PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PENINGKATAN SELF-ESTEEM ANAK USIA 4-5 TAHUN

Permasalahan emosional banyak dijumpai dalam setiap masa perkembangan manusia. Pada masa anak usia dini seringkali dijumpai berbagai permasalahan emosional yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Permasalahan emosional pada anak salah satunya terlihat dari hubungan anak dengan sosial dan lingkungannya, seperti kurang mampunya anak dalam menjalin hubungan yang baik dengan lingkungan serta anak cenderung takut sendiri (Suharyanto, 2023) hal tersebut menggambarkan anak memiliki self-esteem rendah dalam dirinya. Menurut Beaty (2013) self-esteem merupakan sebuah evaluasi emosianal pada diri anak meliputi perasaan anak akan berbagai aspek yang ada dalam dirinya, seperti perasaan akan penampilannya, kemampuan anak dalam melakukan berbagai hal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan self-esteem pada anak usia 4-5 tahun. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan memberikan motivasi belajar dalam pembelajaran bagi anak agar anak dapat memiliki self-esteem yang positif dalam dirinya. Karena self-esteem yang tinggi dan positif penting untuk dimiliki sejak anak usia dini dan akan berpengaruh pada hubungan emosianal anak dengan sosial dan lingkungannya, serta akan berdampak hingga anak dewasa. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode penelitian eksperimen dengan design penelitian one group pretest-posttest. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa dengan memberikan sebuah treatment berupa pemberian motivasi belajar terhadap anak usia 4-5 tahun memberikan dampak yang positif pada peningkatan self-esteem dalam diri anak, hal tersebut terlihat dari hasil uji beda yang dilakukan, dimana taraf signifikansi yang didapatkan melalui hasil pemberian treatment yaitu 0,001 < 0,05, dengan begitu hipotesis dalam penelitian ini diterima. Emotional problems are often found in every period of human development. In early childhood there are often various emotional problems that are influenced by various factors. One of the emotional problems in children can be seen from the child’s relationship with society and the environment, such as the lack of ability of children to establish good relationships with the environment and children tend to be afraid of themselves (Suharyanto, 2023) this illustrates that children have low self-esteem in themselves. According to Beaty (2013) self-esteem is an emotional evaluation of a child including the child’s feelings about various aspects that exist within him, such as feelings about his appearance, the child’s ability to do various things. This study aims to find out what strategies can be used to increase self-esteem in children aged 4-5 years. The strategy used in this study is to provide learning motivation in learning for children so that children can have positive self-esteem within themselves. Because high and positive self-esteem is important to have from an early age and will affect the child’s emotional relationship with the social and environment, and will have an impact into adulthood. The method used in this study is by using an experimental research method with a one group pretest-posttest research design. The results of the study found that giving a treatment in the form of giving learning motivation to children aged 4-5 years had a positive impact on increasing self-esteem in children, this can be seen from the results of the different tests carried out, where the level of significance obtained through the results giving treatment is 0.001 <0.05, so the hypothesis in this study is accepted

PEMBERDAYAAN PERAJIN INDUSTRI ROTAN PASCA BENCANA OLEH DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KOTA PALU

This research titled is “Empowerment of Rattan Industry Craftsmen After Disasters by Department of Trade and Industry in Palu City Central Sulawesi Province”. The purpose of this research is to find out and analyze the empowerment process, supporting factors and inhibiting factors faced, as well as efforts made by the Department of Trade and Industry to overcome obstacles in the empowerment of rattan industry crafters in the aftermath of a disaster. The research method used by the author in this study is descriptive qualitative.The data collection techniques are interviews, documens and observations. The data analysis techniques in this study are data reduction, data presentation and data verification. The result of this research apprenticeship show that empowerment of crafters in managing the rattan industry after disaster has been carried out. But in the implementation, the empowerment process has not been carried out optimally. Because the mindset of craftsmen who are still using old mindset, the absence of Standard Operating Procedures regarding the rattan industry which results in an ineffective upstream and downstream system, Limited funds owned by the government in providing assistance and the independence of the craftsmen in producing raw materials supporting the rattan industry. After disaster, Department of Trade and Industry has made efforts to overcome obstacles with : make a Standard Operating Procedures dan rebuilding the upstream and downstream systems. In addition, Department of Trade and Industry has also allocated funds in accordance with needs and provides socialization in changing the mindset of rattan industry crafters and training to develop rattan industry businesses. The authors suggests to the city government that in the future in making a development and empowerment planning, the city government must fist make Standard Operating Procedures. As well as the process of the rehabilitation and reconstruction stages, the government must better understand its tasks and functions Keyword : Empowerment, Craftsmen, Rattan Industry, DisasterMagang riset ini berjudul “PEMBERDAYAAN PERAJIN INDUSTRI ROTAN PASCA BENCANA OLEH DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH”. Adapun tujuan penulisan Laporan Akhir ini, ialah untuk mengetahui dan menganalisis proses pemberdayaan, faktor pendukung maupun faktor penghambat yang dihadapi, serta upaya-upaya yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian untuk mengatasi hambatan dalam pemberdayaan terhadap perajin industri rotan pasca bencana. Metode yang digunakan penulis ialah metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, dokumentasi dan observasi. Sedangkan teknik dalam menganalisis data, menggunakan teknik reduksi data, pengumpulan data dan verifikasi data. &nbsp;Hasil magang riset menunjukkan bahwa pemberdayaan terhadap perajin dalam mengelola industri rotan pasca bencana telah dilakukan. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, proses pemberdayaan belum berjalan secara optimal, dikarenakan mindset perajin yang masih menggunakan mindset lama, belum adanya Standar Operasional Prosedur mengenai industri rotan yang mengakibatkan belum efektifnya sistem hulu dan hilir, Keterbatasan dana yang dimiliki oleh pemerintah dalam memberikan bantuan,serta ketidakmandirian perajin dalam&nbsp; menghasilkan bahan baku pendukung industri rotan. Pasca bencana, Dinas Perdagangan dan Perindustrian telah melakukan upaya dalam mengatasi hambatan diantaranya: membuat Standar Operasional Prosedur serta membangun kembali sistem hulu hilir. Selain itu, Dinas Perdagangan dan Perindustrian juga telah mengalokasikan dana sesuai dengan kebutuhan serta memberikan sosialisasi dalam mengubah mindset para perajin industri rotan maupun pelatihan-pelatihan guna mengembangkan usaha industri rotan. Penulis menyarankan kepada pemerintah kota, untuk kedepannya dalam membuat suatu perencanaan pembangunan dan pemberdayaan, pemerintah kota terlebih dahulu harus membuat Standar Operasional Prosedur. Begitu pula dengan proses tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi, pemerintah harus lebih memahami tugas pokok dan fungsinya. Kata Kunci : Pemberdayaan, Perajin, Industri Rotan, Bencan