Penyerapan daya reaktif ini akan menyebabkan penurunan kualitas daya pada jaringan utilitas. Kajian yang diusulkan ini membahas studi tentang desain kompensator daya reaktif menggunakan metode kombinasi kapasitor eksitasi tetap dan variabel untuk mengurangi penyerapan daya reaktif pada jaringan utilitas oleh generator induksi. Kebutuhan daya reaktif tetap generator induksi dalam kondisi tanpa penyaluran daya aktif ke jaringan dipenuhi oleh bank kapasitor tetap. Sedangkan pensaklaran kapasitor dengan metode binary weighted menggunakan Programmable Logic Controller (PLC) untuk mengimplementasikan kapasitor eksitasi variabel selama variasi pengiriman daya aktif ke jaringan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompensator daya reaktif yang diusulkan telah berhasil dirancang. Hasil pengujian kompensator daya reaktif yang dirancang menunjukkan bahwa alat ini telah mampu mereduksi hampir seluruh daya reaktif yang diserap oleh generator induksi dari jaringan utilitas, dengan deviasi yang relatif kecil (-1,50%: +1,58%) dari nilai ideal yang diharapkan

    The Energy Storage System on the Batteries with PWM Method to Regulate the Output Voltage of SEIG

    Get PDF
    The present paper proposes the energy storage system on the batteries with PWM method with the objective regulating the SEIG output voltage during load variation. This method uses the configuration uncontrolled rectifier with a PWM chopper-controlled battery charging. In this study, the SEIG is of 1.5 kW, 380-420 V, 3.5 A, Wye connected. The proposed system shows that the terminal voltage of SEIG can be regulated at a constant value of 406 volts for resistive load variations of 720 watts to 1386 watts. Beside, the frequency of generator can also be maintain at a constant value of 50 Hz. While keeping the generator output voltage constant the power flow from generator to the battery varies from 0 to 444.8 watts. Keywords — Battery, Pulse Charging, PWM DC Chopper, Self-Excited Induction Generator

    Electric Load Modeling for Managing Electric Energy Consumption Through the PDCA Cycle in the Library Building of Andalas University

    Get PDF
    The need for electrical energy in the public building sector is quite dominant, reaching 33-40% of the total energy consumption of all sectors. To control electrical energy in buildings effectively, an Energy Management System (EMS) is needed. EMS stage consists of Plan-Do-Check-Act (PDCA). The study conducted in this research is on how to use the PDCA cycle method to model the consumption of electrical energy in campus buildings in a sustainable manner. Modeling of energy-efficient electrical loads is formed in several ways: modeling by replacing T8 fluorescent lamps and CFLs with LED, modeling by replacing non-inverter AC with inverter AC, modeling by the number of library visitors, modeling by improving the power factor, and finally, modeling with a combination of the four previous models. Modeling using LEDs results in savings of 1,464 kWh per month; inverter AC modeling saves 1742 kWh per month; modeling by adjusting the number of visitors saves 857 kWh per month; and modeling by improving the power factor saves 56 kWh per month. This electrical load modeling can save up to 8 kW of power outside of the library's operating hours. Meanwhile, during operational hours, the modeling library can save up to 30 kW of electric powe

    Efek Pengintegrasian Pembangkit Listrik Tersebar pada Jaringan Distribusi Radial terhadap Perosotan Tegangan

    Get PDF
    Electrical systems supplied from a substation (GI) which is quite far away from the center of the furthest load will cause a voltage drop in radial distribution network. Integration of distributed generation (Distributed Generation, DG) on the distribution network will be one of the solutions to improve the voltage drop. This paper analyzes integrating several distributed generation (DG) in a radial distribution network to repair a voltage with Matlab program. Method using flow injection analysis of load and DG on each bus. The analysis showed that the penetration of DG on the distribution network will improve bus voltage, especially at bus adjacent to the DG.Keywords: distributed generation (DG), radial distribution, voltage drop, integration.Abstrak— Pada sistem distribusi radial 20 kV yang suplainya dipasok oleh Gardu Induk (GI) dalam jarak yang cukup jauh dari pusat beban akan menyebabkan terjadinya penurunan tegangan. Pengintegrasian pembangkit tersebar (Distributed Generation, DG) pada jaringan distribusi tersebut akan menjadi salah satu solusi untuk memperbaiki penurunan tegangan tersebut.  Tulisan ini menganalisis pengintegrasian beberapa pembangkit listrik tersebar (DG) pada suatu jaringan distribusi radial terhadap perbaikan tegangan dengan program Matlab.  Metoda analisis menggunakan arus injeksi dari beban dan DG pada setiap bus. Hasil analisis menunjukkan bahwa penetrasi DG pada jaringan distribusi akan memperbaiki tegangan bus terutama pada bus yang berdekatan dengan DG.Kata Kunci : Pembangkit  listrik  tersebar(DG), distribusi radial,  perosotan tegangan, Arus injeksi

    Studi Penempatan Kapasitor Eksitasi Pada Generator Induksi Satu Fasa

    Get PDF
    Single phase induction motor can only operate as a single-phase self-excited induction generator (SPSEIG) when the rotor is rotated above synchronous speed, as well as auxiliary windings and / or main windings is connected capacitor excitation. This paper analyzes the influence of the placement of excitation capacitor on the performance of SPSEIG, which include: voltage and frequency generator. Computer simulation results compared with the results of laboratory testing to verify the accuracy of the models and methods of analysis are proposed. Based on test results and simulation, the use of two capacitors excitation coil mounted in the main and auxiliary windings produce best performance of voltage and frequency stability. The use of a capacitor excitation in the main windings  will cause relatively high  voltage drop when loaded.Keywords :SPSEIG,excitation capacitor,main windings, auxiliary windings, admitance matrixAbstrak—Motor induksi satu fasa hanya dapat beroperasi sebagai generator induksi satu fasa eksitasi sendiri (SPSEIG) jika rotornya diputar diatas kecepatan sinkron, serta kumparan bantu dan/atau kumparan utama dihubungkan kapasitor eksitasi. Paper ini menganalisis pengaruh penempatan kapasitor eksitasi terhadap performansi dari SPSEIG, yang meliputi: tegangan dan frekuensi generator. Hasil simulasi komputer dibandingkan dengan hasil pengujian laboratorium untuk menguji keakuratan model dan metode analisis yang diajukan. Berdasarkan hasil pengujian dan simulasi, penggunaan dua buah kapasitor eksitasi yang dipasang di kumparan utama dan kumparan bantu menghasilkan performansi paling baik dari kestabilan  tegangan dan frekuensi. Penggunaan satu kapasitor eksitasi di kumparan utama akan menyebabkan drop tegangan relatif lebih besar ketika dibebani.           Kata Kunci :SPSEIG, kapasitor eksitasi, kumparan utama, kumparan bantu, matrik admitansi   

    Pengaturan Keseimbangan Pengisian dan Pengosongan Baterai Asam Timbal

    Get PDF
    In this paper proposed a system of balance settings for charging and discharging the lead-acid battery using a microcontroller arduino uno 16U2. The calculation of battery capacity using the method of As (Ampere-second). Before this is done, the value of the energy stored in the battery is calculated using the relationship between the battery capacity (SOC) and the open-circuit voltage of the battery. The microcontroller will do the calculations for the system running using any current relationships in the system. Settings are separated between setting the maximum point and minimum point battery battery. Setting the maximum point guard of excess charging batteries. When the battery is full, the current discharge / disposal will flow which prevents the battery charging when it reaches the maximum point. 0153 constant exhaust flow set point A. Setting minimum keep the battery from the void (lack of energy). Load will not get a good supply of energy or battery charger when the battery below the minimum point because the charger is only charging the battery to pass the minimum point. This system uses the point of 11.67% with a minimum capacity of 50 Ah battery. System settings are made has managed to keep the battery from overload conditions and under loading.Keywords : Lead-acid Battery, mosfet, charging and discharging, arduino uno microcontroller Abstrak—Dalam tulisan ini diusulkan suatu sistem pengaturan keseimbangan pengisian (charging) dan pengosongan (discharging) pada baterai asam timbal menggunakan mikrokontroler arduino uno 16U2. Perhitungan kapasitas baterai menggunakan metoda As (Ampere-second). Sebelum sistem ini dijalankan, nilai energi yang tersimpan pada baterai dihitung menggunakan hubungan antara kapasitas baterai (SOC) dan tegangan open circuit baterai. Mikrokontroler akan melakukan perhitungan selama sistem berjalan menggunakan hubungan setiap arus pada sistem. Pengaturan dipisahkan antara pengaturan titik maksimal baterai dan titik minimal baterai. Pengaturan titik maksimal menjaga baterai dari kelebihan pengisian. Saat baterai telah penuh maka arus peluahan/pembuangan akan mengalir yang mencegah baterai mengalami pengisian saat mencapai titik maksimum. Arus pembuangan diset konstan 0.153 A. Pengaturan titik minimum menjaga baterai dari kekosongan (kekurangan energi). Beban tidak akan mendapatkan pasokan energi baik dari charger maupun baterai saat baterai dibawah titik minimumnya karena charger hanya melakukan pengisian pada baterai hingga melewati titik minimumnya. Sistem ini menggunakan titik minimum 11.67% dengan kapasitas baterai 50 Ah. Sistem pengaturan yang dibuat telah berhasil menjaga baterai dari kondisi kelebihan muatan dan kekurangan muatan.Kata Kunci : Baterai asam timbal, mosfet, pengisian dan peluahan, mikrokontroler arduino un

    ANALISA ARUS BOCOR PADA ISOLATOR SUSPENSION TIPE BALL & SOCKET SALURAN TRANSMISI 150 KV AKIBAT PENGOTORAN UAP GARAM DAN DEBU SEMEN

    Get PDF
    Isolator porselen jenis suspension merupakan isolator pasangan-luar yang dipakai pada jaringan transmisi dan distribusi daya listrik. Pada kondisi operasi performansi isolator dipengaruhi oleh pengotoran (contaminant) pada permukaan isolator. Kenaikan arus bocor sebanding dengan peningkatan garam dan debu yang menempel pada permukaan isolator. Dalam jangka waktu yang panjang fenomena ini dapat menyebabkan kegagalan isolator berupa lewat denyar (flashover) sehingga menyebabkan kegagalan sistem berupa gangguan hubung singkat. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengotoran dan arus bocor maka perlu dilakukan penelitian. Pengujian di laboratorium menunjukkan adanya hubungan antara arus bocor dengan tingkat pengotoran yang ditunjukkan oleh ESDD (Equivalent Salt Deposit Density). Karakteristik arus bocor dapat dilihat dari parameter THD (Total Harmonic Distortion) untuk berbagai tingkat ESDD. Hasil pengujian dan analisa didapat untuk ESDD 1,8 10 -3 mg/cm 2 maka magnituda arus bocor 0,89 mA, THD = 19,96 % dan untuk ESDD 0,08 mg/cm 2 maka magnituda arus bocor 23,3 mA, THD = 34,56 %. Dari hasil tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa ESDD mempengaruhi secara signifikan besar dan THD aru
    corecore