3 research outputs found

    Hubungan Psychological Distress dengan Kualitas Hidup pada Pasien Kanker Payudara Post Mastektomi

    Get PDF
    Pasien kanker payudara post mastektomi rentan mengalami psychological distress. Psychological distress adalah keadaan negatif kesehatan mental yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan fisik dan mental seseorang. Permasalahan fisik dan mental pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas hidup pada pasien kanker payudara post mastektomi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara psychological distress dengan kualitas hidup pada pasien kanker payudara post mastektomi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi dan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling sebanyak 65 responden. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner Distess Thermometer (DT) untuk psychological distress dan WHOQOL-BREF untuk kualitas hidup. Analisis yang digunakan adalah analisis bivariat menggunakan chi square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 32 responden tidak mengalami psychological distress memiliki kualitas hidup tinggi (86,5%), 5 responden tidak mengalami psychological distress memiliki kualitas hidup rendah (13,5%), 8 responden mengalami psychological distress memiliki kualitas hidup tinggi (28,6%), dan 20 responden mengalami psychological distress memiliki kualitas hidup rendah (71,4%). Terdapat hubungan yang bermakna antara psychological distress dengan kualitas hidup pada pasien kanker payudara post mastektomi dengan p value (0,000) < alpha (0,05)

    EDUKASI KOMPREHENSIF DAN LOKALISASI KAWASAN MEROKOK DI KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN SELATAN

    Get PDF
    Merokok merupakan kegiatan yang sering kita jumpai di masyarakat dan aktivitas yang tidak asing lagi bagi kita dalam kehidupan sehari-hari pada saat sekarang ini. Kegitatan ini dapat kita temui dimana saja, didaerah pedesaan maupun didaerah perkotaan, fasilitas umum, seperti tempat kerja, angkutan umum, tempat ibadah, arena kegiatan anak-anak, tempat pelayanan kesehatan dan instansi pendidikan seperti sekolah dan kampus. Merokok menjadi masalah karena menimbulkan banyak kerugian, baik dari segi sosial, moral, ekonomi finansial, maupun kesehatan yang dapat mengakibatkan kematian atau penurunan Sumber Daya Manusia yang produktif. Rokok sangat berpengaruh bagi kebudayaan Indonesia khususnya Kota Padangsidimpuan yang berada di Provinsi Sumatera Utara. Suku Batak angkola yang ada di Kota Padangsidimpuan menjadikan rokok sebagai suatu hal yang sangat penting peranannya. Kebiasaan merokok ini sangat tidak mudah diubah pada masyarakat meskipun pihak Puskesmas sudah gencar melakukan penyuluhan-penyuluhan bahaya merokok terhadap kesehatan. Tujuan dari pengabdian yaitu memberikan edukasi komprehensif dan lokalisasi kawasan merokok di Kecamatan Padangsidmpuan Selatan. Metode yang dilaksanakan yakni bekerjasama dengan pihak Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan dengan melibatkan tokoh adat dan tokoh masyarakat sebagai sasaran sekaligus kader yang kemudian akan tergabung sebagai penyuluh bahaya merokok ke masyarakat. Sosialisasi dilaksanakan dengan metode ceramah menggunakan slide power point dan membagikan leaflet. Populasi dan sampel pengabdian ini berjumlah 50 orang. Hasil pengabdian masyarakat ini diterima antusis oleh peserta yang terlihat dari banyaknya peserta yang bertanya seputar informasi mengenai topik yang diberikan. Diharapkan kegitan penyuluhan tentang bahaya rokok serta pembuatan lokalisasi kawasan merokok disetiap lingkungan bisa dilaksanakan di semua daerah di Padangsdidimpuan sehingga mencakup seluruh lapisan masyarakat lebih  mengetahui dan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyaraka

    PERBANDINGAN EDUKASI KESEHATAN METODE VIDEO DAN LEFLEAT TERHADAP PENGETAHUAN SEKS BEBAS PADA REMAJA

    No full text
    Jumlah kehamilan dan melahirkan pada remaja masih meningkat setiap tahunnya. Sekitar 11% kelahiran bayi lahir dari ibu remaja di negara berkembang. Kejadian ini dilatarbelakangi oleh perilaku seks pranikah. Dorongan seksual dan rasa ingin tahu yang besar tentang seksualitas membuat remaja mencari informasi melalui apa saja. Informasi yang benar tentang seks menjadi hal yang penting diberikan pada remaja agar tidak terjerumus pada perilaku seks bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektifitas edukasi menggunakan media video dan leaflet terhadap peningkatan pengetahuan tentang seks bebas pada remaja. Jenis penelitian adalah eksperimental semu menggunakan rancangan Two Group Pre-Test – Post-Test dengan teknik random sampling. Responden adalah 60 remaja di Karang Taruna Desa Banaran yang dibagi menjadi dua kelompok. Penelitian menggunakan uji statistik Independent t-test diperoleh nilai signifikansi (p value) sebesar 0,000 < 0,05. Hassil penelitian menunjukkan ada perbedaan efektifitas pemberian pendidikan kesehatan antara media video dengan media leaflet terhadap peningkatan pengetahuan seks bebas pada remaja. Media audiovisual dianggap lebih menarik dibandingkan dengan media leafleat. Pendidikan kesehatan yang menyasar kepada para remaja sebaiknya menggunakan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga dapat menstimulasi remaja untuk fokus dan memperhatikan materi yang disampaikan.Jumlah kehamilan dan melahirkan pada remaja masih meningkat setiap tahunnya. Sekitar 11% kelahiran bayi lahir dari ibu remaja di negara berkembang. Kejadian ini dilatarbelakangi oleh perilaku seks pranikah. Dorongan seksual dan rasa ingin tahu yang besar tentang seksualitas membuat remaja mencari informasi melalui apa saja. Informasi yang benar tentang seks menjadi hal yang penting diberikan pada remaja agar tidak terjerumus pada perilaku seks bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektifitas edukasi menggunakan media video dan leaflet terhadap peningkatan pengetahuan tentang seks bebas pada remaja. Jenis penelitian adalah eksperimental semu menggunakan rancangan Two Group Pre-Test – Post-Test dengan teknik random sampling. Responden adalah 60 remaja di Karang Taruna Desa Banaran yang dibagi menjadi dua kelompok. Penelitian menggunakan uji statistik Independent t-test diperoleh nilai signifikansi (p value) sebesar 0,000 < 0,05. Hassil penelitian menunjukkan ada perbedaan efektifitas pemberian pendidikan kesehatan antara media video dengan media leaflet terhadap peningkatan pengetahuan seks bebas pada remaja. Media audiovisual dianggap lebih menarik dibandingkan dengan media leafleat. Pendidikan kesehatan yang menyasar kepada para remaja sebaiknya menggunakan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga dapat menstimulasi remaja untuk fokus dan memperhatikan materi yang disampaikan. Kata kunci  : Edukasi kesehatan, metode video, metode leaflet, remaj
    corecore