18 research outputs found

    ENERGY AND COST SAVING OF AIR CONDITIONING SYSTEM USING MAGNETIC BEARING CHILLER FOR HOTEL A IN JAKARTA

    Get PDF
    The use of magnetic bearing chillers in hotel air conditioning systems is an opportunity for energy or cost savings. This study will compare the electrical energy consumption and cost analysis of the centralized air conditioning system using magnetic bearing chiller that uses variable flow to another air conditioning system such as the centralized air conditioning using constant flow chiller and the VRF split air conditioning system at Hotel A in Jakarta. The calculation of energy consumption for each air conditioning system is carried out for a year. Meanwhile, the cost analysis will be carried out using the life cycle cost method for 20 years. The air conditioning system which has the least energy consumption and has the lowest life cycle cost is the best air conditioning system for this hotel building. The maximum cooling load that occurs in Hotel A is 3,281 kW. From the results of energy calculations and cost analysis, a centralized air conditioning system with magnetic bearing chiller with variable flow is the best choice to Hotel A or similar building to Hotel A, with IKE (Intensitas Konsumsi Energi) value of 84 kWh/(m2.year), and a total cost of 78,873,678,478.00 IDR for a period of 20 years

    ENERGY AND COSTS SAVING AIR CONDITIONING SYSTEM OF SHOPPING MALL BUILDINGS: A CASE STUDY IN JAKARTA

    Get PDF
    The air conditioning system for the Mall A building in Jakarta uses a central air conditioning system with a constant flow chiller with TES (Thermal Energy Storage). This system will be verified by measuring data regarding cooling load of the Mall A. The peak cooling load measurement results is 12,299 kW with a total cooling load of 45,733,180 kWh for 1 year. The result of the measurement data will be compared to cooling load calculation by Trace 700 software. Based on Trace 700 software, the peak cooling load is 12,594 kW with a total cooling load of 44,617,405 kWh. Furthermore, using the actual measurement data of the air conditioning system in Mall A, it will be compared with a central air conditioning system with a magnetic bearing chiller which will be equipped with VSD (Variable Speed Drive) to find out how well its energy performance and costs are for a mall building similar to Mall A, as a potential for energy and cost savings. The results of energy calculations and cost analysis, the central air conditioning system with the magnetic bearing chiller is 99 kWh/(m2.year) and the life cycle costs for 20 years, 30 years, and 50 years are 339,828,248,242 IDR, 415,994,136,400 IDR, 521,915,598,761 IDR. While the results of energy calculations and cost analysis, the TES combination constant flow chiller central air conditioning system is 141 kWh/(m2.year) and the life cycle costs for 20 years, 30 years, and 50 years are 435,150,140,059 IDR, 541,700,386,487 IDR, 690,535,151,478 IDR. Based on the foregoing, the central air conditioning system with variable flow magnetic bearing chiller is a better system than the central air conditioning system with TES combination constant flow chiller for shopping mall buildings similar to Mall A

    KETERAMPILAN MENGGOSOK GIGI PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK DI PAUD REMBULAN KALILOM TIMUR KENJERAN SURABAYA

    No full text
    Kesehatan gigi dan mulut adalah keadaan sehat dari jaringan keras dan jaringan lunak gigi serta berbagai unsur yang berhubungan dalam rongga mulut yang memungkinkan individu makan, berbicara, dan berinteraksi sosial tanpa disfungsi, gangguan estetik, dan ketidaknyamanan karena adanya penyakit, penyimpangan oklusi dan kehilangan gigi sehingga mampu hidup produktif secara sosial ekonomi. Masalah pada penelitian ini adalah rendahnya prevalensi bebas karies pada anak PAUD Rembulan Kalilom Timur Kenjeran Surabaya, dengan jumlah 10% prevalensi bebas karies  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan menggosok gigi pada ibu yang memiliki anak PAUD Rembulan Kalilom Timur Kenjeran Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan jumlah responden 41 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan cara merekap hasil data yang telah dikumpulkan dan di sajikan dalam bentuk tabel. Hasil menunjukkan keterampilan menggosok gigi pada ibu yang memiliki anak PAUD Rembulan Kalilom Timur Kenjeran Surabaya tahun 2020 dengan kategori cukup terampi

    HUBUNGAN CARA MENYIKAT GIGI DENGAN KARIES GIGI PADA SISWA KELAS XI SMA WIDYA DARMA SURABAYA

    No full text
    Menyikat gigi merupakan kebiasaan yang dilakukan untuk membersihkan gigi secara terus-menerus. Kebiasaan menyikat gigi yang baik merupakan cara yang efektif untuk mencegah karies gigi. Menyikat gigi dapat menghilangkan plak dan bakteri yang menempel pada gigi sehingga menyebabkan karies gigi. Masalah dalam penelitian ini yaitu tingginya angka karies gigi pada siswa kelas XI SMA Widya Darma Surabaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan cara menyikat gigi dengan karies gigi berdasarkan penelitian yang sudah ada. Metode dalam penelitian ini adalah simple random sampling, dengan populasi 69 siswa kelas XI. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi dan lembar pemeriksaan. Teknik analisa data yang digunakan yaitu uji Chi Square. Hasil ada hubungan yang signifikan antara cara menyikat gigi dengan karies gigi

    PENGETAHUAN IBU TENTANG KARIES GIGI ANAK TK PERTIWI KEREPKIDUL BAGOR NGANJUK

    No full text
    Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Jika kesehatan gigi dan mulut terganggu maka bisa berpengaruh terhadap kesehatan tubuh sehingga mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. Salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering terjadi pada anak-anak yaitu gigi berlubang. Masalah penelitian dalam penelitian ini adalah tingginya karies gigi pada anak TK Pertiwi Kerepkidul Bagor Nganjuk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang karies gigi dengan terjadinya karies gigi pada anak TK Pertiwi Kerepkidul, Bagor, Nganjuk. Metode penelitian dalam penelitian ini dengan menggunakan lembar kuesioner untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi dan mulut terhadap karies gigi pada anak TK Pertiwi Kerepkidul. Hasil penelitian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang karies gigi termasuk dalam kategori cukup (61,8 %)

    PERBEDAAN KETERAMPILAN MENYIKAT GIGI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA (DENTAL POP-UP BOOK) SISWA SDI AN-NUR SURABAYA

    No full text
    Masalah: Anak usia sekolah dasar rentan mengalami masalah kesehatan gigi dikarenakan kurang mengtahui cara menjaga kesehatan gigi dan mulut. Berdasarkan data Kementrian Kesehatan RI 2018 prevalensi perilaku menyikat gigi dengan benar sebesar 2,8%. Tujuan: Mengetahui perbedaan keterampilan cara menyikat gigi dengan menggunakan media dental pop-up book siswa SDI An-Nur Surabaya. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah pra eksperimen dengan rancangan pre dan post test desain dengan sasaran penelitian 131 siswa SDI An-Nur Surabaya. Teknik analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil: Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test hasil yang signifikan (ρ < 0,05). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan keterampilan menyikat gigi dengan menggunakan  media dental pop-up book

    GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG KARIES GIGI PERMANEN PADA SISWA SD SUKOWINANGUN 1 MAGETAN

    No full text
    Karies merupakan hasil interaksi antara bakteri di permukaan gigi, plak, dan diet sehingga terjadi demineralisasi jaringan keras gigi dan memerlukan cukup waktu untuk kejadiannya. Masalah penelitian ini adalah tingginya angka karies gigi permanen pada siswa SD Sukowinangun 1 Magetan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa SD Sukowinangun 1 Magetan mengenai karies gigi permanen. Penelitian ini bersifat deskriptif,melibatkan sebanyak 75 siswa SD Sukowinangun 1 Magetan dari kelas 1 sampai kelas 6 sebagai responden penelitian yang dipilih dengan sistem simple random sampling. Metode pengumpulan data didapat dari pengisian instrumen penelitian yaitu kuisioner. Teknik analisis data dihitung sesuai dengan tujuan khusus, jumlah soal benar dibagi dengan jumlah soal keseluruhan dan dikali 100% kemudian disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian ini didapat bahwa tingkat pengetahuan siswa SD Sukowinangun 1 Magetan mengenai karies gigi permanen termasuk dalam kategori baik

    KECEMASAN SISWA KELAS 1-4 SD TERHADAP TINDAKAN PENCABUTAN GIGI SDN SEDATIGEDE 2 SIDOARJO TAHUN 2022

    No full text
    Masalah : dalam penelitian ini yaitu tingginya persentase penolakan tindakan pencabutan gigi anak SDN Sedatigede 2 Sidoarjo Tahun 2022 karena takut. Tindakan cabut gigi harus dilakukan hati-hati dengan traumatik seminimal mungkin agar pasien yang dilakukan cabut gigi tidak merasa takut. Perasaan takut yang muncul dapat memicu rasa cemas sehingga pasien menolak untuk dilakukan cabut gigi. Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh kecemasan anak terhadap tingginya persentase penolakan dalam tindakan pencabutan gigi di SDN Sedatigede 2 Sidoarjo. Metode Penelitian, Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik, Responden dalam penelitian ini yaitu 83 siswa yang mempunyai indikasi pencabutan gigi. Metode pengumpulan data yaitu dengan cara observasi dan angket. Teknik analisis data menggunakan uji chi-square dengan pendekatan cross-sectional. Hasil Penelitian yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan anak terhadap tindakan pencabutan gigi pada siswa SDN Sedatigede 2 Sidoarjo

    PENGETAHUAN MENYIKAT GIGI PADA SISWA KELAS II SDN KALIMO’OK 1 KECAMATAN KALIANGET KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2022

    No full text
    Masalah penelitian ini adalah tingginya persentase karies gigi pada siswa SDN Kalimo’ok 1 Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui pengetahuan menyikat gigi pada siswa kelas II SDN Kalimo’ok 1 Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep Tahun 2022. Metode Penelitian ini adalah  penelitian deskriptif. Sasaran dalam penelitian ini adalah siswa Kelas II tahun ajaran 2021/2022 dengan jumlah responden sebanyak 35 siswa. Metode pengumpulan data diperoleh dari pengisian lembar kuesioner. Teknik Analisis data dengan menghitung jumlah data hasil dari kuesioner kemudian dibuat rata-rata dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase serta disajikan dalam bentuk tabel. Hasil Penelitian menujukkan bahwa pengetahuan menyikat gigi pada siswa Kelas II SDN Kalimo’ok 1 Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep Tahun 2022 dalam kategori kurang

    DETERMINAN STATUS GIZI KURANG SEBAGAI PENYEBAB ERUPSI GIGI M1 PADA ANAK USIA 6-7 TAHUN

    No full text
    Keterlambatan erupsi gigi yaitu sebuah keterlambatan tumbuhnya gigi ke arah rongga mulut yang dimulai pada waktu gigi masih di dalam rongga mulut. Waktu erupsi gigi permanen yang tidak sesuai sebagaimana mestinya memberikan dampak bagi seorang anak, baik dalam sistem pengunyahan dan estetika. Masalah dalam penelitian adalah status gizi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi erupsi gigi permanen pada anak-anak. Tujuan penelitian : menjelaskan determinan status gizi kurang sebagai penyebab erupsi gigi M1 pada anak usia 6-7 tahun. Metode : literatur review. Hasil : Faktor yang yang menyebabkan status gizi kurang, yaitu asupan makanan, sosial ekonomi, nutrisi, pengetahuan orang tua, lingkungan, genetika, dan asupan gizi dan beberapa faktor yang menyebabkan keterlambatan erupsi gigi M1 permanen, yaitu jenis kelamin, status gizi, genetik, ras, nutrisi, asupan gizi, komposisi tubuh, dan etni
    corecore