32 research outputs found

    PELATIHAN PROSES MENCIPTA TARI BAGI GURU MGMP SENI BUDAYA DI DENPASAR

    Get PDF
    Om Suastiastu, Puji syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, sehingga draf buku dengan judul Pelatihan Proses Mencipta Tari Bagi Guru MGMP Seni Budaya di Denpasar ini dapat diselesaikan. Buku ini merupakan uraian penjelasan lengkap mengenai hasil pelatihan proses mencipta tari bagi guru MGMP Seni Budaya tingkat SMA di kota Denpasar sebanyak 8 sekolah, masing-masing sekolah menugaskan wakil 1 guru Seni Budaya. Dengan demikian melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat : 1. Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, S Skar, M. Hum Rektor Institut Seni Indonesia Denpasar, atas segala masukan dan motivasi sehingga pengabdian masyarakat ini dapat terwujud. 2. Dr. Ni Made Arshiniwati, SST.,M.Si, selaku Ketua LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar. 3. Dr. I Komang Sudirga, S.Sn., M.Hum, Selaku Dekan Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Denpasar. 4. Drs. Rinto Widyarto, M.Si, Selaku Ketua Jurusan/ Kaprodi Pendidikan Seni Pertunjukan, FSP Institut Seni Indonesia Denpasar yang telah banyak memberikan motivasi, dukungan dan arahannya serta bantuan tenaga hingga kegiatan PKM ini dapat diselesaikan. 5. Dr. Ni Luh Sustiawati, M.Pd., sebagai sesepuh di bidang pendidikan yang sudah banyak mengarah-kan untuk Prodi dan bimbingannya, serta motivasi-nya terhadap kegiatan ini. 6. Ni Wayan Iriani, SST., M.Si., sebagai anggota yang telah membantu dalam melaksanakan kegiatan pengabdian ini. 7. Saptono, S.Sen., M.Si, sebagai anggota tim kegiatan pengabdian ini untuk bidang iringan tari yang diciptakan para guru MGMP. 8. Kepada Ketua MGMP guru seni budaya kota Denpasar, yang telah bersedia menjadi Mitra dalam kegiatan proses pelatihan mencipta tari. 9. Kepala Sekolah SMA N 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 8 se-Kota Denpasar yang telah menugaskan para guru Seni Budaya untuk ikut pelatihan ini. 10. Bapak dan Ibu Guru Seni Budaya tingkat SMA yang tergabung dalam MGMP se-Kota Denpasar yang telah aktif mengikuti pelatihan baik teori maupun praktek dalam proses mencipta tari. 11. Kedua Anggota Mahasiswa (Ni Putu Putri Ditha Sumaridewi Oka dan Putu Chacha Widia Sentana) sebagai Tim Lapangan yang bekerja kerja membantu di lapangan dari mengirim surat hingga pendampingan latihan penciptaan dari SMA 1 s/d SMA 8 di Kota Denpasar. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu dan memberikan masukan terhadap kegiatan ini. Semoga tulisan ini ada manfaatnya bagi para guru MGMP Seni Budaya dan para siswa kelas XI dalam proses mencipta. Denpasar, 14 September 2020 Penulis Ni Wayan Mudiasih dan Irian

    Pembelajaran Legong Kuntir Berbasis E-Book

    Get PDF
    Pulau Bali yang kuat dengan adat, tradisi, budaya dan spritualitas leluhur, menjunjung tinggi nilai agama Hindu. Masyarakatnya penuh berkesenian dengan perbendaharaan seni yang tinggi, terbukti berbagai macam jenis tarian ada di Bali, seperti ragam tari Legong (Lasem, Jobog, Nandir, Legod Bawa dan Kuntir). Dalam pembelajaran tari diperlukan berbagai pendekatan, metode, dan media agar peserta didik mudah memahami materi dengan baik. Setelah pembelajaran peserta didik terstimulus menjadi lebih tertarik, aktif dan kreatif serta menyenangkan Metode penelitian yang digunakan yaitu metode Reseacrh and Development (R&D) dengan model pengembangan prosedural. Tari Legong Kuntir Berbasis E-Book dapat dimanfaatkan guru sebagai media pembelajaran dan dimanfaatkan sebagai bahan belajar oleh peserta didik di SMK Negeri 3 Sukawati khususnya pada pmebelajaran tari Legong Kuntir.Kata kunci: E-Book, Metode, Tari Legong Kunti

    PEMBELAJARAN TARI JAUK KERAS GAYA I NYOMAN CERITA PADA EKSTRAKURIKULER DI SMP N 1 BLAHBATUH GIANYAR

    Get PDF
    Penelitian ini membahas tentang Pembelajaran Tari Jauk Keras Gaya I Nyoman Cerita pada Ekstrakurikuler di SMP N 1 Blahbatuh Gianyar. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang karakteristik tari Jauk Keras Gaya I Nyoman Cerita, proses pembelajaran tari Jauk Keras pada ekstrakurikuler SMP N 1 Blahbatuh, serta faktorfaktor yang mempengaruhi proses pembelajaran tari Jauk Keras Gaya I Nyoman Cerita. Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai referensi bagi pembaca atau peneliti dalam ilmu pengetahuan guna menambah pemahaman tentang seni tari dan proses pembelajarannya dalam sehari-hari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan 3 (tiga) aspek pembahasan yakni: karakteristik gerak, proses pembelajaran, dan faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran. Dalam teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), dokumentasi, dan studi kepustakaan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori tari Bali, teori pembelajaran, teori estetika, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran Sumber data penelitian ini diperoleh dari data di lapangan berupa data primer dan data sekunder dari buku-buku atau studi kepustakaan lainnya. Tari Jauk Keras gaya I Nyoman Cerita memiliki ciri khas tersendiri yang terlihat dari beberapa karakteristik geraknya yaitu: agem dasar, tayog ngambul, tayog sengkok, tayog ngirig, tayog nyogroh, tayog nyabit, angsel kado, kipek nongol, ngenjet/ ngabah/ ngigelan kumis. Proses pembelajaran tari Jauk Keras Gaya I Nyoman Cerita menggunakan 4 (empat) tahap yaitu: tahap persiapan (preparation), tahap penyampaian (presentation), tahap latihan (practice), dan tahap penampilan (performance). Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pembelajaran tari Jauk Keras gaya I Nyoman Cerita ada dua yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukung meliputi faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern antara lain: faktor fisiologis dan psikologis, sedangkan faktor eksternal antara laian faktor guru dan dukungan orang tua. Faktor penghambat proses pembelajaran tari Jauk Keras Gaya I Nyoman Cerita yaitu ada dua faktor intern dan ekstern. Faktor intern antara lain faktor siswa, sedangkan faktor ekstern antara lain faktor masyarakat dan cuaca/alam. Kata Kunci: Tari Jauk Keras Gaya I Nyoman Cerita, Karakteristik Gerak, Proses Pembelajaran, dan Faktor yang mempengaruhi proses pembelajara

    Nilai-Nilai Pendidikan Pada Tari Baris Juntal Di Desa Bayung Cerik Kabupaten Bangli

    Get PDF
    Penelitian ini membahas tentang bentuk dan fungsi tari Baris Juntal di desa Bayung Cerik Kabupaten Bangli, serta nilai pendidikan yang terkandung dalam tari Baris Juntal tersebut. Tujuan dari hasil penelitian ini bermanfaat untuk mendeskripsikan, bentuk, fungsi dan nilai pendidikan tari Baris Juntal di desa Bayung Cerik Kabupaten Bangli. Manfaat penelitian ini sebagai referensi bagi pembaca atau peneliti dalam menambah ilmu pengetahuan guna menambah pemahaman tentang nilai-nilai pendidikan dalam kehidupan sehari-hari. Kajian tentang bentuk, fungsi dan nilai pendidikan dalam tari Baris Juntal menggunakan lima teori: teori estetika, teori pendidikan, teori bentuk, teori fungsional, dan teori nilai. Metode pengumpulan data dengan metode observasi, metode wawancara, metode studi kepustakaan, dan metode dokumentasi. Baris Juntal sebagai bentuk tari yang disakralkan oleh masyarakat desa Bayung Cerik merupakan warisan dari para leluhur terdahulu. Tari ini dipentaskan atau ditarikan pada saat piodalan di tujuh pura, seperti Pura Puseh, Pura Balai Agung, Pura Dalem, Pura Tegal Suci, Pura Bangun Sakti, Pura Sanghyang Tanggluk, dan Pura Puseh Padukuhan. Sejarah tari Baris Juntal berawal dari pawisik yang didapat oleh Pekak Ubung pada saat makemit (berjaga-jaga) di Pura Balai Agung desa Adat Pengotan Kabupaten Bangli tepatnya di Pelinggih Glagah. Tarian ini termasuk tarian kelompok yang dibawakan oleh 8 orang penari putra, dipentaskan sebagai pelaksana upacara pada pura-pura yang disebutkan di atas. Adapun fungsi yang terkandung dalam tari Baris Juntal ini sebagai ritual dan termasuk tari Wali. Nilai pendidikan yang terdapat pada tari Baris Juntal yaitu nilai pendidikan karakter, nilai pendidikan budaya, nilai pendidikan estetika dan nilai pendidikan sosial. Kata kunci: bentuk, fungsi, nilai pendidikan, dan tari Baris Juntal

    Penerapan Pembelajaran Tari Telek Gaya Desa Jumpai Di SD Negeri Jumpai, Klungkung

    Get PDF
    Tari Telek gaya Desa Jumpai merupakan sebuah tari Wali atau sakral yang masih tetap dipertahankan dan dilestarikan keberadaannya. Pementasan dilakukan secara teratur sesuai dengan awig-awig yang diberlakukan di Desa Jumpai. Semua warga meyakini bahwa pementasan tari Telek sebagai sarana untuk keselamatan dunia, yang dipentaskan setiap Rahina Kajeng Kliwon yakni lima belas hari sekali. Tari Telek ditarikan oleh empat orang penari baik laki-laki atau perempuan yang masih tergolong anak-anak, yang berusia 6 sampai 12 tahun. Penelitian ini mengkaji tentang proses pembelajaran, faktor pendukung dan faktor penghambat proses pembelajaran tari Telek gaya Desa Jumpai. Adapun tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan proses pembelajaran, faktor pendukung dan faktor penghambat proses pembelajaran tari Telek gaya Desa Jumpai. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan, serta menggunakan metode analisis data berupa analisis deskriptif. Proses pembelajaran tari Telek, menggunakan empat tahap: tahap persiapan (preparation) yang meliputi: tujuan, sumber, materi, media, metode, pendidik dan peserta didik. Tahap penyampaian (presentation) yang meliputi tiga tahap kegiatan: kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. tahap latihan (practice) dan tahap penampilan hasil (performance). Faktor-faktor yang mendukung proses pembelajaran tari Telek gaya Desa Jumpai di SD Negeri Jumpai adalah faktor internal yang meliputi faktor yang ada dalam diri siswa, seperti: tingkat kecerdasan (inteligensi siswa), sikap, perhatian, bakat, minat dan motivasi siswa. Sedangkan faktor eksternal meliputi: faktor keluarga dan faktor sekolah. Faktor-faktor yang menghambat proses pembelajaran tari Telek gaya Desa Jumpai di SD Negeri Jumpai adalah faktor internal yakni faktor yang berasal dari siswa yang sedang belajar dan faktor internal yakni faktor lingkungan. Kata Kunci: Tari Telek, Proses Pembelajaran, Faktor Pendukung, Faktor Penghamba

    PEMBELAJARAN TARI MAHABAJRA PADA EKSTRAKURIKULER DI SMK DWIJENDRA DENPASAR

    Get PDF
    Tari Mahabajra sebagai materi wajib tari pada ekstrakurikuler di SMK Dwijendra Denpasar dikarenakan tari Mahabajra merupakan tari kebesaran sebagai bentuk lambang dan identitas dari Yayasan Dwijendra. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang karakteristik tari Mahabajra, proses pembelajaran tari Mahabajra pada kegiatan ekstrakurikuler tari, serta implikasi pembelajaran tari Mahabajra. Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai referensi bagi pembaca atau peneliti dalam ilmu pengetahuan guna menambah pemahaman tentang proses pembelajaran dalam sehari-hari serta dapat digunakan sebagai panduan khusus untuk pembelajaran tari Mahabajra baik bagi sekolah, guru, pembina tari dan peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tiga aspek pem-bahasan yakni: karakteristik tari, proses pembelajaran, dan implikasi proses pembelajaran. Dalam teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), dokumentasi, dan studi kepustakaan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori belajar, teori estetika, teori pembelajaran, dan teori tari Bali. Sumber data penelitian ini diperoleh dari data di lapangan berupa data primer dan data sekunder dari buku-buku atau studi kepustakaan lainnya. Tari Mahabajra merupakan tari kreasi baru kakebyaran yang diiringi oleh satu barungan gamelan gong kebyar yang diciptakan oleh I Wayan Dibia pada tahun 2010 bersama komposer I Ketut Suanditha. Tari ini melukiskan keagungan dan kesaktian Dhang Hyang Dwijendra. Proses pembelajaran tari Mahabajra menggunakan empat tahap yaitu: tahap persiapan, tahap penyampaian, tahap latihan, dan tahap penampilan. Penelitian ini sangat berimplikasi terhadap guru, sekolah, peserta didik dan ekstrakurikuler di SMK Dwijendra Denpasar. Kata Kunci: Pembelajaran, Tari Mahabajra, Ekstrakurikuler, SMK Dwijendra

    PEMBELAJARAN TARI PA’GELLU’ DI DESA LEMBANG BUTTU LIMBONG TANA TORAJA SULAWESI SELATAN

    Get PDF
    Pembelajaran Tari Pa’gellu’ di Desa Lembang Buttu Limbong Tana Toraja Sulawesi Selatan merupakan tarian sukacita yang biasa dipentaskan pada upacara adat yang sifatnya riang gembira seperti peresmian rumah, penyambutan tamu, pesta panen, mendiami rumah baru, upacara Rambu Tuka’ (upacara syukuran) dan lain-lain. Tarian ini sebagai materi pembelajaran bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik gerak tari Pa’gellu’, proses pembelajaran dan mengkaji faktor pendu-kung serta penghambat pembelajaran tari Pa’gellu’. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan 7 (tujuh) tahapan penelitian dari menentukan rancangan penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber data, instrumen penelitian, studi kepustakaan, teknik analis data dan penyajian hasil penelitian. Dalam teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), dokumentasi, dan studi kepustakaan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori belajar, teori pembelajaran, teori estetika, teori motivasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran Sumber data penelitian ini diperoleh dari data di lapangan berupa data primer dan data sekunder dari buku-buku atau studi kepustakaan lainnya. Proses pembelajaran tari Pa’gellu’ menggunakan 4 (empat) tahap yaitu: tahap persiapan (preparation), tahap penyampaian (presentation), tahap latihan (practice), dan tahap penampilan (performance). Hambatan-hambatan yang terjadi dalam pembelajaran tari Pa’gellu' ada dua faktor yakni faktor internal meliputi ..... Faktor eksternal meliputi ...... Kata Kunci: Tari Pa’gellu’, Karakteristik, Pembelajaran, pendukung dan hambatan

    Studi Tentang Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Kesenian GANDRUNG DI PURA DALEM MAJAPAHIT BANJAR MUNANG-MANING DESA PEMECUTAN KELOD DENPASAR

    Get PDF
    Kajian ini difokuskan pada keberadaan kesenian Gandrung, faktor penghambat dan Faktor pendukung di dalam kesenian Gandrung, serta nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam kesenian Gandrung. Tujuan dari penelitian ini untuk memberikan pengetahuan edukatif tentang kesenian tari Gandrung di Pura Dalem Majapahit banjar Munang-Maning Desa Pemecutan Kelod Denpasar. Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai referensi bagi pembaca atau peneliti dalam ilmu pengetahuan guna menambah pemahaman tentang nilai-nilai pendidikan dalam keseniaan tari Gandrung yang berada di Pura Majapahit. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan metode pengumpulan data dengan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan metode studi kepustakaan. Adapun tahapan penelitian ini diawali dengan rancangan penelitian, penentuan lokasi penelitian, jenis data dan sumber data, instrumen penelitian metode pengumpulan data, teknik analisis data, serta laporan hasil penelitian. Tari Gandrung berasal dari kata “Gandrung” yang berarti cinta atau rindu. Tari Gandrung adalah sebuah tarian pergaulan yang melambangkan cinta kasih atau kerinduan, dalam hal ini sebagai tari persembahan kepada Sang Pencipta, yang memohon kesuburan, kesejahteraan, kemakmuran serta penolak bala. Tari Gandrung di Pura Dalem Majapahit banjar Munang-maning sudah berada sejak tahun 1931 dan pada 1935 tarian ini terbentuk dengan adanya “Gelungan Gandrung” yang dimana taksuning Gelungan Gandrung ini nunas di sebuah pura di daerah Tanjung (Nusa Dua) yang bernama Pura Tengkulung. Bersamaan dengan diistanakan taksuning pragina dalam bentuk Gelungan Gandrung di Pura Dalem Majapahit terbentuklah sekaa Gandrung lengkap dengan gamelan Gandrung di Banjar Munang-maning. Kata Kunci: tari Gandrung, keberadaan, faktor pendukung, penghambat, dan nilai pendidikan

    STUDI TENTANG PROSES PEMBELAJARAN TARI PRESEAN DI SANGGAR TARI DEWI SARASWATI KOTA MATARAM

    Get PDF
    Pembelajaran merupakan aktivitas utama, ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian tujuan pen- didikan banyak tergantung pada bagaimana proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Tari Presean merupakan salah satu materi yang diajarkan di Sanggar Tari Dewi Saraswati. Pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan kreativitas dan sebagai sarana mengekspresikan ide-ide yang dimiliki serta menambah wawasan tentang tari Sasak. Kajian sumber yang diguna-kan berupa buku-buku, jurnal dan laporan, sedangkan landasan teori yang mendukung dalam penelitian ini yaitu, teori belajar, teori pembelajaran, teori estetika dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran. Penelitian kualitatif ini dengan beberapa tahapan yaitu dari menentukan rancangan penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber data, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan penyajian hasil penelitian. Selanjutnya teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi, interview, dokumentasi dan teknik studi kepustakaan sumber data penelitian ini diperoleh dari data primer dan data skunder. Penelitian ini membahas tentang struktur pertunjukan tari Presean, proses pembelajarannya dan faktor pendukung serta penghambatnya di Sanggar Tari Dewi Saraswati. Tari Presean ini terinspirasi dari permainan Presean Lombok yang dikembangkan dalam sebuah komposisi tari Presean dan fungsinya sebagai hiburan. Struktur pertunjukannya meliputi struktur tari, ragam gerak, busana, tata rias, iringan dan fungsi. Proses pembelajaran tari Presean di Sanggar Tari Dewi Saraswati Kota Mataram, menggunakan 4 tahap yaitu: tahap persiapan, tahap penyampaian, tahap latihan dan tahap penampilan. Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran tari Presean menggunakan 3 metode (ceramah, demonstrasi dan metode tanya jawab). Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran tari Presean ada 2 faktor yaitu faktor pendukung dan penghambat. Faktor yang mendukung proses pembelajaran ada 2 faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi: faktor siswa, tingkat kecerdasan, dan sikap siswa. Sedangkan faktor eksternal meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, bakat siswa dan minat siswa. Faktor penghambat pembelajaran ada 2 (dua) faktor. Faktor internal yaitu dari faktor siswa dan faktor guru. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor jam latihan dan faktor busana tari. Kata Kunci: pembelajaran, tari Presean, sanggar tari dewi saraswat

    Kajian Karya Tugas Akhir Video Pembelajaran Mahasiswa Prodi Pendidikan Sendratasik Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar

    Get PDF
    Penelitian ini mengkaji manfaat hasil video pembelajaran serta faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam menghasilkan video pembelajaran pada karya tugas akhir mahasiswa sebagai muara pembelajaran berkaitan dengan teknologi, informasi, strategi dan proses pembelajaran. Kajian terhadap hasil karya Tugas Akhir berupa video pembelajaran mahasiswa Prodi Pendidikan Sendratasik lulusan tahun 2016 dan 2017 sebanyak 9 karya video pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang karya Tugas Akhir video pembelajaran mahasiswa Prodi Pendidikan Sendratasik Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar, manfaat dan faktor pendukung serta faktor penghambatnya. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian dari sembilan karya video pembelajaran karya Tugas Akhir mahasiswa Prodi Pendidikan Sendratasik telah dinyatakan layak diuji dan dijadikan sebagai salah satu alat media dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran seni budaya di SMP dan SMA. Hasil kajian para informan menyatakan media pembelajaran dalam bentuk DVD pembelajaran sangat diperlukan dalam dunia pendidikan berkaitan dengan perkembangan teknologi informasi untuk diting-katkan kuantitas dan kualitasnya. Faktor pendukung dalam pembuatan video pembelajaran terlebih dahulu harus menentukan materi yang belum ada, sehingga mahasiswa harus mengkaji dan mem-bandingkan materi drama, tari maupun musik. Dukungan terhadap Kurikulum pem-belajaran ditingkat program studi penting untuk diselaraskan dengan Kurikulum 2013 (K-13). Kendala proses pembuatan video pembelajaran yang dihadapi, yaitu minimnya pengetahuan mahasiswa tentang proses pembuatan video pembelajaran menuntut mahasiswa harus belajar mandiri. Mengenai faktor biaya pembuatan video pembelajaran masih tetap menjadi beban untuk menghasilkan kualitas video yang berkualitas. Faktor waktu juga menjadi penghambat dalam proses pembuatan video pembelajaran. Kata Kunci: Video, Pembelajaran, Manfaat, Pendukung dan Penghambat
    corecore