4 research outputs found

    Analisis Informasi Tanaman Herbal melalui Media Sosial ditengah Masyarakat pada Pandemi Covid-19: Sebuah Tinjauan Literatur

    Get PDF
    Tanaman herbal sebagai bahan utama obat tradisional memiliki kandungan yang berfungsi sebagai imunomodulator, mengurangi gejala dan mengatasi komorbid Covid-19. Tanaman herbal sangat baik digunakan dalam kondisi pandemi saat ini. Meskipun memiliki banyak fungsi, penggunaan tanaman herbal perlu pengolahan yang benar, kadar yang sesuai kebutuhan tubuh serta perlu uji fitofarmaka. Kondisi yang tepat guna seperti ini, tidak tersampaikan pada informasi melalui media sosial, sehingga pengguna tidak mengetahui efek negatif penggunaan tanaman herbal berlebih seperti menyebabkan sariawan, alergi dan penyakit lainnya. Selain itu penyebaran informasi yang salah menyebabkan resiko dari segi ekonomi seperti terjadinya kenaikan harga dan kelangkaan bahan herbal yang dibutuhkan sehingga dapat mempengaruhi sosial ekonomi masyarakat. Penulisan ini bertujuan menganalisiskajian mengenai fungsi dan efek negatif tanaman herbal yang tersebar luas di masyarakat pada pandemi seperti saat ini, pengaruh tanaman herbal untuk Covid-19 serta dampak pemberitaan melalui sosial media dari segi sosial, ekonomi dan hukum yang berpengaruh. Hasil studi menunjukan adanya pengaruh penyebaran informasi fungsi tanaman herbal melalui media sosial ditengah masyarakat khususnya di Indonesia. Penyebaran informasi tersebut mempengaruhi segi sosial dimana masyarakat lebih mempercayai jamu daripada obat. Selain itu, kenaikan harga bahan herbal mempengaruhi perekonomian, hingga terjadi pemberian informasi yang salah sehingga memicu penyalahgunaan hukum

    Immobilization of Cholesterol Oxidase in Chitosan Magnetite Material for Biosensor Application

    Get PDF
    Cholesterol oxidase, a bio-catalyst that can catabolize cholesterol, has proven applications in medicine. Here, a support material was used to enhance the characteristics of the enzyme. Magnetite (Fe3O4) is widely used as an enzyme support; however, the interaction between the enzyme and the support should be capped with another material, such as chitosan biopolymer-based material. In this study, chitosan-magnetite materials were synthesized by mixing both compounds and activating with glutaraldehyde. The materials were then characterized by Fourier Transform Infrared (FTIR) Spectroscopy. The enzyme kinetic parameters were studied by following the cholesterol oxidation reaction using high-performance liquid chromatography (HPLC) and comparing the results between the free and the immobilized enzyme. The substrate concentration was 2.5 mg/mL. The effect of enzyme concentration was tested using different concentrations of enzyme (0.5, 1, and 2 mg/mL) to determine the best operating conditions. The best conditions for the oxidation reaction were immobilized enzyme at a 2 mg/mL concentration. Enzyme immobilization significantly decreased the optimum substrate concentration to 0.1 mg/mL

    GREEN SINTESIS TiO 2 MENGGUNAKAN EKSTRAK ETANOL BIJI JENGKOL (Pithecellobium jiringa (Jack) Prain): APLIKASI UNTUK DEGRADASI METILEN BIRU DAN SELF-CLEANING NODA KOPI

    No full text
    Titanium dioksida (TiO 2 ) merupakan bahan semikonduktor dengan pita celah energi 3,2 eV. Dalam penelitian ini, partikel TiO 2 disintesis menggunakan prekursor titanium tetraisopropoksida (TTIP) serta memanfaatkan ekstrak etanol dari biji jengkol (Pithecellobium jiringa (Jack) Prain). Serbuk hasil sintesis dikarakterisasi dengan menggunakan Fourier Tranform Infrared Spectroscopy (FTIR), X-Ray Diffraction (XRD), Scanning Electron Microscope (SEM) dan Spectrophotometer UV-VIS untuk mengukur absorbansi dari fotokatalisis. Hasil karakterisasi dengan XRD memperlihatkan terbentuknya TiO 2 dengan bentuk anatase murni yang didukung dengan hasil FTIR munculnya vibrasi Ti-O pada puncak 526,57 cm -1 . Hasil analisis SEM memperlihatkan bentuk speherical TiO 2 yang bertumpuk (aggregate) dengan ukuran yang berbeda. Persentase degradasi (%D) metilen biru rata-rata yang dihasilkan pada perlakuan TiO 2 dengan penyinaran matahari (TiDj-1) dan TiO 2 tanpa penyinaran matahari (TiDj-2) yaitu 99,745% dan 75,65%, secara berurutan. Uji aplikasi self-cleaning noda kopi pada kain dengan penyinaran sinar UV dianalisis berdasarkan perubahan warna pada kain yang diambil dengan menggunakan kamera digital SAMSUNG ES75 dan morfologi kain dianalisis menggunakan mikroskop digital LEICA EZ4 HD. Hasil analisis membuktikan bahwa kain yang terlapisi PEG maupun kain yang terlapisi PEG/TiO 2 tidak menunjukkan adanya perubahan warna pada kain. Morfologi kain yang terlapisi oleh PEG dapat terlihat serat-serat kainnya dan memiliki warna kain yang lebih cerah dibandingkan dengan kain yang terlapisi oleh PEG/TiO 2 . Sedangkan morfologi kain yang terlapisi oleh PEG/TiO 2 tidak tampak serat-serat kainnya dan terdapat aglomerasi partikel-partikel TiO 2 yang menempel pada kain. Kata Kunci: titanium dioksida, Pithecellobium jiringa (Jack) Prain, green sintesis, fotokatalisis, self-cleanin
    corecore