11 research outputs found

    Spatial Planning Law as Controller of City Space Utilization in the Sustainable Development Context

    Get PDF
    The Spatial Planning Law (Law No. 26 Year 2007 on Spatial Planning) can be functioned as controller of city space utilization in the sustainable development context, if it meets the validity of the philosophical, juridical and sociological by referring to the norm basically (Grundnorm) as well as change the paradigm of Anthropocentric to be Eco-Centrism towards Eco-Sufism, in viewing and manage the space (environment). Keywords: Spatial Planning Law (UUPR), control, sustainabl

    Analisis Kajian Ilmu Dakwah Dan Komunikasi Pada Skripsi Mahasiswa Jurusan KPI Program Non Reguler

    No full text
    --vi, 74 hlm,; 21 c

    Problematika Penyelesaian Studi Mahasiswa Program Non Reguler Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta

    No full text
    --vii, 38 hlm,; 21 c

    Tracer study Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidaytaullah Jakarta Tahun 2011 - 2015

    No full text
    Tracer study atau studi pelacakan merupakan studi tentang lulusan penyelenggara pendidikan. Tracer study juga menyumbangkan informasi tentang hubungan antara pendidikan tinggi dan dunia kerja profesional, menilai relevansi pendidikan tinggi, informasi bagi pemangku kepentingan . Hasil trace study dapat digunakan perguruan tinggi untuk mengetahui keberhasilan proses pendidikan yang telah dilakukan terhadap anak didiknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan profil alumni fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi UIN Jakarta Tahun 2011 - 2015 yakni seberapa lama mereka studi, masa tunggu alumni dan sebaran alumni dalam bidang pekerjaannya

    Analisis framing Berita Pemilihan Ketua Umum Partai Golongan Pada Majalah Gatra

    No full text
    82 ha

    Analisis wacana pemberitaan' asprov pssi ngotot dukung la nyalla' di harian republika

    No full text
    La Nyalla ditetapkan tersangka oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dalam kasus penggunaan dana hibah Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur untuk pembelian saham perdana (IPO) pada 2012. La Nyallapun dianggap telah melakukan ttindak pidana Korupsi. Setelah ditetapkannya La Nyalla sebagai tersangka, PSSI segera menggelar Kongres Luar Biasa. Tetapi untuk menahan agar masalah tidak melebar, para pengurus bergerak cepat dengan melakukan konsolidasi dengan para pengurus Asosiasi Provinsi (Asprov). Para Asprov menggelar pertemuan berkaitan dengan dukungannya terhadap La Nyalla sebagai Ketua Umum PSSI.Bagaimana analisis wacana menurut Teun A Van Dijk, dari segi Konstruksi teks, kognisi sosial, dan konteks sosial, dalam pemberitaan Asprov PSSI Ngotot Dukung La Nyalla Di Harian Republika edisi Sabtu, 26 Maret 2016?Pemberitaan tersebut dikonstruksi dengan menggunakan bahasa yang menarik dan persuasif sehingga membentuk wacana yang dapat menggambarkan bahwa keinginan mempertahankan La Nyalla sebagai ketua Umum PSSI. Wartawan Republika menulis berita tersebut seolah-olah La Nyalla memperoleh dukungan sebagai Umum PSSI walaupun dirinya telah di tetapkan menjadi tersangka dalam kasus korupsi.Dalam penulisan ini digunakan pendekatan kualitatif, yaitu mekanisme penulisan yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, baik tulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati oleh penulis. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti merupakan suatu nilai di balik data yang tampak.Dalam penulisan berita Asprov PSSI Ngotot Dukung la Nyalla terlihat dari segi teks bahwa La Nyalla masih memperoleh dukungan dari Asprov PSSI sebagai Ketua Umum PSSI walaupun La Nyalla tersandung kasus hukum dengan mengeluarkan lima butir deklarasi Asprov dan pengurus PSSI pusat.61 hlm

    Analisis Framing pemberitaan deradikalisasi di koran harian kompas

    No full text
    Khariroh Maknunah (1111051100005) Analisis Framing Pemberitaan Deradikalisasi di Koran Harian Kompas Persoalan terorisme dan radikalisme di Indonesia yang terus terjadi membuat pemerintah Indonesia mencari solusi untuk penanganan terorisme dan radikalisme. Di antara solusi yang dirasa tepat adalah deradikalisasi. Pelaksanaan deradikalisasi tersebut menjadi sorotan banyak pihak termasuk oleh media. Banyak media yang memberitakan dengan berbagai surut pandang dan bingkai pemberitaan. Media yang turut memberitakan deradikalisasi di antaranya Koran Harian Kompas. Sebagai media dengan segmen pasar tingkat menengah ke atas, Koran Harian Kompas sadar harus memberikan deradikalisasi sebagai pengetahuan baru kepada pembacanya tentang penanganan terorisme dan radikalisme. Hal ini sebagai bentuk dukungan Koran Harian Kompas dalam pemberantasan terorisme dan radikalisme. Pemberitaan deradikalisasi di Koran Harian Kompas disajikan dengan berbagai bingkai dan sudut pandang, termasuk tulisan khusus tentang deradikalisasi yang diterbitkan pada 31 Mei 2016 dan 1 Juni 2016. Cara membingkai Koran Harian Kompas terhadap dua berita tersebut membuat peneliti tertarik untuk melakukan analisis dalam penelitian ini. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti ingin mengetahui bagaimana bingkai pemberitaan deradikalsiasi terbitan 31 Mei dan 1 Juni 2016 di Koran Harian Kompas dengan menggunakan model Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki? Peneliti menggunakan teori analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki untuk menganalisis data. Terdapat empat struktur framing Pan dan Kosicki yaitu struktur sintaksis, skrip, tematik dan retoris. Perangkat wacana ini menjadi alat bagi peneliti untuk memahami bagaimana media mengemas peristiwa dengan strategi pemakaian kata, kalimat, lead, koherensi, foto dan grafik. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dan pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif ini dilakukan oleh peneliti dengan menganalisis data temuan yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui dokumentasi, studi pustaka dan analisis teks. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada dua pembingkaian yang terjadi dalam dua pemberitaan tersebut. Pada pemberitaan deradikalisasi 31 Mei 2016, bingkai pemberitaan berupa dukungan terhadap pentingnya pelaksanaan deradikalisasi. Bingkai pemberitaan kedua yang terbit pada 1 Juni 2016 berupa kritik terhadap pelaksanaan deradikalisasi yang dianggap belum memasukkan unsur kemanusiaan dan lebih pada proyek belaka. Kata Kunci: Analisis, framing, deradikalisasi, Koran Harian Kompas, pemberitaan97 hlm

    Analisis Wacana Sara Milis Dalam FILM Dokumenter Battle For Sevastopol

    No full text
    Battle for Sevastopol merupakan film dokumenter yang bergenre dokudramabiografi karya Sergey Mokritskiy. Film ini menceritakan kehidupan seorangperempuan asal Rusia yang berprofesi sebagai penembak jitu. Perempuan yangdigambarkan dalam film ini diposisikan sederajat dengan lelaki karena penembak jitubiasa dilakoni oleh seorang lelaki. Perempuan diidentifikasikan sebagai sosok yangtangguh dan mampu menyamai kedudukan seorang lelaki. Peneliti melihat dalamfilm tersebut terdapat pemarginalan perempuan. Ketika perempuan tidak bisameninggalkan kehidupan di sektor domestik maka perempuan memiliki kedudukanlebih rendah dari lelaki.Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah skripsi ini adalahbagaimana penggambaran perempuan dilihat dari posisi subjek-objek dan posisipembaca atau penonton dalam film Battle for Sevastopol?Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian skripis ini adalah metodeanalisis wacana Sara Mills. Metode ini memfokuskan perhatian pada wacanafeminisme. Bagaimana wanita ditampilkan dalam teks, baik dalam novel, gambar,foto ataupun berita. Selain itu, Mills juga lebih memperlihatkan posisi subjek-objekdan posisi pembaca.Metodologi penelitian yang digunakan adalah paradigma kritisdengan pendekatan kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalahrangkaian dialog dan gambar (scene) dalam film Battle for Sevastopol.Peneliti menggunakan teori feminisme sebagai landasan dari analisis wacanaSara Mills yang menitikberatkan pada perempuan. Posisi subjek adalah siapa aktoryang menjadi pencerita (subjek). Sedangkan, posisi objek adalah siapakah pihak yangdidefinisikan dan digambarkan kehadirannya oleh orang lain (subjek). Sedangkan,posisi pembaca adalah bagaimana pembaca mengidentifikasikan dan menempatkandirinya dalam penceritaan teks.Hasil penelitian ini disimpulkan, bahwa perempuan yang berdiri sendirisebagai feminisme digambarkan dengan karakter tokoh utama sebagai penembak jituperempuan yang gagah berani. Perempuan sesungguhnya tidak dapat menyamaikedudukan lelaki dalam posisi tertinggi. Karena perempuan masih memilikikehidupan domestik seperti ingin memiliki anak dan kehidupan berumahtanggalainnya yang menurut anggapan para feminis bahwa perempuan tidak bisa memilikipemikiran yang rasional. Salah satu faktor penghambat perempuan tidak memilikipemikiran yang rasional karena perempuan tidak dapat memasuki sektor publik.Permasalahan utamanya adalah permasalahan biologis. Perempuan ditakdirkansebagai makhluk yang memiliki hak untuk reproduksi. Dengan demikian perempuantidak bisa menyamai kedudukan lelaki, sehingga lelaki tetap dalam kedudukantertinggi. Film ini menunjukkan bagaimana perempuan termarginalkan karenaprofesinya sebagai penembak jitu didominasi oleh lelaki ditunjukkan dalam potonganadegan dan dialog dalam film tersebut.Kata kunci : Subjek, Objek, Pembaca, Feminisme, Perempuan, Battle for Sevastopol.105 hlm

    Analisis Framing Pemberitaan Media Online Eramuslim dan Detikcom dalam Isu Halal Haram Vaksin Campak Rubella (Measless Rubella)

    No full text
    ASBTRAKAWANDA NOVIANI, (NIM) 11150510000084Analisis Framing Pemberitaan Media Online Eramuslim dan Detikcom dalam Isu Halal Haram Vaksin Campak Rubella (Measless Rubella)"Isu halal haram serta bahaya dari vaksin yang diberitakan media membuat para orang tua khawatir dan ragu untuk memberikan anak mereka vaksin. Hal ini tentu membuat program vaksin pemerintah tidak berjalan dengan baik, padahal media seharusnya menjadi penghubung pemerintah dengan masyarakat.Dari penjabaran di atas, peneliti memiliki pertanyaan mengenai bagaimana framing atau pembingkaian berita megenai isu halal dan haram vaksin measless rubella di media eramuslim dan detikcom. Maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana framing pemberitaan megenai isu halal dan haram vaksin measless rubella di media eramuslim dan detikcomPenelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivis. Menurut pandangan konstruktivis media bukanlah saluran yang bebas tetapi ia juga subyek yang mengkrontuksi realitas sesuai dengan pandangannya. Teks berita dianalisis menggunakan framing Robert N. Entman yang memiliki empat tahapan dalam menganalisis yaitu pendefinisian masalah, memperkirakan sumber masalah, membuat keputusan moral dan menekankan penyelesaian.Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan framing dalam Eramuslim dan Detikcom. Eramuslim membingkai berita mengenai isu halal-haram vaksin MR ini dengan menyatakan bahwa vaksin MR belum mendapat sertifikasi halal dalam arti lain vaksin MR haram digunakan dan Eramuslim juga menulis berita bahwa vaksin MR mempunyai efek yang berbahaya jika tubuh seseorang tidak bisa menerimaya. Sedangkan Detikcom membingkai berita bahwa vaksin MR sedang dalam proses sertifikasi dan ada dua kemungkinan yang akan dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI), kedua kemungkinan tersebut pada akhirnya sama-sama memperbolehkan penggunaan vaksin measless rubella."ix, 79 hlm,; 26 cm

    Analisis Wacana Berita Si Barbie Masih Sendiri Pada Laporan Utama Di Majalah Tempo

    No full text
    vi, 117 hlm,; 26 cm
    corecore