3 research outputs found

    Korelasi antara Academic Self Efficacy dengan Nilai Ujian SOCA Blok 1.3 Mahasiswa Jurusan Kedokteran Umum Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

    Get PDF
    Latar belakang : Academic self efficacy (ASE) merupakan keyakinan diri mahasiswa atas kemampuannya dalam mengerjakan tugas dan mengatur kegiatan belajar guna mencapai prestasi yang diharapkan. ASE yang tinggi membantu mahasiswa mengatasi kecemasan dalam menghadapi ujian sehingga mencapai prestasi yang baik. Salah satu bentuk ujian akhir blok di Jurusan Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran Unsoed (Jurusan KU, FK Unsoed) yang sering menyebabkan kecemasan adalah Structured Oral Case Analysis (SOCA). Tujuan : Mengetahui ada/tidaknya korelasi antara ASE dan nilai ujian SOCA mahasiswa peserta Blok 1.3 Jurusan KU, FK Unsoed. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan belah lintang pada mahasiswa peserta Blok 1.3 Jurusan KU, FK Unsoed angkatan 2021 yang ditentukan secara total sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Data ASE diambil menggunakan kuesioner MSLQ berbahasa Indonesia sub skala efikasi diri dalam belajar dan performa. Korelasi antara skor ASE dan nilai ujian SOCA pra remedial dianalisis dengan uji Pearson dan tingkat kebermaknaan p<0,05. Hasil : Didapatkan data 126 mahasiswa (response rate 100%). Sebagian besar (47,6%) mahasiswa memiliki tingkat ASE tinggi. Proporsi terbesar (62,7%) nilai ujian SOCA pada kategori E. Hasil uji korelasi Pearson mendapatkan nilai p = 0,020 r = 0,826. Kesimpulan : Terdapat korelasi bermakna dengan arah positif, serta kekuatan korelasi sangat kuat antara ASE dengan nilai ujian SOCA Blok 1.3 mahasiswa Jurusan KU, FK Unsoed, yang berarti semakin tinggi ASE mahasiswa maka semakin tinggi pula nilai ujian SOCA yang didapat

    HUBUNGAN BURNOUT AKADEMIK DAN SELF-DIRECTED LEARNING READINESS DENGAN MOTIVASI PADA MAHASISWA KEDOKTERAN UMUM UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Get PDF
    Medical students often experience academic burnout events due to demands for responsibility of taking care of patients life. Academic burnout defined as both physically and psychologically fatigue that results from academic-related job and emotional demands. Burnout may affect ones study motivation. It can cause lower study motivation that at the end will result achievement decrease. On the one side, Self Directed Learning Readiness (SDLR) is needed to make one reach their goal. Academic burnout, motivation, and SDLR play an important role in high academic performance and achievement, but very few research that focuses on these variables especially in the Faculty of Medicine, Jenderal Soedirmas University. This research aims to find out the correlation of academic burnout and Self Directed Learning Readiness with motivation in Medical Students of Jenderal Soedirman University. This research is an observational study. The subject of this study is Medical Students of Jenderal Soedirman University batch 2020. This study used a sample of 112 students taken with total sampling. The method of collecting data this study used is by questionnaire, which includes Maslach Burnout Inventory-Student Survey (MBI-SS), Motivational Questionnaire Motivated Strategies of Learning Questionnaire (MSLQ) and Self Directed Learning Readiness (SDLR) using the SDLR questionnaire. The results are -0.510 for correlation value between burnout and motivation, 0.406 between motivation and SDLR, -0.359 for direct correlation, and -0.207 for indirect correlation between burnout and SDLR. This means that the value of direct influence is greater than indirect influence. Directly, burnout is concluded to affect motivation and have a significant influence on SDLR.Mahasiswa kedokteran seringkali mengalami kejadian burnout akademik dikarenakan adanya tuntutan tanggung jawab dengan nyawa manusia. Burnout akademik adalah kelelahan baik secara fisik maupun psikologis yang diakibatkan karena tuntutan pekerjaan dan emosional terkait akademik. Kondisi burnout dapat berefek kepada motivasi belajar yang rendah. Sebagai mahasiswa, tentu motivasi belajar adalah sesuatu yang turut berkontribusi dalam pematangan minat dan pencapaian prestasi semasa perjalanan studinya. Motivasi belajar yang rendah dapat menurunkan prestasi. Di satu sisi, untuk memperoleh prestasi yang memuaskan diperlukan Self Directed Learning Readiness (SDLR). Burnout akademik, motivasi, dan SDLR berperan penting dalam tingginya kinerja dan prestasi akademik, namun penelitian ini masih terbilang sedikit terlebih lagi pada mahasiswa Kedokteran FK Unsoed. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi burnout akademik dan Self Directed Learning Readiness dengan motivasi pada mahasiswa Kedokteran Umum Universitas Jenderal Soedirman. Penelitian ini merupakan penelitian observasional. Subjek penelitian ini adalah Mahasiswa Kedokteran Umum Universitas Jenderal Soedirman angkatan 2020. Penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 112 mahasiswa yang diambil dengan total sampling. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner burnout yaitu Maslach Burnout Inventory-Student Survey (MBI-SS), kuesioner motivasi yaitu Motivated Strategies of Learning Questionnaire (MSLQ) dan kuesioner Self Directed Learning Readiness (SDLR) menggunakan kuesioner SDLR. Hasil penelitian didapatkan nilai hubungan burnout dan motivasi adalah -0,510, nilai hubungan motivasi dengan SDLR adalah 0,406, dan nilai hubungan burnout dengan SDLR secara langsung adalah -0,359 serta secara tidak langsung melalui motivasi adalah -0,207, yang berarti nilai pengaruh langsung lebih besar dari pengaruh tidak langsung. Secara langsung, burnout disimpulkan mempengaruhi motivasi dan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap SDL

    KORELASI ANTARA ACADEMIC SELF EFFICACY DENGAN NILAI UJIAN SOCA BLOK 1.3 MAHASISWA JURUSAN KEDOKTERAN UMUM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    Get PDF
    Introduction : Academic self efficacy (ASE) is student's self confidence on his/her ability to be succeed in the assignments and to organize learning activities in order to achieve the expected achievement. A high ASE helps students overcome anxiety in facing exams. One form of the final block exam at the General Medicine Department, Faculty of Medicine Universitas Jenderal Soedirman (KU, FK Unsoed) that often causes anxiety is the Structured Oral Case Analysis (SOCA). Objective : To find out whether there was a correlation between ASE and Block 1.3 SOCA test scores. Methods : This was an observational analytic study using a cross sectional design. The respondents were student participants of Block 1.3 General Medicine Department, Faculty of Medicine Universitas Jenderal Soedirman batch 2021 determined by total sampling method based on the inclusion and exclusion criteria. ASE score were collected using the Indonesian version of MSLQ questionnaire, self efficacy for learning and performance subscale. The correlation between ASE scores and pre-remedial SOCA test scores was analyzed using Pearson test with significance level at p&lt;0,05. Results : Data obtained from 126 students (response rate 100%). Most (47,6%)&nbsp; students had high ASE level. The biggest (62,7%) proportion of the SOCA test scores was at level E. The results of the Pearson test showed that the value of p=0,020 and&nbsp; r=0,826. Conclusion : There is a significant correlation with a positive direction and the strength of the correlation is very strong between ASE and SOCA test scores of student participants of Blok 1.3 General Medicine Department, Faculty of Medicine Universitas Jenderal Soedirman.Latar belakang : Academic self-efficacy (ASE) merupakan keyakinan diri mahasiswa atas kemampuannya dalam mengerjakan tugas dan mengatur kegiatan belajar guna mencapai prestasi yang diharapkan. ASE yang tinggi membantu mahasiswa mengatasi kecemasan dalam menghadapi ujian. Salah satu bentuk ujian akhir blok di Jurusan Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran Unsoed (Jurusan KU, FK Unsoed) yang sering menyebabkan kecemasan adalah Student/Structured Oral Case Analysis (SOCA). Tujuan : Mengetahui ada/tidaknya korelasi antara ASE dan nilai ujian SOCA mahasiswa peserta Blok 1.3&nbsp; Jurusan KU, FK Unsoed. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan belah lintang pada mahasiswa peserta Blok 1.3&nbsp; Jurusan KU, FK Unsoed angkatan 2021 yang ditentukan secara total sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Data ASE diambil menggunakan kuesioner MSLQ berbahasa Indonesia sub skala efikasi diri dalam belajar dan performa. Korelasi antara skor ASE dan nilai ujian SOCA pra remedial dianalisis dengan uji Pearson dan tingkat kebermaknaan p&lt;0,05. Hasil :&nbsp; Didapatkan data 126 mahasiswa (response rate 100%). Sebagian besar (47,6%) mahasiswa memiliki tingkat ASE tinggi. Proporsi terbesar (62,7%) nilai ujian SOCA pada kategori E. Hasil uji korelasi Pearson mendapatkan nilai p = 0,020 r = 0,826. Kesimpulan : Terdapat korelasi bermakna dengan arah positif, serta kekuatan korelasi sangat kuat antara ASE dengan nilai ujian SOCA Blok 1.3&nbsp; mahasiswa Jurusan KU, FK Unsoed. Latar belakang : Academic self-efficacy (ASE) merupakan keyakinan diri mahasiswa atas kemampuannya dalam mengerjakan tugas dan mengatur kegiatan belajar guna mencapai prestasi yang diharapkan. ASE yang tinggi membantu mahasiswa mengatasi kecemasan dalam menghadapi ujian. Salah satu bentuk ujian akhir blok di Jurusan Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran Unsoed (Jurusan KU, FK Unsoed) yang sering menyebabkan kecemasan adalah Student/Structured Oral Case Analysis (SOCA). Tujuan : Mengetahui ada/tidaknya korelasi antara ASE dan nilai ujian SOCA mahasiswa peserta Blok 1.3&nbsp; Jurusan KU, FK Unsoed. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan belah lintang pada mahasiswa peserta Blok 1.3&nbsp; Jurusan KU, FK Unsoed angkatan 2021 yang ditentukan secara total sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Data ASE diambil menggunakan kuesioner MSLQ berbahasa Indonesia sub skala efikasi diri dalam belajar dan performa. Korelasi antara skor ASE dan nilai ujian SOCA pra remedial dianalisis dengan uji Pearson dan tingkat kebermaknaan p&lt;0,05. Hasil :&nbsp; Didapatkan data 126 mahasiswa (response rate 100%). Sebagian besar (47,6%) mahasiswa memiliki tingkat ASE tinggi. Proporsi terbesar (62,7%) nilai ujian SOCA pada kategori E. Hasil uji korelasi Pearson mendapatkan nilai p = 0,020 r = 0,826. Kesimpulan : Terdapat korelasi bermakna dengan arah positif, serta kekuatan korelasi sangat kuat antara ASE dengan nilai ujian SOCA Blok 1.3&nbsp; mahasiswa Jurusan KU, FK Unsoed.&nbsp
    corecore