5 research outputs found

    RECONSTRUCTION OF NAHAK MAROE RAI HERO'S POWER TO CONQUER THE NETHERLANDS IN BELU 1900-1906

    Get PDF
    The war that brought together the hero Nahak Maroe Rai and Dutch troops in South Belu in 1900-1906 was an effort to protect the territory of the Wewiku Kingdom from Dutch rule. The purposes of this study are to describe (1) the background of the Hero Nahak Maroe Rai in the War against the Dutch in Belu God 1900-1906; (2) The Process of the War Between the Heroes of Nahak Maroe Rai against the Dutch in Belu God 1900-1906. This study uses the historical method which includes four stages, namely heuristics, source criticism, interpretation and historiography. The results of the study revealed (1) that the background of the hero Nahak Maroe Rai led all the people of the South Wewikudi Belu Kingdom, Malacca Regency because the Dutch wanted to control the Wewiku Kingdom area; and (2) the war between the people of the Wewiku Kingdom under the leadership of Meo (hero) Nahak Maroe Rai against the Dutch troops occurred three times, namely the first resistance occurred in 1900, then the second battle occurred in 1903. In the first and second battles, The Dutch were successfully repulsed by Nahak Maroe Rai and his troops. For this reason, Nahak Maroe Rai is called by the people of the Wewiku Kingdom as a Meo (hero). In the third battle, in 1906, Nahak Maroe Rai died as a result of being hit by gunfire from Dutch troops; (3) the natural strength of the traditional house owned by Nahak Maroe Rai and the Wewiku people became a factor in the defeat of the Dutch troops

    MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SEJARAH SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VISUALISASI GUA JEPANG KUPANG

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Media pembelajaran yang digunakan oleh guru sejarah selama ini; (2) Pengembangan media visualisasi gua Jepang Kupang; dan (3) Efektivitas penerapan Media Visualisasi Gua Jepang di Kupang dalam pembelajaran sejarah. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI IPS SMA Sudirman Kupang. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau disebut dengan research and development (R & D) dengan mengadopsi model ADDIE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penggunaan media dalam pembelajaran sejarah yang berlangsung selama ini di kelas XI SMA Sudirman Kupang selama ini masih dikatakan minim; (2) setelah dilakukan pembelajaran di kelas dengan menggunakan media visualisasi gua Jepang Kupang, siswa kelas XI di SMA Sudirman Kupang merasa penting untuk mengunjungi situs gua Jepang Kupang; (3 pengembangan media pembelajaran dilakukan melalui beberapa tahap diantaranya (a) tahap pemilihan bahan yakni memilih pokok bahasan yang digunakan dalam kegiatan pengembangan; (b) desain pengembangan yakni menelaah referensi lain yang relevan dengan pokok materi penelitian; (c) memproduksi video pembelajaran; (d) validasi produk baik oleh ahli materi dan ahli media hasilnya media layak untuk digunakan. (4) uji efektivitas media visualisasi gua Jepang yang dikembangkan melalui tiga tahap yakni uji coba satu-satu terhadap 3 orang siswa, uji coba kelompok kecil terhadap 10 orang siswa dan uji coba lapangan dilakukan terhadap kelas XI IPS sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPA sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 27 siswa pada masing-masing kelas. Hasil dari ketiga tahap uji coba tersebut dinyatakan “Baik”. Maka, media visualisasi gua Jepang tersebut dinyatakan efektif untuk meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa kelas XI SMA Sudirman Kupang.This study aims to determine: (1) Learning media used by history teachers so far; (2) Development of the Kupang Japan cave visualization media; and (3) Effectiveness of the application of the Japanese Cave Visualization Media in Kupang in learning history. This research was conducted on students of class XI IPS at Sudirman Kupang High School. This research is a research or development called research and development (R&D) by adopting the ADDIE model. The results showed that (1) the use of media in history learning that took place so far in class XI of Sudirman Kupang high school was still said to be minimal; (2) after learning in the classroom using the Kupang Japan cave visualization media, class XI students at SMA Sudirman Kupang felt it was important to visit the Kupang Japan cave site; (3 the development of instructional media is carried out through several stages including (a) the selection of material stage, namely selecting the subject used in the development activities, (b) the design of the development that is examining other references relevant to the subject matter of the research, (c) producing the learning video; d) product validation by both material experts and media experts as a result of the media is suitable for use (4) effectiveness test of Japanese cave visualization media developed through three stages namely one-on-one trials of 3 students, small group trials of 10 students and field trials were carried out on class XI IPS as a control class and class XI IPA as an experimental class with 27 students in each class.The results of the three stages of the trial were declared "Good". Thus, the Japanese cave visualization media was stated effective to increase motivation to learn history of class XI Sudirman Kupang high school students

    Sea Nono Heu dan Martabat Wanita dalam Tradisi Perkawinan Adat Masyarakat Suku Amarasi di Timor

    Get PDF
    Sea Nono Heu. Sea Nono Heu is a custom in traditional marriage owned by the Amarasi Tribe community in Timor, East Nusa Tenggara region. This study aims to describe "The process of implementing the traditional sea nono heu ritual for the Amarasi Tribe community in Timor. The location for the implementation of this research is the Amarasi area on Timor Island. This research uses qualitative methods. Research data were collected using interviews, observation, and literature review techniques. Research data is analyzed through three stages of qualitative analysis: data reduction, data presentation, and conclusion drawing or verification. The results of this study revealed that the Amarasi Tribe is a tribe found on the island of West Timor with a traditional marriage tradition called Sea Nono Heu. Sea Nono Heu is the final stage in a series of traditional marriages of the Amarasi Tribe on the island of Timor. At this stage, a bride or groom has the right to pin his surname for the wife after he has completed or completed several customary requirements as determined by the wife's family (bride). The customary requirements are paying belies (dowry), salendang, betel nut, and a female cow. There are three stages in the implementation of Sea Nono Heu, namely the planning stage, the implementation stage, and the closing stage. The people involved in the execution of Sea Nono Heu are the bride and groom (bride and groom), the biological parents of the bride and groom, the extended family of the bride and groom, and other guests

    Meningkatkan Motivasi Belajar Sejarah Siswa melalui Penggunaan Media Visualisasi Gua Jepang Kupang

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Media pembelajaran yang digunakan oleh guru sejarah selama ini; (2) Pengembangan media visualisasi gua Jepang Kupang; dan (3) Efektivitas penerapan Media Visualisasi Gua Jepang di Kupang dalam pembelajaran sejarah. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI IPS SMA Sudirman Kupang. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau disebut dengan research and development (R & D) dengan mengadopsi model ADDIE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penggunaan media dalam pembelajaran sejarah yang berlangsung selama ini di kelas XI SMA Sudirman Kupang selama ini masih dikatakan minim; (2) setelah dilakukan pembelajaran di kelas dengan menggunakan media visualisasi gua Jepang Kupang, siswa kelas XI di SMA Sudirman Kupang merasa penting untuk mengunjungi situs gua Jepang Kupang; (3 pengembangan media pembelajaran dilakukan melalui beberapa tahap diantaranya (a) tahap pemilihan bahan yakni memilih pokok bahasan yang digunakan dalam kegiatan pengembangan; (b) desain pengembangan yakni menelaah referensi lain yang relevan dengan pokok materi penelitian; (c) memproduksi video pembelajaran; (d) validasi produk baik oleh ahli materi dan ahli media hasilnya media layak untuk digunakan. (4) uji efektivitas media visualisasi gua Jepang yang dikembangkan melalui tiga tahap yakni uji coba satu-satu terhadap 3 orang siswa, uji coba kelompok kecil terhadap 10 orang siswa dan uji coba lapangan dilakukan terhadap kelas XI IPS sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPA sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 27 siswa pada masing-masing kelas. Hasil dari ketiga tahap uji coba tersebut dinyatakan “Baik”. Maka, media visualisasi gua Jepang tersebut dinyatakan efektif untuk meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa kelas XI SMA Sudirman Kupang

    OKOMAMA MENURUT TRADISI MASYARAKAT SUKU DAWAN DI OELBITENO KECAMATAN FATULEU TENGAH KABUPATEN KUPANG

    Get PDF
    Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui makna dan fungsi Okomama Menurut Tradisi Masyarakat Suku Dawan di Oelbiteno Kecamatan Fatuleu Tengah Kabupaten Kupang. Yang menjadi lokasi penelitian adalah Desa Oelbiteno Kecamatan Fatuleu Tengah Kabupaten Kupang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik penentuan informan yang digunakan adalah purposive sampling. Data penelitian dapat dikumpulkan dengan teknik wawancara informan, observasi dan telaah pustaka. Kemudian data tersebut dianalisis secara kualitatif melalui tiga tahap ykni reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan. Hasil penelitiaan menunjukkan bahwa menurut tradisi masyarakat Suku Dawan di Oelbiteno Kecaatan Fatuleu Tengah Kabupaten Kupang, Okomama memiliki fungsi sebagai perekat hubungan sosial antar sesama masyarakat. Hal ini terwujud melalui suatu kebiasaan yang dimiliki masyarakat setempat bahwa, jika seseorang berkunjung ke rumah orang lain, wajib untuk disuguhi Okomama (tempat atau alat untuk menyuguhi sirih dan pinang) kepadanya. Tindakan ini menyimbolkan keramahan, penerimaan dan rasa hormat yang ditonjolkan oleh tuan atau pemilik rumah terhadap tamu. Dengan demikian, maka dapat dilihat bahwa makna yang terkandung di dalam Okomama menurut kebiasaan masyarakat Suku Dawan di Oelbiteno Kecamatan Fatuleo Tengah Kabupaten Kupang mengandung nilai harmoni sosial yang dapat menjamin solidaritas dan kerukunan hidup bermasyarakat dan bernegara. Karena itu, tradisi ini harus terus diwarisi dari waktu ke waktu terutama oleh generasi penerus yang memilikinya agar tidak punah melainkan tetap eksis sebagai bagian dari kekayaan bangsa Indonesia
    corecore