212 research outputs found

    Pengaruh Pemberian Latihan Soal Terstruktur Setelah Pembelajaran Langsung terhadap Pemahaman Konsep Ikatan Ion pada Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 4 Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh pemberian latihan soal terstruktur setelah pembelajaran langsung terhadap pemahaman konsep Ikatan ion pada siswa kelas X IPA SMA Negeri 4 Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain penelitian non ekuivalen pretest-posttest control group design dan melibatkan sebanyak 72 siswa dari dua kelas X IPA SMA Negeri 4 Palangka Raya sebagai sampel yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu siswa kelas X IPA-2 (kelas eksperimen) sebanyak 36 orang siswa dan siswa kelas X IPA-4 (kelas kontrol) sebanyak 36 orang siswa. Instrumen yang digunakan berupa soal tes pemahaman konsep (tes I dan tes II), latihan soal terstruktur, dan latihan soal tak terstruktur. Data tes I diperoleh setelah pembelajaran langsung dan data tes II diperoleh setelah pembelajaran menggunakan latihan soal terstruktur dan latihan soal tak terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa “pemberian latihan soal terstruktur berpengaruh terhadap pemahaman konsep siswa tentang ikatan ion setelah pembelajaran langsung pada siswa kelas X IPA SMA Negeri 4 Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019”

    Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terpadu Terhadap Kemampuan Memahami Artikel Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Kooperatif Terpadu terhadap kemampuan memahami artikel tahun pembelajaran 2013/2014. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 8 Medan sebanyak 343 orang. Sampel diambil secara acak sebanyak 60 orang, 30 orang untuk kelas eksperimen dan 30 orang untuk kelas kontrol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen post-test only design. Instrumen yang digunakan unutk menjaring data adalah tes pilihan berganda. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”. Dari hasil penelitian diperoleh kemampuan memahami artikel dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif terpadu oleh siswa kelas X SMA Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata 80,13, dan kemampuan memahami artikel dengan menggunakan model pengajaran langsung oleh siswa kelas X SMA Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 berada pada kategori cukup dengan nilai rata-rata 66,80. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”. Dari perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung = 7,32, selanjutnya dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf 5% maupun 1% dengan dk = (N1+N2) – 2 = (30+30) -2 = 58, maka diperoleh taraf signifikansi 5% = 1,67 dan taraf signifikansi 1% = 2,39. Karena t0 yang diperoleh lebih besar dari ttabel yaitu 1,672,39, maka dapat dinyatakan Ho (hipotesis nihil) ditolak dan Ha (hipotesis alternatif) diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif terpadu berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan siswa memahami artikel

    Sintesis dan Karakterisasi Komposit Magnetik Lempung Putih Asal Kalimantan Tengah sebagai Adsorben Zat Warna pada Limbah Cair

    Full text link
    Sintesis, karakterisasi dan uji adsorpsi komposit magnetik lempung putih asal Kalimantan Tengah terhadap warna zat warna pada limbah cair telah dilakukan. Sintesis komposit magnetik lempung putih dilakukan dengan metode kopresipitasi. Karakterisasi komposit magnetik lempung putih dilakukan dengan spektroskopi FTIR (Fourier Transform Infrared), XRD (X-ray diffraction) dan VSM (Vibrating sample magnetometer). Uji adsorpsi dilakukan menggunakan sistem batch dengan kajian adsorpsi yang dipelajari meliputi pH optimum, kinetika adsorpsi dan kesetimbangan adsorpsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode kopresipitasi telah berhasil mengkompositkan oksida besi fasa magnetit pada lempung putih asal Kalimantan Tengah dengan nilai magnetisasi sebesar 21,38 emu/g. Lempung putih, lempung putih teraktivasi dan komposit magnetik lempung putih mampu mengadsorpsi Zat warna pada limbah cair dari dalam larutan dengan adsorpsi maksimal secara berturut-turut terjadi pada pH 3, 3 dan 2. Kajian kinetika dan kesetimbangan adsorpsi menunjukkan bahwa adsorpsi Zat warna pada limbah cair oleh ketiga jenis adsorben mengikuti kinetika orde dua semu dengan pola isoterm Langmuir. Komposit magnetik lempung putih asal Kalimantan Tengah mampu meningkatkan kapasitas adsorpsi Zat warna pada limbah cair sampai dengan 2 kali lipatnya dan dapat mempercepat proses pemisahan partikel adsorben dari dalam larutan menggunakan medan magnet eksternal. Kata kunci : magnetit, kopresipitasi, adsorpsi, zat warna limbah cai

    Kualitas Soal Penilaian Akhir Semester (PAS) Buatan Guru Mata Pelajaran Kimia Kelas X SMK Jurusan Teknologi dan Rekayasa di Kabupaten Kotawaringin Timur pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2018/2019

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tingkat kualitas soal PAS buatan guru mata pelajaran kimia kelas X SMK Jurusan Teknologi dan Rekayasa di Kabupaten Kotawaringin Timur pada semester ganjil tahun ajaran 2018/2019. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah soal buatan guru dan jawaban siswa hasil ulangan akhir semester. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis logical review dan empirical review. Hasil penelitian analisis logical review tingkat kesesuaian butir soal dengan indikator dalam silabus K13 sebesar 97,48%, dengan aspek materi, konstruksi dan bahasa sebesar 98,72%. Distribusi tingkat kognitif taksonomi bloom 52 (55%) soal kognitif C1, 23 (24%) soal kognitif C2, 17 (18%) soal kognitif C3, 3 (3%) soal tingkat C4, kesesuaian dengan kompetensi dasar sebesar 69,5%. Analisis secara empirical review reliabilitas 0,570 (cukup),  daya beda 75,7% soal baik, tingkat kesukaran butir soal 43,3% kategori sedang dan efektifitas distraktor 76,42% efektif

    Pengaruh Pemberian Latihan Soal Terstruktur Setelah Pembelajaran Langsung terhadap Pemahaman Konsep Bilangan Kuantum pada Siswa Kelas X MIPA SMA Negeri 1 Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Pengaruh Pemberian Latihan Soal Terstruktur Setelah Pembelajaran Langsung Terhadap Pemahaman Konsep Bilangan Kuantum Pada Siswa Kelas X MIPA SMA Negeri 1 Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain penelitian non ekuivalen, pretest-posttest control group design dan melibatkan 53 siswa dari dua kelas X MIPA SMA Negeri 1 Palangka Raya sebagai sampel yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu kelas X MIPA-7 (kelas eksperimen) sebanyak 28 orang siswa dan siswa kelas X MIPA-6 (kelas kontrol) sebanyak 25 orang siswa. Instrumen yang digunakan berupa soal tes pemahaman tes I dan tes II, latihan soal terstruktur, dan latihan soal. Data tes I diperoleh setelah pembelajaran langsung dan data tes II diperoleh setelah pembelajaran menggunakan latihan soal terstruktur dan latihan soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa thitung > ttabel (3,06 > 1,675) pada taraf signifikasi (α) 5%. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian latihan soal terstruktur setelah pembelajaran langsung berpengaruh terhadap pemahaman konsep bilangan kuantum pada siswa kelas X MIPA SMAN 1 Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019

    Kajian Tracer Study LulusanJurusan PTBB FT UNY Tahun 2012

    Full text link
    The objectives of this study were: (1) to describe the graduates' profile of the Department of Fashion Design and Hospitality Education of 2010-2012 that is required by the National Accreditation Commision for Higher Education, (2) to examine the gap between the graduates' competencies with the market needs. This tracer study is a descriptive survey study conducted from June to November 2012. The population were 241 graduates of the academic year of 2012. 87 samples were succesfully interviewed through telephone interviews. The instruments of this study was a questionnaire. Quantitative data was analysed using crosstab and percentages. While the qualitative data was analysed by categories. The results showed: (1) the graduates of the Fashion Design, the Hospitality, and the Make-up and Beauty Therapy Programmes who understand the job application process were 85%, 78%, and 86% respectively (b) the graduates of Fashion Design, Hospitality, and Make-up and Beauty Therapy Programmes with the less than 6 months waiting period before the first employement were 85%, 100%, 80% respectively (c) The graduates of Fashion Design, Hospitality, and Make-up and Beauty Therapy Programmes who get job vacancies from advertisements and direct application to the company were 15% and 85%, 43% and 57%, 80% and 20% respectively. d. the graduates of Fashion Design, Hospitality, and Make-up and Beauty Therapy Programmes who are employed in the fields related to their study were 61.5% 71%, 60% respectively (2) The graduates' competencies compared to the market needs were as follows: (a) Competencies required were integrity, mastery of science, English, information technology, communication, teamwork, self-development, mastery of skills, special expertise, leadership, and organizational management. (b) 98% of the graduates have excellent performance in terms of integrity, expertise, science, English, information technology, communication, teamwork, and self-development

    POTENSI MEDIA CAIR BERBAHAN ORGANIK SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF UNTUK PERTUMBUHAN BAKTERI SEBAGAI PUPUK HAYATI

    Get PDF
    Studies to evaluating various organic materials to propagation of bacteria as biofertilizer is still a few and research to obtain a alternative media for growing bacteria from organic materials are cheaper have been carried out in the laboratory Department of Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Palangkaraya since September 2014 to July 2015. This study was conducted in three series of studies, such as at the first experiment knowing the growth of soil bacteria on the type of media nutrient broth (NB), coconut water, mung bean sprouts wastewater, tofu wastewater, rice washing water, boiled fish bones and boiled chicken bones  up to 5 days after inoculation (dai), a second series knowing the growth of bacteria Burkholderia nodosa G5.2rif1 up to 14 dai in NB media, boiled shrimp shells, boiled snails meat and boiled catfish belly, a third series was to determine the growth of B. nodosa G5.2rif1 on media media NB, potato dextrose liquid, coconut water, tofu wastewater, and coconut oil. The conclusion is medium coconut water, mung bean sprouts waswater, tofu wastewater, rice washing water, boiled fish bones, boiled chicken bones, boiled shrimp shell, boiled a snails meat, boiled catfish belly, and potato dextrose liquid is able to increase the growth of bacteria higher compared than commercial media, as a alternative media substitute  cheaper than commercial nutrient broth. Media alternatives that faster growth for soil bacteria is wastewater of mung bean sprouts and rice washing water while good media for faster promote growth of B. nodosa G5.2rif1 is boiled catfish belly, boiled snail meat, potato dextrose liquid,  coconut water and tofu wastewate

    Aflatoxin B1 in chilies from the Punjab region, Pakistan

    Get PDF
    The occurrence of aflatoxin B1 (AFB1) in chilies from Pakistan was determined by using HPLC in work undertaken in Pakistan.Whole (n=22) and powdered (n=22) chilies were analyzed. Sixteen (73.0%) and 19 (86.4%) samples of whole and ground chilies, respectively, were contaminated. The mean concentration in powdered chilies (32.20 μg/kg) was higher statistically than in whole chilies (24.69 μg/kg). Concentrations ranged from 0.00 to 89.56 μg/ kg for powdered chilies, compared with 0.00–96.3 μg/kg for whole chilies. The limits of detection and quantification were 0.05 μg/kg and 0.53 μg/kg, respectively. The concentrations were high in general and greater than the statutory limit set by the European Union. There is considerable scope for improvements in chili production in Pakistan.Higher Education Commission, PakistanFundação para a Ciência e a Tecnologia (FCT
    corecore