3 research outputs found

    Pengaruh Perbedaan Tekanan Pengepresan terhadap Kualitas Briket Arang Kotoran Sapi

    Get PDF
    This research has been carried out in the laboratory of the Faculty of Agriculture, University of Timor, lasting for one month from August 7, 2019 to September 5, 2019. The purpose of this study was to determine the effect of different pressures on the quality of cow manure charcoal briquettes. This study used a completely randomized design model (CRD) with 4 treatments and each treatment was repeated 4 times so that there were 16 experimental units. The composition of the briquettes is 95% cow dung and 5% starch while the treatments tested consist of: (R1) = cow dung briquette with a pressing pressure of 10 kg / cm2, (R2): Briquette manure briquettes with a pressing pressure of 20 kg / cm2, (R3): Cow dung briquettes with pressures of 30 kg / cm2 and (R4): Cow dung briquettes with pressures of 40 kg / cm2. Anova variance results showed that the parameters of water content and ash content did not show a real effect between treatments while the combustion rate and heat value showed a real effect between treatments (P <0.05).It was concluded that the best quality of briquettes was seen from the water content and the heating value was in treatment R3 (briquette manure briquettes with a pressing pressure of 30 kg /cm2), while for the best ash content and rate of combustion in treatment R2 (briquette manure briquettes with pressures of 20 kg / cm2).Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Timor, berlangsung selama 1 bulan terhitung dari 07 Agustus 2019 sampai dengan 05 September 2019. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan tekanan pengepresan terhadap kualitas briket arang kotoran sapi. Penelitian ini menggunakan model rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehinggan terdapat 16 unit percobaan. Komposisi briket tersebut yaitu 95% kotoran sapi dan tepung kanji 5% adapun perlakuan yang diuji terdiri dari: (R1) = Briket kotoran sapi dengan tekanan pengepresan10 kg/cm2,(R2) : Briket kotoran sapi dengan tekanan pengepresan 20 kg/cm2,(R3) : Briket kotoran sapi dengan tekanan pengepresan 30 kg/cm2dan (R4) : Briket kotoran sapi dengan tekanan pengepresan 40 kg/cm2. Hasil sidik ragam anova menunjukkan bahwa parameter kadar air dan kadar abu tidak menunjukkan pengaruh nyata antar perlakuan sedangkan laju pembakaran dan nilai kalor menunjukkan pengaruh nyata antar perlakuan (P<0,05). Disimpulkan bahwa kualitas briket terbaik dilihat dari kadar air dan nilai kalor adalah pada perlakuan R3 (Briket kotoran sapi dengan tekanan pengepresan 30 kg/cm2) , sedangkan untuk kadar abu dan laju pembakaran terbaik pada perlakuan R2 (Briket kotoran sapi dengan tekanan pengepresan 20 kg/cm2)

    Pengaruh Suplementasi L-Threonine dalam Pakan terhadap Kinerja Organ Dalam Ayam Broiler

    Get PDF
    The research aim was to know the effect of l-threonine supplementation on the performance of the internal organs of broilers. This research was conducted in Kampung Bima, Kelurahan Kefa Selatan, North Central Timor Regency, and the Laboratory of the Faculty of Agriculture, University of Timor, Kefamenanu for 7 weeks, from December 2019 to January 2020. The research used 80 fourteen-day broilers. The research was designed with a Completely Randomized Design, consisting of 4 treatments and 4 replications. The dietary treatments were T0 (control feed), T1 (supplementation of 0.5% l-threonine), T2 (supplementation of 0.1% l-threonine), and T3 (supplementation of 1.5% l-threonine). The variables measured were liver weight, spleen, pancreas, gizzard, small intestinal weight, and intestinal length. Data obtained was analyzed by analysis of variance and Duncan’s test. The results showed that the levels of l-threonine significantly affected to gizzard weight, small intestinal weight, and intestinal lenght (P<0.05). It was concluded that supplementation with 1.0% l-threonine improved the digestive organ performance of broilers.Penelitian ini telah dilaksanakan di Kelurahan Kefa Selatan, dan Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Timor, Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara selama 39 hari sejak Desember 2019 sampai Januari 2020. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh suplementasi l-threonine dalam pakan terhadap kinerja organ dalam ayam broiler. Penelitian ini menggunakan Day Old Chick broiler sebanyak 80 ekor. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan. Setiap unit percobaan terdiri dari 5 ekor ayam broiler. Perlakuan yang diberikan adalah T0: pakan kontrol, T1: kontrol + 0,5% l-threonine, T2: kontrol + 1,0% l-threonine, T3: kontrol + 1,5% l-threonine. Variabel yang diamati adalah berat hati, berat limpa, berat pankreas, berat gizzard, berat usus halus dan panjang usus ayam broiler. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil Analysis menunjukkan bahwa penambahan l-threonine berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap berat gizzard, berat usus halus dan panjang usus. Kesimpulan suplementasi l-threonine 1,0% dalam pakan efektif meningkatkan berat gizzard, berat usus halus dan panjang usus ayam broiler

    Kualitas Mikrobiologis Se’i Sapi yang di Curing Menggunakan Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus)

    Get PDF
    The purpose of this study was to analyze the antibacterial activity of red dragon fruit peel extract against Escherichia coli and its application as a preserfative of beef. Data were processed by analysis of variance (ANOVA) and continued with Duncan test. Based on antagonistic tests using a diffusion method, red dragon fruit peel extract showed the ability to inhibit and even kill E. coli. Microbiological testing of beef shows that the use of red dragon fruit peel extract can inhibit the growth of pathogenic bacteria. This inhibition is caused by the presence of active compounds that act as antibacterial compounds in the skin of red dragon fruit thus suppressing the growth rate of pathogenic bacteria. Microbiological quality of cows with the addition of preservatives (nitrates) is still in accordance with SNI, but the number of bacteria in the addition of preservatives is more when compared to cows with the addition of concentrations of red dragon fruit peel extract which are fewer and still in accordance with SNI. Observation of the presence of E. coli bacteria in beef se'i both in control and treatment using preservatives and the concentration of red dragon fruit peel extract showed that there was no (negative) growth of E coli bacteria. The inhibition of the presence of E. coli bacteria is caused by the presence of red dragon fruit peel extract and bactericidal smoke content so that it can inhibit the growth of E. coli bacteria. It was concluded that the higher concentration of red dragon fruit peel extract (Hylocereus polyrhizus) will be better in the process of inhibition of the growth of Escherichia coli bacteria and potentially as a natural preservative that can be added to se'i products. The use of dragon fruit peel extract by 60% in se'i-making products as a curing agent can also reduce the rate of bacterial growth. The use of red dragon fruit peel extract by 60% in this test is also better when compared to control (-), control (+) and concentration of 50%.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis aktivitas antibakteri ekstrak kulit buah naga merah terhadap Escherichia coli dan aplikasi sebagai preserfatif se’i daging sapi. Data diolah dengan analisis sidik ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Berdasarkan uji antagonistik menggunakan metode difusi sumuran, ekstrak kulit buah naga merah menunjukkan kemampuan dalam menghambat bahkan membunuh E. coli. Pengujian mikrobiologis se’i daging sapi menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak kulit buah naga merah mampu menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Penghambatan ini disebabkan oleh adanya senyawa aktif yang berperan sebagai senyawa antibakteri di dalam kulit buah naga merah sehingga menekan laju pertumbuhan bakteri patogen. Kualitas mikrobiologis sei sapi dengan penambahan pengawet (nitrat) masih sesuai dengan BSNI akan tetapi jumlah bakteri pada penambahan bahan pengawet lebih banyak jika dibandingkan pada se’i sapi dengan penambahan konsentrasi ekstrak kulit buah naga merah yang jumlahnya lebih sedikit dan masih sesuai dengan BSNI. Pengamatan keberadaan bakteri E. coli pada se’i daging sapi baik pada kontrol maupun pada perlakuan menggunakan pengawet dan konsentrasi ekstrak kulit buah naga merah menunjukkan bahwa tidak adanya (negatif) pertumbuhan bakteri E coli. Penghambatan keberadaan bakteri E. coli ini disebabkan oleh adanya kandungan ekstrak kulit buah naga merah dan kandungan asap yang bersifat bakterisidal sehingga mampu menghambat pertumbuahan dari bakteri E. coli. Disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) akan semakin baik dalam proses penghambatan terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli serta berpotensi sebagai bahan pengawet alami yang dapat ditambahkan dalam produk se’i. Penggunaan ekstrak kulit buah naga sebesar 60% dalam produk pembuatan se’i sebagai agen curing juga dapat menekan laju pertumbuhan bakteri. Penggunaan ekstrak kulit buah naga merah sebesar 60% dalam pengujian ini juga lebih baik jika dibandingkan dengan kontrol (-), kontrol (+) dan konsentrasi 50%
    corecore