4 research outputs found

    Lintasan sampah mikro plastik di kawasan konservasi perairan Nasional Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur

    Get PDF
    Abstract. At present, marine debris is an important issue in Indonesia. Due to the complex pattern of ocean currents, research on the distribution of marine waste in Indonesia is still very lacking. This study aims to determine the movement of microplastic particles at the Savu Sea National Marine Park. The method used was to simulate the hydrodynamic model and particle trajectory. Data used were wind, tides, bathymetry, coastline, weight of garbage, and garbage fluxes. Analysis was carried out on physical data visualization, hydrodynamic models, and particle trajectory models. The hydrodynamic model simulation shows if the average current velocity ranges from 0,0002 m/s to 0.35 m/s. The particle trajectory showed that microplastic particle movements tend to move to the south, where some of them move west and east of the Savu Sea. Besides being affected by tides, microplastic particle movements in the Savu Sea National Marine Park are also influenced by various currents that pass through the Savu Sea waters, especially by Indonesia Troughflow.Keywords: ocean model, particle pathways, microdebris, Savu Seas, Indonesia Troughflow Abstrak. Saat ini, sampah laut merupakan salah satu isu kemaritiman di Indonesia. Karena pola pergerakan arus yang kompleks, penelitian mengenai distribusi sampah laut di Indonesia masih sangat kurang. Taman Laut Nasional Laut Sawu sebagai wilayah yang dilalui Arlindo juga memiliki karakteristik oseanografi yang kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil simulasi pergerakan partikel sampah di Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu. Metode yang digunakan yaitu simulasi model hidrodinamika dan lintasan partikel. Data yang digunakan yaitu angin, pasang surut, batimetri, garis pantai, berat sampah, dan flux sampah. Analisis dilakukan terhadap visualisasi data fisik, model hidrodinamika, dan model pergerakan partikel. Simulasi model hidrodinamika menunjukkan jika rata-rata kecepatan arus berkisar antara 0,0002 m/s hingga 0,35 m/s. Hasil simulasi menunjukkan jika pergerakan partikel mikroplastik cenderung bergerak ke selatan, dimana sebagian bergerak ke arah barat dan timur Laut Sawu. Selain dipengaruhi pasang surut, pergerakan partikel mikroplastik di Taman Laut Nasional Laut Sawu juga dipengaruhi oleh berbagai arus yang melewati perairan Laut Sawu khususnya Arlindo.Kata kunci: pemodelan, lintasan partikel, sampah mikro, Laut Sawu, Arlindo

    PENGEMBANGAN INSTRUMEN LAGRANGIAN GPS DRIFTER COMBINED (GERNED) UNTUK OBSERVASI LAUT

    Get PDF
    Instrumen Lagrangian telah banyak digunakan untuk pengumpulan data arus laut dan observasi di perairan Indonesia membutuhkan data yang langsung dapat diketahui (real time). Kajian ini menekankan pada pengembangan GPS Drifter Combined (GERNED) dari sisi desain dan sistem pengukuran. Hasil pengujian menunjukkan bahwa GERNED dapat digunakan di danau, perairan dangkal, dan laut terbuka. Konstruksi terdiri dari bahan akrilik, Polyethylene, dan aluminium. Desain konstruksi terdiri dari bagian atas sebagai penutup dan juga tempat sensor udara dan lampu indikator, bagian tengah yang merupakan pusat mikro-kontroller, catu daya, sensor-sensor, penyimpanan data manual dan pengiriman data via satelit. Biaya yang dibutuhkan untuk membuat alat ini sekitar 15.000.000 (lima belas juta rupiah) dengan biaya terbesar adalah kontrol pengiriman data. Pada bagian bawah merupakan baling-baling statik. Pengujian yang dilakukan di laboratorium untuk melihat posisi lokasi sudah menunjukkan data yang sama dengan data lapangan sedangkan untuk pengujian lapangan yang dilakukan di pulau Untung Jawa menunjukkan bahwa arah dan pergerakan GERNED sama dengan pergerakan float tracking umumnya

    Distribution of Macro Debris in Savu Sea Marine National Park (Kupang, Rote, and Ndana Beaches), East Nusa Tenggara, Indonesia

    No full text
    Marine debris has emerged as a global issue that poses risk to environment systems. This study aimed to investigate the distribution of marine debris in Savu Sea Marine National Park, particularly in Kupang City, Rote Island, and Ndana Island (which are transboundary islands in the Australian and the Indian Ocean). Six beaches were assessed on this study, which comprised of total 12 transects. Debris collected from sampling sites weighed 52.14 kg, with abundance 4.447 ± 1.131 kg/m2 and 215.417 ± 35.609 item/m2. Most debris pieces were accumulated on high tide line and the area that many residents passed through. In terms of type, food wrapper and plastic bag dominated the debris composition due to their occurrence in every transect. It is strongly suggested that beached debris in Kupang and Rote was sourced from the population activities, whereas in Ndana was transported from other places via ocean currents
    corecore