25 research outputs found

    Peran Komite Sekolah dalam Mengembangkan Mutu Pendidikan di Sekolah

    Get PDF
    Mutu Pendidikan masih belum mengembirakan belakangan ini, hal ini terjadi karena pengelolaan pendidikan pada tingkat pemerintah daerah dan satuan pendidikan yang sepenuhnya belum terwujud. Komite sekolah mempunyai peran penting dalam mengembangkan mutu pendidikan di Sekolah, keberadaan Komite Sekolah merupakan bagian dari perwujudan manejemen berbasis Sekolah yang melibatkan berbagai komponen, termasuk masyarakat dan wali murid. Tujuan penelitian untuk mengetahui peran Komite Sekolah dalam mengembangkan mutu Pendidikan di SMPN 1 Mbelilin. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan penelitian yaitu Ketua Komite Sekolah, Kepala Sekolah dan anggota Komite Sekolah. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komite Sekolah berperan sebagai penimbang terhadap penyediaan dan penggunaan sarana dan prasarana yang di butuhkan oleh sekolah, pengontrol terhadap proses pengambilan keputusan sekolah, dan sebagai mediator untuk mewujudkan berupa penghubung antara kepala sekolah dengan masyarakat dalam membuat ulasan kebijakan dan beberapa program pendidikan.The quality of education has not been improved lately, this is because the management of education at the local government level and education units have not fully materialized. School committees have an important role in developing the quality of education in schools, the existence of school committees is part of the realization of school-based management involving various components, including the community and parents. The purpose of the research is to find out the role of the School Committee in developing the quality of Education at SMPN 1 Mbelilin. This study uses a qualitative method with a descriptive approach. Research informants are the Chairman of the School Committee, the Principal, and members of the School Committee. The data collection methods used are observation, interview, and documentation. The results showed that the School Committee serves as a weigher against the provision and use of facilities and infrastructure needed by the school, controller of the school decision-making process, and as a mediator to realize the liaison between the principal and the community in making policy reviews and some educational programs

    Proses Penyelesaian Sengketa Pembagian Kasus Harta Gono Gini Akibat Perceraian Pasangan Suami Istri di Pengadilan Agama Mataram

    Get PDF
    Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tugas dan peran pengadilan agama dalam menyelesaikan kasus harta gono gini sebagai upaya penyelesaian konflik keluarga pasca bercerai suami dan istri (studi kasus di Pengadilan Agama Mataram).  Penelitian ini adalah  penelitian kualitatif dengan pendekataan deskriptif. Subyek penelitian atau informan dalam penelitian ini adalah Kepala Pengadilan Agama, Hakim, dan Panitera Pengadilan Agama Mataram. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer, Teknik analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian  yang diperoleh bahwa tugas dan peran pengadilan agama mataram dalam menyelesaikan kasus harta gono gini yaitu : Tugas dan Peran Pengadilan Agama Mataram yaitu menerima, memeriksa, memutuskan, mengadili dan menyelesaikan perkara yang diaajukan oleh para pihak penggugat., dan Proses penyelesaian dan pertimbangan hakim dalam menentukan pembagian harta gono gini yaitu : Hakim dalam proses pembagian harta bersama yaitu membagi harta bersama tersebut sama-sama ½ (seperdua) penggugat dan tergugat sedangkan hakim dalam mempertimbangkan pembagian harta gono gini atau harta bersama tidak mesti terpaku terhadap UU tetapi sebagai hakim proses pertimbangan pembagian harta gono gini harus berdasarkan rasa keadilan karna hakim sendiri mempunyai asas kontralegen.Abstract:  The purpose of this study was to determine the duties and roles of religious courts in resolving inheritance cases as an effort to resolve family conflicts after divorce (a case study at the Mataram Religious Court). This research is qualitative research with a descriptive approach. The research subjects of the study were the Head of the Religious Courts, Judges, and Registrars of the Mataram Religious Court. Data collection methods used were observation, interviews, and documentation. Sources of data used were primary data sources; data analysis techniques were data reduction, data presentation, and concluding. The results showed that the duties and roles of the Mataram Religious Court in resolving the case of the Mataram Religious Court are the Duties and Roles of the Mataram Religious Court such as receiving, examining, deciding, adjudicating and completing cases filed by the plaintiffs, and the process of settlement and judges' considerations. In determining the distribution of assets of inheritance, the judges in the process of sharing joint assets are dividing the joint assets together ½ (half) of the plaintiff and the defendant, while the judge in considering the distribution of assets or joint assets does not have to be fixated on the law but as a judge in consideringthe process of the distribution of assets must be based on a sense of justice because the judges themselves have theprinciple of contralegem

    Kerjasama BPD dengan Pemerintah Desa dalam Pembangunan dan Pengelolaan Dana Desa

    Get PDF
    Kurang efektifnya pelayanan masyarakat dipengaruhi oleh system pemerintahan desa yang kuran maksimal terutama tidak diikutkannya BPD dalam membangun desa. Karena BPD sebagai salah satu unsur dari pemerintah desa ikut andil dalam pembangunan desa, kerena setiap kebijakan, peraturan, ataupun segala program yang dicanangkan oleh pemerintah tidak dapat berjalan tanpa ada persetujuan dari BPD. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kerja sama BPD dengan pemerintah desa dalam pembangunan dan pengelolaan dana desa dan kendala-kendala dalam kerjasama BPD dengan pemerintah desa dalam pembangunan dan pengelolaan dana desa. Metode penelitian yang di gunakan yaitu penelitian kualitatif Dengan pendekatan empiris.Teknik penentuan subjek dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan Teknik Analisis Data melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian, bahwa kerjasama BPD dengan pemerintah desa sudah optimal, hal tersebut terlihat dari Hubungan kerja sama BPD dengan kepala desa, Kerjasama Dalam membuat (RKP desa dan APB desa), Kemudian terlihat juga dari Tahapan-tahapan kerja sama BPD dengan pemerintah desa dalam pembangunan dan pengelolaan dana desa.The lack of effective community service is influenced by the village government system, which has the maximum effect, especially when the BPD is not included in developing villages. Because the BPD as one of the elements of the village government took part in village development, because every policy, regulation, or program launched by the government could not work without the approval of the BPD. The purpose of this study was to determine the cooperation of BPD with village governments in the development and management of village funds and constraints in the cooperation of BPD with village governments in the development and management of village funds. The research method used is qualitative research with an empirical approach. The technique of determining subjects in this study is purposive sampling. Methods of data collection using the method of observation, interviews and documentation, while the Data Analysis Technique through the stages of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the study, that the collaboration of BPD with the village government was optimal, it can be seen from the relationship of BPD cooperation with the village head, Collaboration in making (village RKP and village APB). and management of village funds

    Kajian Penggunaan Waktu Menonton Tayangan Layar Kaca Terhadap Disiplin Belajar Siswa di Rumah

    Get PDF
    Abstrak: Tayangan layar kaca tidak bisa dipungkiri memberikan efek yang cukup besar dalam kehidupan masyarakat, baik itu secara positif maupun negative. Salah satu efek negative yang ditimbulkan oeh yayangan layar kaca ini adalah dapat menyita waktu keseharian masyarakat khususnya siswa yaitu disiplin belajar mereka. Televisi dan video gem sebagai media layar kaca yang paling disukai, sebagai factor penyebab siswa menjadi malas dalam belajar dan mengerjakan tugas-tugas sekolah. Berdasarkan isi pokok masalah dapat dirumuskan bagaimana penggunaan waktu menonton tayangan layar kaca terhadap disiplin belajar siswa dirumah yan kemudian di spesifikan lagi untuk mencari jumlah waktu yang digunakan, waktu penggunaaan ,tempat penggunaan baru kemudian dicari hubungannya dengan disiplin belajar siswa tersebut Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa jumlah waktu yang digunakan oleh siswa dalam menonton layar kaca rata-rata selama 4-5 jam dalam sehari anak laki-laki dan anak SMA lebih banyak menonton dari pada anak SMP dan anak perempuan. Sedangkan waktu yang digunakan untuk menonton lebih sering pada malam hari dari pada siang atau sore harinya. Tempat untuk menonton televisi juga lebih banyak dirumah daripada diluar rumah, tetapi untuk bermain video game lebih sering diluar rumah. Berasarkan jumlah, waktu dan tempat tersebut ditemukan bahwa sebanyak 80% siswa lebih banyak menggunakan waktunya untuk menonton tanyangan layar kaca daripada belajar dirumah. Abstract: It is undeniable that glass screen shows have a considerable effect on people's lives, both positively and negatively. One of the negative effects caused by the glass screen foundation is that it can take up people's daily time, especially students, namely their learning discipline. Television and video gems are the most preferred screen media, as factors that cause students to be lazy in studying and doing school assignments. Based on the main content of the problem, it can be formulated how the use of screen time watching television shows on students' learning discipline at home which is then specified again to find the amount of time used, the time of use, the place of use and then look for the relationship with the student's learning discipline. The approach in this study uses research qualitative with descriptive research type. The results of this study found that the average amount of time spent by students watching television for 4-5 hours a day, boys and high school students watched more than junior high school students and girls. While the time spent watching more often at night than in the afternoon or evening. There are also more places to watch television at home than outside, but to play video games more often outside the home. Based on the number, time and place, it was found that 80% of students spent more time watching television than studying at home.

    EVALUASI IMPLEMENTASI PEMANFAATAN BAHAN AJAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM PEMBELAJARAN DARING

    Get PDF
    Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi pemanfaatan  bahan ajar PPKn dalam pembelajaran daring guru-guru peserta PPG dan guru pamong Program PPG Angkatan 1 PPKn Universitas Muhammadiyah Mataram. Adanya pandemic ini memberikan dampak kepada proses dan model pembelajaran kepada siswa. Perubahan proses pembelajaran dari luring ke model daring dan juga blanded learning, berpengaruh kepada model pembelajaran dan implementasi penggunaan bahan ajar. Di dalam kondisi pandemic sekarang ini menuntut guru untuk merubah mindeset dalam model pembelajarannya termasuk dalam pemanfaatan bahan ajar dalam pembelajaran daring yang semula terbiasa memberikan materi dalam bentuk buku teks, modul dan power point kepada siswa untuk dipelajari. Oleh karena itu, penelitian ini menjadi urgen, dan saat yang tepat untuk mengevaluasi implementasi pemanfaatan bahan ajar selama masa pandemic dalam pembelajaran daring. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi , menggunakan model CIPP (Contexs, Input, Proses, Product). Berdasarkan analisis data guru merubah RPP menjadi RPP blanded learning, Materi tidak hanya berbasis buku teks, tetapi sudah memanfaatkan produck teknologi seperti dari IG ,Youtube, Oke Zone, Google dan lain-lain. Dalam pembelajaran dilaksanakan secara blanded learning dan hasil pembelajarannya bisa diakses siswa melalui google classroom ataupun web sekolah. Kemampuan guru dalam persiapan dan implementasi bahan ajar dalam pembelajaran daring sudah baik. Hal yang masih diperlukan adalah pengayaan dalam materi dan sumber belajarnya.Abstract: The purpose of this study was to determine the implementation of the use of PPKn teaching materials in online learning of PPG participating teachers and PPG Program pamong teachers Batch 1 PPKn University of Muhammadiyah Mataram. The existence of this pandemic has an impact on the learning process and model for students. The change in the learning process from offline to online models and also blanded learning, affects the learning model and the implementation of the use of teaching materials. In the current pandemic conditions, teachers are required to change their mindeset in their learning model, including in the use of teaching materials in online learning who were originally accustomed to providing material in the form of textbooks, modules and power points to students to learn. Therefore, this research is urgent, and the right time to evaluate the implementation of the use of teaching materials during the pandemic in online learning. This research is an evaluation study, using the CIPP model (Contexs, Inputs, Processes, Products). Based on the analysis of teacher data, changing rpp to rpp blanded learning, the material is not only textbook-based, but has utilized technology products such as from IG, Youtube, Oke Zone, Google and others. Learning is carried out in blanded learning and the learning results can be accessed by students through google classroom or the school web. The ability of teachers in the preparation and implementation of teaching materials in online learning is good. What is still needed is enrichment in the material and learning resources

    Peningkatan Kemampuan Belajar pada Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran Melalui Metode Kooperatif

    Get PDF
    Learning and learning are compulsory courses taught to students with the aim of forming and changing the mindset of students. The method used in learning needs to be determined, this is the running of the learning process. In this study, the method used was the cooperative method. The success of the work is greatly influenced by the involvement of each member of the group. Cooperative learning in this study was carried out Plan, Do, See, namely lesson study. The research was conducted at the Pancasila and Citizenship Education Study Program in the 3rd semester of the University of Muhammadiyah Mataram. The research subjects were 16 students of the Pancasila and Citizenship Education Study Program. This research was conducted from 6 to 30 October 2017. This type of research is quantitative research with an action approach through lesson study activities. The results of the research "improving learning ability in learning and learning courses through cooperative methods in students of the Pancasila and Civic Education Study Program" show that (1) the learning and learning process using cooperative methods whose implementation there is discussion and role playing can be done by providing learning tools, namely RPS, RPM, methods, learning media, learning resources,  assessment, then create chapter design, lesson design. (2) the improvement of student learning abilities is influenced by the availability of maximum learning tools, learning media that can hone student mindsets such as observing, identifying, analyzing, discovering new things, communicating, and concluding learning and learning concepts, and learning methods. (3) the average score of students' ability to explain concepts of learning and learning problems is 57.3%, open lesson 2 is 71.1%, and open lesson 3 is 85.7%.

    Peran Guru Pkn dalam Model Pengajaran Advokasi untuk Meningkatkan Pemahaman Isu-isu Sosial pada Siswa

    Get PDF
    Model pembelajaran advokasi ini menuntut para siswa fokus topik yang diperdebatkan adalah isu-isu sosial sesuai kebutuhan siswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran guru dalam model pengajaran advokasi untuk meningkatkan pemahaman isu-isu sosial pada siswa kelas VIII di MTs Nahdlatul Mujahidin NW Jempong Mataram. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, tehnik penentuan subjek penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan tehnik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi, analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan kesimpulan atau verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PKn dalam mengajar mengutamakan membina sikap sesuai nilai-nilai pancasila, melakukan pendekatan emosional. Memberi contoh perilaku teladan yang baik, membiasakan datang tepat waktu, disiplin, membina siswa melakukan belajar kelompok, melakukan penilaian sikap, memberikan motivasi, atau nasehat, rutin melakukan kegiatan sosial dan keagamaaan, seperti sholat duha, sholat dzuhur dan sholawatan/ yasinan setiap jum,at serta aktif dalam kegiatan hari besar keagamaan islam lainnya, pembinaan sikap juga melalui upacara bendera dengan memberi motifasi dan nasehat dan sikap siswa. This advocacy learning model requires students to focus on the topic being debated are social issues according to student needs. The purpose of this study was to determine the role of teachers in using an advocacy teaching model to improve understanding of social issues in class VIII students at MTs Nahdlatul Mujahidin NW Jempong Mataram. This research method uses a qualitative method with a descriptive approach, the technique of determining the subject of this study using purposive sampling with data collection techniques namely observation, interviews and documentation, data analysis used is data reduction, data presentation and conclusions or data verification. The results showed that PKn teachers in teaching prioritized developing attitudes according to Pancasila values, taking an emotional approach. Give examples of good exemplary behavior, get used to arriving on time, discipline, foster students to do group learning, conduct attitude assessments, provide motivation, or advice, routinely carry out social and religious activities, such as duha prayer, midday prayer and prayer / prayer every Friday, and also active in other Islamic religious holidays, attitude building also through flag ceremonies by giving motivation and advice and attitudes of students

    KERJASAMA BPD DENGAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN DANA DESA

    Get PDF
    Kurang efektifnya pelayanan masyarakat dipengaruhi oleh system pemerintahan desa yang kuran maksimal terutama tidak diikutkannya BPD dalam membangun desa. Karena BPD sebagai salah satu unsur dari pemerintah desa ikut andil dalam pembangunan desa, kerena setiap kebijakan, peraturan, ataupun segala program yang dicanangkan oleh pemerintah tidak dapat berjalan tanpa ada persetujuan dari BPD. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kerja sama BPD dengan pemerintah desa dalam pembangunan dan pengelolaan dana desa dan kendala-kendala dalam kerjasama BPD dengan pemerintah desa dalam pembangunan dan pengelolaan dana desa. Metode penelitian yang di gunakan yaitu penelitian kualitatif Dengan pendekatan empiris.Teknik penentuan subjek dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan  Teknik Analisis Data melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian, bahwa  kerjasama BPD dengan pemerintah desa sudah optimal, hal tersebut terlihat dari Hubungan kerja sama BPD dengan kepala desa, Kerjasama Dalam membuat (RKP desa dan APB desa), Kemudian terlihat juga dari Tahapan-tahapan kerja sama BPD dengan pemerintah desa dalam pembangunan dan pengelolaan dana desa.The lack of effective community service is influenced by the village government system, which has the maximum effect, especially when the BPD is not included in developing villages. Because the BPD as one of the elements of the village government took part in village development, because every policy, regulation, or program launched by the government could not work without the approval of the BPD. The purpose of this study was to determine the cooperation of BPD with village governments in the development and management of village funds and constraints in the cooperation of BPD with village governments in the development and management of village funds. The research method used is qualitative research with an empirical approach. The technique of determining subjects in this study is purposive sampling. Methods of data collection using the method of observation, interviews and documentation, while the Data Analysis Technique through the stages of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the study, that the collaboration of BPD with the village government was optimal, it can be seen from the relationship of BPD cooperation with the village head, Collaboration in making (village RKP and village APB). and management of village funds

    Pemahaman dan Implementasi Ideologi Pancasila di Kalangan Generasi Muda

    Get PDF
    Generasi muda di era globalisasi saat ini dimana tingkat pemahaman terhadap ideologi Pancasila masih kurang. Berdasarkan hasil pengamatan tanggal 25 Juli 2017 yang dilakukan, peneliti menemukan beberapa kasus atau permasalahan generasi muda di Desa Sumi. Hal ini mengakibatkan timbulnya perilaku menyimpang terhadap nilai Pancasila dan norma di dalam masyarakat Desa Sumi. Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahuai pemahaman generasi muda tentang ideologi Pancasila; 2) Untuk mengetahui pengimplementasian ideologi Pancasila dikalangan generasi muda di Desa Sumi Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif. Penelitian ini berlokasi di Desa Sumi Kecamatan Lambu Kabupaten Bima dengan penentuan informan menggunakan purpossive sampling. Sumber dari data sekunder dan primer. Metode pengumpulan data yakni observasi, wawancara dan dokumentasi dengan teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Pemahaman generasi muda tentang ideologi Pancasila. Pengimplementasian ideoiogi pancasila di kalangan generasi muda di Desa Sumi Kecamatan Lambu Kabupaten Bima masih kurang. Hal ini terlihat dari belum terealisasikan dengan baik rencana dan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat serta masih banyaknya generasi muda yang tidak peduli tentang pengertian dan cara pengimplementasian ideoiogi Pancasila di kalangan generasi muda; 2) Pengimplementasi Ideoiogi Pancasila masih kurang. Hal ini terilihat dari beberapa bidang kehidupan: a) Bidang sosial psikologis generasi muda memiliki beberapa permasalahan yaitu mabuk-mabukan, bolos sekolah, trak-trakan di jalan raya; b) Bidang sosial budaya memiliki beberapa permasalahan yaitu generasi muda berpakaian yang tidak pantas dengan umur, mengacuhkan tradisi adat Desa Sumi; c) Bidang sosial ekonomi memiliki beberapa permasalahan yaitu generasi muda Desa Sumi susah mendapat pekerjaan, banyaknya pemuda Desa Sumi yang lulusan sarjana tidak memiliki pekerjaan dan akhirnya mengangur; d) Bidang sosial politik memiliki permasalahan seperti dalam pemilihan umum banyak generasi muda dijadikan sasaran many politic dan dijadikan alat untuk memenangkan pemilihan umum oleh pihak yang besangkutan

    Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group To Group Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Kelas VII di MTs. Al-Intishor Tanjung Karang Mataram

    Get PDF
    Penggunaan metode ceramah yang begitu sering oleh guru PKn MTs. AL-Intishor khususnya guru kelas VII mengakibatkan sebagian besar siswa sering mengalami kesulitan  memahami materi yang diajarkan. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group To Group terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Kelas VII MTs. Al-Intishor Tanjung Karang. Metode penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas dengan 3 siklus yang memuat tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII MTs. Al-Intishor yang berjumlah 21 siswa. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan tes hasil belajar, dan lembar observasi. Data yang diperoleh berupa hasil tes yaitu berupa tes siklus I (SI), tes siklus II (SII), tes siklus III (SIII) serta lembar observasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan rata-rata hasil belajar siswa yaitu pada siklus I 46,4 dengan persentase ketuntasan 76,19%. Pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa adalah 50,6 dengan persentase ketuntasan 100% kemudian pada siklus III rata-rata hasil belajar siswa adalah 51,13 dengan persentase ketuntasan 100%, sehingga dapat disimpulkan bahwa Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group To Group  dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas VII MTs. Al-Intishor. The use of a lecture method that is so frequent by the teacher of PKn MTs. AL-Intishor especially the teacher of class VII resulted in most students often having difficulty understanding the material being taught. The research aims to determine how the implementation of cooperative learning Model type Group To Group towards the improvement of student learning outcomes on PKn class VII. Al-Intishor Tanjung Karang. The research method uses class action research with 3 cycles that contain planning, implementation, observation, and reflection stages. The subject of the study is a student of class VII MTs. Al-Intishor, numbering 21 students. The approach used is a qualitative approach and a quantitative approach. Data collection methods using study results tests, and observation sheets. The Data obtained in the form of a test result is tested cycle I (SI), Cycle test II (SII), Cycle III test (SIII) as well as student observation sheet in teaching learning activities. The results showed that there was an increase in the average student learning outcome at the I 46.4 cycle with a percentage of 76.19%. On the average cycle of student learning outcomes is 50.6 with a percentage of 100% at the end of the III percent of student learning outcomes is 51.13 with a percentage of the compensation of 100%, so it can be concluded that the learning Model implementation Cooperative type Group To Group can improve student learning outcomes in the subjects of PKn-class VII MTs. Al-Intishor
    corecore