11 research outputs found

    PENGARUH ANGKA POISSON TERHADAP KESTABILAN PONDASI MESIN JENIS RANGKA (Studi Kasus : Mesin Turbine Generator PT. PLN (Persero) UIP KIT SULMAPA PLTU 2 SULAWESI UTARA 2 X 25 MW POWER PLAN)

    Get PDF
    Mesin–mesin penghasil listrik terdiri dari mesin utama dan mesin penunjang. Pada pembangkit listrik tenaga uap dan gas turbine generator merupakan mesin utama yang mengubah energi dari gas dengan tekanan dan kecepatan yang tinggi hasil dari pembakaran batu bara menjadi energi mekanik berupa rotasi poros turbin. Untuk itu, diperlukan analisis statis dan analisis dinamis sebagai indikator dalam menentukan kestabilan pondasi mesin dan mengaitkan pengaruh modulus geser tanah terhadap kestabilan pondasi mesin. Analisis statis yang memperhitungkan penurunan tanah dan daya dukung tanah dengan menggunakan Metode Terzaghi dan Metode Meyerhof, sedangkan untuk analisis dinamis memperhitungkan frekuensi, redaman, dan amplitudo getaran yang terjadi pada getaran vertikal, getaran horizontal, getaran rocking dan getaran torsi dengan menggunakan Metode Lumped Parameter.Pada analisis statis dengan Metode Terzaghi diperoleh daya dukung tanah ultimate (qu) = 1076,86 t/m2 dan daya dukung izin (qall) = 358,95 t/m2 sedangkan dengan Metode Meyerhof diperoleh daya dukung tanah ultimate (qu) = 1641,95t/m2 dan daya dukung izin (qall)= 547,24t/m2. Nilai beban pondasi untuk pondasi rangka(σstatis) = 7,28t/m2Pada analisis dinamis diperhitungkan Variasi angka poisson untuk memperoleh beban maksimum (Qo) pada kondisi G=G dan G= 2Gs. Pada frekuensi operasi 1000-5000 rpm pada tiap ragam getaran dan Variasi angka poisson pada beban maksimum.Penambahan Angka Poisson berpengaruh pada kestabilan pondasi mesin jenis rangka karena penambahan angka poisson berbanding lurus dengan frekuensi natural maupun frekuensi resonansi pada getaran vertikal, horizontal, getaran Rocking. Tetapi untuk getaran torsi penambahan angka poisson berbanding terbalik dengan nilai dari frekunsi natural. Penambahan angka poisson berpengaruh terhadap nilai dari redaman dimana pada masing-masing ragam getaran nilai dari redaman mulai dari frekuensi operasi mesin dari 1000–5000 rpm, semakin besar angka poisson maka semakin besar juga redaman, redaman yang besar akan memperkecil kemungkinan terjadinya resonansi. Amplitudo getaran pada masing-masing getaran semakin meningkat hal dipengaruhi dari nilai maksimum beban dari masing-masing angka poisson pada masing-masing ragam getaran pada kondisi G=Gs dan G=2Gs.Kata kunci : pondasi mesin, pondasi rangka, angka Poisson, redaman, resonans

    ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN METODE BISHOP (Studi Kasus: Kawasan Citraland sta.1000m)

    Get PDF
    Analisis kestabilan lereng didapat berdasarkan nilai faktor keamanan dari suatu lereng menggunakan program Rocscience Slide 6.0. Soil properties didapat dari hasil geser langsung. Hasil dari analisis kestabilan lereng yang berada dikawasan Citraland dapat dilihat bahwa kondisi lereng dalam keadaan kritis yang mana nilai faktor keamanannya adalah 1,099. Dengan kondisi kritis tersebut perlu diadakan perbaikan lereng diantaranya dengan menggunakan End Anchored yang mempunyai tujuan untuk memperkecil momen penyebab longsor. Penggunaan End Anchored memberikan nilai faktor keamanan sebesar 1,522 yang menunjukkan lereng dalam kondisi yang stabil. Kata kunci: kestabilan lereng, faktor keamanan,bisho

    KORELASI ANTARA TEGANGAN GESER DAN NILAI CBR PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DENGAN BAHAN CAMPURAN SEMEN

    Get PDF
    ABSTRAK Tanah ekspansif memiliki kemampuan daya dukung tanah yang rendah sehingga sering menimbulkan kerusakan pada bangunan. Dalam konstruksi bangunan sipil nilai CBR dan kuat geser tanah dasar berpengaruh dalam perencanaan suatu bagunan, oleh karena itu sebelum tanah tersebut digunakan seorang perencana dapat melakukan stabilisasi untuk menambah daya dukung tanah. Stabilisasi tanah dengan campuran semen dianggap bisa digunakan karena semen merupakan bahan pozolanik yang sifatnya dapat mengikat serta dapat mengeras bila bereaksi dengan air. Dengan adanya penambahan semen ini tanah yang mengandung kadar air tertentu dapat mengeras sehingga akan meningkatkan kestabilannya. Dari hasil uji pemadatan dengan proctor standart didapatkan nilai γdmax = 1,202 kg/cm3 dan ωopt = 41,19%. Penambahan semen meningkatkan nilai CBR dan tegangan geser tanah dimana nilai maksimumnya terjadi pada penambahan campuran semen 10%, nilai CBR tanah asli sebesar 0,390% meningkat menjadi 1,115% dan nilai sudut geser dalam tanah asli sebesar ϕ = 12,48o meningkat menjadi ϕ = 36,00o. Nilai kohesi tanah mencapai maksimal pada campuran semen 4% yaitu sebesar 3,41 t/m2. Dengan demikian terjadi peningkatan tegangan geser tanah. Kata kunci : CBR, tegangan geser, kohesi tanah, sudut geser dalam, seme

    PENGARUH STABILISASI SEMEN TERHADAP SWELLING LEMPUNG EKSPANSIF

    Get PDF
    ABSTRAKLempung Ekspansif merupakan lempung yang memiliki potensi kembang susut yang tinggi apabila terjadi perubahan kadar air. Bila suatu konstruksi dibangun diatas tanah ekspansif maka akan terjadi kerusakan-kerusakan pada konstruksi tersebut. Salah satu cara yang digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah menstabilkan tanah dengan meningkatkan daya dukung tanah asli dan mengurangi kembang susutnya. Penambahan semen merupakan salah satu cara stabilisasi tanah ekspansif yang efektif, karena semen dapat mengikat mineral lempung menjadi padat, sehingga mengurangi kembang susut tanah lempung ekspansif.Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui swelling berdasarkan nilai indeks plastisitas dan nilai daya dukung berdasarkan pengujian Kuat Tekan Bebas (UCT). Kadar air benda uji diambil dari hasil pemadatan proctor standar dengan variasi campuran semen 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20%.Dari hasil pengujian diperoleh, lempung ekspansif yang di stabilisasi dengan semen pada variasi 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% menunjukkan adanya peningkatan nilai daya dukung tanah dan penurunan indeks plastisitas yang cukup signifikan. Pada campuran semen sebesar 20% terjadi peningkatan nilai daya dukung yang cukup tinggi yakni 767.01% dari daya dukung tanah asli, dan pada campuran semen sebesar 20% juga terjadi penurunan indeks plastisitas sebesar 56.4% dari indeks plastisitas tanah asli. Semakin kecil indeks plastisitas, nilai daya dukung semakin besar.Kata kunci : lempung ekspansif, stabilisasi semen, pemadatan, UC

    PENGARUH PENCAMPURAN TRAS DAN KAPUR PADA LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP NILAI DAYA DUKUNG

    Get PDF
    ABSTRAK Apabila tanah dasar untuk lapisan perkerasan jalan memiliki daya dukung yang buruk seoerti halnya pada tanah lempung ekspansif, maka akan mengakibatkan konstruksi perkerasan jalan mudah rusak akibat dari proses kembang susut yang berulang setiap perubahan musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya. Salah satu alternatif yang digunakan untuk memperbaiki kualitas tanah ialah dengan stabilisasi. Dalam penelitian ini bahan stabilisasi ialah kapur dan tras, dengan persentase kapur 2.5% dan variasi tras 5%,10%,15%, dan 20%. Tanah diambil dari Desa Warembungan, Kecamatan Pineleng. Pengujian yang dilakukan ialah pengujian CBR dan Cone Penetrometer. Sebelum dilakukan pengujian CBR dan Cone Penetrometer, terlebih dahulu dilakukan uji identifikasi tanah dan uji pemadatan tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Kapur dan Tras dapat meningkatkan nilai daya dukung. Pada pencampuran kapur 2.5% dan Tras 20% terjadi peningkatan nilai CBR Rendaman sebesar 116.7% dan Nilai CBR Lapangan pada alat Cone Penetrometer sebesar 455.4% dari nilai CBR tanah asli dan pada nilai daya dukung terjadi peningkatan dengan menggunakan alat CBR Rendaman sebesar 56.6% dan pada percobaan CBR Lapangan dengan alat Cone Penetrometer sebesar 390.4% dari nilai daya dukung tanah asli. Kata kunci : daya dukung, lempung ekspansif, stabilisasi kapur dan tras, CBR rendaman, cone penetrometer

    PEMANFAATAN TRAS PADA PERKERASAN JALAN

    Get PDF
    Di daerah Sulawesi Utara terdapat banyak lokasi yang mengandung material tras, namun penggunaannya belum dimaksimalkan. Salah satu upaya untuk memaksimalkan penggunaan material tras adalah dengan memanfaatkannya dalam pembuatan jalan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah tras dapat digunakan pada perencanaan perkerasan jalan sebagai bahan alternatif pembentuk base dan sub base.Material tras yang digunakan diambil di daerah Ring Road, Kel, Bumi Nyiur Kec, Wanea, Manado, Sulawesi Utara, yang akan dicampur dengan semen untuk mencari komposisi yang baik, agar dapat digunakan pada perkerasan jalan. Penelitian terdiri dari pengujian: analisa saringan, berat jenis, kadar air, pengujian pemadatan, pengujian CBR dan uji tekan. Pada pengujian pemadatan dibuat benda uji dengan 7 variasi prosentase semen terhadap tras, yaitu 0%, ½%, 1%, 2%, 4%, 6% dan 8% dimana berat tras digunakan sebagai dasar penentu berat rancangan campuran. Masing-masing variasi prosentase semen dibuat 5 sampel dan akan dicampur dengan air masing-masing ± 3% wopt.Hasil pengujian pemadatan yaitu ɣd dan wopt dari masing-masing variasi semen akan menjadi dasar untuk pembuatan sampel pada pengujian CBR dan UCS. Pengujian CBR dari variasi semen mendapatkan hasil sebagai berikut: 0% semen mendapat nilai CBR 46,00%, kemudian nilai tersebut naik dengan bertambahnya presentase semen pada tras dimana pada sampel 8% mendapatkan nilai CBR yaitu 396,75%. Pada pengujian UCS memperoleh hasil untuk campuran 0% semen = 1,5474 kg/cm2, kemudian naik sampai 57,974 kg/cm2 pada campuran 8% semen. Hasil tersebut memberi indikasi bahwa, semakin besar penambahan semen pada tras maka nilai CBR dan kekuatan yang dihasilkan semakin baik.Dapat disimpulkan bahwa tras dapat dimanfaatkan pada perkerasan jalan, dimana sampel ½% semen dengan nilai CBR 80,67% sudah memenuhi persyaratan CBR sub base dan untuk base sampel 1% semen dengan nilai CBR 119,33% telah memenuhi untuk syarat CBR base.Kata kunci: tras, semen, pengujian CBR, pengujian UCS

    Hubungan Kuat Geser Pada Tanah Dengan Hasil Percobaan Dynamic Cone Penetrometer Pada Ruas Jalan Wori-likupang Kabupaten Minahasa Utara

    Full text link
    Dynamic Cone Penetrometer (DCP) test has been done in Indonesia on the geotechnical and transportation field, to evaluate the properties of flexible pavement or subgrade. Some research that have been done for example, are producing a correlation between CBR and DCP in some types of soil. The use of DCP, a relatively inexpensive, and can be done repeatedly, also have been developed for practical applications, such as generating approximate shear strength in the field (in situ). In this research at 5 points of examination on the road Wori-Likupang North Minahasa regency, the relationship between the shear strength on the field from the use of the DCP with the shear strength from triaxial testing equipment on laboratory is calculated. The result obtained is 4 points almost has the same value, so the use of a DCP for the determination of shear strength field can be used as a road construction planning data

    HUBUNGAN KUAT GESER PADA TANAH DENGAN HASIL PERCOBAAN DYNAMIC CONE PENETROMETER PADA RUAS JALAN WORI-LIKUPANG KABUPATEN MINAHASA UTARA

    Get PDF
    ABSTRAK Uji Dynamic Cone Penetrometer (DCP) sudah banyak dilakukan di Indonesia dalam bidang geoteknik dan transportasi, untuk mengevaluasi sifat-sifat tanah dasar ataupun perkerasan lentur.Penelitian yang sudah pernah dilakukan menghasilkan adanya korelasi nilai antara CBR dan DCP di beberapa jenis tanah.Penggunaan alat DCP yang mudah, relatif murah, dan dapat dilakukan berulang-ulang ini, juga telah dikembangkan untuk aplikasi-aplikasi yang praktis, seperti menghasilkan perkiraan kuat geser di lapangan (insitu). Dalam penelitian ini pada 5 titik pengujian di ruas jalan Wori-Likupang Kabupaten Minahasa Utara, hubungan antara kuat geser lapangan yang dihasilkan dari penggunaan alat DCP dengan kuat geser laboratorium dengan alat uji Triaksial menghasilkan 4 data dengan nilai yang hampir sama, sehingga penggunaan alat DCP untuk penentuan kuat geser lapangan dapat dipakai sebagai suatu data perencanaan konstruksi jalan. Kata kunci: Kuat Geser, Tanah, Dynamic Cone Penetrometer, Triaksial UU.ABSTRACT Dynamic Cone Penetrometer (DCP) test has been done in Indonesia on the geotechnical and transportation field, to evaluate the properties of flexible pavement or subgrade. Some research that have been done for example, are producing a correlation between CBR and DCP in some types of soil. The use of DCP, a relatively inexpensive, and can be done repeatedly, also have been developed for practical applications, such as generating approximate shear strength in the field (in situ). In this research at 5 points of examination on the road Wori-Likupang North Minahasa regency, the relationship between the shear strength on the field from the use of the DCP with the shear strength from triaxial testing equipment on laboratory is calculated. The result obtained is 4 points almost has the same value, so the use of a DCP for the determination of shear strength field can be used as a road construction planning data. Keywords: Shear Strength, Soil, Dynamic Cone Penetrometer, unconsolidated undrained triaxial

    HUBUNGAN NILAI CBR LABORATORIUM DAN DCP PADA TANAH YANG DIPADATKAN PADA RUAS JALAN WORI–LIKUPANG KABUPATEN MINAHASA UTARA

    Get PDF
    ABSTRAK Cara uji Dynamic Cone Penetrometer (DCP). merupakan suatu prosedur yang cepat untuk melaksanakan evaluasi kekuatan tanah dasar dan lapis pondasi jalan dengan biaya yang relatif kecil. Tulisan ini membahas hubungan nilai CBR laboratorium dan DCP pada tanah yang dipadatkan di ruas jalan Wori–Likupang Kabupaten Minahasa Utara. Dari hasil analisa data pada lima tempat yang berbeda baik di lapangan maupun di laboratorium, diperoleh 4 titik penelitian yang memiliki nilai hampir sama yaitu pada STA 28+200, STA 28+300, STA 28+400 dan STA 29+000, sehingga penggunaan alat DCP untuk penentuan CBR tanah (CBR perkiraan awal) di lapangan di Ruas Jalan Wori-Likupang dapat dipakai sebagai suatu data perencanaan konstruksi jalan tanpa harus melakukan pengujian CBR lebih lanjut di laboratorium. Kata kunci:DCP, CBR, CBR Lapangan, CBR Laboratorium, tanah, pemadatan tanah.ABSTRACT Dynamic Cone Penetrometer (DCP) test method is a fast procedure to carry out the evaluation of subgrade strength and the foundation layer with a relatively small cost. This research examines the relationship of laboratory CBR and DCP values on compacted soil in road Wori-Likupang North Minahasa regency. From the analysis of the data at five different places both in the field and in the laboratory the results obtained 4 points of research that has almost the same value at STA 28+200, STA 28+300, STA 28+400 and STA 29+000, so the use of a DCP for the determination of CBR soil (CBR preliminary estimates) in the field at Wori-Likupang road can be used as a road construction planning data without having to perform further CBR testing in the laboratory. Keywords:DCP, CBR, CBR Field, CBR Laboratories, soil, soil compaction
    corecore