6 research outputs found

    The Resistance of Lactic Acid Bacteria Isolated From the Faeces of Broiler chicken towards the Conditions of the Broiler Digestive Tract

    Get PDF
    This research was conducted to determine the resistance degree of lactic acid bacteria (LAB) isolated from the faeces of broilers towards various intestinal conditions, in order to select a lactic acid bacteria to be used as prospective probiotic. Ten types of LAB bacteria (M1, M2, M3, M4, M5, M7, M8, M23 ,M26, and M28) isolated from the faeces of broiler chicken were subjected to pH2, pH3, and pH4; to 3% bile salt and to the temperatures of 30oC, 37oC and 41oC. The results of the research showed that all LAB isolates experienced the highest colony reductions at pH2, which was around 3.2 - 5.5 log units/ml. The reduction of colony numbers at pH3 was approximately 1.8-3.1 log unit/ml, and the reduction at pH4 was around 1.0 ??? 2.5 log unit/ml. All the LAB isolates experienced a decrease of 0.5 log unit/ml to 1.6 log unit/ml in colony numbers after bile salt exposure. The reduction of colony numbers of ten LAB isolates at the temperatures of 30oC, 37oC and 41oC was 0.6 - 1.4 log unit/ml, 0.1 ??? 0.5 log unit/ml and 0.7 ??? 1.4 log unit/ml, respectively. None of the ten isolates posses all of the expected characteristic, however based on its more superior ability to block the pathogenic microorganism as well as its ability to survive in simulated gastro intestinal tract conditions, M1 was selected as prospective probiotic

    Preparasi Larutan Fosfat dan Urea Mineral Molases Liquid (Umml) sebagai Penyedia Prekursor Biofermentasi Rumen

    Full text link
    Urea Mineral Molases Liquid (UMML) dapat menjadi prekursor biofermentasi dalam sistem rumen. UMML dapat menyediakan nitrogen lepas lambat, mineral larut air dan readily available carbohydrate (RAC), namun memerlukan kajian khusus, terutama pada penentuan jenis dan preparasi bahan penyusunnya, khususnya penyediaan mineral fosfat larut air. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan formula UMML yang selanjutnya akan digunakan sebagai prekursor biofermentasi rumen. Beberapa perlakuan terhadap super fosfat (SP36) dilakukan untuk mendapatkan metode preparasi yang menghasilkan fosfat terlarut dengan konsentrasi yang tinggi. Preparasi yang menghasilkan kadar fosfat terlarut yang tertinggi adalah super fosfat yang di tambah asam organik dan larutan urea lalu dididihkan selama 5 menit. Urea Mineral Molases Liqiud diramu dari bahan Larutan Ca(Urea)4Cl2 + Larutan fosfat + Larutan NaCl jenuh + Molases

    KORELASI ANTARA TINGKAT KONSUMSI DAN BERAT BADAN TERNAK DENGAN EKSKRESI TURUN PURIN DAN PENGGUNAANNYA SEBAGAI INDIKATOR SUPLAI PROTEIN MIKROBA PADA TERNAK KAMBING

    No full text
    ABSTRAK AGROKOMPLEKS 2009Dua (2) percobaan telah dilakukan untuk mengetahui korelasi antara tingkat konsumsi ransum dengan ekskresi turunan purin dalam urin(percobaan 1) dan kaitan antara ekskresi turunan purin dengan variasi berat badan (percobaan 2).Untuk percobaan 1. Empat(4) ekor ternak kambing jantan lokal umur kurang lebih satu tahun dengan berat badan relative sama (11.8+1,63 kg) secara random di tempatkan pada kandang individu (1,5 mx 0,6 m) dan memperoleh ransum umum (general purpose diet) yang merupakan campuran 60% rumput gajah kerdil (Pennisettrum purpureum Dwarfi) dan 40% daun gamal (gliricidia maculate).Percobaan dilaksanakan menurut rancangan bujur sangkar latin (4x4).Perlakuan adalah tingkat pemberian pakan berbeda,yaitu A,1.5% dari bobot badan (177 g Bahan kering-BK/hari).B2.0% dari bobot badan (236 gBK/hari),C.2,5% dari bobot badan (295 g BK/hari),dan bahan organic (DCBO) menurut (P<0,05) dengan meningkatkanya tingkat konsumsi dari 62,57% (perlakuan A) ke 58,06% (perlakuan D)untuk bahan organic. Tetapi bahan organic tercerna justru meningkat dari 113.8 g (perlakuan A) menjadi 200,5 g (perlakuan D).Sehingga bahan organic tercerna dari yang dikonsumsi (DOMI) nyata meningkat dengan peningkatan konsumsi.Walaupun urin output tidak dipengaruhi oleh perlakuan (P>0.05),konsentrasi dalam urin dari turunan purin (TP),yang merupakan gabungan dari fraksi alantoin,asam urat,xantin dan hipoxantin,meningkat (P<0,05) dengan meningkatnya tingkat konsumsi.Sehingga suplai N mikroba (NM)dan estimasi efisiensi suplai NM (ESNM) juga meningkat seiring dengan peningkatan konsumsi ransum.Analisis regresi memperlihatkan terdapat korelasi positif antara tingkat konsumsi ransum dengan konsentrasi turunan purin dalam urin,estimasi suplai NM,dan ESNM. Dalam percobaan 2,Empat (4) ekor ternak kambing jantan dengan berat badan awal bervariasi (9,5-15,8 kg),secara random ditempatkan pada kandang individu,percobaan dilaksanakan dengan rancangan bujur sangkar latin 4x4.Perlakuan adalah variasi berat badan ternak yang mendapatkan jumlah pakan. Selama periode percobaan,setiap ternak memperoleh pakan seperti pakan pada percobaan 1,sebanyak 390 g BK/hari.DCBK da DCBO tidak dipengaruhi (P>0,05) oleh perlakuan,dengan rataan DCBK dan DCBO masing-masing 62,45% dan 64,84%. Begitupula DOMI tidak dipengaruhi oleh perlakuan.Walaupun DCBK dan DCBO relative konstan pada percobaan ke 2,NM bervariasi dari 1,97-8,01 g N/hari,dan ESNM berayun dari 8,85-33,03 g NM/kg DOMR.Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara variasi berat badan dengan masing-masing ekskresi TP,NM,dan ESNM.Tetapi,hasil analisis regresi yang sangat nyata,r=0,72 antara ekskresi TP (Y) dengan rasio konsumsi/kg bobbot badan (X) mengikuti persamaan Y=0,145+ 0,1571 X. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan terdapat korelasi nyata antara ekskresi TP dengan rasio antara gram konsumsi per kg berat badan,sehingga estimasi suplai protein mikroba pada ternak kambing kacang berdasarkan ekskresi turunan purin cukup menjanjikan sebagai metode altenatif terdapat teknik yang ada saat ini yakni pendugaan suplai protein mkroba menggunakan ternak fistula
    corecore