37 research outputs found

    Kadar Timbel dalam Darah Siswa Sekolah Dasar di Sekitar Peleburan Aki Bekas di Kabupaten Tangerang dan Lamongan

    Full text link
    Logam Timbel (Pb) merupakan salah satu logam berat yang dimanfaatkan secara luas dalam industri aki. Aki timbel yang sudah tidak terpakai masih memiliki nilai ekonomis lewat proses peleburan (smelting), namun logam timbel memiliki efek negatif terhadap kesehatan. Paparan timbel dalam darah (BLL/ Blood Lead Level) khususnya pada anak-anak dapat mengakibatkan penurunan tingkat kecerdasan, masalah kesehatan, bahkan berdampak sosial. Untuk mengetahui tingkat pajanan timbel yang dihasilkan pabrik peleburan aki bekas di Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Lamongan, dilakukan pengukuran kadar timbel dalam darah siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Baitussa'adah dan SDN Bulu Tengger yang terletak di sekitar pabrik tersebut. Pengukuran konsentrasi timbel dalam darah dilakukan dengan menggunakan Lead Care Portable Analyzer. Telah diperoleh rata-rata konsentrasi timbel dalam darah anak-anak MI Baitussa'adah mencapai 32,0 µg/dL, dengan konsentrasi minimum 15,5 µg/dL, konsentrasi maksimum tidak dapat dipastikan karena melampaui batas maksimum deteksi alat (65 µg/dL). Dari 69 sampel darah anak-anak SDN Bulu Tengger, diketahui rata-rata konsentrasi timbel dalam darah mencapai 11,8 µg/dL, dengan konsentrasi minimum 5 µg/dL, dan konsentrasi maksimum 30,8 µg/dL. Nilai tersebut jauh di atas nilai rujukan WHO tahun 1991 dan The Centers for Disease Control and Prevention's (CDC) tahun 2012. Hal ini menunjukkan pajanan timbel dari pabrik peleburan aki bekas sudah sangat membahayakan dan mengancam kesehatan masyarakat sekitar khususnya anak-anak usia sekolah

    Perbandingan Pengukuran Konsentrasi Partikulat di Udara Ambien Menggunakan Alat High Volume Air Sampler dan Gent Stacked Filter Unit Sampler

    Full text link
    Pengambilan contoh uji partikulat di udara ambien dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan yang berbeda yaitu High Volume Air Sampler (HVAS) dan Gent Stacked Filter Unit Sampler. Untuk mengetahui hasil dari kedua metode sampling tersebut, Pusarpedal melakukan pengambilan contoh uji menggunakan kedua alat tersebut dan mengukur parameter logam berat timbal (Pb) sesuai yang tercantum di dalam Lampiran Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rasio atau perbandingan konsentrasi Pb yang didapat dari alat HVAS dan Gent stacked filter unit sampler. Contoh uji Total Suspended Particulate (TSP) yang didapat dari alat HVAS merupakan partikel yang berada pada ukuran 0-100μm, dan analisis kandungan logam timbal (Pb) dalam sampel ini dilakukan menggunakan Atomic Absorption Spectrometry (AAS). Sedangkan pada alat Gent Stacked Filter Unit Sampler ukuran partikel yang diperoleh adalah dua jenis partikel yang berukuran 0-2,5μm atau PM2.5 dan ukuran partikel 2,5-10μm atau PM2.5-10. Analisis Pb pada sampel ini dilakukan menggunakan Particle Induced X-ray Emission (PIXE). Hasil pengukuran yang dilakukan pada rentang waktu 25 Agustus sampai 25 September 2008 menunjukkan konsentrasi Pb pada PM2,5-10 memiliki korelasi yang cukup kuat atau mempunyai pola kecenderungan yang sama terhadap konsentrasi Pb di TSP dengan nilai R2 sekitar 0,7

    Surgical Standards for Management of the Axilla in Breast Cancer Clinical Trials with Pathological Complete Response Endpoint.

    Get PDF
    Advances in the surgical management of the axilla in patients treated with neoadjuvant chemotherapy, especially those with node positive disease at diagnosis, have led to changes in practice and more judicious use of axillary lymph node dissection that may minimize morbidity from surgery. However, there is still significant confusion about how to optimally manage the axilla, resulting in variation among practices. From the viewpoint of drug development, assessment of response to neoadjuvant chemotherapy remains paramount and appropriate assessment of residual disease-the primary endpoint of many drug therapy trials in the neoadjuvant setting-is critical. Therefore decreasing the variability, especially in a multicenter clinical trial setting, and establishing a minimum standard to ensure consistency in clinical trial data, without mandating axillary lymph node dissection, for all patients is necessary. The key elements which include proper staging and identification of nodal involvement at diagnosis, and appropriately targeted management of the axilla at the time of surgical resection are presented. The following protocols have been adopted as standard procedure by the I-SPY2 trial for management of axilla in patients with node positive disease, and present a framework for prospective clinical trials and practice
    corecore