19 research outputs found

    Teknologi Komunikasi Seluler Code Division Multiple Access sebagai Standar Teknologi Digital Generasi Ketiga

    Full text link
    Mobility is a major advantage of cellular technology compared with fixed-line telephone. A customer can access the networks for communications wherever they want to. It is major differentiation between cellular technology and fixed-line telephone. The convergence of Telecomunication and Information Technology will make license agreement easy and will not rely on technology or services. Every operator is free to choose the technology that gives more economic value and it can be used to increase their competitive strategy. So, they can sell their services to peoples with affordable cost. One of such techology is Code Division Multiple Access (CDMA) which is becoming common technology and it is a new digital cellular technology. CDMA technology uses modern computer processors to operates the conversations in one of specific canal and double spreading with wide segments. So, CDMA technology called Spread Spectrum Technology

    Pengaruh proporsi tepung terigu dan tepung porang (Amorphophallus muelleri) terhadap perhitungan kalori, zat gizi, sifat fisikokimia dan organoleptik kukis rendah kalori

    Get PDF
    Kukis merupakan salah satu jenis biskuit yang dibuat dari adonan lunak, berkadar lemak tinggi, relatif renyah bila dipatahkan dan penampang potongnya bertekstur padat. Bahan pokok penyusun kukis meliputi tepung, telur, margarin, gula, susu dan soda kue. Tepung yang umum digunakan dalam pembuatan kukis adalah tepung terigu. Kebutuhan tepung terigu di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Salah satu bahan yang dapat digunakan untuk sedikit mengurangi penggunaan terigu serta dapat meningkatkan nilai gizi dan karakteristik kukis rendah kalori adalah tepung porang. Penelitian ini bertujuan untuk (a) mengetahui pengaruh proporsi tepung porang terhadap perhitungan kalori dan zat gizi berdasarkan tabel Daftar Komposisi Bahan Makanan serta sifat fisikokimia kukis (b) mengetahui proporsi tepung porang yang paling disukai secara organoleptik dalam pembuatan kukis. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari enam taraf perlakuan, yaitu proporsi tepung terigu:tepung porang 100:0; 90:10; 80:20; 70:30; 60:40 dan 50:50 dari berat total tepung dan diulang sebanyak empat kali. Data hasil pengujian dianalisis menggunakan uji ANOVA pada α = 5% untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Hasil yang menunjukkan ada pengaruh antar perlakuan akan dilanjutkan dengan uji DMRT pada α = 5%. Perlakuan terbaik ditentukan berdasarkan uji organoleptik dengan metode spider web. Hasil analisa perhitungan kalori kukis berkisar antara 647,37 - 795,37 Kkal; kalsium 189,66 - 212,66 mg; zat besi 2,22 - 3,82 mg; spread ratio 7,20 - 8,94; volume pengembangan 25,75% - 34,37% dan kadar air 2,50 - 3,15%, sedangkan hasil uji warna 4,27 - 6,60; aroma 3,83 - 7,00; rasa 4,00 - 7,00 dan tekstur 5,30 - 6,50. Perlakuan terbaik berdasarkan sifat organoleptik yaitu kukis kontrol dengan proporsi tepung terigu:tepung porang 100:0 dengan nilai kesukaan terhadap warna 6,50 (suka); aroma 7,00 (sangat suka); rasa 7,00 (sangat suka); dan tekstur 6,50 (suka)

    Pembuatan Aplikasi Desktop dan Nirkabel Via GPRS dengan Didukung Teknologi SMS untuk Sistem Perpustakaan GKI Taman Cibunut

    Full text link
    Most borrowing activity in library has the documentation for its borrowing that help library system. One of the library that writer took for his project was library system in one of the church in Bandung called GKI Taman Cibunut. The library have to update its items (book and cassette) each week so members have more choic for them to borrow. As a student work in it part, the writer had been given tasks. The task was to make a system for one of their organization. In this case the writer chose library for a project system. The first task was making an easy for documentation about history of items in the library. The final task was implement a library management system that designed to make an effectively for borrowing management. The task above will be described more on the following chapter

    Media Web Site sebagai Sarana Alternatif dalam Melakukan Proses Pembelajaran secara Elektronik

    Full text link
    Electronic learning web site can be use as an alternative tool to help study process. By exploiting technology of computer, electronic learning web site can be use to deliverlearning material for everyone. Electronic learning web site can give opportunity for learners to get the learning materials and doing the entire examination problem not limited by time and place.Electronic learning web site includes several concerns. Learner can access the learningmaterial every moment and repeatedly. The learning material was created by administrator. Administrator uploads the learning materials, which are downloaded by learner. The learner can download all the learning material.In this electronic learning system, learner has flexibility to determine the length of examination time. Learner can do the examination in the specified length of time. Examination problem was created by administrator. So, by using electronic learning system, the learning process can run without physical attendance. Therefore in electronic learning process, physical attendance doesn’t need (not like conventional learningprocess)

    Plagiarism and AI Assistance Misuse in Web Programming: Unfair Benefits and Characteristics

    Full text link
    In programming education, plagiarism and misuse of artificial intelligence (AI) assistance are emerging issues. However, not many relevant studies are focused on web programming. We plan to develop automated tools to help instructors identify both misconducts. To fully understand the issues, we conducted a controlled experiment to observe the unfair benefits and the characteristics. We compared student performance in completing web programming tasks independently, with a submission to plagiarize, and with the help of AI assistance (ChatGPT). Our study shows that students who are involved in such misconducts get comparable test marks with less completion time. Plagiarized submissions are similar to the independent ones except in trivial aspects such as color and identifier names. AI-assisted submissions are more complex, making them less readable. Students believe AI assistance could be useful given proper acknowledgment of the use, although they are not convinced with readability and correctness of the solutions.Comment: Accepted at IEEE TALE 202

    Pembelajaran Computasional Thinking melalui Program Gerakan Pandai untuk Guru dan PKBM

    Get PDF
    Program Gerakan Pandai yang digagas oleh Bebras Indonesia dengan dukungan Google bertujuan untuk membuat guru mulai menjadi guru penggerak dalam menyemaikan dan menumbuh-kembangkan kemampuan Computational Thinking (CT). Melalui gerakan PANDAI ini, diharapkan guru mengenal CT dan memperkenalkan CT kepada para siswa, sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan  berpikir komputasional yang bersifat kritis dan kreatif. Biro Bebras Maranatha menjalankan program Gerakan Pandai dalam dua batch yang dimulai pada bulan September 2020 sampai dengan Desember 2021. Pelatihan guru  batch1 diikuti oleh 148 guru, sedangkan batch2 diikuti 394 guru. Indikator guru yang berhasil menerapkan kemampuan CT adalah guru yang melaksanakan  paling sedikit 4 sesi microteaching dalam dua semester. Guru yang tuntas melakukan microteaching untuk batch1 ada 110 orang (74%), dan batch2 ada 184 guru (47%), dengan persentase rata-rata 60.5% untuk seluruh batch.Â

    Pengaruh proporsi tepung terigu dan tepung porang (Amorphophallus muelleri) terhadap perhitungan kalori, zat gizi, sifat fisikokimia dan organoleptik kukis rendah kalori

    No full text
    Kukis merupakan salah satu jenis biskuit yang dibuat dari adonan lunak, berkadar lemak tinggi, relatif renyah bila dipatahkan dan penampang potongnya bertekstur padat. Bahan pokok penyusun kukis meliputi tepung, telur, margarin, gula, susu dan soda kue. Tepung yang umum digunakan dalam pembuatan kukis adalah tepung terigu. Kebutuhan tepung terigu di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Salah satu bahan yang dapat digunakan untuk sedikit mengurangi penggunaan terigu serta dapat meningkatkan nilai gizi dan karakteristik kukis rendah kalori adalah tepung porang. Penelitian ini bertujuan untuk (a) mengetahui pengaruh proporsi tepung porang terhadap perhitungan kalori dan zat gizi berdasarkan tabel Daftar Komposisi Bahan Makanan serta sifat fisikokimia kukis (b) mengetahui proporsi tepung porang yang paling disukai secara organoleptik dalam pembuatan kukis. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari enam taraf perlakuan, yaitu proporsi tepung terigu:tepung porang 100:0; 90:10; 80:20; 70:30; 60:40 dan 50:50 dari berat total tepung dan diulang sebanyak empat kali. Data hasil pengujian dianalisis menggunakan uji ANOVA pada α = 5% untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Hasil yang menunjukkan ada pengaruh antar perlakuan akan dilanjutkan dengan uji DMRT pada α = 5%. Perlakuan terbaik ditentukan berdasarkan uji organoleptik dengan metode spider web. Hasil analisa perhitungan kalori kukis berkisar antara 647,37 - 795,37 Kkal; kalsium 189,66 - 212,66 mg; zat besi 2,22 - 3,82 mg; spread ratio 7,20 - 8,94; volume pengembangan 25,75% - 34,37% dan kadar air 2,50 - 3,15%, sedangkan hasil uji warna 4,27 - 6,60; aroma 3,83 - 7,00; rasa 4,00 - 7,00 dan tekstur 5,30 - 6,50. Perlakuan terbaik berdasarkan sifat organoleptik yaitu kukis kontrol dengan proporsi tepung terigu:tepung porang 100:0 dengan nilai kesukaan terhadap warna 6,50 (suka); aroma 7,00 (sangat suka); rasa 7,00 (sangat suka); dan tekstur 6,50 (suka)

    Konsep Praktis Sistem Pengarsipan dan Akses

    No full text

    Konsep Praktis Sistem Pengarsipan Dan Akses

    No full text
    xiv, 186 p. : il.; 23 cm
    corecore