PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI METODE EKSPERIMEN DENGAN MEDIA BULLETIN BOARD PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KUSUMA II BABARSARI YOGYAKARTA

Keterampilan proses sains yang belum terlatih bagi anak kelompok B menjadi masalah dalam pembelajaran sains. Hal ini dikarenakan sebagian besar anak TK kurang diberikan kesempatan terlibat langsung dalam suatu percobaan sains. Metode pembelajaran yang dapat melibataktifkan anak dalam mengamati proses dan hasil percobaan sains adalah metode eksperimen. Didukung dengan media bulletin board, anak dapat dilatih mengkomunikasikan hasil percobaan. Hal inilah yang melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian dengan tujuan meningkatkan keterampilan proses sains, yaitu diantaranya: keterampilan mengamati, mengklasifikasi, meramalkan, dan mengkomunikasikan pada anak kelompok B melalui metode eksperimen dengan media Bulletin Board di TK Kusuma II Babarsari, Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus. Model penelitian yang digunakan yaitu model spiral Kemmis dan Taggart. Penelitian tindakan ini dilaksanakan dengan melakukan kolaborasi kerjasama antara guru dengan peneliti. Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah seluruh anak TK kelompok B TK Kusuma II dengan jumlah anak 14 anak. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan presentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan keterampilan proses sains melalui metode eksperimen dengan media Bulletin Board. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil observasi sebelum tindakan dan setelah dilakukan tindakan. Sebelum tindakan diperoleh persentase keterampilan proses sains sebesar 42,85% mengalami peningkatan pada siklus I yaitu sebesar 64,28 % dan meningkat lagi setelah tindakan siklus II dengan persentase sebesar 85,71 %. Dari hasil penelitian membuktikan bahwa metode eksperimen dengan media bulletin board dapat meningkatkan keterampilan proses sains. Kata kunci: keterampilan proses sains, metode eksperimen, media bulletin boar

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS KOMPETENSI DASAR MENANGKAP MAKNA PADA LIRIK LAGU MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM LEARNING DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 PAGUYANGAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan apakah pembelajaran menggunakan model Quantum Learning dengan pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar Bahasa Inggris KD menangkap Makna pada Lirik Lagu di kelas XI IPS 1 SMA N 1 Paguyangan Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019, waktu penelitian berlangsung selama kurang lebih 3 bulan dengan 2 siklus. Tiap siklus dilakukan perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Terdapat peningkatan motivasi belajar (hasil pengamatan) pada prasiklus 54.6%, pada siklus I sekitar 66.16 % dan pada siklus II mencapai 85.78 %. Motivasi belajar ( hasil quesionair ) pada prasiklus 22,6 %, pada siklus I sekitar 29,24 % dan pada siklus II mencapai 38,3 %. Motivasi belajar ( Hasil wawancara ) pada prasiklus 55,7 %, pada siklus I sekitar 28,8 % dan pada siklus II mencapai 27,8 % ( hasil wawancara menunjukan semakin kecil prosentase rata-rata berarti semakin termotivasi). Hal ini juga terlihat pada hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model quantum learning dengan pendekatan konstruktivisme. Hasilnya lebih baik dan prosentase ketuntasan belajar pun lebih tinggi dari pada sebelumnya dimana pada prasiklus 42,31 %, pada siklus I sekitar 69,23 % dan pada siklus II mencapai 92,31 %.Kata Kunci: motivasi, hasil belajar, quantum learning, konstruktivisme

The effect of early versus late enteral feeding on the hypermetabolic response of the paediatric burned patient

Background: Red Cross Children's Hospital treats an average of 2 000 children per annum with thermal injuries. Five hundred of these are new injuries and 60 patients have a total body surface area burn (TBSAB) that exceeds 20%. There is substantial evidence in adult burn literature that suggests that early enteral feeding (EEF) compared to initial starvation has a profound impact on the hormonal response, metabolic rate and gastrointestinal maintenance post thermal injury. However, research addressing these issues in the burned child (birth to 13 years old), are limited. Aim: To compare EEF, to delayed or late enteral feeding (LEF), and to evaluate whether the practice is beneficial in paediatric burned patients. Criteria: The criteria for the patients were (a) a burn less than 24 hours old and a TBSAB more than or equal to 20%, (b) an age of less than 13 years and (c) admission to the Red Cross Children's Hospital Burns Unit. Objectives: The objectives were to compare the effect of EEF and LEF on (1) the concentrations of insulin, insulin-like growth factor-1 (IGF1), glucagon, cortisol and growth hormone (GH), (2) the estimated energy expenditure (EEE) and calculated energy expenditure, (3) the respiratory quotient (RQ), (4) the intestinal permeability and (5) the clinical outcome. Methods: The children were assigned to either the EEF or LEF group. Nine patients in each study group completed the study successfully, with similar median ages (4.5 yr.), body weights (14 kg) and TBSAB (30%). The EEF group was enterally fed via a nasojejunal feeding tube within a median time of 10.75 hours post burn, whereas the LEF group fasted for a median of 54 hours, after which enteral feeds were introduced. This study is unique in that enteral feeds were used as part of the resuscitation regime in the EEF group. The EEF group received their full resuscitation volumes from the enteral feed at a median time of 16 hours from initiation. Venous blood samples were taken daily between 7h00 and 8h00, before breakfast, for the hormone measurements. The REE and RQ were measured by indirect calorimetry and compared to the recommended dietary allowances (RDA), Galveston and Solomon's equations, which estimate energy requirements. Small bowel permeability was measured by the sugar-absorption-test (SAT), and expressed as lactulose:rhamnose ratios

The colour of the narrow line Sy1-blazar 0324+3410

Aims. We investigate the properties of the host galaxy of the blazar J0324+3410 (B2 0321+33) by the analysis of B and R images obtained with the NOT under good photometric conditions. Methods: The galaxy was studied using different methods: Sersic model fitting, unsharp-masked images, B-R image and B-R profile analysis. Results: The images show that the host galaxy has a ring-like morphology. The B-R colour image reveals two bluish zones: one that coincides with the nuclear region, interpreted as the signature of emission related to the active nucleus, the other zone is extended and is located in the host ring-structure. We discuss the hypothesis that the later is thermal emission from a burst of star formation triggered by an interacting/merging process