10 research outputs found

    PELATIHAN HIDROPONIK SISTEM DFT GUNA MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SISWA DI JEMBER

    Get PDF
    Abstrak: Salah satu lembaga pendidikan di Jember yakni Yayasan Raudalatul Athfal (RA) Nurut Thalibin yang mengelola beberapa lembaga pendidikan berlokasi di wilayah yang cocok untuk menanam sayur-sayuran, memberikan dasar yang baik bagi siswa terhadap ilmu bercocok tanam. Metode cocok tanam yang dilakukan umumnya masih konvensional, yakni menggunakan tanah sebagai media tanam yang kemudian diikuti dengan penggunaan pupuk dan pestisida sebagai pemercepat pertumbuhan tanaman serta antisipasi terhadap serangan hama. Seiring dengan perkembangan industri, lembaga perlu memberikan tambahan wawasan kepada siswa untuk mulai menggunakan teknologi budidaya tanaman organik yang lebih efisien. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah masih lemahnya jiwa kreativitas siswa, keterbatasan siswa dalam memaksimalkan teknologi budidaya pertanian, lemahnya jiwa kewirausahaan siswa dan keterbatasan strategi pemasaran siswa. Solusi yang diberikan adalah pengembangan jiwa kreativitas siswa melalui pelatihan sistem budidaya hidroponik DFT (Deep Flow Technique) tanaman hortikultura berdasarkan metode experiental learning dan pelatihan strategi pemasaran secara online. Tujuan pelaksanaan pengabdian ini adalah untuk: (1) menstimulasi daya kreativitas siswa, (2) mengembangkan strategi budidaya tanaman hidroponik DFT, dan (3) membina siswa untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan. Setelah dilaksanakannya pengabdian ini, siswa menunjukkan antusiasme yang tinggi untuk menguasai cara budidaya hidroponik dan perakitan hidroponik sistem DFT. Selain itu, siswa mampu menerapkan strategi pemasaran yang dilakukan secara langsung maupun menggunakan media pemasaran elektronik.Abstract: Raudalatul Athfal Nurut Thalibin manages Play Group, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, and Vocational Schools in agriculture. Located in area suitable for growing vegetables provides reasonable basis for students in the science of farming. The most common method of planting was conventional, using soil as growing media, followed by fertilizers and pesticides to accelerate plant growth and pest control. As industry develops, institutions need to provide sophisticated method for students to start using organic farming technologies more efficiently. The problems faced by partners are the weak spirit of student creativity, limitations of students in maximizing agricultural cultivation technology, weakness of students' entrepreneurial spirit, limitation of student marketing strategies. Solution provided are development of students' creativity through training of DFT (Deep Flow Technique) hydroponic cultivation systems based on experimental learning methods and online marketing strategy training. The Objectives of this program are to (1) stimulate students' creativity, (2) develop DFT hydroponic cultivation strategies, and (3) foster students to develop their entrepreneurial spirit. After the implementation of this training, students showed high enthusiasm for mastering hydroponic cultivation and hydroponic assembly of the DFT system. In addition, students have been able to apply direct marketing strategies or use electronic marketing media

    Aplikasi Citra Drone untuk Klasifikasi Vegetasi di Cagar Alam Curah Manis Sempolan 1 Menggunakan Metode Manual, Object Base Image Analysis (OBIA), dan K-Means

    Get PDF
    Nowadays, vegetation classification can be used to find out the latest information about the characteristics and distribution of vegetation in an area. However, a conservative process to differentiate vegetation was ineffective. Some of those limitations are poor accessibility that does work less safety, time-consuming, and needs a lot of human resources. On the other hand, remote sensing offers solutions that cannot be done by the simple method, such as how to take the data, time-consuming are less, and human resource needs are less as well. The purpose of this study was to classify, measured the area of each vegetation, and compared the effectiveness of the unsupervised used K-Means algorithm and supervised used Object Base Image Analysis algorithm methods vegetation classification. For accuracy calculation with confusion matrix, the classification results of the two methods were compared with the manual digitization method. Data was taken using drones in the area of the Curah Manis Sempolan Nature Reserve 1. Classification of vegetation consists of 5 vegetation types, which was apak, bush, pine, bendo, and dadap. The total area of the study area was 1.633 ha, and area vegetation of each classification was apak 0.224 ha; bush 0.748 ha; pine 0.394 ha; bendo 0.222 ha; and dadap 0.045 ha. The results of the calculation of accuracy showed that the unsupervised method had a value for overall accuracy of 80% and kappa accuracy of 73.58%. Then, in the supervised for overall accuracy is 68% and kappa accuracy of 58.72%. Keywords: classification, drone, remote sensing, satellit

    PENGENALAN BERTANAM LIDAH BUAYA UNTUK ANAK-ANAK DI JEMBER

    Get PDF
    ABSTRAKLidah buaya atau aloe vera adalah tumbuhan yang mudah dan cepat tumbuh di daerah tropis dengan lahan berpasir dan memiliki sedikit air. Lidah buaya bermanfaat untuk digunakan sebagai bahan baku industri farmasi, kosmetika, bahan baku makanan dan minuman kesehatan, obat-obatan yang tidak mengandung bahan pengawet kimia. Lidah buaya dapat ditanam baik secara langsung di tanah maupun di pot sehingga lahan-lahan pekarangan yang kosong pun dapat dimanfaatkan untuk budidaya lidah buaya.  Permasalahan yang dihadapi masyarakat sasaran adalah kurangnya keterlibatan anak-anak didalam melakukan kegiatan bertanam tanaman budidaya. Selain itu  lemahnya jiwa kreativitas anak-anak karena kurang dilakukan kegiatan yang bersifat aktif dan partisipatif. Program ini dilakukan dengan memperkenalkan cara bertanam lidah buaya didalam pot bagi anak-anak di kecamatan Patrang, Jember. Adapun tujuan pelaksanaan pengabdian ini adalah untuk: (1) mengasah daya kreativitas anak-anak, (2) melatih bertanam tanaman lidah buaya dan (3) membina anak-anak untuk menyukai kegiatan bercocok-tanam. Partisipasi aktif dari peserta menunjukkan semangat dan antusiasme peserta didalam bertanam lidah buaya. Adanya program ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan yang lebih luas sehingga anak-anak memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi. Kata kunci: anak-anak; berkebun; kreativitas; lidah buaya. ABSTRACTAloe vera is a plant that is easy and fast to grow in tropical areas with sandy soil and little water. Aloe vera is useful as a raw material for the pharmaceutical, cosmetic, health food and beverage industries, medicines that do not contain chemical preservatives. Aloe can be planted either directly in the ground or in pots so that the empty yard can be used for aloe vera cultivation. The problem faced by the target community is the lack of involvement of children in carrying out cultivation activities. In addition, the creative spirit of children is weak because they are less active and participative. This program is carried out by introducing how to grow aloe vera in pots for children in Patrang District, Jember. This service aims to: (1) train children's creativity, (2) train to cultivate aloe vera plants, and (3) foster children's farming activities. The active participation of the participants showed the enthusiasm of the participants in planting aloe vera. This program is expected to provide broader knowledge and skills so that children have higher self-confidence. Keywords: aloe vera; creativity; children; gardening

    ANALISIS VARIABILITAS SPASIAL HUJAN BULANAN DAN TAHUNAN MENGGUNAKAN HISTOGRAM, VORONOI, DAN METODE INTERPOLASI

    Get PDF
    Analisa variabilitas spasial digunakan untuk mempelajari variablitas hujan yang diterima pada luasan tertentu. Analisis tersebut juga dapat digunakan untuk menentukan kalender tanam,  mitigasi banjir, kekeringan, dan potensi bencana hidro-meteorologi terkait. Penelitian ini bertujuan menganalisis variabilitas spasial hujan bulanan dan tahunan di wilayah Kabupaten Jombang, Kediri, dan Nganjuk. Data diperoleh dari 137 stasiun hujan dengan panjang rekaman data dari tahun 1990 sampai dengan 2016. Tahap penelitian mencakup: (1) pengolahan data, (2) Exploratory Spatial Data Analysis (ESDA) menggunakan tool histogram, Voronoi-map dan Normal QQ-plot, (3) interpolasi, dan 4) analisis regresi-korelasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa data hujan yang digunakan tidak terdistribusi normal. Nilai standar deviasi 126,9 mm untuk hujan bulanan dan 629,1 mm untuk hujan tahunan. Peta tematik menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah penelitian menerima hujan bulanan maksimum 621 – 760 mm/bulan, dan mengalami hujan tahunan maksimum 2.178 – 3.202 mm/tahun. Analisis korelasi regresi menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara ketinggian tempat dengan besarnya hujan yang diterima.Analisa variabilitas spasial digunakan untuk mempelajari variablitas hujan yang diterima pada luasan tertentu. Analisis tersebut juga dapat digunakan untuk menentukan kalender tanam,  mitigasi banjir, kekeringan, dan potensi bencana hidro-meteorologi terkait. Penelitian ini bertujuan menganalisis variabilitas spasial hujan bulanan dan tahunan di wilayah Kabupaten Jombang, Kediri, dan Nganjuk. Data diperoleh dari 137 stasiun hujan dengan panjang rekaman data dari tahun 1990 sampai dengan 2016. Tahap penelitian mencakup: (1) pengolahan data, (2) Exploratory Spatial Data Analysis (ESDA) menggunakan tool histogram, Voronoi-map dan Normal QQ-plot, (3) interpolasi, dan 4) analisis regresi-korelasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa data hujan yang digunakan tidak terdistribusi normal. Nilai standar deviasi 126,9 mm untuk hujan bulanan dan 629,1 mm untuk hujan tahunan. Peta tematik menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah penelitian menerima hujan bulanan maksimum 621 – 760 mm/bulan, dan mengalami hujan tahunan maksimum 2.178 – 3.202 mm/tahun. Analisis korelasi regresi menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara ketinggian tempat dengan besarnya hujan yang diterima

    PENGENDALIAN SUHU RUANG PADA MESIN PENGERING VERTIKAL TIPE RAK (VERTICAL TRAY DRYER) DALAM PENGERINGAN BIJI JAGUNG (Zea mays L.)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja panas pada pengering rak untuk mendukung proses penyediaan benih jagung. Penelitian bekerja sama dengan petani Kecamatan Wuluhan yang bermitra dengan perusahaan penyedia benih PT. East West Seed Indonesia. Pengering rak yang sudah dibuat terdiri atas sumber pemanas, blower, rak, dinding dalam dan luar, rangka, lubang pengeluaran udara, thermostat dan alat ukur temperatur secara digital; panas tersirkulasi dalam rak secara zig-zag. Panas dalam ruang pengering diukurPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja panas pada pengering rak untuk mendukung proses penyediaan benih jagung. Penelitian bekerja sama dengan petani Kecamatan Wuluhan yang bermitra dengan perusahaan penyedia benih PT. East West Seed Indonesia. Pengering rak yang sudah dibuat terdiri atas sumber pemanas, blower, rak, dinding dalam dan luar, rangka, lubang pengeluaran udara, thermostat dan alat ukur temperatur secara digital; panas tersirkulasi dalam rak secara zig-zag. Panas dalam ruang pengering diuku

    STUDI PENDAHULUAN APLIKASI CITRA SENTINEL UNTUK DETEKSI LUAS SAWAH IRIGASI DI KABUPATEN JEMBER

    No full text
    Sentinel-2 merupakan satelit Eropa yang dapat digunakan dalam beragam bidang. Pada bidang pertanian citra Sentinel-2 dapat dimanfaaatkan untuk memetakan luas sawah di Kabupaten Jember. Penelitian ini bertujuan untuk mengolah data citra Sentinel-2 menjadi peta luasan sawah Kabupaten Jember dengan metode Maximum Likelihood Classification (MLC), dan membandingkan luasan pada musim kemarau dan hujan. Tahapan penelitian ini adalah unduh data satellite Sentinel-2 pada bulan Juni dan Oktober 2019 dan survei lapang Ground Control Point (GCP), digunakan sebagai training area; pra pengolahan data; pengolahan data; uji akurasi; analisa hasil. klasifikasi yang digunakan pada penelitian ini adalah hutan, badan air, pemukiman, tegalan, lahan kering/lahan kosong, sawah, Pada hasil klasifikasi terdapat perbedaan luas sawah pada bulan Juni dan Oktober sebesar 134,332 km2. Hasil dari confussion matrix menunjukkan bahwa terdapat kesalahan pada kedua klasifikasi, yaitu pada kelas sawah dengan hutan dan kelas tegalan dengan lahan kering. Nilai akurasi hasil klasifikasi bulan Juni untuk uji Overall: 93,3% dan Kappa accuracy: 0,90. Untuk hasil klasifikasi bulan Oktober untuk uji Overall: 94,27% dan Kappa accuracy: 90,55%. Terdapat perbedaan luas sawah pada daerah irigasi (DI) Salmon2 antara hasil klasifikasi dengan digitasi lapang. Hal ini menandakan bahwa klasifikasi citra Sentinel-2 dengan metode maximum likelihood belum dapat menginterpretasikan luas sawah dengan baik.Sentinel-2 merupakan satelit eropa yang memiliki 13 band spektral. Citra sentinel-2 dapat digunakan dalam beragam bidang salah satunya bidang pertanian. Pada bidang pertanian citra sentinel-2 dapat dimanfaaatkan untuk memetakan luas sawah di Kabupaten Jember. Penelitian ini bertujuan untuk mengolah data citra Sentinel-2 menjadi peta luasan sawah Kabupaten Jember dengan metode MLC, dan membandingkan luasan pada musim kemarau dan hujan. Tahapan penelitian ini adalah (1) unduh data satellite Sentinel-2 pada bulan Juni dan Oktober 2019 dan survei lapang untuk sebagai Ground Control Point (GCP), digunakan sebagai training area; (2) pra pengolahan data (atmospheric correction, composite, mosaic, dan clipping); (3) pengolahan data (pembuatan training area, klasifikasi metode MLC menggunakan aplikasi Multispec; (4) Uji akurasi; (5) Analisa hasil. Klasifikasi yang digunakan pada penelitian ini adalah: (1) hutan; (2) badan air; (3) pemukiman; (4) tegalan; (5) lahan kering/lahan kosong; (6) sawah, Pada hasil klasifikasi terdapat perbedaan luas sawah pada bulan Juni dan Oktober sebesar 134,332 km2. Hasil dari confussion matrix menunjukkan bahwa klasifikasi terdapat banyak kesalahan pada kedua klasifikasi yakni pada kelas sawah dengan hutan dan kelas tegalan dengan lahan kering. Nilai akurasi hasil klasifikasi bulan Juni untuk uji Overall : 93,3% dan Kappa accuracy : 90,1%. Untuk hasil klasifikasi bulan Oktober untuk uji Overall : 94,27% dan Kappa accuracy : 90,55%. Terdapat perbedaan luas sawah pada daerah irigasi (DI) Salmon2 antara hasil klasifikasi dengan digitasi lapang. Hal ini menandakan bahwa klasifikasi citra sentinel-2 dengan metode maximum likelihood tidak dapat menginterpretasikan luas sawah dengan baik

    Pengenalan Bertanam Lidah Buaya Untuk Anak-anak Di Jember

    Full text link
    Lidah buaya atau aloe vera adalah tumbuhan yang mudah dan cepat tumbuh di daerah tropis dengan lahan berpasir dan memiliki sedikit air. Lidah buaya bermanfaat untuk digunakan sebagai bahan baku industri farmasi, kosmetika, bahan baku makanan dan minuman kesehatan, obat-obatan yang tidak mengandung bahan pengawet kimia. Lidah buaya dapat ditanam baik secara langsung di tanah maupun di pot sehingga lahan-lahan pekarangan yang kosong pun dapat dimanfaatkan untuk budidaya lidah buaya. Permasalahan yang dihadapi masyarakat sasaran adalah kurangnya keterlibatan anak-anak didalam melakukan kegiatan bertanam tanaman budidaya. Selain itu lemahnya jiwa kreativitas anak-anak karena kurang dilakukan kegiatan yang bersifat aktif dan partisipatif. Program ini dilakukan dengan memperkenalkan cara bertanam lidah buaya didalam pot bagi anak-anak di kecamatan Patrang, Jember. Adapun tujuan pelaksanaan pengabdian ini adalah untuk: (1) mengasah daya kreativitas anak-anak, (2) melatih bertanam tanaman lidah buaya dan (3) membina anak-anak untuk menyukai kegiatan bercocok-tanam. Partisipasi aktif dari peserta menunjukkan semangat dan antusiasme peserta didalam bertanam lidah buaya. Adanya program ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan yang lebih luas sehingga anak-anak memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi

    Application of Drip Irrigation System on Vanilla Cultivation in Jogoyudan Village, Lumajang Regency.

    No full text
    Background: The sluggish economic condition, low community income, yards that have not been managed optimally, lack of training, workshops and courses to improve entrepreneurship skills for residents are examples of problems that exist in Jogoyudan Village, Lumajang District, Lumajang Regency. Vanilla cultivation in the yard can be used as an alternative solution for empowering the community's economy. The availability of water is one of problem of vanila’s cultivation. Drip irrigation can be used to solve these problem. Contribution: This activity will increase the community's ability to cultivate vanilla and make drip irrigation. Through this activity, it is hoped that the community will get additional income from the vanilla cultivation business. Method: The method used is training and direct practice. At the end of the activity, a survey will be conducted to determine the level of satisfaction of the participants in the vanilla cultivation and drip irrigation training using the Kirkpatrick method. Results: The results of this service program shows that 80% of participants considered this activity very useful, and would apply it in their yard. The survey results also showed that the participants were very satisfied with the facilitator (83%), facilities (92%), speakers (88%) and the materials provided (76%). All participant feel the benefits and ready to apply the technology provided in their yards. Conclusion: Vanilla cultivation with drip irrigation are carried out to optimize existing and unused yards, so that the land can provide economic value to the community

    Analisis Perbandingan Tutupan Lahan (Land Cover) Wilayah Malang Raya Menggunakan Citra Sentinel

    No full text
    Abstrak. Wilayah Malang Raya merupakan salah satu wilayah dengan pertumbuhan penduduk yang cepat di Jawa Timur. Selain jumlah pertumbuhan penduduk yang besar, wilayah Malang juga memiliki potensi wisata dan termasuk daerah dengan pusat pendidikan di Jawa Timur. Hal tersebut berpengaruh besar terhadap pertumbuhan pembangunan yang terjadi di wilayah Malang Raya. Saat ini informasi mengenai tutupan lahan mulai banyak dibutuhkan, salah satunya adalah untuk mengetahui ketersediaan lahan terbuka yang dapat digunakan dalam sektor pertanian. Informasi mengenai tutupan lahan dapat memanfaatkan teknologi penginderaan jauh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan tutupan lahan di Wilayah Malang Raya selama periode 2015 dan 2020 menggunakan Citra Satelit Sentinel dan metode Maximum Likelihood Classification (MLC). Analisis yang telah dilakukan menghasilkan peta tematik tutupan lahan Wilayah Malang Raya tahun 2015 dan 2020. Peta tematik yang dihasilkan pada tahun 2015 memiliki kualitas citra yang kurang baik karena terdapat tutupan awan dan kabut. Pada tahun 2020 menghasilkan kualitas citra yang lebih baik. Hasil klasifikasi yang dilakukan menggunakan metode Maximum Likelihood menunjukkan bahwa pada tahun 2015 nilai Overall sebesar 87.81% dan Kappa 85.79%. Pada tahun 2020 menghasilkan nilai Overall sebesar 91.88% dan Kappa sebesar 90.56%. Perbandingan tutupan lahan periode tahun 2015 dan 2020 menunjukkan hasil peningkatan terbesar terjadi pada kelas tutupan tegalan/ladang. Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada kelas tutupan kebun.   Comparative Analysis of Land Cover in the Malang Regional Area Using Sentinel Imagery Abstract. The Greater Malang region is experiencing the swiftest population growth in East Java. In addition to substantial population expansion, the Malang area possesses tourism potential and serves as an educational hub in East Java. This growth significantly influeces the region's development. Comprehensive information about land coverage is essential, including determining the availability of open land for agricultural use. Remote sensing technology facilitates obtaining land coverage data. This study compares land coverage in the Malang region during 2015 and 2020, utilizing Sentinel Satellite Imagery and the Maximum Likelihood Classification (MLC) method. The analysis produced thematic maps of land coverage for the Greater Malang Region in 2015 and 2020. The 2015 thematic maps suffered from poor image quality due to cloud cover and fog, which improved in 2020. The Maximum Likelihood classification results indicated an overall accuracy of 87.81% and a Kappa value of 85.79% for 2015, improving to 91.88% and 90.56% in 2020, respectively. A comparison of land cover for the 2015 and 2020 periods shows that the most significant increase occurred in wasteland/heterogeneous agricultural field areas, while the most significant decrease ensued in plantation areas
    corecore