7 research outputs found
Vertical Distribution of Barnacle (Balanus SP) at Pier Pole of Sungai Bela Village Post in Indragiri Hilir Regency
This research was conducted in october 2014, located in the port of Sungai BelaVillage in Indragiri Hilir of Riau Province. The aiem of the rescsrel was to study the verticaldistribution of barnacle (Balanus sp) at the pier pole. The methods used in this research wossurveying method The analysis of the density of barnacles (Balanus sp) showed differentbetween the number and the pillars of station I. The highest density was station I at themiddle part of the pole with the value of 142 individual/m2, and the lowest was in station II atthe top of the pole with the value of 71 individual/m2. The t-test results showed the average inabundance of barnacles on each station differed concrete with a value p = 0,19 (p>0,05)showing the different of a barnacle density in the top, middle, and bottom, respectively
Determining Groundwater Recharge From Stream Flow with Seasonal Recession Method
- Volume of groundwater recharge showed a picture of a watershed to determine the flow instability due to the physical characteristics of the watershed and precipitation. Many methods had been constructed to understand the dynamic movement of water discharge. One of them was the analysis of the stream hydrograph with Seasonal Recession Method. Information about groundwater recharge condition at several sub watershed in Krueng Peusangan Watershed was really needed in management of watershed for sustainable water resources. The study aimed to determine groundwater recharge from stream flow with seasonal recession method was conducted in Krueng Peusangan watershed, Aceh Province, Indonesia. The results showed that the trend pattern of the stream hydrograph could be explained using the exponential function where the dots lowest discharge that is the end of the recession (y) than any period of time on stream hydrograph semi logarithmic (x). The pattern of results that occurred in the watershed of Krueng Peusangan: (A) Krueng Seumpo had a trend for y = 9.2x-0.35, (B) Simpang Jaya for y = 559.7x-0.5, (C) Beukah village for y = 142x-0.32 , (D) Sub watershed of Lut Tawar (Wih Nareh) for y = 1.3x-0.12 and (E) Sub watershed of Teupin Mane (Krueng Teumbo) for y = 1.94x-0.42. It also showed that the location of A, B, C, E had a higher slope and a decreased recharge pattern compared to the location of D (sub watershed of Lut Tawar) that tended to flat. The volume of groundwater recharge that occurred in a region (A and D) increased while the other location was very volatile. Moreover, recharge instability occurred in Krueng Teumbo. Therefore, it needed a clear direction for land use and functions of forests, especially in the recharge area, in order to maintain the balance of the hydrological cycle, and the quantity of groundwater
Tingkat Bahaya Erosi (TBE) Tanah Andisol Pada Beberapa Tipe Penggunaan Lahan Dengan Metode USLE Dan SIG Di Desa Kutaraja Kecamatan Namanteran Kabupaten Karo
Tingkat Bahaya Erosi (TBE) Tanah Andisol Pada Beberapa Tipe Penggunaan Lahan dengan Menggunakan Metode USLE di Desa Kutarakyat Kecamatan Namanteran Kabupaten Karo, di bimbing oleh Prof. Ir. Zulkifli Naustion, M.Sc, PhD sebagai ketua komisi pembimbing dan Mariani Sembiring, SP., MP sebagai anggota komisi pembimbing. Desa Kutarakyat Kecamtan Namanteran Kabupaten Karo merupakan daerah desa yang langsung bertepatan dengan Kabupaten Langkat dimana daerah ini masih didominasi oleh daerah hutan. Untuk mengetahui tingkat erosi tanah Desa Kutarakyat dilakukan suatu penelitian pada Juni-September 2011. Penelitian ini menggunakan metode survey dan dilanjutkan perhitungan laju erosi tanah metode USLE (Universal Soil Loss Equation). Hasil penelitian menunjukkan Nilai Erosi Aktual tertinggi berada pada lahan tanaman tahunan yaitu sebesar 6,941 ton/ha/tahun dengan kemiringan lereng 15-30%, sedangkan yang terendah pada lahan hutan sebesar 0,218 ton/ha/tahun dengan kemiringan lereng 8-15%. Dengan nilai Erosi yang Ditoleransikan tertinggi pada lahan tanaman tahunan yaitu sebesar 21,563 ton/ha/tahun dengan kemiringan lereng 8-15%, sedangkan yang terendah pada lahan tanaman semusim yaitu 8,9 ton/ha/tahun dengan kemiringan lereng 0-3%. Dengan Tingkat Bahaya Erosi Aktual yang terbesar pada lahan tanaman tahunan yaitu 0.357 dengan kemiringan lereng 15-30% dengan kriteria sangat ringan, sedangkan yang terendah pada lahan hutan yaitu 0.011 dengan kemiringan lereng 8-15% dengan kriteria sangat ringan
Analisis Curahan Jam Kerja dan Pendapatan Rumah Tangga Petani Padi Sawah Tadah Hujan di Kecamatan Pelayangan Kota Jambi
Penelitian ini merupakan penelitian survey yang bertujuan 1) untuk mengetahui gambaran USAhatani padi sawah tadah hujan (budidaya, produksi, biaya dan penerimaan serta tingkat kelayakan). 2) Mempelajari curahan jam kerja dan pendapatan rumah tangga petani pada USAhatani padi sawah tadah hujan dan luar USAhatani padi sawah tadah hujan. 3) Menganalisis kontribusi dan pengaruh curahan jam kerja terhadap pendapatan yang dihasilkan rumah tangga. Data diolah dan dianalisis secara deskriptif dan statistik dengan menggunakan metode regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan USAhatani padi sawah tadah hujan memiliki rata-rata produksi sebesar 3.490 kg/ha dengan nilai R/C rasio sebesar 1,16, hal ini berarti USAhatani padi dikatakan layak secara ekonomi. Rumah tangga petani memiliki ketersediaan tenaga kerja sebesar 2,8333 orang, dengan ketersediaan jam kerja 5.712 jam/tahun. Rumah tangga petani mencurahkan jam kerja pada USAhatani padi sebesar 276,5 jam/tahun, luar USAhatani padi 3.106,5 jam/tahun. Pada luar USAhatani padi rumah tangga petani mencurahkan jam kerja pada USAhatani non padi sebesar 124,3 jam/tahun dan non USAhatani 2.982,2 jam/tahun. Kontribusi pendapatan yang dihasilkan dari curahan jam kerja rumah tangga petani pada USAhatani padi sebesar 4,46 persen, luar USAhatani padi 95,54 persen. Dari luar USAhatani padi kontribusi pendapatan yang dihasilkan USAhatani non padi sebesar 15,68 persen, pada non USAhatani 79,86 persen. Curahan jam kerja rumah tangga petani pada USAhatani padi tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan yang dihasilkan, sedangkan luar USAhatani padi berpengaruh sangat nyata terhadap pendapatan yang dihasilkan. Dimana pada luar USAhatani padi, curahan jam kerja pada USAhatani non padi dan non USAhatani masing-masing berpengaruh sangat nyata terhadap masing-masing pendapatan yang dihasilkan
Lokasi Penanaman Bawang Merah Lokal Samosir Berdasarkan Ketinggian Tempat Di Daerah Tangkapan Air Danau Toba
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi penanaman bawang merah lokal Samosir berdasarkan ketinggian tempat di Daerah Tangkapan Air Danau Toba. Penelitian ini dilaksanakan di sentra kawasan penanaman bawang merah di daerah sekitaran Danau Toba dengan ketinggian tempat 900 β 2000 meter diatas permukaan laut. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survey yang meliputi studi literatur, penyusunan kuisioner, survey lapangan dan pengolahan data hasil survey lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketinggian tempat dan produksi bawang merah lokal Samosir berkorelasi negatif, artinya semakin tinggi ketinggian tempat maka produksi akan menurun dengan nilai r = 0.51. Ketinggian tempat yang terbaik untuk budidaya bawang merah lokal Samosir di DTA Danau Toba adalah ketinggian 900 β 1000 m dpl
Pemetaan Status Unsur Hara C-organik Dan Nitrogen Di Perkebun Nanas (Ananas Comosus L. Merr) Rakyat Desa Panribuan Kecamatan Dolok Silau Kabupaten
ROSMENDA GINTING:Mapping of Nitrogen and C-Orgnic status on Pineapple(Ananas comosus L. Merr) plantations owned by people at the village of Panribuan Subdistrict ofDolok Silau Simalungun District superinted by Ir. Razali, MP. And Prof.Ir. Zulkifli Nasution,M. Sc.,Ph.D. This research purpose to make a mapping of Nitrogen and C-Orgnic status onPineapple plantations owned by people at the village of Panribuan Subdistrict of Dolok SilauSimalungun District The research start to do on October 2012 until January 2013. Method of takingsample uses the free method grid survey with detail scale and use correlation method to analysisdata, with interpretating in mapping Nitrogen and C-Organic. Parameter that analysis in laboratoryis Nitrogen and C-Orgnic status. The result of research showing that status Nitrogen devided by 1status such as; medium (35,44 ha), C-Organic devided by 4 status such as ; Low (0,19 ha), Medium(1,01 ha), high (12,89 ha), and highest (21,35 ha).C/N devided by 3 status such as ; Low (1,95 ha),Medium (11,70 ha) and high (21,79 ha). From the analysis data using correlation method, knownthat the no effect on the production are Nitrogen and C-Organic but that effect are C/N