20 research outputs found

    Ekplorasi Dan Penangkaran Bibit Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) Di Perairan Teluk Ekas Lombok Timur

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bibit Eucheuma cottonii dari habitat aslinya di perairan Teluk Ekas dan menangkarkan bibit tersebut. Penelitian ini dilakukan di Teluk Ekas Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode ekplorasi di perairan Teluk Ekas serta mendeskripsikan hasil pengamatan. Eucheuma cottonii yang berhasil di temukan dan di ekslporasi dari perairan Teluk Ekas, memiliki ciri morfologi lebih banyak memiliki bakal talus sehingga tampak sebagai duri-duri pada thalus. Talus keras dan kaku serta berwarna coklat kehijauan. Eucheuma cottoniidijumpai menempel pada batuan dan karang yang berada pada kisaran kedalaman 1 meter sampai dengan 1,5 meter. Eucheuma cottoniimenempel kuat pada subtrat sehingga sulit untuk diambil dengan tangan, harus menggunakan pisau atau alat pemotong lainnya. Eucheuma cottoniidapat ditangkarkan dan tumbuh dengan baik di perairan Teluk Ekas

    ASPEK REPRODUKSI LOBSTER (Panulirus sp.) DI PERAIRAN TELUK EKAS PULAU LOMBOK

    Get PDF
    Purposes of this research are to know some reproduction aspects of lobster, including sex ratio, gonad maturity level, size of first gonad mature, fekundity, and relationship of length-weight some. This research was conducted in June until November 2009 in Ekas Bay. During research 5 lobsters species were obtained, they are Panulirus homarus, P. versicolor, P. ornatus P. penicillatus and P. longiceps, with their of is well-balanced (1:1). Size of first gonad mature of P. homarus at carapace length 77,44 mm that happened during June - November with fekundity 28.000 - 96.000 granule, P. versicolor at carapace length 82,20 mm that happened during June - September with fekundity 16.500 - 71.000 granule, P. ornatus at carapace length 76,74 mm that happened during September - November with fekundity 47.000 - 87.000 granule, P. penicillatus at carapace length 69,84 mm that happened during June - November with fekundity 31.000 - 150.000 granule and P. longiceps at carapace length 68,47 mm that happened in June - August with fekundity 47.000 - 140.000 granule. Relationship of carapace length and body weight of five species, also male and female was described using linier regression equation and have negative allometrict pattern, where accretion of carapace length was quicker than body weight accretion.Keyword : reproduction aspect, lobster, Ekas Ba

    Budidaya Kerang Hijau sebagai Agen Biofilter pada Perairan Desa Batu Nampar, Lombok Timur

    Full text link
    Teluk Ekas merupakan kawasan minapolitan yang ada di pulau lombok. Skala budidaya yang terdapat di sana adalah intensif. Desa Batu Nampar merupakan desa yang ada di Teluk Ekas. Penduduk di Desa Batu Nampar mempunyai usaha budidaya ikan. Budidaya secara intensif memberikan beberapa pengaruh kepada perairan, salah satunya adalah masukan berupa sisa pakan. Pakan yang tersisa didekomposisi menjadi bahan penyusunnya. Proses dekomposisi pakan akan menambah kekeruhan di perairan. Untuk mengurangi kekeruhan dapat menggunakan biofilter berupa moluska yang termasuk filter feeder. Kerang hijau merupakan anggota moluska yang dapat digunakan sebagai biofilter. Budidaya kerang hijau di perairan Teluk Ekas dapat menurunkan nilai kekeruhannya. Selain itu budidaya kerang hijau dapat sebagai budidaya sampingan atau alternatif. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 12 November 2015 bertempat di Balai Desa Batu Nampar. Setelah dilakukan pelatihan tentang budidaya kerang hijau tanggapan yang sangat baik diberikan oleh para pembudidaya kerapu atau lobster. Hal ini ditandai dengan banyaknya pertanyaan untuk dapat mengetahui secara detail budidaya kerang hijau. Budidaya kerang hijau dapat dilaksanakan bersaman dengan kerapu/lobster pada karamba Jaring Apung. Selain itu kerang hijau mendapatkan bibit dari alam dan mencari makan dari alam pula

    TINGKAH LAKU INDUK BETINA SELAMA PROSES PENGERAMAN TELUR DAN PERKEMBANGAN LARVA LOBSTER PASIR (Panulirus homarus Linneaus, 1785)

    Get PDF
    This study aims to determine the behavior of female brooodstock on sipny lobsters when incubating their eggs until they hatch and the larvaldevelopment. Reared of the female broodstock and hatch eggs made at the aquarium. Observation of broodstock behavior during egg incubation with visualization in the form of photos and video. Eggs that have hatched transferred to larval rearing container and given a feed Chaetocerossp, Tetraselmissp and Artemiasalina. Observation of larval development  by using a microscope and visualized in the form of photographs.Broodstock  behavior during lay eggs are always bent and telson body covering eggs, and when the eggs begin to hatch pereiopod always shaken. Filosoma larval growth stage I to the next level, marked by the addition of setae on the pereiopodThe 1st and 2nd pereiopod, where from 5 pairs at the level I to 6 pairs at level II. At level III, increased to 7 pairs of setae, and there are 3 pairs of setae on the pereiopod the 3rd and 4th pereiopod began to grow. Filosoma larval development is only to a level III, with a time of maintenance in the laboratory for 27 days

    Teknologi Budidaya Kuda Laut Skala Rumah Tangga

    Full text link
    Kuda laut merupakan komoditas budidaya yang memiiiki nilai jual tinggi (Rp. 7.000.000/kg), permintaan tinggi serta komoditas ini dapat dipelihara dalam waktu relalif singkat kurang dari 1 tahun. Kegiatan ini dilaksanakan di desa Bntunampar Selatan, Kabupater Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi sosialisasi, pelatihan kepada masyarakat, introduksi budidaya kuda laut skala rumah tangga dengan demplot di mitra, serta pembinaan. Hasii demplot menunjukkan bahwa kuda laut dapat dipelihara dalam bak skala rumah tangga
    corecore