10 research outputs found

    RELASI IDEOLOGI DAN PENDIDIKAN

    Get PDF
    RELASI IDEOLOGI DAN PENDIDIKAN Luluk Muasomah Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ngawi Abstrak Pada dasarnya relasi ideologi dan pendidikan dapat disketsakan dalam lima poin pernyataan. Pertama, bahwa ideologi umumnya telah melegitimasi praktik-praktik pendidikan. Kedua, bahwa ideologi telah menjadi sistem kognitif dalam pemikiran pendidikan, di mana dalam beberapa hal sistem kognitif membantu manusia untuk menemukan dan menciptakan arti dari dunia dan kehidupan, serta untuk mendapatkan orientasi atas perbuatannya. Ketiga, bahwa ada pandangan yang mengatakan kalau ideologi dapat mengontrol perilaku masyarakat, tetapi masyarakat tidak dapat mengontrol ideologi mereka. Dan keempat, adanya sebuah proposisi dalam pemikiran pendidikan bahwa semua keputusan-keputusan pendidikan juga adalah keputusan-keputusan yang sifatnya ideologis

    Manajemen Bidang Pendidikan Bagi Siswa Gifted di MAN 4 Ngawi

    No full text
    Kelas Khusus Bidang studi ini dibentuk dalam meningkatkanpendidikan Siswa Gifted. Oleh sebab itu dari berbagaipertimbangan sasarannya adalah kelas XI, karena guru telahmengetahui kemampuan atau prestasi siswa yang di identifikasiberbakat sejak mereka duduk di kelas X. Meskipun demikian,tidak semua siswa kelas XI dapat bergabung dalam KelasKhusus Bidang Studi tersebut. Yang bergabung dalam KelasKhusus Bidang Studi tersebut adalah terdiri dari siswa kelas XIJurusan IPA dan IPS dan sebagian besar siswa mendapatperingkat 1 samapi 10 di dalam kelasnya. Siswa tersebut didalam kelas tergolong siswa yang cerdas, trampil, dan aktif.Pada kelas XI Otomotif tidak bisa bergabung dalam KelasKhusus Bidang Studi tersebut dikarenakan mereka telahdisibukkan dengan adanya praktek-praktek di luar jampelajaran. Sedangkan kelas X masih terlalu dini karena barumasuk di MAN 4 Ngrambe Ngawi, jadi guru belum bisamengidentifikasi kemampuan atau prestasi anak. Sedangkankelas XII tidak bisa bergabung dalam Kelas Khusus BidangStudi tersebut karena persiapan untuk Ujian. Proses penilaianatau evaluasi yang dilakukan di MAN 4 Ngrambe Ngawiterhadap siswa berbakat adalah sebagai upaya untukmengetahui sejauhmana program-program sekolah yang telahdirencanakan. Di samping itu evaluasi program tersebut jugadalam rangka mendapatkan masukan, Rentetan pelaksanaanserta hasil yang ada di Madrasah tersebut. Berdasarkan hasilpenelitian Manajemen Bidang Pendidikan bagi Siswa Gifted diMAN 4 Ngawi meliputi perencanaan kesiswaan, perencanaan kurikulum, perencanaan tenaga pengajar, serta perencanaan sarana dan prasaran

    PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERDASARKAN KURIKULUM NASIONAL DI SMA NEGERI 1 SINE

    Get PDF
    ABSTRAK Luluk Muasomah, Fakultar Tarbiyah Prodi Manajemen Pendidikan Islam, tentang Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berdasarkan Kurikulum Nasional di SMA Negeri I Sine.Penelitian ini berupaya memaparkan bagaimana pemahaman guru Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri I Sine terhadap kurikulum Nasional?, serta bagaimana pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam berdasarkan  kurikulum Nasional?, serta hambatan yang ditemui oleh guru Pendidikan Agama Islam dalam pelaksanan pembelajaran?Penelitian ini  mengambil latar di SMA Negeri I Sine. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif-naturalist pembelajaran pendidikan agama Islam di SMA Negeri I Sine.Dari hasil penelitian ini dapat dipaparkan bahwa: 1) Paradigma guru terhadap proses pembelajaran, guru adalah motivator, fasilittor bagi siswa serta guru Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri I Sine berpendapat bahwa yang terpenting dalam Kurnas ini adalah pencapaian target kompetensi, serta Pendidikan Agama Islam dalam Kurnas menekankan pada aspek afektif dan psikomotorik dengan mendasarkan pada aspek kognitif  2) Dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam guru PAI membaginya kepada tiga tahapan yaitu pertama, tahap persiapan dengan membuat program tahunan, pembuatan silabus, rencana pembelajaran, agenda harian, dan penjabaran alokasi waktu. kedua, tahap pelaksanaan sebagai tahap inti dalam proses pembelajaran. Dalam penyampaian materi pelajaran guru selalu menggunakan metode yang bervariasi. ketiga, tahap evaluasi/penilian. Penilaian  yang dilakukan guru adalah penilaian berbasis kelas, mulai dari proses paling awal sampai pada proses paling akhir. 3) Hambatan-hambatan yang ditemui guru PAI adalah kurangnya fasilitas pendukung berupa buku-buku pelajaran agama. Kata Kunci : Pembelajaran PAI dan Kurikulum Nasional

    MENGASAH INDRA KEENAM PADA ANAK DALAM PERSPEKTIF AL-GHAZALI

    No full text
    Abstrak: Semua indra manusia memiliki fungsi dan kegunaan masing masing, namun pada dasarnya semua indra saling terkait dan saling mendukung. Indra ke enam diketahui sebagai alat untuk merasakan sesuatu secara naluri atau intuisi, indra ini dalam menjalankan fungsinya dapat di bantu bahkan saling ada ketergantungan dengan indra lain. Naluri dan intuisi dapat bankit karena menerima sinyal dari telinga yang mendengar suara tertentu karena setiap suara memiliki frekuensi terntentu, sebagaimana diketahui bahwa Setiap suara memiliki frekuensi dan panjang gelombang tertentu. seperti bacaan Al-Qur'an yang dibaca dengan tartil yang baik dan sesuai dengan tajwid memiliki frekuensi dan panjang gelombang yang dapat berdampak positif bagi otak dan mengembalikan keseimbangan tubuh. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana konsep Al-Ghazali menajamkan indra keenamPenelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dalam hal ini mendeskripsikan fenomenologi indrawi melalui perspektif para ahli untuk menganalisa perilaku secara menyeluruh dalam melaksanakan pembiasaan secara konsisten. Dari penelitian ini diperoleh data bahwa indra keenam terbentuk atas konsolidasi beberapa indra serta serta dapat diasah kepekaanya. Indra keenam pada anak dapat membantu anak untuk mencapai prestasi, pada saat yang sama anak-anak tidak hanya akan tumbuh dengan cerdas, tetapi juga mampu menjadi manusia yang jenius dengan mengasah idera keenam dengan  melatih melalui pengendalian diri yang baik Kata Kunci : Indra keenam, Anak, Pandangan Al-Ghazali Abstract: All human senses have their respective functions and uses, but basically all senses are interrelated and support each other. The sixth sense is known as a tool for feeling something instinctively or intuitively, this sense in carrying out its functions can be assisted and even interdependent with other senses. Instincts and intuition can arise because they receive signals from ears that hear certain sounds because each sound has a certain frequency, as it is known thatEach sound has a specific frequency and wavelength. like recitation of the Qur'an that is read with good tartil and in accordance with tajwid has a frequency and wavelength that can have a positive impact on the brain and restore balance to the body. This article aims to explain how Al-Ghazali's concept sharpens the sixth sense. From this study, data was obtained that the sixth sense is formed by the consolidation of several senses and its sensitivity can be honed. Sixth sense in children can help children to achieve achievements, at the same time children will not only grow intelligently, but also be able to become human geniuses by sharpening their sixth sense by training through good self-control. Keywords: The sixth sense, Children, Al Ghazali prespectiveAbstrak   Bangsa menjadi kuat dalam era sekarang, “diperlukan sikap saling menerima dan menghargai dari tiap orang yang beraneka ragam itu” sehingga dapat saling membantu, bekerjasama membangun negara ini lebih baik. Memang kita sudah mempunyai dasar sejarah dan secara filosofis negara. Yang mendasari sejarah adalah ketika peristiwa tahun 1928 “ berlangsung kongres Pemuda Indonesia kedua di Jakarta, yang kemudian melahirkan deklarasi Sumpah Pemuda” yang terkenal itu. Inti dari sumpah pemuda,kita bangsa Indonesia sepakat berbahasa satu bahasa Indonesia, bertanah air satu tanah air Indonesia, dan berbangsa satu bangsa Indonesia.Setelah mengucapkan sumpah pemuda tersebut ditetapkanlah lagu kebangsaan dan bendera kebangsaan.Kemudian dasar filosofis adalah Pancasila yang diimplementasikan dalam UUD 1945. Namun dasar itu akan kuat bila sikap saling menghargai orang lain selalu dijaga dan dikembangkan. Berkaitan dengan hal pendidikan, maka konsep multikultural menawarkan salah satu alternatif melalui strategi dan konsep pendidikan yang berbasis pada pemanfaatan keragaman yang ada di masyarakat, khususnya yang ada pada siswa seperti keragaman etnis, budaya, bahasa, agama, status sosial, gender, kemampuan, umur dan ras. Dan yang terpenting, strategi pendidikan ini tidak hanya bertujuan agar supaya siswa mudah memahami pelajaran yang dipelajarinya, akan tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran mereka agar selalu berperilaku humanis, pluralis, dan demokratis.[1] Multikultural dikembangkan agar, peserta didik tidak hanya mampu memahami dan menguasai materi pelajaran yang dipelajarinya akan tetapi diharapkan juga bahwa para peserta didik akan mempunyai karakter yang kuat untuk selalu bersikap demokratis, pluralis dan humanis”. Kata Kunci : Pendikan Nasional dan Multikultura

    PENDIDIKAN ISLAM DALAM PENGEMBANGAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA

    No full text
    Abstrak Lembaga pendidikan Islam dalam melaksanakan peran dan fungsinya merupakan bagian terpadu yang integral dari pendidikan nasional. Tujuan pendidikan agama Islam harus searah dengan tujuan Pendidikan Nasional seutuhnya, yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa; bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung-jawab.Kemajuan zaman dan perubahan global meminta kita berubah dalam pengelolaan hidup masyarakat dan disana pasti mengalami perubahan pendidikan dalam rangka mempersiapkan manusia-manusia Indonesia untuk dapat memberikan jawaban terhadap semua tantangan dan peluang global tersebut.Pendidikan Islam berarti proses yang komprehensif dari pengembangan kepribadian manusia secara keseluruhan, yang meliputi intelektual, spiritual, emosi dan fisik, sehingga seorang muslim disiapkan dengan baik untuk memiliki kemampuan mengaktualisasikan potensi-potensinya dan kompeten melaksanakan tugas-tugas esensialnya dalam kehidupan individu maupun secara kolektif. Semuanya merupakan perwujudan dari upaya pendekatan diri dan pengabdian kepada Tuhan. Yang Maha Esa Allah SWT . adapun Peran IPTEK dan IMTAQ dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia sangat dibutuhkan, sehingga saling mendukung dan mengisi. Kata kunci:  Pendidikan Islam dan Pengembangan kualitas sumber daya manusia

    METODE BERPROGRAMA DAN CERAMAH PADA MATA PELAJARAN FISIKA (Studi Kasus Pada Siswa Kelas 1 SMAN Ngrambe)

    Get PDF
    ABSTRAK; Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan metode pembelajaran antara metode berprograma, dan penemuan pada pokok bahasan Kinematika Gerak Lurus. Serta mengetahui metode mana yang memiliki kontribusi besar antara penggunaan metode berprograma, penemuan dan ceramah terhadap prestasi belajar siswa kelas 1 semester 1 SMAN Ngrambe tahun pelajaran 2016//2017. Data penelitian yang terdiri dari kemampuan awal dan kemampuan akhir dari tes prestasi belajar siswa. Teknik analisa data yang digunakan dari hasil rerata skor tertinggi (22,23), dengan metode berprograma dan (17,67) metode ceramah, kemudian dari hasil perhitungan, kenaikan skor antara rerata tes awal dan akhir diketahui skor tertinggi (10,14) untuk metode berprograma dan (4) untuk metode ceramah, sehingga dapat diartikan bahwa kontribusi terbesar peningkatan prestasi belajar siswa dan metode pembelajaran setelah dibandingkan dengan metode yang lain dilihat dari kenaikan skor tertinggi dicapai oleh metode pembelajaran dengan menggunakan metode berprograma dan terendah dicapai oleh metode ceramah, untuk pokok bahasan Kinematika Gerak Lurus kelas1 semester 1 SMAN Ngrambe. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut tampak jelas bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pembelajaran dengan metode berprograma. Metode ini lebih efektif daripada metode ceramah sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran Fisika. Dari uraian di atas jelaslah bahwa metode pembelajaran sangat besar manfaatnya dalam kegiatan belajar mengajar. Metode pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar akan meningkatkan motivasi pada siswa sehingga dapat mempertinggi keberhasilan kegiatan belajar mengajar

    PENINGKATKAN MINAT DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VII SMP MA’ARIF SIDOLAJU PADA PEMBELAJARAN AKHLAK MELALUI MODEL EVALUASI TENAGA PENDIDIK

    No full text
    ABSTRAK Seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, persoalan-persoalan pendidikan terus berubah dan berkembang. Tuntutan peserta didik pun akan semakin besar. Guna memenuhi kebutuhan tersebut, pendidikan harus senantiasa berubah dan berkembang menyesuaikan kondisi zaman.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan keaktifan siswa pada pembelajaran Akhlak kelas VII di SMP Ma’arif Sidolaju Widodaren dengan menggunakan Model Evaluasi Tenaga Pendidik.            Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas Subyek penelitian yaitu siswa kelas VII SMP Ma’arif Sidolaju Widodaren dan guru mata pelajaran Akhlak kelas VII. Data dikumpulkan melalui angket, observasi, wawancara, catatan lapangan, sedangkan teknik validitas data yang digunakan yaitu dialogis.Hasil pengamatan pada setiap aktivitas pembelajaran sebelum dilakukan tindakan yaitu; (1) aktivitas menulis sebesar 76,92%, (2) membaca, 38,46%, (3) mendengarkan/memperhatikan, 76,92%, (4) bertanya, 0%, (5)  menjawab, 2,56%, (6) memberikan pendapat, 0%, (7) diskusi di antara siswa, 0%, dan (8) mengerjakan tugas, 0%. Kata Kunci : Keaktifan Siswa dan akhla

    PARADIGMA SISTEM PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA

    Get PDF
    AbstrakParadigma adalah suatu citra fundamental dari pokok permasalahan dari suatu ilmu. Oleh karenanya paradigma pendidikan menjadi kunci utama yang akan mengarahkan perilaku ilmiah untuk menyelidiki, dan menemukan solusi pemecahan masalah di dalamnya. Paradigma pendidikan islam merupakan suatu pokok permasalahan ilmu yang menggariskan berbagai macam pernyataan, kaidah pertanyaan dan penafsiran yang diperoleh dari jawaban yang sudah dipelajarinya. Paradigma pendidikan Islam di Indonesia dibagi menjadi tiga bagian pokok yaitu: 1)  pendidikan Islam menjadi intelektual komitmen yang menjadi suatu citra fundamental dari pokok permasalahan suatu ilmu; 2)  pendidikan Islam seharusnya dikembangkan dari pemikiran pendidikan Islam yang ditelorkan para ‘ulama, pemikir (intelegensia) dan filosof Muslim; 3) Integrasi antara ilmu dan agama memungkinkan bagi kita menemukan sebuah paradigma milik kita sendiri “Pendidikan (Agama) Islamâ€.Kata kunci: paradigma, sistem, pendidikan Isla

    Manajemen Pondok Pesantren Baitul Akbar Babadan Pangkur Ngawi Dalam Meningkatkan Kemampuan Tahfizd Qur’an Santri

    No full text
    Baitul Akbar Islamic Boarding School is an educational institution of the Qur'an with salafi education programs and kholafi, diniyah and tahfizh education programs. The purposes of this study were 1) to determine the implementation of Baitul Akbar Islamic boarding school management, 2) To determine the ability of Baitul Akbar Islamic boarding school students to memorize the Al Quran, 3) To determine the management of Baitul Akbar Islamic boarding school in improving the ability to memorize Al Quran Santri. This study uses a qualitative approach with a descriptive method, where data is collected by means of observation, interviews and documentation. The analysis technique of this research is through the stages of data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results of this study are: 1) The management of the Baitul Akbar Islamic boarding school is carried out in planning, organizing, directing, monitoring and evaluating stages. 2) The ability of students to memorize the Koran in general is getting stronger with murajah. 3) The management of the Baitul Akbar Islamic boarding school is able to improve the ability of students to memorize the Qur'an.Pondok Pesantren Baitul Akbar adalah lembaga pendidikan Al-Qur’an dengan program pendidikan salafi dan pendidikan kholafi, diniyah serta tahfizh. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui pelaksanaan manajemen pondok pesantren Baitul Akbar, 2) mengetahui kemampuan santri pondok pesantren Baitul Akbar menghafal Al Quran, 3) mengetahui manajemen pondok pesantren Baitul Akbar dalam meningkatkan kemampuan mengafal Al Quran Santri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, dimana data dikumpulkan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah: 1) Manajemen pondok pesantren Baitul Akbar dilakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan tahap evaluasi. 2) Kemampuan santri menghafal Al Quran secara umum semakin kuat dengan murajah. 3) Manajemen pondok pesantren Baitul Akbar mampu meningkatkan kemampuan santri dalam menghafal Al-Qur’an
    corecore