8 research outputs found

    To Fulfil Promises is To Die: A Study of Gatotkaca Falls in Javanese Shadow Puppet Canon

    Get PDF
    Bharatayudha is the main source in wayang (shadow puppet) performances. This is very interesting to study because the events of the war which in Indian stories are very cruel, sadistic, after becoming a puppet show are very different. The hero or importans figures death is not caused by the violence of the weapon, but by someones promise. This study aims to understand the bharatayudha war in Javanese society. Data was collected by observing the performance of the play Gatutkaca Fall staged by a famous puppeteer, Manteb Sudarsono. This study uses qualitative methods to present data descriptively using a critical discourse analysis (CDA) approach. This research shows that the bharatayudha war according to Javanese society is not understood as a physical war, but as a means of fulfilling the promises of heroes or important figures. Gatutkacas death was not due to the effectiveness of Karnas Kuntawijayadanu weapon, but because of a promise made by Kalabendana, ie Gatutkacas uncle. This study suggests further research on other Bharatayudha serial plays and other puppeteers to get a more comprehensive picture of the Baratayudha play in wayang performances

    Peran dan Fungsi Tokoh Semar-Bagong dalam Pergelaran Lakon Wayang Kulit Gaya Jawa Timuran

    Get PDF
    Wayang Kulit gaya Jawa Timuran adalah sebuah seni pergelaran lakon yang mempergelarkan lakon-lakon atau cerita dari wiracarita Ramayana dan Mahabharata, sama halnya dengan seni pergelaran wayang kulit di daerah lain (Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan daerah lainnya). Secara geografis, tradisi pedalangan Jawa Timuran berada di dalam wilayah Provinsi Jawa Timur bagian utara di sekitar wilayah Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, sebagian wilayah Kabupaten Lamongan, dan sebagian wilayah Kabupaten Pasuruan. Di wilayah Malang, terdapat tradisi pedalangan yang mirip dengan tradisi yang ada di Jawa Timuran, tetapi masyarakat Malang dan kelompok masyarakat tradisi Jawa Timuran menyebut sebagai tradisi Malangan. Dunia seni pergelaran wayang kulit gaya Jawa Timuran belum banyak menarik minat peneliti sastra dan kesenian di Indonesia karena dianggap sebagai seni daerah Pesisiran yang diasumsikan kurang menarik dibandingkan dengan dunia kesenian di lingkup keraton (Yogyakarta dan Surakarta). Seni pedalangan dan pergelaran wayang kulit gaya Jawa Timuran merupakan sebuah dunia seni pertunjukan rakyat yang tidak banyak mendapat campur tangan kepentingan keraton dari berbagai aspek sosial, politik, kultural, dan aspek-aspek pragmatik lainnya. Ia tumbuh alami di desa-desa pewaris dan pelestari tradisinya sesuai dengan dinamika dan tataran pengetahuannya. Tokoh Semar dalam kehidupan seni pergelaran wayang kulit gaya Jawa Timuran memiliki kedudukan dan fungsi yang penting dan agak berbeda dibandingkan perannya dalam dunia pergelaran wayang Jawa Tengahan dan Yogyakarta. Melalui tokoh Semar, kiranya dapat dipahami bagaimana konstruk sebuah lakon dipergelarkan dan bagaimana lakon diberi makna atau dikomunikasikan kepada publik. Sebaliknya, publik menghayati dan menangkap pesan lakon melalui peran tokoh Semar

    Hidroponik dan Akuoponik : Solusi Budidaya Tanaman dan Ikan di Lingkungan Lahan Terbatas

    Full text link
    Di era modernisasi, pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat terus meningkat seiring dengan meningkatnya angka pertumbuhan penduduk. Hal tersebut berbanding terbalik dengan ketersediaan lahan kosong yang dapat digunakan sebagai tempat untuk bercocok tanam dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Untuk meningkatkan kebutuhan pangan, solusi yang dilakukan adalah memanfaatkan lahan pekarangan rumah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi dan memperkenalkan konsep Pekarangan Pangan Lestari kepada masyarakat khususnya masyarakat Lingkungan Banjar Mantri, sehingga metode ini dapat diterapkan di setiap rumah dan setiap rumah dapat memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri. Sasaran kegiatan adalah kelompok ibu-ibu dan remaja yag ada di Ligkungan Banjar Mantri Tahapan kegiatan yang dilaksanakan adalah Sosialisasi, Pelaksanaan kegiatan (Hidroponik monoculture dan Policulture), dan evaluasi. Melalaui kegiatan ini, masyarakat Lingkungan Banjar Mantri telah menetahui dan memahami tekhnik pembuatan hidroponik dan aquaponik yang baik dan benar. Kedua intriduksi teknologi tersebut diharapkan dapat menjadi sumber pangan bagi masyarakat dalam skala rumahan
    corecore