7 research outputs found

    Optimalisasi Dukungan Suami Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Ibu Menyusui Di Wilayah Kerja Puskesmas Magelang Utara

    Full text link
    Melihat rendahnya cakupan ASI Ekslusif di wilayah Kota Magelang peneliti ingin melihat seberapa besar dukungan suami terhadap istri yang sedang menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dukungan suami terhadap pemberian ASI Eksklusif pada ibu menyusui di wilayah Kramat utara Magelang Utara. Dengan menggunakan rancangan penelitian studi fenomenologi yang merupakan suatu pendekatan untuk menggali pengalaman hidup dari individu. Jumlah responden dalam penelitian ini enam responden. Dalampenelitianini, dilakukan menjadi 3 proses; intuiting, analyzing dan describing. Penggalian data pada penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara dengan suami secara mendalam. Selama proses wawancara peneliti akan menggunakan alat perekam berupa Mp4, dan peneliti meminta ijin bahwa selama wawancara akan direkam.  Tahap awal penelitian ini dimulai dengan membina hubungan saling percaya dengan keluarga, peneliti menggali data dengan cara wawancara, hasil wawancara akan dibentuk transkrip dan dikaji berulang ulang.Setelah data diperolehkemudiandilakukanpengolahandengantahappengelompokan (analisa) yaitu setelah dalam bentuk transkrip terus diidentifikasi fenomena yang terjadi, memberikan makna terhadap masing masing pernyataan partisipan kemudian mengelompokan kata- kata kedalam kategori selanjutnya akan di kelompokan  dalam sub tema dan tema sesuai tujuan penelitian. Responden berhak melihat transkrip yang sudah dibuat oleh penelit sehingga responden yakin bahwa apa yang peneliti tulis adalah benar. Resonden berhak mengubah trasnkrip apabila tidak sesuai dengan apa yang telah disampaikan

    Pengaruh Terapi Akupresur Terhadap Kadar Gula Darahpada Pasien Diabetes Melitus Tipe Iidi Poliklinik Penyakit Dalam RS Tk II Dr. Soedjono Magelang

    Full text link
    Pengendalian kadar gula darah pada pasien diabetes melitus (DM) tipe II merupakan komponen penting dalam pengendalian komplikasi. Pengendalian kadar gula darah dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu self  management dan terapi komplemeter (terapi akupresur). Dengan demikian penting dilakukan penelitian pengaruh akupresur terhadap kadar gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi akupresur terhadap kadar gula darah pada klien DM tipe II.             Penelitian quasi eksperimen ini menggunakan pendekatan pretest and posttest with control group design dengan melibatkan 52 klien DM tipe II yang berobat di Poliklinik Penyakit Dalam RS Tk II dr. Soedjono Magelang yang diambil  secara consecutive sampling. Dua puluh enam pasien pertama masuk kelompok intervensi dan 26 pasien yang selanjutnya masuk ke kelompok kontrol.Kelompok intervensi mendapatkan terapi standar dari rumah sakit dan mendapatkan enam kali akupresur selama tiga minggu dengan pengukuran gula darah setiap sebelum dan sesudah dilakukan akupresur.Adapun kelompok kontrol menerima terapi standar dari rumah sakit tanpa dilakukan terapi akupresur, gula darah diukur pada minggu pertama dan minggu ketiga.Data dianalisis dengan uji Wilcoxon dan Mann Whitney.             Hasil penelitian menunjukkan median gula darah setelah akupresur (150,50) secara signifikan lebih rendah  dibandingkan sebelum akupresur (181 mg/dl). Adapun gula darah pada kelompok kontrol pada minggu ketiga pada post test (188 mg/dl) secara sigifikan lebih tinggi daripada kelompok intervensi. Kadar gula darah  pre test kelompok intervensi tidak berbeda secara signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol dan  lebih rendah pre test pada kelompok kontrol (p=0,833) dan kadar gula darah kelompok intervensi setelah akupresur  (p=0,031) secara signifikan menurun dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan median (157,50 mg/dl).             Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terapi akupresur terhadap kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe II , dengan demikian menjadi penting bagi pihak rumah sakit untuk memasukan unsur terapi akupresur sebagai bahan kajian dalam pengelolaan pasien diabetes melitus tipe II

    The potency of Vis/NIR spectroscopy for classification of soybean based of colour

    No full text
    Soybean in various colour is easy to identify using human eyes. However, it is hard to perform manual method for on-line production. Therefore, detection of colour for sorting the soybean is important especially for industries which require a rapid and real-time task. This research was conducted to study the potency of a modular type of VIS/NIR spectroscopy at wavelength of 350-1000 nm to classify black, green, and yellow of soybean seed and flour. Principal component analysis (PCA) and PCA Linear discriminant analysis (PCA-LDA) were used based on various spectra pre-processing techniques. Results showed that PCA-LDA model was able to classify soybean seeds of 97 accuracy and soybean flour of 100 accuracy. © Published under licence by IOP Publishing Ltd

    Non-destructive measurement of malic acid content of sapodilla fruit using visible near infrared (VisNIR) spectroscopy with variations in storage temperature

    No full text
    Sapodilla fruit (Manilkara zapota) is a climacteric fruit having a short shelf life. To extend shelf life, cold temperature storage is often used. During storage, one of the parameters that could change is malic acid. Malic acid can be measured non-destructively using visible-near infrared (Vis-NIR) spectroscopy. However, measurement using VisNIR spectroscopy has limitations, one of which is the sensitivity of the instrument towards temperature. The temperature of the fruit influences VisNIR spectral data, therefore prediction of malic acid using VisNIR is challenging. This study was conducted to study fruit temperature effect on the malic acid measurement of sapodilla fruit using VisNIR spectroscopy. Partial least square regression (PLSR) combined with spectral preprocess (Savitzky-Golay smoothing, normalization, Savitzky-Golay 1st & 2nd derivatives, standard normal variate (SNV), detrending, and multiple scattering correction (MSC) was used to build calibration model. Fruits were stored in three storage temperature i.e. 8°C, 13°C, and 29°C. Spectra of fruit were taken directly after stored in cold condition and after immersed in a water bath at 30°C to obtain normal temperature. Calibration models were built using cold temperature spectra at 8°C and 13°C and normal temperature spectra at 8°C, 13°C, and 29°C. Determination of calibration coefficient (R2c) of fruits measured in cold condition after stored at 8°C and 13°C were 0.89 and 0.87 obtained using MSC spectra. R2c of fruits measured after submersed in a water-bath after stored at 8°C and 13°C were 0.88 and 0.87 obtained using detrending and MSC spectra. Moreover, R2c of fruit stored in room temperature of 29°C was 0.92 obtained using mean normalization spectra. In general, PLSR models for determination malic acid of sapodilla were not significantly different between spectra of fruits which were cold and were heated to normal temperature. However, the PLSR model was the highest for fruits stored in room temperature (29°C). The results showed the potency of VisNIR spectroscopy for malic acid determination of sapodilla. Moreover, the result also showed that storage temperature and fruit temperature affected PLSR models developed using VisNIR spectroscopy
    corecore