8 research outputs found

    STUDI PERUBAHAN KADAR HISTAMIN PADA PINDANG TONGKOL (Euthynnus affnis) SELAMA PENYIMPANAN

    Get PDF
    Untuk memberikan informasi kepada konsumen mengenai kondisi ikan pindang tongkol yang disimpan dalam kaitannya dengan perkembangan histamin pada produk, maka dilakukan penelitian mengenai perubahan kadar histamin pada pindang tongkol selama penyimpanan

    Aplikasi Metode Aktivasi Netron untuk Penetapan Mineral Selenium dalam Produk Suplemen Kesehatan

    No full text
    Recently, there are some health supplement products that are useful as an antioxidant in the market, and one of them is Selenium (Se) tablet. Therefore issue of falsification of drug due to the control of health supplement product become very important. In this research the determination of Se in health supplement tablet using neutron activation analysis has been carried out. Sample was irradiated using thermal neutron with 1013 neutron cm-?secondfluxes within 15 minutes, and based on n, y reaction 75Se isotope would be formed that could identified using Gamma spectrometer on 136, 264, and 279 keV energies. The result showed that neutron activation analysis method can analysis Se mineral that contained in health supplement tablet with accuracy ranged between 101.81 – 102.29 % and precision 99.02 -99.37%. The recovery test of Se mineral concentration to the labeled attached showed 105.79 - 116.66%, and this value was still in the recommended range according to the USP 28 (90 – 125%)

    Aktivitas Penangkap Radikal Bebas Ekstrak Etanol Kulit Buah Naga dengan Metode DPPH (1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil)

    No full text
    Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi dengan mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif. Buah naga merupakan salah satu  sumber antioksidan alami, merupakan satu jenis buah tropis dengan kandungan polifenol. Kulit buah naga merupakan limbah yang jarang dimanfaatkan, padahal  kulit buah naga mengandung senyawa antioksidan kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan sebagai penangkap radikal bebas dari ekstrak etanol 70% kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus (F.A.C Weber) Britton & Rose) dan naga putih (Hylocereus undatus (Haw.) Britton & Rose)  dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Ekstrak etanol 70% dibuat dengan metode maserasi, uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH secara spektrofotometri visibel dengan vitamin C sebagai kontrol positif. Akivitas penangkap  radikal bebas ekstrak etanol 70% dinyatakan dalam IC50. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% kulit buah naga merah dan naga putih memiliki aktivitas sebagai penangkap radikal bebas. Nilai IC50 ekstrak kulit buah naga merah (76,19±2,44) µg/ml dan kulit buah naga putih memiliki nilai IC50 (101,75 ± 2,13) µg/ml, sedangkan vitamin C memiliki nilai IC50 3,81 µg/ml. Berdasarkan tabel anova data berbeda bermakna, menunjukkan adanya perbedaan aktivitas penangkap radikal bebas antara kulit buah naga merah dan naga putih. &nbsp

    Studi Perubahan Kadar Histamin pada Pindang Tongkol (Euthynnus Affinis) selama Penyimpanan.

    No full text
    Untuk memberikan informasi kepada konsumen mengenai kondisi ikan pindang tongkol yang disimpan dalarn kaitannya dengan perkembangan histamin pada produk, maka dilakukan penelitian mengenai perubahan kadar histamin pada pindang tongkol selarna penyimpanan. Bahan baku yang digunakan dalarn penelitian ini adalah ikan tongkol (Euthynnus affinis) segar yang diperoleh dari TPI Pelabuhan Ratu hasii penangkapan satu hari melaut. lkan tongkol dibawa ke laboratorium PRPPSE menggunakan jalan darat dalarn peti es berinsulasi dan diolah menjadi pindang 'naya' dengan perebusan dalam air gararn 15% selarna 30 menit. Pindang tongkol yang dihasilkan disimpan pada suhu kamar dan suhu dingin (chilling) dan pengambilan sampel dilakukan pada hari ke 0, 2, 4 dan 6 untuk ikan pindang yang disimpan pada suhu karnar, sedangkan untuk pindang yang disimpan pada suhu dingin dilakukan pengambilan sampel pada minggu ke 0, 1, 2, 3 dan 4. Pengarnatan terhadap sampel dilakukan secara organoleptik (penampakan, bau, rasa, tekstur, dan lendir), kimiawi (histamin dan TVB) maupun mikrobiologi Ournlah bakteri pernbentuk histamin). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyimpanan pindang tongkol pada suhu karnar selama 6 hari menaikkan kadar histarnin hingga 32,71 mg/100g, sedangkan penyimpanan pindang tongkol pada suhu dingin selarna 3 minggu atau lebih menaikkan kadar histarnin menjadi 66,36 mg/100g. Terjadi kenaikan juga pada kadar TVB dan bakteri pembentuk histarnin selama penyimpanan meskipun kenaikannya tidak selalu berkorelasi positif dengan kenaikan kadar histarnin. Pindang tongkol yang disimpan pada suhu karnar ditolak panelis pada hari ke 4 dan pindang tongkol yang disimpan pada suhu dingin ditolak panelis pada minggu ke 2

    Formulasi Gel NLC Ekstrak Kalus Daun Murbei Hasil Induksi dengan NAA dan BAP

    Get PDF
    Mulberry Leaf (Morus alba L.) contains oxyresveratrol has the potential as a skin lightener. The activity of mulberry leaf callus from tissue culture is unknown as an inhibitor of the tyrosinase enzyme. The purpose of this study was to determine the activity callus extracts of mulberry leaf  which obtained from tissue culture with the addition of growth regulator NAA 1.0 ppm and BAP 2.5 ppm and to formulate callus extract in Nanostructured Lipid Carrier and its characteristics. Callus was extracted by maceration-sonication. NLC is made by solvent evaporation method, NLC characterization including particle size, polydispersity index, zeta potential and particle morphology. The best NLC was made into a gel and evaluated organoleptic, viscosity, flow properties, pH, and tyrosinase enzyme inhibitory on extracts and NLC gels. The characterization of NLC includes particle size of 189.8 nm-632.8 nm; polydispersity index, 0.387-0.582. The morphology of NLC were spherical and zeta potential of -7.37 mV. NLC gel was semi-solid, greenish yellow, homogeneous, viscosity 530000 cPs, plastic thixotropic flow properties, pH 5.26, and inhibitory activity of tyrosinase enzymes (IC50) of callus extract and NLC gel has 72.51 µg/ml  and 79.69 µg/ml, respectively. It can be concluded that callus extract of Mulberry leaf can be prepared into Nanostructured Lipid Carriers, NLC gels are physically and chemically stable and have the potential of lightening activity.Daun Murbei (Morus alba L.) mengandung oxyresveratrol mempunyai potensi sebagai pencerah kulit. Bentuk kalus daun Murbei hasil kultur jaringan belum diketahui aktivitasnya sebagai inhibitor enzim tirosinase. Tujuan penelitian untuk mengetahui aktivitas ekstrak kalus daun Murbei hasil kultur jaringan dengan penambahan zat pengatur tumbuh NAA 1,0 ppm dan BAP 2,5 ppm serta memformulasi ekstrak kalus daun murbei dalam Nanostructured Lipid Carrier dan karakterisasinya. Kalus daun murbei diekstraksi dengan maserasi-sonikasi. NLC dibuat dengan metode evaporasi pelarut, karakterisasi NLC berupa ukuran partikel, indeks polidispersitas, zeta potensial dan morfologi partikel. NLC terbaik dibuat menjadi gel dan dievaluasi organoleptik, viskositas, sifat alir, pH, dan uji aktivitas inhibisi enzim tirosinase pada ekstrak dan gel NLC. Karakterisasi NLC meliputi ukuran partikel 189,8 nm-632,8 nm; indeks polidispersitas berturut-turut 0,387-0,582. Morfologi NLC berbentuk sferis dan zeta potensial -7,37 mV. Gel NLC berbentuk semi padat, berwarna kuning kehijauan, homogen, viskositas 530000 cPs, sifat alir tiksotropik plastis, pH 5,26, dan aktivitas inhibisi enzim tirosinase ekstrak kalus daun Murbei memiliki nilai IC50 sebesar 72,51 µg/ml dan gel NLC ekstrak kalus daun Murbei IC50 sebesar 79,69 µg/ml. Dapat disimpulkan ekstrak kalus daun Murbei dapat dipreparasi menjadi Nanostructured Lipid Carriers dan gel NLC stabil secara fisika dan kimia serta memiliki potensi aktivitas pencerah

    Uji Aktivitas Sitotoksik dan Antioksidan Ekstrak Daun Keladi Tikus (T yphonium divaricatum (L) Decne)

    No full text
    Cytotoxic and antioxidant activities of Typhonium divaricatum (L) Decne leaves extract have been explored. Preliminary phytocheinical screening on the extract were carried out for the compound`s profile. Biological activity was measured by using Brine Shrimp Lethality Test (BSLT), while cytotoxic activity was conducted on breast cancer cell line T-47D using MTT method, Antioxidant activity was measured by using DPPH free radical scavenging method. The results of phytochemical screening showed that the methanol extract contained Havonoid, saponin and steroid/triterpenoid compounds, meanwhile thc n-hexane extract contained steroid/triterpenoid compounds only. The highest biological activity was found in methanol extract (IC50 = 32.9 ppm). The highest cytotoxic activity was shown by n-hexane extract (IC50 = 32.50 ppm). The highest antioxidant activity using vitamin C as positive control was found in methanol extract (IC50 = 56.63 ppm). The preliminary results indicated that Typhonium divaricatum (L) Decne lcavcs is potential for anticancer and free radical scavenger.Telah dilakukan uji aktivitas sitotoksik dan antioksidan dari ekstrak metanol dan n-heksana daun keladi tikus (Typhonium divaricatum (L) Decne). Pada penelitian ini dilakukari skrining fitokimia untuk mengetahui profil senyawa, dilanjutkan uji aktivitas biologi menggunakan Brine Shrimp Lethality Test (BSLT), dan uji sitotoksik terhadap sel kanker payudara T-47D menggunakan metode MTT, Aktivitas antioksidan diukur menggunakan metode peredaman radikal bebas DPPH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol yang diperoleh mengandung senyawa flavonoid, saponin dan steroid/triterpenoid, sementara dalam ekstrak n-heksana hanya ditemukan steroid/triterpenoid. Ekstrak metanol mempunyai aktivitas biologis tertinggi dengan nilai IC50 = 32,9 bpj dan ekstrak n-heksana memiliki aktivitas sitotoksik tertinggi dengan nilai IC50 = 32,50 bpj.  Aktivitas antioksidan tertinggi menggunakan DPPH dan vitamin C sebagai kontrol positif ditunjukkan oleh ekstrak metanol, dengan nilai IC50 = 56,63 bpj, Hasil uji menunjukkan bahwa daun keladi tikus berpotensi sebagai antikanker dan peredam radikal bebas

    Studi Pengikatan Cadmium (II) pada Resin Anorganik Titanium Oksida dan Zirkonium Oksida

    No full text
    Immobilization of Cd-(II) in production technology of indium medical radioisotopes (lll In or 115min) by means of 112Cd (p, 2n) 11 In or 114Cd (n,y) 115Cd 115mIn nuclear reaction is an important step regarding to the quality of the produced radioactive indium and efficiency of the utilization of the enriched targets (112Cd or 114Cd). The phenomena and capacity of Cd-(II) immobilization were studied using two kinds of inorganic oxide resins, i.e. titanium oxide and zirconium oxide. The aim of this study is gaining experimental data supporting the utilization of the resins in the production of 111In and 115min. The immobilization of Cd-(II) was proceeded by treating standard solutions of Cd-(II) with the resins followed by measurement of Cd-(II) content of the treated solution before and after treatment. The separation of the treated Cd-(II) solution from the resin was performed by means of centrifugation, while the measurement of Cd-(II) was performed by means of Ultra Violet spectrophotometry. The ready-used titanium oxide from Merck did not bind Cd-(II) even after being treated with several kinds of activating media. Zirconium oxide synthesized from the reaction of ZrOCI,. 8H,O with a basic solution of NaOH was in the form of the hydrate compound formulated as ZrO. nH,O with the value of n=(1.7034 +0.0186) and showed a capability to bind Cd-(II) higher than that of zirconium oxide synthesized with a basic solution of NH,OH or of the ready-used ZrO2. In general the Cd-(II)-binding capacity of Zro, tends to decrease with increasing of the amount of Zro

    Specificity of Mercury Detecting Reagents for Skin Lightening Creams

    No full text
    Inorganic mercury compound have been used for long time in cosmetics preparations for its skin lightening effect. The used of mercury in cosmetics has been prohibited as stipulated in the decision of the BPOM RI (Head of the Food and Drug Supervisory Agency) No.HK.00.01.432.6147. Based on health department research from various countries, there are a number of skin lightening products containing mercury between 660-57.000 μg/kg. People needs a quick and easy way to detect mercury in a lightening cream, so that people can test the safety of cream that used. One alternative that can be used to detect mercury in skin lightening cosmetics is using detecting reagents. The aim of this study was preparation of specific and sensitive mercury detecting reagents. The detecting reagents consisted mixtures of diphenylcarbazone and acetic acid in 96% of ethanol. The specificity test is performed by adding diphenylcarbazone solution into a lightening cream containing whitening agents such as mercury, hydroquinone, bangkuang extract and mixture of these substances. Assay was also performed on simulated cream that contained mercury, zinc oxide, bismuthsubnitrate, and mixture of mercury, zinc oxide and bismuthsubnitrate. The mercury detecting reagents gives a distinctive result that shown by the formation of purple mercury complex in less than 3 minutes.Senyawa merkuri anorganik telah digunakan sejak lama dalam sediaan kosmetika karena efeknya mencerahkan kulit. Penggunaan merkuri dalam kosmetik dilarang sesuai dengan keputusan Kepala BPOM RI (Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan) No.HK.00.01.432.6147. Berdasarkan penelitian departemen kesehatan dari berbagai negara, ada sejumlah produk pemutih kulit yang mengandung merkuri antara 660-57.000 μg / kg. Masyarakat membutuhkan cara cepat dan mudah untuk mendeteksi merkuri dalam krim pemutih, sehingga bisa menguji keamanan krim yang digunakan. Salah satu alternatif yang bisa dilakukan untuk mendeteksi merkuri dalam kosmetik pemutih kulit adalah dengan menggunakan pereaksi pendeteksi. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat pereaksi pendeteksi merkuri yang sensitif dan spesifik. Pereaksi pendeteksi terdiri dari campuran difenilkarbazon dan asam asetat dalam etanol 96%. Uji spesifisitas dilakukan dengan menambahkan larutan difenilkarbazon ke dalam krim pemutih yang mengandung zat pemutih seperti merkuri, hidrokinon, ekstrak bangkuang dan campuran zat-zat ini. Pengujian juga dilakukan pada krim simulasi yang mengandung merkuri, seng oksida, bismut subnitrat, dan campuran merkuri, seng oksida dan bismut subnitrat. Pereaksi pendeteksi merkuri memberikan hasil khas yang ditunjukkan oleh pembentukan kompleks merkuri berwarna ungu dalam waktu kurang dari 3 menit
    corecore