5 research outputs found

    Ae-sigma Analysis in Split-tensile Test of Fiber-reinforced Concrete (Frc) at Meso-scale

    Full text link
    Crack control plays a crusial role in the performance life of concrete structures. It present a serious treat to the performance of concrete structures. Micro-cracking will appear when the strength of concrete is approached. Each of micro-crack occured inside concrete will produce a transient elastic wave which could be used to detect and localize cracks as well as to analize kinematically the fracture mechanisms in concrete. In this scientific paper, the SiGMA analysis is applied to the split-tensile tests of FRC to study the relation between the generation of macro-scale tensile crack and accumulation of meso-scale cracks as well as to know the role of the applied fiber on the cracking process of concrete. Results showed that the relation between macro-scale tensile failure and nucleation of AE sources in meso-scale is clarified in Split-tensile test. At the macro-scale, tensile-type cracks are only observed, while all kinds of tensile, mixed-mode and shear cracks are identified at the meso-scale. During propagation of tensile cracks at the macro-scale, other types of AE sources of mixed-mode and shear cracks were actively identified. Thus, nucleation of the fracture process zone is confirmed around the final failure surface.Mechanisms of macro-scale tensile failure process in concrete are clarified as the crack accumulation process at meso-scale determined by the SiGMA analysis. There exists a clear relation between macro-scale tensile failure process and nucleation of AE- sources in the meso-scale in the split-tensile test for the tensile strength of concrete

    Pengujian Kuat Tarik Belah Dan Kuat Tarik Lentur Beton Ringan Beragregat Kasar (Batu Apung) Dan Abu Sekam Padi Sebagai Substitusi Parsial Semen

    Get PDF
    Beton ringan merupakan beton yang berbobot ringan, dimana penggunaan beton ringan untuk bangunan semakin berkembang pesat. Hal ini disebabkan oleh kuat tekan beton ringan yang cukup tinggi namun mempunyai berat isi yang rendah. Unsur pokok dari beton ringan adalah agregat yang berupa agregat ringan. Pada penelitian ini digunkan batu apung dari koka teling sebagai agregat kasar pada campuran beton dan Abu Sekam Padi sebagai substitusi parsial semen yang bertujuan menaikkan kekuatan beton. Pembahasan berdasarkan data pengujian benda uji di laboratorium. Pengujian bertujuan untuk mengetahui kadar optimum penggunaan Abu sekam padi sebagai substitusi parsial semen yang berkaitan dengan kuat Tarik belah dan kuat Tarik lentur beton. Pengujian dilakukan terhadap tiga jenis variasi penambahan Abu sekam padi dan agregat normal yaitu 10%, 15%, dan 20%. Benda uji beton berbentuk silinder 100/200 mm dan balok 100x100x500 mm. Hasil pengujian menghasilkan beton ringan dengan berat isi 1440 kg/m3, dengan kuat tekan beton maksimum sebesar 14,59 Mpa, kuat Tarik belah dan kuat Tarik lentur beton yaitu 1,61 Mpa dan 3,48 Mpa pada kadar substitusi parsial ASP sebesar 15% dari berat semen

    Pengujian Kuat Tarik Belah Dan Kuat Tarik Lentur Beton Ringan Beragregat Kasar (Batu Apung) Dan Abu Sekam Padi Sebagai Substitusi Parsial Semen

    Full text link
    Beton ringan merupakan beton yang berbobot ringan, dimana penggunaan beton ringan untuk bangunan semakin berkembang pesat. Hal ini disebabkan oleh kuat tekan beton ringan yang cukup tinggi namun mempunyai berat isi yang rendah. Unsur pokok dari beton ringan adalah agregat yang berupa agregat ringan. Pada penelitian ini digunkan batu apung dari koka teling sebagai agregat kasar pada campuran beton dan Abu Sekam Padi sebagai substitusi parsial semen yang bertujuan menaikkan kekuatan beton. Pembahasan berdasarkan data pengujian benda uji di laboratorium. Pengujian bertujuan untuk mengetahui kadar optimum penggunaan Abu sekam padi sebagai substitusi parsial semen yang berkaitan dengan kuat Tarik belah dan kuat Tarik lentur beton. Pengujian dilakukan terhadap tiga jenis variasi penambahan Abu sekam padi dan agregat normal yaitu 10%, 15%, dan 20%. Benda uji beton berbentuk silinder 100/200 mm dan balok 100x100x500 mm. Hasil pengujian menghasilkan beton ringan dengan berat isi 1440 kg/m3, dengan kuat tekan beton maksimum sebesar 14,59 Mpa, kuat Tarik belah dan kuat Tarik lentur beton yaitu 1,61 Mpa dan 3,48 Mpa pada kadar substitusi parsial ASP sebesar 15% dari berat semen

    Variasi Dimensi Benda Uji Terhadap Kuat Tarik Lentur Beton Mutu Tinggi

    Full text link
    Kemampuan beton dalam menahan beban tarik relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan kemampuan menahan beban tekan. Sikament LN adalah bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan beton dengan fungsi mempercepat pengerasan beton dan meningkatkan mutu beton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan perbandingan nilai kuat tarik lentur beton mutu tinggi dari berbagai ukuran dimensi benda uji. Dari 4 variasi komposisi campuran dengan penambahan Sikament LN sebesar 0%, 0,6% and 1%; akan didapatkan variasi komposisi campuran yang menghasilkan kuat tekan optimum, dengan menggunakan metode campuran beton dari American Concrete Institute (ACI 211.4R08).Hasil menunjukkan bahwa kuat tekan optimum didapat pada komposisi campuran BMTS-1%.. Korelasiantara kuat tarik lentur dan dimensi benda uji balok menunjukkan bahwa semakin besar ukuran dimensi benda uji balok, semakin kecil nilaikuat tarik lentur balok beton mutu tingg
    corecore