2 research outputs found

    Centang “Bissa” dan Pa’Jaga Masiji : Pemberdayaan Masyarakat dalam Peningkatan Kepatuhan Protokol Kesehatan untuk Pencegahan dan Pengendalian Covid-19

    Get PDF
    The implementation of health protocols is important as an effort to prevent Covid-19 transmission. However, its implementation in various community activities has not been optimal. A similar phenomenon was also found in Bukit Harapan Village, North Kalimantan. Observations and data survey and information result revealed that most people still do not care about using masks and washing hands either in general activities or worship activities. Thus it needed to change people's behavior which plays an important role in Covid-19 spreading. For this reason, community service is needed through community empowerment which is a part of health promotion strategy to mobilize the community to improve health behavior. Community service wass carried out through: (1) Centang "Bissa" providing direct education and providing media stickers to remind people to wash their hands, (2) "Pa'Jaga Masiji" empowering the mosque youth league to become promotional health agent. Training was given to increase Covid -19 knowledge about prevention as well as assertive communication equipped with booklets. Their duty was to ensure the readiness of hand washing facilities, reminding and directing people to wash their hands before and after entering the mosque. These two activities were able to increase public compliance with the implementation of health protocols.Penerapan protokol kesehatan sangat penting untuk dilakukan sebagai upaya preventif penularan Covid-19, namun demikian pada implementasinya dalam berbagai aktivitas masyarakat belum optimal. Fenomena yang serupa juga ditemukan di Desa Bukit Harapan, Kecamatan Sebatik Tengah Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara. Hasil pengamatan, data survei dan informasi deep interview tokoh agama serta tokoh masyarakat diketahui bahwa sebagian besar masyarakat  masih tidak peduli terhadap penggunaan masker dan kebiasaan mencuci tangan baik dalam aktivitas pada umumnya maupun aktivitas peribadatan. Kondisi tersebut mengisyaratkan bahwa diperlukan upaya dalam perubahan perilaku masyarakat yang berperan penting dalam pencegahan penyebaran Covid-19, dan mengubahnya merupakan hal vital dalam mengatasi penyebaran penyakit Covid-19 ini. Untuk itu dibutuhkan pengabdian masyarakat dengan strategi pemberdayaan masyarakat yang merupakan strategi promosi kesehatan untuk menggerakan masyarakat dalam mewujudkan kemampuan masyarakat untuk meningkatkan perilaku kesehatan masyarakat di Desa Bukit Harapan. Pengabdian masyarakat dilaksanakan melalui dua kegiatan: (1) Centang “Bissa” yaitu pemberian edukasi langsung dan pemberian media stiker untuk mengingatkan dalam mencuci tangan, (2)“Pa’Jaga Masiji” yaitu pemberdayaan Ikatan Remaja Mesjid (Irma) Masjid untuk menjadi  agen promosi kesehatan. Remaja diberikan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan Covid-19 serta komunikasi asertif yang dilengkapi modul/ booklet selanjutnya bertugas dalam membantu kesiapan fasilitas cuci tangan (misalnya ketersediaan air dan sabun cuci tangan), mengingatkan dan mengarahkan masyarakat untuk mencuci tangan sebelum dan setelah masuk masjid. Kedua kegiatan tersebut mampu meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap pelaksanaan protokol kesehatan

    KELAPA “Kelompok Pengangkut Sampah” : Pemberdayaan Masyarakat (Ikatan Pemuda Aktif Mandiri) Sebagai Upaya Mewujudkan Lingkungan Yang Sehat

    Get PDF
    Saah satu komponen penting dalam mewujudkan kesehatan masyarakat yakni kesehatan lingkungan. Namun seringkali ditemukan di masyarakat permasalahan lingkungan khususnya pengelolaan sampah yang belum optimal dalam penyelesaiannya. Fenomena serupa juga terjadi di  Kelurahan Sidodamai, Kecamatan Sungai Dama, Samarinda. Diketahui bahwa sebagian masyarakat jarang membuang sampah di TPS (Tempat Pembuangan Sampah), dikarenakan letak geografis lingkungan tempat tinggal yang kurang mendukung. Kondisi tersebut mengisyaratkan bahwa diperlukan upaya dan peran masyarakat untuk menangani masalah tersebut. Untuk itu dilakukan pemberdayaan masyarakat yang merupakan salah satu strategi promosi kesehatan untuk menggerakan dan memampukan masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat. Kegiatan pemberdayaan dilakukan dengan beberapa kegiatan di antaranya yaitu pembentukan divisi lingkungan pada organisasi IPAM (Ikatan Pemuda Aktif Mandiri), kemudian dilanjutkan dengan penentuan tim yang menjadi pengangkut sampah dan terakhir sosialisasi program kepada masyarakat. Kegiatan pemberdayaan tersebut diharapkan mampu mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat. Kelompok pengelola yang telah terbentuk juga diharapkan mampu mensosialisasikan dan menambah jumlah partisipasi masyarakat bergabung dalam pengangkutan sampah
    corecore