17 research outputs found

    Fatty Acid Composition and Sensory Evaluation of The Meat of Broilers Fed Silkworm (Bombyx mori L) Pupa Dietary Supplementation

    Get PDF
    Abstract.  The effects of silkworm pupa diets rich in n-3 fatty acids on fatty acid composition and quality of broiler meat were investigated. Diets containing varying amounts of dried or fresh pupa were prepared (1) basal contained 10 % fishmeal (control), (2) basal plus 10% of silkworm pupa-dried (SP), (3) basal plus 20% of silkworm pupa-dried (SP), (4) basal plus 5% of silkworm pupa-dried (SP) + 5% of silkworm pupa-fresh (SF), (5) basal plus 10% of silkworm pupa-dried (SP) + 10% of silkworm pupa-fresh (SF). One hundred and ninety five CPC 707 breed chickens of 21-days old were fed with the experimental diets. The prominent fatty acids in thigh meat tissue were oleic acid, palmitic acid, linoleic acid, stearic acid, and α-linolenic acid. Both the total amounts of n-3 fatty acids and polyunsaturated fatty acids increased, while the total amount of n-6 fatty acids decreased with increasing levels of silkworm meal in the feed, resulting in an increase in the n-3/n-6 ratio. There were no significant differences in the effects of the treatments on the sensory quality of cooked breast meat, with the exception of taste improvement, which significantly lower in the group that was fed a basal diet containing 5% each of dried and fresh pupa. In conclusion, application of silkworm pupa as fat source in feed could improve the taste and quality of broiler meat. Keywords: Silkworm pupa, omega-3, broiler, meat quality, fatty acid composition  Abstrak: Silkworm (Bombyx mori L.) pupa adalah by-product dari hasil industri ulat sutra yang mengandung omega-3 asam alpha linolenat (18:3-n3) tinggi, sekitar 40% dari total asam lemak. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh pemberian silkworm pupa pada diet ayam broiler dalam komposisi asam lemak dan kualitas daging ayam. Lima jenis diet yang digunakan adalah (1) basal yang mengandung 10% tepung ikan (control), (2) basal yang mengandung 10% pupa kering (SP), (3) basal mengandung 20% pupa kering (SP), (4) basal mengandung 5% pupa kering (SP) dan 5% pupa basah (SF), dan (5) basal mengandung 10% pupa kering (SP) dan 10% pupa basah (SF). Penelitian ini menggunakan 195 ayam broiler jantan strain CPC 707 berumur 21 hari, pemberian diet dilaksanakan selama 21 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  asam oleat, palmitat, linoleat, stearat dan alpha linolenat merupakan asam-asam lemak yang dominan ditemukan pada daging paha ayam. Jumlah total omega-3 maupun asam lemak tak jenuh (PUFA) meningkat, sementara jumlah omega-6 menurun dengan penambahan silkworm pupa pada diet, menyebabkan perbandingan atau ratio n-3/n-6 menjadi tinggi. Dalam hal kualitas daging dada ayam, tidak ada perbedaan yang nyata  terlihat diantara kelima perlakuan diet, dengan pengecualian pada rasa daging ayam menunjukkan nilai sensory yang rendah pada perlakuan yang mengandung 5% pupa kering dan 5% pupa basah. Kesimpulan penelitian adalah silkworm pupa dapat dijadikan sebagai sumber omega-3 pada diet untuk meningkatkan kualitas dan rasa pada daging. Kata kunci: silkworm pupa, omega-3, broiler, kualitas daging, komposisi asam lemak.F Mentang et al./Animal Production 15(1):24-30, January 201

    Kajian Pengaruh Air Terhadap Kekuatan Geser Tack Coat Pada Perkerasan Lentur

    Full text link
    Penelitian ini membahas setting time pada variasi komposisi campuran tack coat akibat pengaruh air yang memberikan nilai kuat geser yang maksimum serta bagaimana hubungan antara setting time pengaruh air terhadap kuat geser tack coat pada masing-masing variasi campuran tack coat dan besaran sebaran yang memberikan kekuatan geser maksimum. Material yang digunakan adalah aspal dengan penetrasi 60/70 dan minyak tanah produksi Pertamina. Material campuran aspal AC- WC (Asphalt Cement - Wearing Course) diambil dari base camp PT. Multi Struktur di desa Kema kabupaten Minahasa Utara. Spesifikasi bahan campuran perkerasan lentur menggunakan Job Mix Design PT. Sinar Terang Lestari dengan kadar aspal optimum 6,0%. Pengujian dilakukan di laboratorium uji bahan Politeknik Negeri Manado. Benda uji perkerasan lentur dicetak dalam bentuk briket berukuran diameter 4 inci dengan jenis perkerasan AC - WC (Asphalt Cement - Wearing Course). Benda uji dibuat sebayak 480 buah dibagi dalam dua macam yaitu: benda uji melalui proses aging sebagai lapisan perkerasan lama, dibuat sebanyak 240 buah benda uji. Benda uji melalui proses overlay sebagai lapisan perkerasan baru, dibuat sebanyak 240 buah benda uji. Pengujian menggunakan alat uji geser langsung yang dimodifikasi pada penggerak geser manual menjadi penggerak geser electromotor. Pengujian yang dilakukan berupa pengukuran kuat geser tack coat yang didasarkan pada variasi setting time (15, 30, 45, 60, 75, 90, 105, 120, 135, 150 menit), variasi campuran tack coat (25, 30, 35, 45 pph) serta besaran takaran sebaran tack coat ( 0,25 ; 0,30 ; 0,35 ; 0,45 ltr/m²). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampai dengan batas waktu curing time tertentu, kekuatan geser yang dihasilkan oleh tack coat terhadap lapis beraspal akan meningkat sejalan dengan lamanya curing time, setelah itu kekuatan geser tack coat akan menurun. Pengaruh air hujan pada lapisan tack coat dari bahan pengencer medium curing cutback penetrasi 60/70 didapat setting time terjadi pada 135 menit dimana kekuatan geser yang terjadi akibat pengaruh air hujan masih lebih besar dari tahanan geser minimum (250kg) lapisan tack coat tanpa pengaruh air. Curing time terhadap kekuatan geser tack coat terbesar terjadi pada variasi tack coat 30 pph dengan kekuatan geser sebesar 375,567kg. Besar sebaran takaran tack coat akibat pengaruh air hujan yang memberikan nilai kekuatan geser terbesar untuk perkerasan lentur dicapai pada variasi tack coat 30 pph pada takaran 0,35 ltr/m2 dengan berat 2,8 gram. Metode pengujian kekuatan geser tack coat dengan alat uji geser langsung pada penelitian ini dapat digunakan untuk pengukuran kekuatan geser tack coat pada perkerasan lentur

    Fatty Acid Composition and Sensory Evaluation of the Meat of Broilers Fed Silkworm (Bombyx Mori L) Pupa Dietary Supplementation

    Full text link
    . The effects of silkworm pupa diets rich in n-3 fatty acids on fatty acid composition and quality of broiler meat were investigated. Diets containing varying amounts of dried or fresh pupa were prepared (1) basal contained 10 % fishmeal (control), (2) basal plus 10% of silkworm pupa-dried (SP), (3) basal plus 20% of silkworm pupa-dried (SP), (4) basal plus 5% of silkworm pupa-dried (SP) + 5% of silkworm pupa-fresh (SF), (5) basal plus 10% of silkworm pupa-dried (SP) + 10% of silkworm pupa-fresh (SF). One hundred and ninety five CPC 707 breed chickens of 21-days old were fed with the experimental diets. The prominent fatty acids in thigh meat tissue were oleic acid, palmitic acid, linoleic acid, stearic acid, and α-linolenic acid. Both the total amounts of n-3 fatty acids and polyunsaturated fatty acids increased, while the total amount of n-6 fatty acids decreased with increasing levels of silkworm meal in the feed, resulting in an increase in the n-3/n-6 ratio. There were no significant differences in the effects of the treatments on the sensory quality of cooked breast meat, with the exception of taste improvement, which significantly lower in the group that was fed a basal diet containing 5% each of dried and fresh pupa. In conclusion, application of silkworm pupa as fat source in feed could improve the taste and quality of broiler meat

    Kandungan Total Fenol Dalam Rumput Laut Caulerpa Racemosa Yang Berpotensi Sebagai Antioksidan

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan total fenol dari ekstrak methanol rumput laut Caulerpa racemosa kering dan mempelajari aktivitas antioksidan yang diekstrak dengan methanol dari C. racemosa kering. Pada ekstrak methanol C. racemosa setelah diidentifikasi dengan beberapa uji yang diterapkan seperti uji total fenol, uji aktivitas antioksidan DPPH, uji FRAP dan uji pengkelat ion membuktikan bahwa adanya aktivitas antioksidan yang berada di dalam ekstrak. Dapat dilihat dari hasil pengujian pada setiap uji yang dilakukan berturut turut: pada uji total fenol didapat hasil 1335,59, 2165,62, 2624,62 mg GAE/gr, uji aktivitas antioksidan metode DPPH didapatkan nilai 31,33, 31,00 dan 30,88 % penghambatan, uji FRAP didapatkan nilai berturut-turut 46,76, 46,31, 46,62 mg/ml dan uji pengkelat ion didapatkan nilai 63,79, 64,22, 65,52%. Pada pengujian kandungan total fenol tidak berkorelasi positif dengan aktivitas antioksidan yang terdapat dalam ekstrak C. racemosa. Hal ini dikarenakan tidak semua senyawa fenol yang diekstrak dalam pelarut methanol merupakan senyawa fenol yang dapat berfungsi sebagai antioksidan yang dapat dilihat pada pengujian aktivitas antioksidan berbanding lurus dengan pengkelat ion

    Penerapan Pengasapan Cair Pada Pengolahan Abon Roa (Hemirhamphus SP.) Dan Pampis Cakalang (Katsuwonus Pelamis L) Dan Mutu Mikrobiologis Produk Yang Dikemas Modified Atmospheric Packaging (Map)

    Get PDF
    Smoked Garp fish and smoke Skipjack a typical processed product in North Sulawesi. Roa smoke and smoke Skipjack can be further processed into abon Roa and Skipjack pampis, abon fish are foods processed fish flavored, processed by boiling and frying obtain dry product, while pampis fish is processed product of smoke Skipjack flavored and obtain the product half wet. The purpose of this study is to see and observe the presence of bacteria on the product abon Roa and Skipjack pampis are packed Modified Atmospheric Packaging (MAP) and stored at room temperature for 30 days. Total Plate Count (TPC),total of Salmonella sp., total E. coli and total Vibrio sp. observed every 10 days, at 0, 10, 20, and 30 days of storage. Based on observations Total Plate Count, abon Roa and Skipjack pampis can last for 30 days with the highest TPC value of 6.3x104 CFU/g and still be consumed. While Total Salmonella sp, total E. coli and total Vibrio sp. indicates a negative value to the day to 30 has a negative value. Keyword: Microbiological quality, abon Roa, Skicjack pampis, MAP packaging. Roa asap dan Cakalang fufu merupakan produk olahan ikan asap khas Sulawesi Utara. Roa asap dan Cakalang fufu dapat diolah lebih lanjut menjadi abon roa dan pampis cakalang, abon ikan merupakan jenis makanan olahan ikan yang diberi bumbu, diolah dengan cara perebusan dan penggorengan yang memperoleh produk kering, sedangkan pampis ikan adalah produk olahan dari cakalang fufu yang diberi bumbu dan memperoleh produk setengah basah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat dan mengamati keberadaan bakteri pada produk abon Roa dan pampis Cakalang yang dikemas Modified Atmospheric Packaging (MAP) dan disimpan pada suhu ruang selama 30 hari. Angka Lempeng Total (ALT), total Salmonella sp, total E. coli dan total Vibrio sp diamati setiap 10 hari yaitu pada 0, 10, 20, dan 30 hari penyimpanan. Berdasarkan hasil pengamatan Angka Lempeng Total, abon Roa dan pampis Cakalang dapat bertahan selama 30 hari dengan nilai ALT tertinggi 6,3x104 CFU/g dan masih bisa dikonsumsi. Sedangkan Total Salmonella sp, total E. coli dan total Vibrio sp menunjukkan nilai negatif sampai pada hari ke 30 memiliki nilai negatif

    Studi Teknik Penanganan Ikan Mas (Cyprinus Carpio-l) Hidup Dalam Wadah Tanpa Air

    Full text link
    Ikan mas merupakan salah satu sumber protein hewani yang digemari oleh masyarakat.Berbagai upaya telah dilakukan pada USAha budidaya ikan mas untuk peningkatan produktivitasnya, diantaranya adalah pemasaran ikan. Pemasaran ikan biasanya dilakukan dalam keadaan ikan hidup. Pemasaran atau pengangkutan ikan dalam keadaan hidup merupakan salah satu mata rantai dalam USAha perikanan. Pada dasarnya, ada dua metode transportasi ikan hidup, yaitu sistem basah atau dengan menggunakan air sebagai media dan sistem kering atau menggunakan media tanpa air. Sistem basah dianggap tidak praktis dan tidak efisien karena memiliki banyak kelemahan baik dalam volume maupun biaya sehingga diperlukan cara yang lebih praktis dan efisien yaitu penanganan sistem kering. Pada transportasi ikan hidup dengan sistem kering perlu dilakukan proses penanganan atau pemingsanan terlebih dahulu. Metode pemingsanan ikan dapat dilakukan dengan cara menggunakan zat anestesi atau dapat juga menggunakan penurunan suhu. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh tingkat mortalitas terendah dengan metode pemingsanan, penyimpanan dan penyadaran kembali yang standar.Metodologi yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2 perlakuan yaitu perlakuan metode pemingsanan yang terdiri atas 2 taraf (pemingsanan dengan suhu ±8°C, pemingsanan dengan suhu ±8°C + minyak cengkeh konsentrasi 0,02%) dan perlakuan lama penyimpanan yang terdiri atas 5 taraf (0, 2, 4, 6, 8 jam) dengan menganalisis keragamannya menggunakan perhitungan annova dan teknik laboratorium. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 2 kali. Variabel yang diamati meliputi waktu kecepatan pingsan, kondisi fisiologis saat proses pemingsanan, waktu penyadaran kembali dan tingkat mortalitas ikan.Hasil penelitian menunjukkan waktu dan suhu pemingsanan yang optimum dengan penyimpanan terlama 6 jam didapat waktu 11,03 menit dengan suhu 8°C dengan media penyimpanan yang tepat digunakan adalah media sekam padi. Waktu penyadaran yang optimal dengan penyimpanan terlama 6 jam didapat waktu 11,27 menit pada suhu 8°C. Berdasarkan metode pemingsanan, penyimpanan dan penyadaran kembali, tingkat mortalitas terendah yaitu 45,85% didapat dengan menggunakan metode pemingsanan menggunakan suhu 8°C dengan penyimpanan terlama 6 jam.____________________________________________________________________________

    Ipteks Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik pada Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kota Manado

    Full text link
    The Development Planning Agency, Regional Research and Development of the City of Manado is a body that assists the Mayor in supporting government affairs in the fields of planning, research and development. In each program and activity requires funds, to see good financial use, a good budgeting process is needed that is in accordance with the guidelines in legislation which can reduce the risk of ineffective use of the budget. The purpose of the study was the Bapelitbangda of Manado city to provide information on how the government adhered to every regulation and policy regarding budgeting to create an accountability public sector organization. In accordance with Minister of Home Affairs Regulation No. 33 of 2017 concerning budgeting guidelines where Bapelitbangda is quite effective in implementing every rule and policy of regional government in terms of budgeting
    corecore