11 research outputs found
Structural characteristics of aluminum-made chassis-type frame of tractor
Thesis (Ph. D. in Agriculture)--University of Tsukuba, (A), no. 2260, 2000.3.24Structural Characteristics of Aluminum-made Chassis-type Frame of a Tractor ~ ムハエミン,ミミ
RANCANG BANGUN UNIT KONVEYOR PADA MESIN GRADING BIJI PALA (Myristica fragrans houtt)
Buah pala (Myristica fragrans houtt) merupakan jenis rempah dengan nilai ekonomi yang tinggi di pasar dunia. Buah pala mampu dimanfaatkan dalam berbagai sektor bidang industri. Petani biji pala di Maluku masih menggunakan sistem tradisional atau manual pada proses pasca panen. Proses pasca panen yang dilakukan yaitu pengkelasan atau grading. Grading manual memiliki kekurangan dari segi waktu, keseragaman, dan ketelitian. Proses grading secara otomatis perlu dilakukan untuk mempermudah petani pala untuk pengkelasan dan meningkatkan hasil produksi biji pala.Tujuan dari penelitian ini untuk merancang bangun unit pembawa (Bucket- Conveyor) mesin grading biji pala dan mengetahui kecepatan maksimum yang dibutuhkan agar kapasitas mesin 500 kg/hari dapat tercapai. Unit pembawa berfungsi untuk menghantarkan biji pala dari unit pengumpan menuju kotak citra dan diteruskan ke pintu pembagi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode rekayasa. Proses yang dilakukan yaitu menentukan dasar perancangan, rancangan fungsional, rancangan struktural dan analisis teknik, kemudian dilakukan uji kinerja pada Bucket Conveyor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa unit pembawa mesin grading biji pala memiliki dimensi panjang 1800 mm, lebar 300 mm dan tinggi 600 mm. Komponen dari unit pembawa terdiri dari bucket, belt pvc, roller, dan plat pembatas. Hasil pengujian kapasitas unit pengumpan adalah 37,29 kg/jam dengan kecepatan putar puli penggerak sebesar 32 rpm.Buah pala (Myristica fragrans houtt) merupakan jenis rempah dengan nilai ekonomi yang tinggi di pasar dunia. Buah pala mampu dimanfaatkan dalam berbagai sektor bidang industri. Petani biji pala di Maluku masih menggunakan sistem tradisional atau manual pada proses pasca panen. Proses pasca panen yang dilakukan yaitu pengkelasan atau grading. Grading manual memiliki kekurangan dari segi waktu, keseragaman, dan ketelitian. Proses grading secara otomatis perlu dilakukan untuk mempermudah petani pala untuk pengkelasan dan meningkatkan hasil produksi biji pala.Tujuan dari penelitian ini untuk merancang bangun unit pembawa (Bucket- Conveyor) mesin grading biji pala dan mengetahui kecepatan maksimum yang dibutuhkan agar kapasitas mesin 500 kg/hari dapat tercapai. Unit pembawa berfungsi untuk menghantarkan biji pala dari unit pengumpan menuju kotak citra dan diteruskan ke pintu pembagi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode rekayasa. Proses yang dilakukan yaitu menentukan dasar perancangan, rancangan fungsional, rancangan struktural dan analisis teknik, kemudian dilakukan uji kinerja pada Bucket Conveyor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa unit pembawa mesin grading biji pala memiliki dimensi panjang 1800 mm, lebar 300 mm dan tinggi 600 mm. Komponen dari unit pembawa terdiri dari bucket, belt pvc, roller, dan plat pembatas. Hasil pengujian kapasitas unit pengumpan adalah 37,29 kg/jam dengan kecepatan putar puli penggerak sebesar 32 rpm
Kajian Pengaruh Rasio Refluks Terhadap Karakteristik Minyak Nilam Hasil Distilasi Fraksinasi
Minyak nilam yang diproduksi oleh petani lokal umumnya masih memiliki mutu rendah yang disebabkan oleh proses penyulingan yang relatif singkat serta masih menggunakan metode dan peralatan yang sederhana. Rasio refluks pada distilasi fraksinasi dapat digunakan sebagai perlakuan untuk meningkatkan mutu minyak nilam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari rasio refluks terhadap mutu dan karakteristik minyak nilam hasil distilasi fraksinasi serta kondisi proses yang terjadi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan analisis deskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan tiga variabel penelitian yaitu rasio refluks (20:1), (30:1), dan (40:1) dengan pengulangan sebanyak tiga kali, serta diatur untuk menghasilkan 3 fraksi (cut) pada masing-masing variabel penelitian. Parameter yang diukur meliputi rendemen proses, kadar patchouli alcohol, warna, bobot jenis, indeks bias, bilangan asam, dan kelarutan dalam etanol 90%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio refluks tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap karakteristik minyak nilam yang dihasilkan pada cut yang sama, kecuali pada nilai bilangan asam. Rasio refluks (20:1) sudah cukup baik dalam menghasilkan mutu minyak nilam, khususnya pada cut 3 karena memiliki kadar patchouli alcohol yang tinggi sebesar 85,39%, serta serta memiliki kondisi proses paling efisien karena memiliki waktu proses paling singkat, yaitu 13,28 jam serta menghasilkan rendemen tertinggi sebesar 95%.Kata Kunci: distilasi fraksinasi, minyak nilam, rasio refluk
Kajian Proses Destilasi Fraksinasi Biodiesel Kemiri Sunan (Reutealis trisperma)
Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang berasal dari minyak nabati. Kemiri sunan (Reutealis trisperma) merupakan salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai bahan baku biodiesel. Untuk mendapatkan mutu biodiesel yang optimal, perlu dilakukan peningkatan asam lemak ester yang relevan melalui proses destilasi fraksinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur destilasi fraksinasi terhadap mutu biodiesel, mengetahui fraksi biodiesel dengan rendemen dan mutu terbaik, serta mengetahui mutu biodiesel kemiri sunan. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan analisis deskriptif. Destilasi fraksinasi dilakukan dengan tiga perlakuan suhu yaitu A = 260-330°C; B = 330-348°C; dan C = 348-360°C. Percobaan dilakukan sebanyak tiga kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biodiesel terdestilasi pada perlakuan A dan B. Fraksi biodiesel terbaik apabila ditinjau dari kebutuhan mesin dan kebutuhan proses merupakan fraksi biodiesel hasil perlakuan A dengan perolehan nilai terbaik dari rendemen, viskositas kinematik, densitas, kadar air, bilangan asam, bilangan iod, titik nyala, serta angka setana secara berturut-turut adalah 16,08%; 2,69 mm2/s; 872,27 g/cm3; 0,22%; 0,27 mg KOH/g minyak; 17,83 g-I2/100 g minyak; 288,33°C; dan 71,50.Kata Kunci: Biodiesel, kemiri sunan, destilasi fraksinas
PERANCANGAN PROGRAM KLASIFIKASI TOMAT (Lycopersicum esculantum) BERDASARKAN BERAT DAN WARNA MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA
Konvensional metode dalam mengklasifikasikan tomat terbukti tidak objektif, tidak akurat, dan destruktif. Upaya telah dilakukan untuk merancang suatu program klasifikasi non-destruktif dengan mengaplikasikan suatu sistem visual dengan pengolahan citra melalui warna dan berat. Matlab digunakan sebagai bahasa program yang mampu menentukan berat melalui hubungan luas citra dan berat, dan mengidentifikasi warna tomat dengan indeks RGB. Kapabilitas program kemudian dibandingkan hasilnya dengan metode konvensional. Hasil menunjukan bahwa system ini memiliki akurasi 94,54 persen yang meningkat menjadi 98.18 persen dengan mengganti luas citra dengan volumenya Kapasitas aktual dari sistem ini adalah 576 buah tomat/jam, sedang kapasitas teoritisnya 1690,54 buah tomat/jam, sehingga efisiensi dari sistem ini adalah 34,07%. Kata kunci : Tomat, Pengolahan citra, Klasifikasi, Program klasifikasi