9 research outputs found

    Pengembangan Kurikulum Berdiferensiasi Mata Pelajaran Matematika SMA Untuk Siswa Cerdas Istimewa Dan Berbakat Istimewa Di Kelas Akselerasi

    Full text link
    The research was aimed at: (1) formulating the needs of mathematics curriculum for gifted and talented students in acceleration class; (2) developing model prototype of differentiated mathematics curriculum of senior high school in acceleration class; (3) finding out the appropriateness of the differentiated mathematics curriculum that was developed.Research and development method was used to produce the model of mathematics curriculum. This method consisted of some steps, namely: (1) the preliminary step including field observation and literary research; (2) the development step including mathematics curriculum analysis and prototype design to be model differentiated mathematics curriculum; and (3) evaluation step to examine the final design of differentiated mathematics curriculum.Findings of the results were: 1) the need of the mathematics is concerned with: (a) the repetition of material minimum, (b) the effectiveness of the compacting of time (c) encourage gifted and talented students to think at a high level, (d) in accordance with the national curriculum tailored to the guidelines for the implementation of accelerated learning program (e) relative ready to use on the condition that a minimum school, 2) to develop a prototype model of differentiated curriculum in high school math class acceleration is done by: (a) analytical standards of competence and competence elementary school and high school mathematics, (b) identify standards and basic competencies based on the revised Bloom's taxonomy, (c) mapping standards and basic competencies essential, (d) the escalation of basic competence, (e) develop an indicator based on the escalation of basic competence, ( f) determine the allocation of time on each indicator, (g) organize competency standards, basic competency and escalated of indicators into structure of the semester (h) determine the allocation of time in each half, and 3) the results of the evaluation showed: (a) from in terms of the feasibility of the content of the prospective users of the respondent, the result that differentiated curriculum is good since was responded very good and good as big as 95%, (b) in terms of linguistic, with the result that differentiated curriculum is good since was responded good as big as 100%, (c) the presentation of the curriculum in terms the result that differentiated curriculum was developed is good since was responded very good and good as big as 95%, and (d) in terms of the potential users of the product from graphic, the result that differentiated curriculum is good since was responded very good and good as big as 100%. Besides the evaluation of the design is also made evaluation of differentiated mathematics curriculum content that includes seven components: (a) an accelerated rate of learning by repetition at least 75% of respondents gave very appropriate responses, 25% responded accordingly, (b) control the national curriculum (KTSP) in a shorter time 100% of respondents responded very appropriate, (c) material that is abstract, complex and deep 100% of respondents responded accordingly, (d) the use of skills learned in applying problem-solving strategies 75% of respondents said the suit, 25% of respondents said quite appropriate, (e) oriented learners 100% of respondents said that accordingly, (f) to apply research skills appropriate 75% of respondents said that, 25% said quite appropriate, and (g) motivate students to learn independent is responsed appropriate by the respondent of 100%

    Pengembangan Bahan Ajar Model Problem Posing Tipe Post Solution Berbantuan Microsoft Mathematics terhadap Berpikir Kreatif Matematis Siswa SMP

    Get PDF
    Matematika merupakan suatu ilmu yang menjadikan alat untuk menumbuhkan kemampuan matematis siswa dan keaktifan siswa, salah satunya berpikir kreatif matematis dan model pembelajaran Problem Posing tipe Post Solution. Penggunaan bahan ajar yang monoton dan jarang digunakannya software yang inovatif dan menarik siswa menyebabkan kurangnya minat belajar siswa. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan menghasilkan bahan ajar berbentuk brosur model Problem Posing tipe Post Solution berbantuan software Microsoft Mathematics terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa SMP. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4D. Tahap Define yaitu studi pendahuluan mengenai analisis kebutuhan siswa yang hasilnya adalah siswa membutuhkan bahan ajar yang menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Tahap Design dilakukan dengan merancang bahan ajar berbentuk brosur yang terdapat empat lembar brosur bolak Balik dengan format adalah indikator, tujuan pembelajaran, materi, latihan soal dan contoh soal. Tahap Develop yaitu (1) pembuatan produk sesuai dengan desain, (2) bahan ajar brosur ini valid digunakan menurut ahli materi dengan presentase 88% dalam kategori sangat baik dan menurut ahli media dengan presentase 94% dalam kategori sangat baik, (3) menyatakan bahan ajar berbentuk brosur praktis dan layak digunakan dengan presentase kelayakan 90% dan berada pada kategori sangat baik, (4) menyatakan modul ini efektif dengan rata-rata ketuntasan belajar melebihi KKM yaitu 70,58, dan presentase ketuntasan klasikal adalah 87,5%

    PENGEMBANGAN COMIC MATH DENGAN PENDEKATAN ETNOMATEMATIKA PADA METERI KUBUS DAN BALOK DI SMP

    Get PDF
    Era teknologi dan informasi yang semakin pesat akan membuat terkikisnya nilai budaya. Budaya yang berkaitan dengan konsep-konsep matematika biasa disebut etnomatematika. Proses pembelajaran tidak akan efektif dan menarik apabila guru hanya ceramah tentang hal-hal yang terjadi. Untuk itulah diperlukan suatu media yang dapat dilihat, dapat didengar dan dapat dibaca oleh siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media berbasis comic math dengan pendekatan etnomatematika yang valid dan efektif pada materi kubus dan balok. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Assa'idiyyah Kirig Mejobo Kudus pada tanggal 29 April sampai 16 Mei 2017. Desain penelitian ini menggunakan model pengembangan yang dimodifikasi oleh Sukmadinata yaitu: (1) Studi Pendahuluan (2) Pengembangan Model (3) Uji Model. Tetapi pada penelitian ini hanya sampai pengembangan model. Pada tahap pertama yaitu studi pendahuluan terdiri dari studi kepustakaan tentang komik dan etnomatematika. Selanjutnya survei lapangan dilakukan untuk mengetahui kemampuan dan minat belajar siswa. Lalu penyusunan produk awal meliputi (1) Menentukan karakter dalam comic math (2) Menyusun alur cerita dalam comic math (3) Membuat desain media comic math. Pada tahap kedua yaitu pengembangan model yaitu uji coba terbatas yang mengambil 2 buah kelas, kelas VIII A sebagai kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional dan kelas VIII Tahfidz sebagai kelas eksperimen menggunakan media comic math dengan pendekatan etnomatematika. Uji keefektifan produk ditunjukkan dari hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol menggunakan uji t pihak kanan, dengan analisis menggunakan uji t didapatkan hasil thitung>ttabel yaitu 2,68>1,67722, artinya pembelajaran dengan menggunakan comic math dengan pendekatan etnomatematika lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional

    Profil Kemampuan Representasi Matematis Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis dan Kecerdasan Emosional

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan representasi matematis ditinjau dari kemampuan berpikir kritis dan kecerdasan emosional. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan subjek tiga siswa kelas VIII yaitu siswa yang memiliki kecerdasan emosional sangat baik dan tidak kritis, siswa yang memiliki kecerdasan emosional baik dan sangat kritis, dan siswa yang memiliki kecerdasan emosional cukup baik dan kritis. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, tes, dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi metode. Hasil penelitian ini adalah siswa yang memiliki kecerdasan emosional sangat baik dan tidak kritis kurang memiliki kemampuan representasi matematis, karena semua indikator kemampuan representasi matematis yaitu representasi gambar, representasi simbol, maupun representasi verbal kurang terpenuhi. Siswa yang memiliki kecerdasan emosional baik dan sangat kritis memiliki kemampuan representasi matematis karena semua indikator kemampuan representasi matematis terpenuhi dan menonjol pada representasi simbol. Siswa yang memiliki kecerdasan emosional cukup baik dan kritis memiliki kemampuan representasi matematis karena semua indikator kemampuan representasi matematis terpenuhi, dan menonjol pada representasi verbal. Uniknya, subjek yang diambil dalam penelitian ini memiliki kecerdasan emosional yang tidak signifikan dengan kemampuan berpikir kritisnya. Namun, ada pengaruh positif yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis siswa terhadap kemampuan representasi matematisnya
    corecore