68 research outputs found

    Pengaruh Pemberian Pupuk N Dan K Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Bawang Merah

    Get PDF
    . Napitupulu, D. and L. Winarto. 2010. The Effect of N and K Fertilizer on Growth and Yield of Shallots. Shallots is one of the vegetables that has wide adaptation. One variety of shallots that well adapted in the lowland is Kuning. Total shallots production in North Sumatera was still quite low and has not yet been able to meet the local needs. The low productivity of shallots in North Sumatera meanwhile, was due to inappropriate fertilizers application and no suitable recommendation of fertilization package technology for spesific location. Good recommendation of fertilization application was expected to increase productivity which economically profitable. The objective of this study was to find out the effect of N and K fertilizers on the growth and yield of shallots. The study was conducted in the Experiments Garden, Assessment Institute of Agriculture Technology Medan, North Sumatera, at 30 m asl, from April to June 2008. Shallots variety used was Kuning. The treatments were four levels of N (0, 150, 200, 250 kg/ha) and four levels of K (0, 75, 100, 125 kg/ha). The experiment was arranged in a factorial randomized block design with four replications. Basic fertilizers used were manure (15 t/ha) and SP-36 (300 kg/ha), applied at one week before planting. N and K were given at the age of 3, 21, and 35 days after planting respectively with the dose of β…“. The plot size was 1.5 x 1.5 m, and 0.3 m row spacing and distance beetween block 0.4 m, and 0.3 m respectively. Planting distance was 25 x 25 cm. Pest and disease observation were done using integrated pest control methods. The research results indicated that there was interaction between nitrogen and potassium fertilizers application to the fresh weight and dry bulb per plant. Application of fertilizer could increase shallots dry bulb yield up to 64.69 g/plant that was obtained by the application of 250 kg/ha N and 100 kg/ha K. The fertilizer application of N (250 kg/ha) and K (100 kg/ha) was recommended to increase the productivity of shallots in the area

    Risk Factors and Aftermath of Stress on Female Commercial Flight Attendants in Indonesia

    Get PDF
    AbstrakStres pada pramugari dapat mengganggu kinerja dan membahayakan pada saat terbang. Tujuan penelitian ini adalahdiketahuinya faktor risiko stress pada pramugari komersial di Indonesia. Desain studi ini adalah potong lintangdan menggunakan metode consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 178 pramugari yang melakukanpemeriksaan kesehatan berkala di Balai Kesehatan Penerbangan, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.Penelitian berlangsung dari tanggal 1 November sampai tanggal 1 Desember 2016 menggunakan DepressionAnxiety Stress Scale 21. Analisis stres dilakukan menggunakan Epi Info versi 7 dan EPISTAT versi 3.3. Hasilpenelitian ini memperlihatkan bahwa 31,46% pramugari mengalami stres. Pramugari dengan lama masa kerja 6-10tahun memiliki risiko mengalami stress 8 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang masa kerjanya lebih singkat(ORa=8,11; 95% CI=1,93-5,11; p=0,032). Hipertensi meningkatkan risiko mengalami stres 2,8 kali lipat (ORa=2,79; 95% CI=1.33-23,02; p=0,040).Kata kunci: faktor risiko, stres, pramugari komersial AbstractStress on the flight attendants can interfere their performance during flight. The objective of this study was to knowthe risk factors of stress on the female flight attendants in Indonesia. The study used a cross sectional design andconsecutive sampling method with a total sample of 178 female flight attendants who underwent medical checkupat the Aviation Medical Center, the Ministry of Transportation of the Republic of Indonesia. The study was carriedout from 1st of November until 1st of December 2016 using Depression Anxiety Stress Scale 21. Stress Analysiswas performed with Epi Info version 7 and EPISTAT version 3.3. The results of this study showed that 31.46% offemale flight attendants experienced stress. Female flight attendants with working period of 6-10 years had a riskof stress 8 times higher than those with shorter working period (adjusted odds ratio (ORa) = 8.11; 95% confidenceinterval (CI) = 1.93 to 5.11; p=0.032).Having hypertension increased the risk of stress by 2.8-fold (ORa = 2.79;95% CI=1.33 to 23.02; p=0.040).Keywords: risk factors, stress, female commercial flight attendan

    Rancangan Sistem Informasi Perawatan Mesin pada Pabrik Crumb Rubber PT. HB

    Full text link
    PT. HB bergerak di bidang proses pengolahan getah karet alami menjadi karet remah (crumb rubber). Salah satu masalah yang dihadapi PT. HB adalah kegiatan proses produksi yang terganggu akibat terjadinya kerusakan mesin. Perawatan mesin yang dilakukan secara korektif menimbulkan terhentinya kegiatan pada unit produksi yang terkait selama perbaikan. Oleh karena itu, sistem perawatan prediktip perlu dikembangkan dan diterapkan dengan didukung sistem informasi perawatan yang memadai. Sistem informasi perawatan prediktip perlu dikembangkan dengan membangun database untuk keperluan penyusunan jadwal perawatan. Sistem informasi yang diperlukan dibangun dengan menggunakan metode system development life cycle dan rekayasa ulang proses bisnis perawatan. Program komputer disusun untuk pengembangan sistem informasi dengan database khusus untuk melayani kebutuhan sistem perawatan preventip. Data yang tersimpan dalam database perawatan mencakup data mesin, data komponen, data realibility dan jadwal perawatan. Dari hasil pengujian program dan pengoperasian sistem informasi diperoleh bahwa sistem informasi yang dikembangkan berfungsi dengan baik dalam mendukung kegiatan perawatan preventip

    Aplikasi Metode Transportasi dalam Optimasi Biaya Distribusi Beras Miskin (Raskin) pada Perum Bulog Sub Divre Medan

    Full text link
    Metode Transportasi adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk menentukan pengalokasian barang yang paling efektif dari suatu sumber ke suatu tujuan tertentu dengan biaya yang seminimal mungkin. Penelitian ini dilakukan pada Perum BULOG Sub Divre Medan yang merupakan lembaga pelaksana program beras miskin (RASKIN) untuk beberapa kabupaten dan kota di Sumatra Utara. RASKIN adalah suatu program pendistribusian beras kepada masyarakat miskin dengan tujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan yang dimulai dari skala rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode transportasi dapat memberi penghematan atau efisiensi biaya distribusi RASKIN. Metode yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari Metode Pendekatan Vogel (VAM) untuk menganalisa solusi fisibel awal; Modified Distribution (MODI) untuk menganalisa solusi optimum, Dari perhitungan dengan metode transportasi diperoleh biaya optimum yang lebih rendah dari perhitungan Perusahaan, atau dengan kata lain aplikasi metode transportasi dapat menghemat biaya distribusi RASKIN pada Perum BULOG Sub Divre Medan

    Aplikasi Teknik Simulasi untuk Perencanaan Persediaan dan Pemesanan Bahan Baku di PT. Xyz

    Full text link
    PT. XYZ adalah salah satu Perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidangproduksi plastik kantongan. Dalam strategi produksinya, Perusahaan menerapkan sistemmake to order. Perusahaan beberapa kali mengalami kekurangan bahan baku ketikapermintaan melonjak dan kelebihan bahan baku ketika permintaan menurun. Hal ini terjadikarena metode pemesanan bahan baku berdasarkan nilai rata-rata kebutuhan bahan bakuyang diterapkan Perusahaan kurang efektif dalam menghadapi fluktuasi permintaan danvariasi lead time. Teknik simulasi digunakan dalam penelitian ini untuk melakukanperencanaan pemesanan bahan baku dengan cara merancang berbagai alternatif rencanapemesanan bahan baku. Adapun dalam penelitian ini digunakan software Powersim untukmelakukan proses simulasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa untuk pemesanan jumlahtetap (sitem Q), jumlah pemesanan 3 kali rata-rata penggunaan bijih plastik ditambah safetystock merupakan rencana terbaik untuk Perusahaan karena mampu menghindarkanperusahaan dari kekurangan stok serta memberikan biaya persediaan yang paling minimal.Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk pembelian dengan periode tetap (Sistem P),pembelian bijih plastik setiap 5 hari merupakan rencana terbaik untuk Perusahaan

    Kajian Naungan, Taraf Pupuk Urea Dan Varietas Kedelai (Glycine Max L.) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kedelai Sebagai Tanaman Sela Di Areal Pertanaman Kelapa Sawit Menghasilkan

    Full text link
    The aims of this research was to analyze morpo_physiology changing of soybean under oilpam area; determine effect of shading and N fertilizer dosage on the growth and yield of soybean under oilpam area; and determine suitable soybean varieties that enable grow and produce under oilpalm.The experiment located in Ujung Labuan Village, Deli Serdang District. The experiment was arranged in Split-split Plot Design 3 x 4 x 3 with 3 replication, with three factors observed: 1) shade level, consist of: under 4 years old oilpam, under 6 years old oilpam, open area, 2) N dosage,: 200 kg urea/ha, 150 kg/ha, 100 kg urea/ha, 0 kg urea/ha, 3) soybean variety: Anjasmoro, Burangrang, and Grobogan. Plant height, leaf area, plant dry weight, and soybean production were determined. Result showed there were some significant effects of interaction factors between oilpalm canopy shading, N dosage and soybean variety on growth and yield of soybean. The highest growth and production of soybean found at open area. Between 4 years old oilpam and 6-7 years old oilpam, soybean growth and production are unsignificant different, and lower than those on opening area. N dosage make some significat effects on growth and yield of soybean, which is usually nonsignificant between 150 kg Urea/ha or 200 kg Urea/ha. Meanwhile soybean variety make some significat effects. At open area, burangrang make the highest growth and production by application of 200 kg urea/ha, but under oilpalm the highest production found at Burangrang under 4 years old oilpalm and application of 200 kg urea/ha, followed by several treatments which are unsignifican different

    Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pengadaan Bahan Baku pada Pd Xyz Unit Percetakan

    Full text link
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum adanya sistem pendukung keputusan pengadaanbahan baku yang terkomputerisasi pada PD XYZ, dimana pembelian/ pengadaan bahan baku dilakukanberdasarkan penaksiran. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang semakinmaju, komputerisasi telah menjadi kebutuhan bagi Perusahaan. Perencanaan pengadaan bahan bakuyang dilakukan secara komputerisasi memberikan perhitungan yang lebih tepat, penghematan waktuyang lebih besar, dan pengambilan keputusan yang cepat. Oleh karena itu perlunya dirancang sistempendukung keputusan pengadaan bahan baku pada PD XYZ. Perancangan aplikasi pendukung keputusanpengadaan bahan baku menggunakan software Microsoft Office Excel Macro (VBA). Alat pengembangansistem yang digunakan yaitu Context Diagram, Data Flow Diagram (DFD), dan Entity RelationshipDiagram (ERD). Perancangan worksheet aplikasi dimulai dari saat penerimaan order yang datang, lalupenentuan jadwal produksi, penentuan kebutuhan bahan, dan perhitungan pemesanan bahan baku.Model yang digunakan dalam perhitungan pengadaan bahan baku adalah model matematika. Hasil dariperancangan worksheet aplikasi yaitu suatu sistem pendukung keputusan yang berisikan frekuensipemesanan bahan baku, quantity pembelian bahan baku, dan total biaya pengadaan bahan baku. Darihasil pengujian program dan pengoperasian sistem diperoleh bahwa sistem pendukung keputusan yangdirancang berfungsi dengan baik dalam mendukung pengambilan keputusan pengadaan bahan bak

    Perancangan Perbaikan Lintasan Produksi di Bengkel Pusat PT. Perkebunan Nusantara II

    Full text link
    Salah satu indikator kinerja produksi dari industri manufaktur pembuatan lorry adalah waktu siklus yang diperlukan untuk menyelesaikan satu unit lorry. Waktu siklus pembuatan lorry pada lantai pabrik di Bengkel Pusat PT. Perkebunan Nusantara II pada umumnya lebih lama daripada waktu siklus yang seharusnya. Hal ini berkaitan dengan terjadinya waktu menunggu pada stasiun kerja perakitan lorry. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi waktu menunggu melalui upaya perbaikan pada lintasan produksi dengan menerapkan lean manufacturing, yaitu dengan menggunakan value stream mapping untuk mengidentifikasikan waste yang terjadi yaitu time waste. Hasil pemetaan dengan time stream mapping dilihat bahwa waktu siklus pembuatan satu unit lorry adalah 1538.457 menit dengan waktu menunggu hasil pengeboran di stasiun perakitan selama 942.731 menit. Perbaikan yang diusulkan adalah penerapan lean manufacturing melalui perbaikan lintasan produksi dengan mengubah lintasan pengeboran untuk mengisi Work In Process (WIP) plat samping lorry yang dibutuhkan pada stasiun kerja perakitan sehingga perakitan tidak harus menunggu selesainya pengeboran plat samping. Upaya perbaikan dengan mengadakan pengisian WIP untuk plat samping tersebut dapat mengurangi waktu menunggu selama dari 942.731 menit menjadi 429.036 menit atau 27.88 % sehingga waktu siklus pembuatan satu unit lorry berkurang dari 1538.457 menit menjadi 1109.421 menit
    • …
    corecore