16 research outputs found

    Model Goal Orientation Sebagai Efek Dari Persepsi Quality of School Life Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Mahasiswa Psikologi

    Full text link
    Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran model goal orientation mahasiswa sebagai efek dari persepsi quality of school life serta implikasinya terhadap prestasi belajar mahasiswa. Prestasi belajar mahasiswa tidak hanya dipengaruhi oleh faktor kemampuan internal yang dimilikinya, namun juga dapat dipengaruhi oleh faktor di luar dirinya yaitu yang berkaitan dengan kualitas kehidupan kuliahnya ( quality of school life).Quality of school life merupakan derajat kepuasan dan kesejahteraan mahasiswa terhadap aspek-aspek fisik maupun non fisik serta pengalaman mahasiswa selama berada di kampus, baik pengalaman positif maupun negatif. Pengalaman tersebut bersifat subjektif berupa pengalaman sosial, pengalaman terhadap tugas yang diberikan serta hubungan antara mahasiswa dengan otoritas dalam hal ini dosen dan kelompok sosial pertemanan di kampusnya. Pengalaman yang positif memuaskan cenderung dapat membuat mahasiswa antusias, termotivasi dalam menjalani proses belajar mengajar dan mengarahkan perilakunya yang berorientasi pada goal (goal orientation) yang ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan persepsi quality of school life terhadap goal orientation mahasiswa. Sedangkan persepsi quality of school life berpengaruh negatif signifikan terhadap prestasi belajar. Di sisi lain, ditemukan bahwa goal orientasi tidak mampu memediasi pengaruh persepsi quality of school life terhadap prestasi belajar

    Hubungan Ketertarikan Interpersonal Dengan Work Engagement Pegawai PT. Salindo Berlian Motor Jakarta

    Full text link
    Employees who have a work engagement is employees who are willing to fight and diligently do the work, and feel one with the company. One of the factors that affect the employees tied to his work is the existence of interpersonal attraction, namely the existence of a positive assessment against a co-worker, that raises the closeness and togetherness. The purpose of this research was to know relationship interpersonal attraction and work engagement. The design of this study is a quantitative non experimental with saturated sampling technique , totaling 60 employees of PT . Salindo Berlian Motors . The coefficient of reliability of the measuring instrument interpersonal attraction ( α ) = 0.924 with 36 items is valid , and measuring work engagemet ( α ) = 0,959 with 58 items is valid . The result of Pearson product moment correlation between interpersonal attraction and work engagement is obtained sig ( p ) = . 000 ( p<0.05) with the value of the correlation ( r ) = . 779. Categorization test results obtained by the level of interpersonal attraction and work engagement of employees tends to be low , and the dominant dimensions of work engagement is owned vigor

    Burnout Pada Perawat Yang Bertugas Di Ruang Rawat Inap Dan Rawat Jalan Rsab Harapan Kita

    Full text link
    Keperawatan adalah salah satu profesi di rumah sakit yang berperan penting dalam upaya menjaga mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Secara umum pelayanan rumah sakit terdiri dari pelayanan rawat inap dan rawat jalan. Tugas perawat yang berdasarkan fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan (Hidayat, 2009). Perawat yang bertugas di ruang rawat inap dan rawat jalan berpotensi mengalami stres karena tuntutan pekerjaan yang overload yang berhubungan dengan pelayanan kepada orang lain. Keadaan seperti itu apabila berlangsung terus menerus akan menyebabkan perawat mengalami kelelahan fisik, emosi, dan mental yang disebut dengan gejala burnout

    Hubungan Antara Kontrol Diri Dan Perilaku Konsumtif Mahasiswi Universitas Esa Unggul

    Full text link
    Mahasiswi termasuk dalam usia remaja akhir, yg masih labil dam membutuhkan pengakuan dari lingkungan sosialnya dan memiliki emosi yang labil. Dalam keadaan tersebut, membuat kemampuan mengendalikan diri atau kontrol diri menjadi lemah, sehingga mereka cenderung mengambil tindakan berdasarkan emosi. Tindakan yang dimaksud salah satunya adalah tindakan dalam membeli. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan antara kontrol diri, melihat dominan dimensi kontrol diri dan tingkatan dari perilaku konsumtif. Penelitian ini bersifat kuantitatif non-eksperimental.Sampel penelitian berjumlah 90 mahasiswi Universitas Esa Unggul. Hasil penelitian menunjukkan korelasi sebesar -0,304 dengan sig 0,002 (p < 0,05), artinya ada terdapat hubungan negatif antara kontrol diri dengan perilaku konsumtif mahasiswi Universitas Esa Unggul. Mahasiswi yang memiliki kontrol diri lemah lebih banyak dibanding dengan mahasiswi yang memiliki kontrol diri yang kuat. Sedangkan pada mahasiswi yang berperilaku konsumtif tinggi lebih banyak daripada mahasisiwi yang berperilaku konsumtif rendah. Dari ketiga dimensi dari kontrol diri,yang paling dominan ialah dimensi behavioral control atau kontrol perilaku

    MODEL TERAPI SENI DENGAN MEDIA VISUAL DALAM MENGATASI MASALAH PSIKOLOGIS PADA PANDEMI COVID 19

    No full text
    At this time there are at least 6 psychological impacts encountered, namely learning problems, especially in children and adolescents, general stress, anxiety, mood swings, anxiety disorders and somatic. These problems if not treated immediately can continue to become a more serious disorder. Thus, efforts are needed to overcome , including counseling from people who can help.The purpose of this study is to apply an art therapy model with visual media in overcoming psychological problems in the Covid-19 pandemic.This research method is a combination of qualitative and quantitative, with the results of descriptive analysis for the implementation of art therapy with visuals and a description of the results of therapy based on the level and ability to overcome problems before and after therapy.The sampling technique is non-probability sampling with purposive sampling, where the respondents are 5 residents who live in RW 06 Medang Pagedangan Tangerang.Art therapy using photocard tools from Point of You that explores awareness. Art therapy model with visual media through photocard from Point of You in coming psychological problems that have been done looks effective, looks like the counselee can determine the perceived problem solving, there is a decrease in the value of the problem and an increase in the value of problems solving abilities and the steps to be taken.Keywords: Art therapy, awareness, point of you Pada saat ini setidaknya ada 6 dampak psikologis yang ditemui yaitu masalah belajar khususnya pada klien anak dan remaja, keluhan stress umum, keluhan kecemasan, keluhan suasana hati yang berubah-ubah/mood swing, gangguan kecemasan dan keluhan somatic. Masalah-masalah ini jika tidak segera mendapat penanganan dapat berlanjut menjadi gangguan lebih serius. Dengan demikian diperlukan usaha untuk untuk menanggulangi, diantaranya adalah melakukan konseling dari orang yang bisa membantu. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengaplikasikan model terapi seni dengan media visual dalam mengatasi masalah psikologis pada pandemi Covid 19. Metode penelitian ini adalah gabungan kualitatif dan kuantitatif, dengan hasil analisa deskripstif untuk pelaksanaan terapi seni dengan visual dan gambaran hasil terapi berdasarkan tingkat dan kemampuan mengatasi masalah sebelum dan setelah terapi. Teknik sampling non-probability sampling dengan purposive sampling, dimana responden adalah 5 warga yang tinggal di RW 06 Medang Pagedangan Tangerang. Terapi seni menggunakan tools kartu bergambar dari Point of youyang mengeksplore awareness. Model terapi seni dengan media visual melalui gambar dari Point of You dalam mengatasi masalah psikologis yang telah dilakukan terlihat efektif, terlihat konseli bisa menentukan pemecahan masalah yang dirasakan, ada penurunan pada nilai masalah dan kenaikan pada nilai kemampuan pemecahan masalah serta langkah yang akan dilakukan Kata Kunci: Terapi seni, awareness, point of yo

    PERSEPSI TERHADAP USTADZ, MATERI KAJIAN DAN MOTIVASI MENGIKUTI KAJIAN DI MAJELIS TA’LIM JAKARTA SELATAN

    No full text
    The Ta'Lim Assembly is a forum for religious activities that are carried out at the mosque regularly with relatively large congregations with the aim of increasing religious knowledge and building Islamic character. Pilgrims who come regularly to Islamic study activities have different levels of motivation. They came because of their perception of the presenter Ustadz and also because of the study material he delivered. The purpose of this study was to determine the relationship between perceptions of Ustadz and motivation to participate in the study. This research is quantitative correlational, with a non-probability sampling technique involving 100 congregational subjects studied by the Ta'Lim Council in South Jakarta. The measuring instrument used is the perception measuring scale with 34 valid items and the reliability coefficient (α) = 0.915, and the motivation measuring instrument scale with 28 valid items and the reliability coefficient (α) = 0.924. The results obtained sig (p) of 0.000, (p <0.05) with a coefficient value (r) of 0.489. This means that the hypothesis is accepted, that is, there is a significant positive relationship between the perception of Ustadz and motivation to participate in the study at the Ta'Lim Council in South Jakarta. The contribution of perception to Ustadz is 23.9% which affects motivation to participate in the study. The congregation's perception of the presenter Ustadz is more positive (51%) and the congregation's motivation to take part in the study is more high (54%). Another finding is the high motivation to come to Islamic studies because of the consideration of the material presented by the Ustadz and more because of the support from his partner. Keywords: Perception, Ustadz, speaker, motivation, Ta’lim council Majelis Ta’Lim merupakan wadah kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di Masjid secara rutin dengan jamaah yang relatif banyak dengan tujuan menambah pengetahuan agama serta membangun karakter akhlak Islami. Jamaah yang datang secara rutin pada kegiatan kajian Islami memiliki tingkatan motivasi yang berbeda-beda. Mereka datang karena persepsinya terhadap Ustadz pemateri dan juga karena materi kajian yang disampaikannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap Ustadz dengan motivasi mengikuti kajian. Penelitian ini bersifat kuantiatif korelasional, dengan teknik nonprobability sampling yang melibatkan 100 Subjek jamaah kajian Majelis Ta’Lim di Jakarta Selatan. Instrument alat ukur yang digunakan ialah skala alat ukur persepsi dengan 34 aitem valid dan koefisien realibilitas (α) = 0,915, serta skala alat ukur motivasi dengan 28 aitem valid dan koefisien realibilitas (α) = 0,924. Didapatkan hasil sig (p) sebesar 0.000, (p < 0,05) dengan nilai koeffisiensi (r) sebesar 0,489. Artinya hipotesis diterima, yaitu terdapat hubungan positif signifikan antara persepsi terhadap Ustadz dengan motivasi mengikuti kajian di Majelis Ta’Lim di Jakarta Selatan. Kontribusi persepsi terhadap Ustadz sebesar 23,9% yang mempengaruhi motivasi mengikuti kajian. Persepsi jamaah terhadap Ustadz pemateri lebih banyak yang positif (51%) dan motivasi jamaah dalam mengikuti kajian lebih banyak yang tinggi (54%). Temuan lainnya adalah motivasi tinggi untuk datang ke kajian Islami karena pertimbangan materi yang dibawakan Ustadz serta lebih banyak karena dukungan dari pasangan. Kata Kunci: Persepsi, Ustadz, pemateri, motivasi, Majelis Ta’li
    corecore